UMBI-UMBIAN
KOMODITAS LAIN : DISAMPAIKAN PADA MATA KULIAH PILIHAN
PRODUK HORTIKULTURA
BUAH BUAHAN SAYURAN BUNGA POTONG Buah, sayuran dan sebagian bunga : produk pangan yang sehat , sumber vitamin, mineral dan serat Bunga potong lainnya : Keindahan ruangan, Menyatakan perasaan, menciptakan aroma dsb
Mengandung kadar air yang tinggi (>90%) : mudah rusak Transpirasi (pengupan) cepat : mudah layu Mudah terserang bakteri dan jamur Mudah diinfestasi serangga Mudah memar/luka akibat
benturan, gesekan, dan gaya mekanis lainnya.
BIOLOGICAL FACTORS
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Respirasi Produksi etilen Perubahan komposisi Pertumbuhan dan perkembangan Transpirasi Kerusakan fisiologis Kerusakan fisik Kerusakan patologis
1. Respirasi
Pemecahan bahan organik produk hortikultura (karbohidrat, protein, lemak) menjadi molekul sederhana ( CO2 dan H2O) dengan melepas energi (panas) Respirasi memerlukan oksigen dan menghasilkan karbondioksida Kehilangan bahan organik selama respirasi berarti menuju kebusukan, menurunkan nilai pangan, menurunkan flavor, menurunkan bobot.
Respirasi
Laju kerusakan produk hortikultura setelah panen proporsional dengan laju respirasi Semakin tinggi laju respirasi, laju kerusakan semakin cepat , semakin memperpendek umur simpan (shelf life) Berdasarkan perubahan respirasi dan produksi etilen selama penuaan dan pematangan, produk hortikultura (berbentuk buah) digolongkan kedalam : buah klimakterik dan non klimakterik
Faktor-faktor Internal
Genotip komoditas Macam/tipe bagian tanaman Tahap perkembangan tanaman saat dipanen Substrat respirasi
Faktor-faktor prapanen.
Faktor Internal
Genotip komoditas
Antar spesies komoditas dan antar varietas/cultivar dalam satu spesies.
Faktor Internal
Tahap perkembangan tanaman saat dipanen
Organ tanaman yang sedang matang biasanya laju respirasinya menurun. Kecuali buah klimakterik.
dan produksi
etilen selama tahap klimakterik. Peningkatan respirasi dapat lebih tinggi daripada respirasi pada jaringan yang belum masak.
Buah Non-Klimakterik
Tidak menjalani fase pematangan Buah non klimakterik : tidak ada perubahan CO2 dan etilen (tetap rendah) selama pematangan
Fase-fase Klimakterik
1. Praklimakterik minimum
2. Peningkatan klimakterik 3. Puncak klimakterik 4. Pasca-klimaterik
1 2 3 4
Waktu
Klimakterik
Apel Alpukat Pisang Sukun Anyelir Srikaya Jambu biji Nangka Kiwi Mangga Pepaya Markisa Pear Rambutan Sawo Sirsak Tomat Manggis Belimbing
vs
Non Klimakterik
Blueberry Kakao Cherry Timun Anggur Jeruk limau Kelengkeng Litchi Cabai Nanas Delima Strawberry Tamarillo Jeruk Mandarin Jeruk Nipis Loquat
C 2H4
CO2
C2H4
Non-Klimakterik
Waktu
Produksi Etilen
Faktor-faktor Internal
Substrat Respirasi karbohidrat, lemak dan
asam organik.
CO2 dihasilkan
O2 dikonsumsi
RQ berkisar antara 0,7 sampai 1,3 untuk respirasi aerob. RQ lebih besar pada jaringan yang melakukan respirasi anaerob.
Faktor-faktor Internal
Respirasi Quotient (RQ) pada berbagai substrat :
Karbohidrat Lemak RQ = 1 RQ 1
Asam organik
RQ 1
Faktor-faktor Internal
Faktor-faktor prapanen :
Pola iklim dan cuaca :
Temperatur
Kelembaban
Angin
Intensitas Cahaya, dll.
Faktor-faktor Internal
Faktor-faktor prapanen :
Nutrisi tanaman ( mis. Nitrogen dan kalsium)
Penyiraman.
Pruning, training dan thinning. Serangan hama dan penyakit.
Faktor-faktor Lingkungan
Temperatur
Komposisi Atmosfir : Konsentrasi O2 Konsentrasi CO2 Etilen Tekanan (stres) fisik
ZPT Radiasi
Cahaya Stres air
Serangan Patogen.
Sangat rendah
rendah
<5
5-10
Moderat
10-20
Pisang, aprikot, bluberry, kol, belewa (cantoloupe), wortel, ceri, ketimun, selada, mangga, pear, persik (peach), plum, lobak, tomat
Alpokat, blackberry, kembangkol, daun selada, lobak, rasberry Artichoke, tauge, brokoli, bunga potong, kailan, buncis, okra, Asparagus, jamur (mushroom), polong, bayam, jagung manis
Buah Klimakterik
Apel, Aprikot, alpokat, pisang, bluebery, durian, jambu, nangka, buah kiwi, mangga, muskmelon, nektarin, papaya, passiofruit, persik, pear, kesemek, plum, rambutan, sapodila, tomat Blackberi, kakao, ceri, ketimun, kurma, terong, anggur, lemon, duku, leci, okra, jeruk orange, polong, lada, nenas, raspberry, strawbery, squash, semangka
Buah Nonklimakterik
2. Produksi etilen
What is Ethylene
Gas hidrokarbon, sederhana yang disintesis di seluruh jaringan tanaman dan beberapa mikroorganisme, bahan organik sederhana yang mempengaruhi proses fisiologi tanaman
Batas flammable di udara = 31% sampai 32% dari volume udara (>31,000 ppm)
Hormon alami penuaan dan pematangan, yang secara fisiologis aktif dalam jumlah sangat sedikit (0.1 ppm)
Tingkat produksi dan konsentrasi internalnya sangat bervariasi diantara jenis-jenis buah
Produksi berhubungan erat respirasi pada buah klimakterik peningkatannya selama pematangan dimulai sebelum atau sesudah peningkatan respirasi klimakterik (sensitivitas/resistensi) produksi etilen secara autokatalitik
Produksi etilen
Etilen
Tidak ada hubungan yang konsisten antara produksi etilen dengan mudah rusaknya produk (perishability), hanya paparan etilen dapat mempercepat penuaan dan pembusukan (senesen) Produksi etilen adalah Fungsi dari ketuaan (maturity) +, kerusakan fisik +, penyakit +, suhu +, dan kurang air (water stress) Produksi etilen dapat dikurangi dengan suhu rendah, Oksigen rendah (<8%), CO2 tinggi (>2%)
Sangat rendah
Artichoke, asparagus, kembangkol, ceri, buah jeruk, anggur, strawberry, sayuran daun, sayuran akar, kentang, bunga potong
rendah
0.1-1.0
Blackberry, blueberrry, cranberry, ketimun, terong, okra, lada, kesemek,nenas, labu, raspberry, semangka
Pisang, jambu biji, melon honeydew, leci, mangga, tomat Apel, aprikot, alpokat, belewa, kiwifruit, pepaya, persik, pear dan plum Cherimova, mammee apel, passionfruit
menghasilkan etilen yang yang dapat menyebabkan gummosis dan floral abortion pada umbi yang tidak terinfeksi yang disimpan dalam ruang yang sama
3. Perubahan komposisi
Perubahan pigmen selama perkembangan dan penuaan Penurunan klorofil : buah +, sayuran Pembentukan karoten (pigmen kuning dan orange) : aprikot, persik, jeruk, tomat, + Pembentukan antocianin (merah atau biru) : apel, cheri, strawberry, + Perubahan karbohidrat Pati (starch) ke gula , kentang -, apel, pisang, kebanyakan buah + Gula ke pati: polong, jagung manis -, kentang + Konversi pati dan gula menjadi CO2 dan H2O melalui respirasi
Perubahan pektin : tidak larut menjadi larut , menunjukkan kelunakan tekstur Kenaikan kadar lignin : kekerasan asparagus dan sayuran akar Perubahan asam organik, protein, asam amino dan lemak mempengaruhi flavor Kehilangan kandungan vitamin mempengaruhi kualitas nutrisi Produksi volatil flavor sejalan pematangan meningkatkan kualitas buah
5. Transpirasi
Menyebabkan kehilangan air, menurunkan bobot, menurunkan penampilan, tekstur dan kualitas nutrisi Kulit (cuticle, epidermis, stomata) lentisel,memegang peranan penting menahan laju transpirasi. Ketebalan, struktur, dan komposisi kimia lapisan cuticle memegang peranan penting Transpirasi dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal Internal : morfologi, anatomi, rasio luas permukaan dengan volume, luka permukaan, maturity) Eksternal : suhu, kelembaban, pergerakan udara, tekanan atmosfir
6. Kerusakan fisiologis
Perubahan perubahan yang terjadi karena proses fisiologis (hidup) yang terlihat sebagai perubahan fisiknya: Perubahyan warna Perubahan bentuk Perubahan ukuran Perubahan kelunakan Perubahan rasa Perubahan aroma Peningkatan zat-zat tertentu
7. Kerusakan fisik
Kerusakan fisik : luka permukaan, memar karena impact, memar karena vibrasi) adalah faktor yang mempercepat kerusakan Kerusakan mekanis mempercepat kehilangan air, infeksi jamur, meingkatkan produksi etilen
8. Kerusakan patologi
Akibat serangan bakteri dan jamur Patogen akan menyerang jaringan yang sehat dan mempercepat kerusakan Umumnya terjadi menjelang senesen
Environmental Factor
1. 2. 3. 4. 5. Suhu Kelembaban udara Komposisi udara Etilen Cahaya
1. Suhu
Paling dominan menentukan laju kerusakan produk hortikultura Kenaikan suhu 10 oC , meningkatkan laju kerusakan 2-3 x Suhu mempengaruhi metabolisme lainnya seperti meningkatkan laju produksi etilen, spora, perkecambahan dsb
2. Kelembaban Udara
Laju kehilangan air produk tergantung pada perbedaan tekanan uap antara produk dan lingkungannya
Pada RH tertentu, Semakin tinggi suhu semakin tinggi kehilangan air.
3. Komposisi atmosfir
O2 +, laju kerusakan meningkat dan sebaliknya Untuk menunda kerusakan : O2 rendah, CO2 tinggi Tergantung pada jenis komoditas, kultivar, umur fisiologi, suhu dan waktu
4. Etilen
Bisa positif (mempercepat proses pematangan buah ) bisa negatif (mempercepat laju kerusakan (bunga, sayuran)
5. Cahaya
Paparan cahaya matahari pada kentang akan menimbulkan greening (pembentukan klorofil) dan solanin (racun bagi manusia) Komoditas lainnya : mempercepat kerusakan
Teknik Pascapanen
Pengaturan suhu Pengendalian kelembaban Pengaturan komposisi udara Treatment lain : Curing (pelayuan) Pencucian (cleaning) Sortasi Pelilinan Pengemasan Perlakuan panas Pemberian fungisida Pemberian bahan kimia khusus (anti etilen, kalsium, dll) Fumigasi Perlakuan etilen