Anda di halaman 1dari 27

SPESIFIKASI TEKNIS KEGIATAN KONSTRUKSI

Pengembangan Jaringan Distribusi dan Sambungan Rumah


SPAM Desa Waode Angkalo Kec. Bonegunu

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


KABUPATEN BUTON UTARA
TAHUN ANGGARAN 2022

Nurhidah, ST
Dinas PUPR Kab. Buton Utara
1. Latar Belakang

Penyediaan air minum merupakan salah satu kebutuhan dasar dan hak masyarakat yang
harus dipenuhi oleh pemerintah, baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Ketersediaan air
minum merupakan salah satu penentu peningkatan kesejahteraan masyarakat yang mana diharapkan
dengan ketersediaan air minum dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Sistem jaringan
penyediaan air minum menjadi hal utama untuk menunjang terpenuhinya penyediaan air minum di
Provinsi Sulawesi Tenggara Khususnya di Kabupaten Buton Utara. Pada saat ini kondisi system
jaringan penyediaan di Kabupaten Buton Utara dalam kondisi proses peningkatan ke 100%. Pada
beberapa tempat masih terdapat kebocoran-kebocoran, tidak adanya sambungan rumah, sumber air
yang tidak termanfaatkan dengan baik. Hal ini mengakibatkan terbuang percumanya air bersih.
Jalur jaringan pipa pengantar baik dari sumber maupun dari instalasi ke konsumen
merupakan jaringan pipa tertanam dalam tanah sehingga seharusnya tidak menimbulkan dampak
terlalu besar Konstruksi pelaksanaannya juga harus tidak terlalu memerlukan teknologi yang tinggi.
Bahan yang digunakan juga merupakan bahan yang ramah lingkungan.
Sesuai dengan kebijakan otonomi daerah, penyelenggaraan pelayanan kabupaten/kota,
termasuk pelayanan air minum. Namun demikian, Pemerintah Pusat bertanggung jawab untuk turut
menjamin penyelenggaraan pelayanan air minum yang berkualitas, sehingga dapat dicapai tujuan
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) sebagaimana disebutkan dalam Peraturan
Pemerintah No. 122 Tahun 2015 Tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).

2. Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dan dari penyusunan Spesifikasi teknik pekerjaan
“Pengembangan jarinaga distribusi dan sambungan rumah SPAM Desa Waode Angkalo
Kec. Bonegunu” ini sesuai dengan apa yang telah direncanakan dari segi kualitas, volume, biaya
dan ketepatan waktu pelaksanaan pekerjaan, sehingga dicapai wujud akhir bangunan dan
kelengkapanya yang sesuai dengan spesifikasi Teknik dan kelancaran penyelesaian administrasi
yang berhubungan dengan pekerjaan lapangan serta penyelesaian kelengkapan pembangunan.
Adapun tujuan dari pekerjaan “Pengembangan jaringan distribusi dan Sambungan rumah SPAM
Desa Waode Angkalo Kec. Bonegunu” adalah untuk meningkatkan penyelenggaraan pelayanan
air minum yang berkulitas.

3. Saran

Sasaran dari kegiatan ini adalah tercapainya pekerjaan konstruksi yang tepat mutu,
tepat waktu,tepat administrasi sehingga tercapai peningkatan sarana dan prasarana pelayanan air
minum bagi masyarakat Buton Utara.

Nurhidah, ST
Dinas PUPR Kab. Buton Utara
4. Lokasi

Lokasi pengadaan pekerjaan dilaksanakan di desa Waode Angkalo Kec. Bonegunu

5. Sumber anggaran

Seluruh biaya untuk Perencanaan Perluasan Jaringan SPAM Perkotaan/ Desa Dengan SR
ini berasal DPA - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Buton Utara Tahun Anggaran
2022, dengan biaya Pagu Sebesar 1.057.200.000,- dan Nilai HPS Sebesar 1.043.993.000.-(Satu
Miliyar Empat puluh tiga Juta Sembilan Ratus Sembilan Puluh Tiga Ribu Rupiah)

6. Nama dan Organisasi

Pemerintah Kabupaten Buton Utara


Unit Kerja : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab Buton Utara
Alamat PPK : Kompleks Perkantoran Sara’ea
Nama PPK : Nurhidah, ST

7. Referensi Hukum
- UU No. 11 Th 1974 tentang Pengairan
- UU No. 23 Th 2014 tentang Pemerintah Daerah
- PP No. 121 Th 2015 tentang Sumber Daya Air
- PP No. 122 Th 2015 tentang SPAM
- Perpres No. 38 Th 2015 tentang Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha Pwnywdiaan
Infrastruktur
- Permen PUPR No. 19 Th 2016 tentang Pemberian Dukungan Oleh Pemerintah Pusat dan/atau
Pemerintah Daerah dalam Kerja Sama Penyelenggaraan SPAM
- Permen PUPR No. 25 Th 2016 tentang Pelaksanaan Penyelenggaraan SPAM untuk Memenuhi
Kebutuhan Sendiri oleh Badan Usaha
- Permen PUPR No. 27 Th 2016 tentang Penyelenggaraan SPAM

8. Ruang Lingkup Pekerjaan


Ruang lingkup pekerjaan terdiri atas :
- Pekerjaan Persiapan
- Rencana keselamatan dan Kesehatan kerja (RK3K)
- Pekerjaan penangkap mata air
- Pekerjaan sumur bor
- Pekerjaan rumah pompa
- Pekerjaan pengadaan pompa boster
- Pekerjaan pengadaan pompa submersible
- Pekerjaan pengadaan meteran listrik
- Pekerjaan reservoir ground
- Pekerjaan bak reservoir menara
- Pekerjaan box valve
Nurhidah, ST
Dinas PUPR Kab. Buton Utara
- Pekerjaan sambungan rumah
- Pekerjaan pipa dan aksesoris

9. Jangka Waktu Pelaksanaan


Jangka waktu pelaksanaan yang dibutuhkan adalah 120 (Seratus dua puluh) hari kalender,
terhitung semenjak penandatanganan kontrak, dengan masa pemeliharaan 6 (Enam) bulan setelah
selesai pekerjaan (PHO) penyerahan pertama pekerjaan.

10. Spesifikasi Teknik

Ketentuan Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

a. Ketentuan administrasi
Kewajiban umum di sini dimaksudkan kewajiban umum bagi perusahaan Penyedia Jasa Konstruksi,
yaitu :
1) Penyedia Jasa berkewajiban untuk mengusahakan agar tempat kerja, peralatan, lingkungan
kerja dan tata cara kerja diatur sedemikian rupa sehingga tenaga kerja terlindungi dari
resiko kecelakaan.
2) Penyedia Jasa menjamin bahwa mesin-mesin peralatan, kendaraan atau alat-alat lain yang
akan digunakan atau dibutuhkan sesuai dengan peraturan keselamatan kerja, selanjutnya
barang-barang tersebut harus dapat dipergunakan secara aman.
3) Penyedia Jasa turut mengadakan pengawasan terhadap tenaga kerja, agar tenaga kerja
tersebut dapat melakukan pekerjaan dalam keadaan selamat dan sehat.
4) Penyedia Jasa menunjuk petugas keselamatan kerja yang karena jabatannya di dalam
organisasi Penyedia Jasa, bertanggung jawab mengawasi koordinasi pekerjaan yang
dilakukan untuk menghindarkan resiko bahaya kecelakaan.
5) Penyedia Jasa memberikan pekerjaan yang cocok untuk tenaga kerja sesuai dengan
keahlian, umur, jenis kelamin dan kondisi fisik/kesehatannya.
6) Sebelum pekerjaan dimulai Penyedia Jasa menjamin bahwa semua tenaga kerja telah
diberi petunjuk terhadap bahaya dari pekerjaannya masing-masing dan usaha
pencegahannya, untuk itu Penyedia Jasa dapat memasang papan-papan pengumuman,
papan-papan peringatan serta sarana-sarana pencegahan yang dipandang perlu.
7) Orang tersebut bertanggung jawab pula atas pemeriksaan berkala terhadap semua tempat
kerja, peralatan, sarana-sarana pencegahan kecelakaan, lingkungan kerja dan cara-cara
pelaksanaan kerja yang aman.
8) Hal-hal yang menyangkut biaya yang timbul dalam rangka penyelenggaraan keselamatan
kerja menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.

Penyedia Jasa Konstruksi harus menugaskan secara khusus Ahli K3 dan tenaga K3 untuk setiap
proyek yang dilaksanakan. Tenaga K3 tersebut harus masuk dalam struktur organisasi pelaksanaan

Nurhidah, ST
Dinas PUPR Kab. Buton Utara
konstruksi setiap proyek, dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Petugas keselamatan dan kesehatan kerja harus bekerja secara penuh (full-time) untuk
mengurus dan menyelenggarakan keselamatan dan kesehatan kerja.
2) Pengurus dan Penyedia Jasa yang mengelola pekerjaan dengan mempekerjakan pekerja
dengan jumlah minimal 100 orang atau kondisi dari sifat proyek memang memerlukan,
diwajibkan membentuk unit pembina K3.
3) Panitia pembina keselamatan dan kesehatan kerja (P2K3) tersebut ini merupakan unit
struktural dari organisasi penyedia jasa yang dikelola oleh pengurus atau penyedia jasa.
4) Petugas keselamatan dan kesehatan kerja tersebut bersama-sama dengan panitia pembina
keselamatan kerja (P2K3) ini bekerja sebaik-baiknya, dibawah koordinasi pengurus atau
Penyedia Jasa, serta bertanggung jawab kepada pemimpin proyek.
5) Penyedia jasa harus mekukan hal-hal sebagai berikut :
a) Memberikan panitia pembina keselamatan dan kesehatan kerja (P2K3) : fasilitas-
fasilitas dalam melaksanakan tugas mereka.
b) Berkonsultasi dengan panitia pembina keselamatan dan kesehatan kerja (P2K3)
dalam segala hal yang berhubungan dengan keselamatan dan kesehatan kerja dalam
proyek.
c) Mengambil langkah-langkah praktis untuk memberi efek pada rekomendasi dari
panitia Pembina keselamatan dan kesehatan kerja.
6) Jika 2 (dua) atau lebih Penyedia Jasa bergabung dalam suatu proyek mereka harus
bekerja sama membentuk kegiatan -kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja.

❖ Laporan kecelakaan
Salah satu tugas pelaksana K3 adalah melakukan pencatatan atas kejadian yang terkait dengan
K3, dimana :
1) Setiap kejadian kecelakaan kerja atau kejadian yang berbahaya harus dilaporkan kepada
Instansi yang terkait.
2) Laporan tersebut harus meliputi statistik yang akan menunjukkan hal-hal sebagai berikut:
a) Menunjukkan catatan kecelakaan dari setiap kegiatan kerja, pekerja masing- masing
dan
b) Menunjukkan gambaran kecelakaan-kecelakaan dan sebab-sebabnya.

❖ Keselamatan kerja dan pertolongan pertama pada kecelakaan


Organisasi untuk keadaan darurat dan pertolongan pertama pada kecelakaan harus dibuat
sebelumnyauntuk setiap proyek yang meliputi seluruh pegawai/petugas pertolongan pertama pada
kecelakaan dan peralatan, alat-alat komunikasi dan alat- alat lain serta jalur transportasi, dimana :
1) Tenaga kerja harus diperiksa kesehatannya.
a) Sebelum atau beberapa saat setelah memasuki masa kerja pertama kali (pemeriksaan
kesehatan sebelum masuk kerja dengan penekanan pada kesehatan fisik dan
kesehatan individu),
Nurhidah, ST
Dinas PUPR Kab. Buton Utara
b) Secara berkala, sesuai dengan risiko-risiko yang ada pada pekerjaan tersebut.
2) Data yang diperoleh dari pemeriksaan kesehatan harus dicatat dan disimpan untuk
referensi.
3) Pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan atau penyakit yang tiba-tiba, harus dilakukan
oleh Dokter, Juru Rawat atau seorang yang terdidik dalam pertolongan pertama pada
kecelakaan (PPPK).
4) Alat-alat PPPK atau kotak obat-obatan yang memadai, harus disediakan di tempat kerja
dan dijaga agar tidak dikotori oleh debu, kelembaban udara dan lain-lain.
5) Alat-alat PPPK atau kotak obat-obatan harus berisi paling sedikit dengan obat untuk
kompres, perban, antiseptik, plester, gunting dan perlengkapan PPPK.
6) Alat-alat PPPK dan kotak obat-obatan harus tidak berisi benda-benda lain selain alat-alat
PPPK yang diperlukan dalam keadaan darurat.
7) Alat-alat PPPK dan kotak obat-obatan harus berisi keterangan- keterangan/instruksi yang
mudah dan jelas sehingga mudah dimengerti.
8) Isi dari kotak obat-obatan dan alat PPPK harus diperiksa secara teratur dan harus dijaga
supaya tetap berisi (tidak boleh kosong).
9) Kereta untuk mengangkat orang sakit (tandu) harus selalu tersedia.
10) Jika tenaga kerja dipekerjakan di bawah tanah atau pada keadaan lain, alat penyelamat
harus selalu tersedia di dekat tempat mereka bekerja.
11) Jika tenaga kerja dipekerjakan di tempat-tempat yang menyebabkan adanya risiko
tenggelam atau keracunan, alat-alat penyelematan harus selalu tersedia di dekat tempat
mereka bekerja.
12) Persiapan-persiapan harus dilakukan untuk memungkinkan mengangkut dengan cepat,
jika diperlukan untuk petugas yang sakit atau mengalami kecelakaan ke rumah sakit atau
tempat berobat lainnya.
13) Petunjuk/informasi harus diumumkan/ditempel ditempat yang baik dan strategis yang
memberitahukan antara lain :
a) Tempat yang terdekat dengan kotak obat-obatan, alat-alat PPPK, ruang PPPK,
ambulans, tandu untuk orang sakit, dan tempat dimana dapat dicari petugas K3.
b) Tempat telepon terdekat untuk menelepon / memanggil ambulans, nomor telepon
dan nama orang yang bertugas dan lain-lain.
c) Nama, alamat, nomor telepon Dokter, rumah sakit dan tempat penolong yang dapat
segera dihubungi dalam keadaan darurat.
❖ Pembiayaan keselamatan dan kesehatan kerja
Biaya operasional kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja harus sudah diantisipasi sejak
dini yaitu pada saat Pengguna Jasa mempersiapkan pembuatan desain dan perkiraan biaya suatu
proyek. Sehingga pada saat pelelangan menjadi salah satu item pekerjaan yang perlu menjadi
bagian evaluasi dalam penetapan pemenang lelang. Selanjutnya Penyedia Jasa harus
melaksanakan prinsip -prinsip kegiatan kesehatan dan keselamatan kerja termasuk penyediaan

Nurhidah, ST
Dinas PUPR Kab. Buton Utara
prasarana, sumber daya manusia dan pembiayaan untuk kegiatan tersebut dengan biaya yang
wajar, oleh karena itu baik Penyedia Jasa dan Pengguna Jasa perlu memahami prinsip- prinsip
keselamatan dan kesehatan kerja ini agar dapat melakukan langkah persiapan, pelaksanaan dan
pengawasannya.

b. Ketentuan Teknis Aspek lingkungan


Dalam rangka perencanaan dan pelaksanaan K3 untuk konstruksi bangunan gedung, Penyedia
Jasa harus mengacu pada Dokumen Rencana Pengelolaan.
❖ Tempat kerja dan peralatan
Ketentuan teknis pada tempat kerja dan peralatan pada suatu proyek terkait dengan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja adalah sebagai berikut :
c. Pintu masuk dan keluar
1) Pintu masuk dan keluar darurat harus dibuat di tempat-tempat kerja.
2) Alat-alat/tempat-tempat tersebut harus diperlihara dengan baik.
d. Lampu / penerangan
1) Jika penerangan alam tidak sesuai untukmencegah bahaya, alat-alat penerangan buatan
yang cocok dan sesuai harus diadakan di seluruh tempat kerja, termasuk pada gang-gang.
2) Lampu-lampu harus aman, dan terang.
e. Ventilasi
1) Di tempat kerja yang tertutup, harus dibuat ventilasi yang sesuai untuk mendapat udara
segar.
2) Jika perlu untuk mencegah bahaya terhadap kesehatan dari udara yang dikotori oleh debu,
gas-gas atau dari sebab-sebab lain; harus dibuatkan ventilasi untuk pembuangan udara
kotor.
3) Jika secara teknis tidak mungkin bisa menghilangkan debu, gas yang berbahaya, tenaga
kerja harus disediakan alat pelindung diri untuk mencegah bahaya-bahaya tersebutdi
atas.
f. Kebersihan
1) Bahan-bahan yang tidak terpakai dan tidak diperlukan lagi harus dipindahkan ke tempat
yang aman.
2) Semua paku yang menonjol harus disingkirkan atau dibengkokkan untuk mencegah
terjadinya kecelakaan.
3) Peralatan dan benda-benda kecil tidak boleh dibiarkan karena benda- benda tersebut
dapat menyebabkan kecelakaan, misalnya membuat orang jatuh atau tersandung (terantuk)
4) Sisa-sisa barang alat-alat dan sampah tidak boleh dibiarkan bertumpuk di tempat kerja.
5) Tempat-tempat kerja dan gang-gang yang licin karena oli atau sebab lain harus dibersihkan
atau disiram pasir, abu atau sejenisnya.

Nurhidah, ST
Dinas PUPR Kab. Buton Utara
6) Alat-alat yang mudah dipindah-pindahkan setelah dipakai harus dikembalikan
pada tempat penyimpanan semula.

❖ Perlengkapan keselamatan kerja


Berbagai jenis perlengkapan kerja standar untuk melindungi pekerja dalam melaksanakantugasnya
antara lain sebagai berikut :
1) Safety hat, yang berguna untuk melindungi kepala dari benturan benda keras selama
mengoperasikan atau memelihara AMP.
2) Safety shoes, yang akan berguna untuk menghindarkan terpeleset karena licin atau
melindungi kaki dari kejatuhan benda keras dan sebagainya.
3) Kaca mata keselamatan, terutama dibutuhkan untuk melindungi mata pada lokasi
pekerjaan yang banyak serbuk metal atau serbuk material keras lainnya.
4) Masker, diperlukan pada medan yang berdebu meskipun ruang operator telah tertutup
rapat, masker ini dianjurkan tetap dipakai.
5) Sarung tangan, dibutuhkan pada waktu mengerjakan pekerjaan yang berhubungan dengan
bahan yang keras, misalnya membuka atau mengencangkan baut dan sebagainya.

Pedoman untuk pelaku utama konstruksi

1) Pedoman untuk manajemen puncak


Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian manajemen puncak untuk mengurangi biaya karena
kecelakaan kerja, antara lain :
a) Mengetahui catatan tentang keselamatan kerja dari semua manajer lapangan. Informasi
ini digunakan untuk mengadakan evaluasi terhadap program keselamatan kerja yang
telah diterapkan.
b) Kunjungan lapangan untuk mengadakan komunikasi tentang keselamatan kerja dengan
cara yang sama sebagaimana dilakukan pelaksanaan monitoring dan pengendalian
mengenai biaya dan rencana penjadualan pekerjaan.
c) Mengalokasikan biaya keselamatan kerja pada anggaran perusahaan dan
mengalokasikan biaya kecelakaan kerja pada proyek yang dilaksanakan.
d) Mempersyaratkan perencanaan kerja yang terperinci sehingga dapat memberikan
jaminan bahwa peralatan atau material yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan
dalam kondisi aman.
e) Para pekerja yang baru dipekerjakan menjalani latihan tentang keselamatan
kerja dan memanfaatkan secara efektif keahlian yang ada pada masing masing divisi
(bagian) untuk program keselamatan kerja.

Nurhidah, ST
Dinas PUPR Kab. Buton Utara
2) Pedoman untuk mandor
Mandor dapat mengurangi kecelakaan dan gangguan kesehatan dalam pelaksanaan pekerjaan
bidang konstruksi dengan :
a) Memperlakukan pekerja yang baru dengan cara yang berbeda, misalnya dengan tidak
membiarkan pekerja yang baru itu bekerja sendiri secara langsung atau tidak
menempatkannya bersama-sama dengan pekerja yang lama dan kemudian
membiarkannya begitu saja.
b) Mengurangi tekanan terhadap pekerjanya, misalnya dengan tidak memberikan target
produktivitas yang tinggi tanpa memperhatikan keselamatan dan kesehatan
pekerjanya.
Selanjutnya manajemen puncak dapat membantu para mandor untuk mengurangi kecelakaan
kerja dengan cara berikut ini :
a) Secara pribadi memberikan penekanan mengenai tingkat kepentingan dari keselamatan
kerja melalui hubungan mereka yang tidak formal maupun yang formal dengan para
mandor di lapangan.
b) Memberikan penekanan mengenai keselamatan kerja dalam rapat pada tataran
perusahaan.

3) Pedoman untuk pekerja


Pedoman yang dapat digunakan pekerja untuk mengurangi kecelakaan dan gangguan
kesehatan dalam pelaksanaan pekerjaan bidang konstruksi antara lain adalah :
a) Permasalahan pribadi dihilangkan pada saat masuk lingkungan kerja.
b) Tidak melakukan pekerjaan bila kondisi kesehatan kurang mendukung.
c) Taat pada aturan yang telah ditetapkan.
d) Memahami program keselamatan dan kesehatan kerja.
e) Memahami lingkup kerja yang diberikan.

Nurhidah, ST
Dinas PUPR Kab. Buton Utara
SPESIFIKASI PENGADAAN DAN PEMASANGAN POMPA

UMUM 1 Pekerjaan pompa terdiri dari pengadaan, pemasangan,


running test pompa dan pelatihan kepada operator pompa.
Pekerjaan pompa meliputi unit pompa. instalasi panel control
pompa dan instalasi kabel tegangan rendah. Kontraktor wajib
mengajukan persetujuan kepada Direksi atas jenis, tipe dan merk
pompa sebelum melakukan pengadaan. Unit pompa yang diadakan
tanpa persetujuan Direksi menjadi tanggung jawab Kontraktor
secara penuh. Produk pompa dan perlengkapannya, harus
memenuhi standar SNI ataupun standar lainnya. Instalasi panel
pompa dan kabel elektrikal harus memenuhi standar SNI yang
berlaku. Penyedia barang dalam penawarannya harus melampirkan
:
- Spesifikasi dalam bentuk brosur dan gambar-gambar
- Menggunakan Standar Produk SNI
- Bergaransi
- Melampirkan Sertifikat/ Izin/ Hasil uji mutu
- Tenaga Tekhnis
- Layanan Purnajual
- Jangka Waktu Penyerahan 2 Bulan
Identitas Jenis Barang memiliki Sertifikat Tanda Sah Capaian TKDN
Penyedia barang dalam penawarannya harus menyertakan
brosur katalog asli yang dapat memberikan informasi tentang
kinerja pompa dengan menunjukkan performance curve
berupa Kapasitas/ Debit, Head, Efisiensi dan daya yang diperlukan
untuk pemasangan/ instalasi serta operasi dan pemeliharaan
pompa. Kontraktor juga diharuskan menyerahkan
“Certificate Of Origin”dari ATPM untuk meyakinkan keaslian dari
barang atau bukan merupakan barang palsu/ rakitan.
SPESIFIKASI POMPA 2 Jenis Pompa Air yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah tipe
Pompa Boster dan Pompa Submersible, Spesifikasi Pompa Sebagai
Berikut :
1. POMPA SUBMERSIBLE
Jenis Pompa : Submersible
Jumlah Pompa : 1 unit
Type pompa : 100FH3S4-PEXBCV
Kapasitas Pompa : 1,83LPS @ Head 93 Meter
Diameter Pompa : 4”
In Out Pompa : 2”
Power Motor : 2.2Kw/ 3Hp/ 3 Phase
2. POMPA BOSTER
Jenis Pompa : Horizontal multi-Stage Pump (9fmh4B-
51)
Jumlah Pompa : 1 unit
Type pompa : MH Series

Nurhidah, ST
Dinas PUPR Kab. Buton Utara
Kapasitas Pompa : 7,2 M3/JAM
Head : 38 Meter
Power Motor : 1,5 kW / 2Hp / 1Phase

PERLENGKAPAN 3 Pompa dilengkapi dengan sebuah panel control pompa yang


POMPA berfungsi sebagai sarana untuk menghidupkan dan mematikan
pompa melalui tombol manual startEstop, sebagai alat kontrol
yang berupa relay, lampu indikasi, meter penunjuk
tegangan, ampere, kwh meter dan pengaman pompa dari
beban lebih, kesalahan phase, kehilangan phasa, sensor dry
running, dan switch operasi pompa no. / dan no. 9. Perlengkapan
pompa lainnya meliputi:
1. PERLENGKAPAN POMPA SUBMERSIBLE
Kabel Power NYYHY 4X2,5 mm
Kabel Elektroda 3x1,5 mm
Elektroda Submersible
Ball Valve Kuningan/Brass 2"
Chek Valve Kuningan/Brass 2"
Control Panel 12,2 Kw / 3Phase / DOL
Stabilizer 7000 Watt
2. PERLENGKAPAN POMPA BOSTER
Kabel Power NYYHY 4X2,5 mm X 30 Meter
Kabel Elektroda 3x1,5 mm
Elektroda Submersible
Ball Valve Kuningan/Brass 1-1/2"
Chek Valve Kuningan/Brass 1-1/2"
Control Panel 1,5 Kw 3Phase
Stabilizer 4,5 Kw

Nurhidah, ST
Dinas PUPR Kab. Buton Utara
PEMASANGAN 4 Prosedur standar untuk pemasangan pompa yang harus
POMPA dilaksanakan Kontraktor adalah sebagai berikut :
1. Pemeriksaan dan pengangkutan unit pompa dari Gudang
bagian Proyek ke lokasi yang telah ditentukan, termasuk
memuat dan membongkarnya.
2. Menyiapkan alat pokok dan alat pendukung serta material
pendukung untuk pemasangan pompa di lokasi bak
penampungan.
3. Pemeriksaan terhadap semua komponen unit pompa
sesuai dengan packing list yang ada. Periksa terhadap
adanya kemungkinan kerusakan karena pengerjaan pabrik
maupun selama pengangkutan dan bongkar muat, serta
cocokkan dengan data teknis yang ada.
4. Unit pompa dipasang di atas pondasi beton sesuai gambar
dan dilengkapi dengan penahan yang dibutuhkan.
5. melaksanakan pemasangan unit pompa sesuai dengan
prosedur pemasangan dari Pabrik Pembuat Pompa atau
teknik standar yang di persyaratkan oleh pabrik pembuat
pompa, yang mendapat persetujuan Direksi.
TRIAL POMPA 5 Kontraktor pekerjaan instalasi ini harus melakukan semua testing
dan pengukuran-pengukuran yang dianggap perlu untuk
memeriksa/ mengetahui apakah seluruh instalasi dapat berfungsi
dengan baik dengan memenuhi syarat. Kontraktor harus
melakukan uji coba pompa sesuai dengan debit rencana
pemompaan, pengukuran yang dilakukan adalah :
1. Debit Air Hasil Pemompaan
2. Ampere
3. Voltage
4. Frequensi
Running Test awal dilakukan kurun waktu 2 x 24 jam dengan semua
biaya yang timbul menjadi tanggung jawab kontraktor.
Semua tenaga, bahan dan perlengkapan yang diperlukan selama uji
coba yang dibutuhkan sampai Serah terima pekerjaan II merupakan
tanggung jawab kontraktor termaksud peralatan khusus yang perlu
untuk testing dari seluruh system ini seperti di anjurkan oleh pabrik,
harus disediakan oleh kontraktor.
Pendidikan Calon Operator meliputi :
1. Kontraktor harus mendidik operator yang akan
mengoperasikan instalasi/ system pomp aini sesuai dengan
panduan pada buku manual
2. Tenaga Operator merupakan warga desa setempat yang
ditunjuk oleh direksi pekerjaan.
PERLENGKAPAN 6 Perlengkapan di dalam rumah pompa selain tersebut di dalam
DALAM RUMAH gambar, mencakup instalasi listrik dan lampu penerangan
POMPA sebanyak 1 titik.

Nurhidah, ST
Dinas PUPR Kab. Buton Utara
PURNA JUAL DAN 7 Penyedia barang dapat menjamin adanya autorized
GARANSI Dealer/agen terdekat dengan lokasi pekerjaan dengan
menunjukkan surat keagenan resmi dari pabrik dan
tersedianya suku cadang pompa di pasaran. Penyedia barang
harus memberikan garansi minimal selama 1 (satu) tahun
terhitung sejak pompa dipasang untuk kerusakan yang
disebabkan karena konstruksi/ kelalaian dari pabrik dan semua
biaya akan ditanggung oleh Penyedia barang. Jaminan Purna Jual
dan garansi harus mendapat dukungan tertulis dari pabrik. Setiap
pompa dan motor harus dilengkapi test sertifikat pabrik
termasuk kurva yang menunjukkan head versus debit, daya
versus debit dan evisiensi versus debit.

LAIN-LAIN 8 Kerusakan yang terjadi selama masa garansi menjadi tanggungan


Kontraktor dan apabila terjadi kerusakan harus segera diganti

Nurhidah, ST
Dinas PUPR Kab. Buton Utara
SPESIFIKASI PERPIPAAN DAN AKSESORIS
PIPA PVC
1) Umum
Penyedia barang dalam penawaranya harus melampirkan :
a) Spesifikasi dalam bentuk brosur dan gambar
b) Menggunakan standar SNI
c) Kartu garansi
d) Melampirkan sertifikat, izin, hasil uji mutu
e) Tenaga teknis
2) Persyaratan Bahan/Material Pipa PVC adalah sebagai berikut

a. Tekanan Kerja dari Pipa-pipa PVC yang digunakan minimal 12,5 Kgf/cm2, sesuai standar SNI. 06-0084-2002, dan untuk
sambungan SNI. 06-0135-1987.
b. Pipa-pipa PVC harus tidak membahayakan kesehatan dari pemakaian air.
c. Pipa-pipa PVC harus mempunyai kadar PVC murni minimum 92,5 % dengan produk serba sama
d. Tekanan kerja pipa dan fitting minimum 12,5 Kgf/cm2 dan kuat tarik minimum pada tekanan 200 C adalah 450 kgf/cm2, dan harus
mampu menahan terhadap pengujian tekanan hyrostatis sebesar 4,2 kali dari tekanan maksimum yang akan bekerja. Hasil
pengujian tersebut dinyatakan dalam surat keterangan dari laboratorium pengujian bahan yang ditunjuk oleh direksi
e. Memiliki sertifikat tanda sah capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk sambungan pipa PVC untuk saluran air
minum oleh Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.
f. Memiliki surat persetujuan penggunaan tanda SNI oleh Badan Standardisasi Nasional
g. Memiliki sertifikat bebas timbal PVC air minum
h. Memiliki sertifikat system Manajemen Keselamatan dan Kesehatan kerja
i. Pipa PVC dan alat Bantu lainnya dengan diameter 40 mm ke bawah dipakai dengan sambungan “Solvent Cement”, sedangkan untuk
pipa PVC dan alat lainnya, mulai dari diameter 50 mm ke atas di pakai dengan sambungan Rubber Ring, kecuali ditentukan lain sesuai
dengan kebutuhan dan keperluannya, seperti dalam daftar material antara lain: sambungan ulir-ulir, sambungan flange
spigot/socket, dresser joint, giboult joint dan lain-lain.
j. Tebal dinding pipa lengkung PVC antara lain bend, tee dan alat Bantu lainnya minimum harus sama dengan tebal dinding pipa PVC
lurus dan persyaratan lainnya harus sesuai dengan SII.0344-82
k. Reducer PVC (taper) harus type concentric dan paling sedikit panjangnya harus 3 kali beda diameter terbesar dan terkecil,
sedangkan tebal dinding minimum harus sama dengan tebal dinding pipa PVC lurus, dan persyaratan lainnya harus sesuai dengan
SII.0344-82
l. Rubber ring joint harus ditahan terhadap serangan micro organis dan terhadap semua zat yang dikandung oleh air, dan tanah
pada keadaan normal. Rubber ring join yang karet-karet asli atau karet-karet syntets harus sesuai tidak menimbulkan bau,
rasa atau warna pada air minum disamping bahan-bahan lain yang dapat mempengaruhi kesehatan, dan pelumas yang dipakai
harus tidak mempunyai pengaruh terhadap baham PVC dan rubber ring jointnya
m. Dalam pengadaan pipa PVC termasuk alat bantunya, penyedia jasa harus sudah memperhitungkan penyediaan kelengkapan, bahan-
bahan, penghubung seperti solvent cement, rubber ring joint, cairan pembersih, pelumas, mur-mur baut untuk sambungan
dengan system flanged dan rubberring sehubungan dengan pengadaan pipa PVC harus lengkap dan cukup.

PENGADAAN GALVANIZED IRON PIPE (GIP)

1. Persyaratan bahan/material Galvanized Iron Pipe (GIP) dan alat Bantu sebagai berikut:
a. Galvanized Iron Pipe (GIP) yang akan diadakan adalah pipa-pipa dari yang terbaik yaitu pipa GIP kelas “medium B” atau Tebal 3 mm
dengan panjang setiap batang 6 (enam) M dan harus sesuai dengan standar SNI.0039-87 atau satandar industry Indonesia 0161-80

Nurhidah, ST
Dinas PUPR Kab. Buton Utara
b. Pipa-pipa dan alat bantunya dibuat dari baja yang menurut analisa harus mengandung sulfur tidak lebih dari
0,06 % dan phosphor tidak melebihi dari 0,07 %
c. Semua pipa dan alat bantunya harus dilakukan penyepuhan pada bidang dalam maupun luar, menurut proses lebur atau hot DIP
Galvanishing. Hasil penyepuhan dengan ketebalan yang merata sekitar 25 micron permukaanyang licin, tanpa serpih-serpih/rengat-
rengat, tonjolan-tonjolan dan cacadcacad lainnya. Bahan untuk penyepuhan tersebut harus tidak membahayakan bagi kesehatan
dan harus mempunyai daya tahan yang tinggi terhadap korosi (karat)
d. Kemampuan uji untuk Pipa GIP dan alat bantunya harus memenuhi syaratsyarat untuk tensile strength minimum
42 kgf/mm2 dan tahan terhadap pengujian tekanan hyrostatis sebesar 50 kgt/cm2
e. Galvanized Iron Pipe (GIP) dan alat bantunya diberi ulir serta dilengkapi dengan socket sebagai alat sambungannya, dengan
standart “SII 0161- 80”kecuali ditentukan lain sesuai dengan kebutuhan dan keperluannya seperti dalam daftar material antara lain:
sambungan Plange, Dresser Joint, Giboult joint dan lain-lain.
f. Tebal dinding pipa GIP untuk Bend, tee dan alat-alat Bantu lainnya minimu harus sama dengan tebal dinding pipa galvanis iron lurus,
sedangkan recuder pipa galvanized iron (Raper) harus 3 (tiga) kali beda diameter terbesar dan diameter terkecil, pernyaratan lainnya
harus sesuai dengan SII 0161-80
g. Dalam pengadaan pipa GIP termasuk alat bantunya, pemborong harus sudah memperhitungkan penyediaan bahan-bahan penghubung
seperti socket pipa GIP Mur dan Baut dan Packing untuk bahan sambungan dengan flange yang berhubungan dengan pengadaan
pipa GIP dan alat bantunya lengkap dan cukup. Bahan-bahan pembantu untuk penghubung tersebut harus tidak menimbulkan bau,
rasa atau warna disamping tidak mempengaruhi kesehatan

PENGADAAN PIPA HDPE

PERSYARATAN BAHAN/MATERIAL PIPA HDPE DAN ALAT BANTU SEBAGAI BERIKUT:


a. SNI 4829.2:2015 / ISO 4427 – 2.2007
b. Memiliki sertifikat tanda sah capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dari Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.
c. Memiliki sertifikat SMK3
d. Memiliki green label Indonesia

PENGADAAN KATUP (VALVE)

a. Pemasok harus menyediakan semua katup-katup termasuk Valve dan lain-lain atau lebih jelasnya sesuai dengan keperluan
yang tercantum dalam daftar material
b. Semua katup dan lain-lain harus direncanakan untuk tekanan kerja tidak kurang dari 10 kg/cm2 kecuali ditentukan lain.
Setiap katup dan lain-lain kalau ditutup harus kedap dengan tekanan tersebut diatas. Katup- katup tersebut diberi/mempunyai
tanda di bagian badan material sesuai besarnya diameter dan arah aliran
c. Gate valve harus terdiri dari besi cor atau baja dan harus type-type yang pendek, sedangkan disc seating harus dari
kuningan dan replaceable desc gasket harus dari karet yang diikatkan pada disc dengan baut-baja tak berkarat Sumbu
putar dari sumur valve disc harus horizontal kecuali apabila ditentukan lain dan setiap pengoperasian harus selalu
diperiksa, diatur mudah dibetulkan dan diganti yang rusak.
d. Check valve harus terdiri dari besi cor dengan kekuatau tarik minimum 2200 kg/cm2, cakram harus dari perunggu
atau dengan besi cor, sedang body seat ring harus dengan ulir yang diskrupkan kedalam kedudukan yang benar pada
body
e. Check valve harus cocok untuk dipakai pada posisi horizontal dan vertical. Setiap check valve harus mampu menahan
tekanan hyrostatis 20 kg/cm2 dengan ujung kepala besar
f. Air valve harus terdiri dari cast iron dengan minimum working pressure 10 kg/cm2 dengan kelengkapan bola pelampung
/steel rubberized dan valve dari bronze Sistem sambungan air valve dengan diameter lebih kecil dari 25 mm (single
small orifice) dapat diadakan dengan ulir, sedangkan diameter lebih besar dari 50 mm baik single aerodynamic maupun

Nurhidah, ST
Dinas PUPR Kab. Buton Utara
double aerodynamic dengan flanged, penentuan kebutuhan single/double aerodynamic sesuai dengan daftar lampiran
material
g. Semua unit yang akan dioperasikan dengan tanaga harus dihaluskan dan pada roda pemegangannya harus diberi
tanda /cetakan arah panah dengan kata-kata “open” atau “close” Semua bahan-bahan yang terbuat dari logam harus
dilapisi dengan bahan-bahan anti karat yang tidak beracun kecuali untuk permukaan-permukaan dari bahan tidak berkarat
Permukaan sebelum dilapisi cat harus bersih kering dan bebas dari lemak/minyak

PENGADAAN FLANGE

a. Jika tidak ditentukan lain oleh direksi atau kepeluan-keperluan sehubungan dengan penyambungan pipa dan alat bantunya,
maka ukuran dan sambungan dari semua flange harus disesuaikan dengan ketentuan dan persyaratan DIN. DP.10
b. Bagian leher dan yang rata dari flange yang dilas harus St.37.2 sesuai dengan DIN.17100 atau standart lain yang sama,
sedangkan untuk blind flanget harus st.37.1
c. Semua flange harus dibuat dengan ketentuan sebagaimana spesifikasi ini, dan harus mempunyai celah-celah tempat sesatan
gasket untuk menjamin sambungan yang kedap air
d. Pengadaan mur baut sebagai kelengkapan system sambungan flange harus disediakan dalam jumlah yang cukup sebagaimana
dijelaskan pada pasal-pasal lain.

PENGADAAN GASKET

Gasket harus mempunyai diameter yang sama dengan masing-masing diameter luar flange dan harus dibuat dari karet yang
diperkuat dengan satu atau dua lapis perantara dengan tebal 3mm, apabila gasket disediakan dalam bentuk lembaran maka harus
disediakan dalam jumlah yang cukup denan ditambah 1 % sebagai cadangan seperti yang dijelaskan pada pasal-pasal lain.

PEKERJAAN PENGANGKUTAN PIPA, ACCESSORIES DAN PERLENGKAPAN LAINNYA

a. Sesuai dengan penjelasan dalam pasal 1 bagian d bahwa harga /material yang disuply adalah franco Sabbang (sesuai dengan
daftar material) dan tersusun rapih dilokasi yang akan ditunjukkan oleh direksi
b. Termasuk dalam kegiatan ini adalah pengangkutan bahan ke Lokasi Pekerjaan. Dalam pelaksanaannya pemasok harus
melakukan dengan hati-hati dan teliti sesuai dengan cara-cara pengangkutan yang baik. Dalam penumpukan barang-
barang yang diadakan harus diberi penahan yang mengalami keruskan pada waktu berada di gudang dan penumpukan
tersebut harus sesuai dengan petunjuk direksi
c. Dalam pelaksanaan penumpukan/penyimpanan barang-barang yang diadakan harus dipisahkan dengan barang-
barang yang sifatnya dapat merusak jenis barang
d. Pipa yang akan dipasang diterima di Lokasi Pekerjaan.
e. Bahan pipa dan accessoriesnya yang akan diangkut harus diperiksa dan diteliti
f. Pengangkutan bahan pipa termasuk accesoriesnya harus dilakukan dengan hati-hati dan dijaga keamanannya
g. Bahan pipa dan barang lainnya yang telah diterima dari gudang proyek, setelah tiba di lokasi proyek harus segera
dilaporkan kepada pihak direksi/pengawas lapangan untuk selanjutnya disimpan di dalam gudang/direksi keet/bangsal
kerja dengan baik dan terjamin keamanannya
h. Semua resiko yang terjadi selama dalam pengangkutan, penyimpanan material apabila terjadi kerusakan atau kehilangan
maka penyedia jasa harus memperbaiki atau mengganti barang yang rusak atau hilang tersebut dengan kualitas yang sama
pula dan semua biaya yang timbul menjadi tanggungan pihak penyedia jasa

Nurhidah, ST
Dinas PUPR Kab. Buton Utara
PENGUJIAN MATERIAL

Apabila menurut pengamatan/anggapan direksi sebagian atau seluruhnya dari bahanbahan/material yang disuply meragukan
mengenai kualitas atau persyaratan lainnya yang ditentukan dalam bestek ini, maka pihak direksi akan mengambil beberapa uji
petik, yang selanjutnya atas perintah direksi maka pemasok harus mengirim barang- barang tersebut ke balai penelitian bahan-
bahan di Bandung atau di Balai penelitian lain yang dtunjuk/disetujui oleh direksi dan semua biaya yang timbul untuk pengujian ini
menjadi tanggungan pihak pemasok.

PERSYARATAN-PERSYARATAN TEKNIS UMUM

a. Seluruh barang-barang yang disuply harus dalam keadaan baik, original dan berkualitas tinggi
b. Seluruh barang-barang yang disuply harus diberi tanda dengan jelas, diameter nama pabrik pembuat atau cap
c. Harus ada power of ottorney dari pabrik apabila barang-barang tersebut buatan pabrik di Indonesia, sedangkan untuk barang-
barang Ex import dapat dari pihak ketiga yang menguasai barang atau surat pernyataan diri untuk barang-barang yang dikuasai
d. Bila ternyata terdapat suatu kesulitan pada saat pemasangan dari barang-barang yang disuply, maka pihak pemasok harus
bersedia dan sanggup mengirimkan tenaga ahlinya ke lokasi proyek untuk mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut.

PENGADAAN ACCESSORIES/ALAT BANTU PIPA

a. Clamp sadle (tapping) yang harus diadakan adalah clamp sadle GIP/CI dengan standar SI.1002-84 yaitu clamp sadle dari besi
cor sesuai dengan lampiran daftar material dalam hal ini dapat pula disuplay clamp. Sadle CI
b. Peralatan sambungan /accessoeries pipa untuk PVC seperti tee, bend, socket cap reducer dan lain-lain harus sesuai system
sambungannya, yaitu untuk diameter 50 mm (1 ½”) ke bawah dengan solvent cement sedangkan untuk diameter 50
mm (2”) keatas dengan rubber ring kecuali ditentukan lain sesuai dengan sifat kebutuhannya. Seluruh accessories tersebut
harus sesuai dengan SII.0344-82 dan pemasok harus mensuply lengkap dengan keperluan sambungan tersebut seperti
solvent cement atau rubber ring, pelumas pembersih yang diperlukan dalam alat penyambung tersebut. Accessories atau alat
Bantu pipa galvanized iron seperti yang disebutkan dalam daftar material harus sesuai
dengan SII.0161-80 dengan system sambungan ulir dan sosket dengan standart “BS” seperti bend tee reducer dan lain-lain
Kecuali ditentukan lain alat Bantu/accessories untuk keperluan sambungan dengan DCIP mupun peralatan lainnya
seperti gate valve, check valve air valve flange spigot dan lain-lain, apabila tidak ditentukan lain, maka dapat dibuat fitting cast
iron dengan dilapisi anti karat yang tidak membahayakan kesehatan. Untuk pembuatan
c. accessories atau alat Bantu seperti tee, flange spigot, adaptor, flanged joint closed joint dan lain- lain agar disesuikan dengan
standart dari bahan./material lain yang akan disambung dan bahan tersebut harus disuply lengkap dengak jointing
materialnya seperti mur baut, rubber ring/rubber gasket dan lain-lain. Bila ditentukan bahwa akan diadakan pipa riser dari steel,
maka pipa riser tersebut
d. Dalam pengadaan accessories atau alat Bantu, penyedia jasa harus mempelajari secara seksama dan teliti, mengenai
system sambungan yang dibutuhkan dan standar yang diperlukan atau dapat menanyakan kepada direksi
e. Dalam pengadaan pipa PVC dan alat bantunya agar pada bagian luar setiap pipa dan alat bantunya harus diberi tanda
menunjukkan diameter, dan standar pipa nama pabrik pembuat atau cap. Pemberian tanda tersebut harus tidak
mempengaruhi kekuatan pipa
f. semua bahan-bahan tersebut disuply lengkap dengan jointing materialnya antara lain (socket, mur, gasket adaptor
dan lain-lain) sesuai dengan system sambungannya.

Nurhidah, ST
Dinas PUPR Kab. Buton Utara
SPESIFIKASI PEMASANGAN PIPA PEKERJAAN PENDAHULUAN

Pekerjaan-pekerjaan yang disebutkan dalam ayat ini termasuk pekerjaan persiapan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Penyedia jasa harus menyediakan/menyewa bangsal kerja dengan perlengkapan seperlunya dapat dikunci
b. Penyedia jasa harus membuat dan memasang papan nama proyek dengan ukuran 1,80 x 0,90 m dan bahannya dapat dibuat
dari papan/triplex sedangkan untuk tiang dari balok kayu kelas II ukuran 6 x 12 cm
c. Sebelum pekerjaan proyek dimulai lokasi harus bersih dari segala kotoran dan tumbuh-tumbuhan yang mengganggu
pekerjaan
d. Pengukuran/pematokan Sebelum pekerjaan dimulai, terlebih dahulu penyedia jasa harus menentukan jalur dan penentuan
pemasangan pipa dan lokasi bangunan lainnya akan dipasang dengan berkonsultasu pihak direksi Semua biaya yang timbul
akibat pekerjaan ini menjadi tanggungan pihak penyedia jasa

PEKERJAAN UTAMA
Pekerjaan utama untuk pemasangan pipa dijelaskan sebagai berikut:
1. Pekerjaan Utama meliputi:
• Pekerjaan Galian tanah untuk jalur pipa b. Pengangkutan pipa dan accessoriesnya c. Pemasangan pipa
• Pekerjaan pengetesan dan pencucian pipa
• Pekerjaan bangunan pelengkap yang menunjang system pembangunan ini. ( Bgn Intake, Bak Reservoir, Kran Umum,
Box Stop Kran, Box Wash Out, Box Ventil Udara dan Box Bgn Bagi. )
• Catatan pekerjaan lain-lain dan keterangan/syarat tambahan
• Pekerjaan penyelesaian

2. Pekerjaan-pekerjaan dalam ayat (1) diatas harus dilaksanakan sesuai dengan:

• Uraian dan syarat-syarat kerja


• Gambar situasi, detail typical dan gambar susulan bila ada c. Ukuran-ukuran pokok dan tertera pada gambar bestek
• Risalah rapat penjelasan
• Petunjuk –petunjuk dan atau gambar kerja dari direksi

3. Penyedia jasa harus mentaati


• Ukuran-ukuran pokok dan detail yang tertera pada gambar bestek dan ikut meneliti kebenarannya b. Apabila terdapat
perbedaan dalam poinbt a, maka harus segera dikonsultasikan dengan direksi
• Bila penyedia jasa melaksanakan suatu jenis pekerjaan yang tidak sesuai dengan ketentuan pada ayat (2) diatas, maka
pekerjaan tersebut harus dibongkar
• Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini menjadi tanggung jawab penyedia jasa

4. Untuk lancarnya pekerjaan, penyedia jasa diwajibkan mendatangkan bahan-bahan dan peralatan yang diperlukan dalam
jumlah cukup dan memenuhi syarat, dan seluruh kekurangan alat bantu maupun alat Bantu bangunan lainnya seperti pipa-pipa
stek dan lain-lain menjadi tanggungan penyedia jasa

5. Penyedia jasa harus menempatkan tenaga teknis yang berkualifikasi ahli konstruksi sarana air bersih

Nurhidah, ST
Dinas PUPR Kab. Buton Utara
6. Setiap akan memulai dan atau mengakhiri suatu pekerjaan harus terlebih dahulu dilaporkan kepada direksi/pengawas
lapangan untuk mengecek dan atau menyetujui apakah suatu pekerjaan dapat dimulai atau diakhiri.

7. Material yang akan dipakai dalam pekerjaan ini harus baru, berkualitas yang terbaik dan diperiksa serta disetujui oleh
direksi penagwas lapangan. Semua material yang tidak disetujui oleh direksi harus segera dikeluarkan dari lokasi proyek
dalam waktu 24 jam semua biaya yang tinul atas pekerjaan ini menjadi tanggungan penyedia jasa.

8. Direksi berhak untuk memeriksa pekerjaan penyedia jasa dan hal ini dapat dilakukan sewaktu-wakti yang dianggap
tepat Direksi tidak berkewajiban untuk melakukan pemeriksaan terus menerus dan apabila ada kesalahan teknis yang tidak
sempat diketahui pihak direksi, maka hal tersebut tidak dapat dijadikan alasan untuk membebaskan tanggung jawab
penyedia jasa.

9. Setiap minggu pihak penyedia jasa bersama dengan pihak direksi harus mengadakan opname/pemeriksaan kemajuan
pekerjaan dalam minggu tersebut dan membuat laporan opname. Pada laporan opname dilampirkan sketsa kemajuan untuk
setiap jenis pekerjaan

PEKERJAAN TANAH/URUGAN PASIR

Pekerjaan tanah/urugan pasir meliputi:


• Pekerjaan galian tanah
• Pekerjaan urugan tanah
• Pekerjaan urugan pasir
• Pekerjaan lain yang berkaitan dengan pekerjaan ini

PEKERJAAN GALIAN TANAH


1. Galian tanah dilaksanakan untuk pekerjaan jembatan/pemasangan pipa, pondasi hidran umum serta bangunan lain yang
berkaitan dengan pekerjaan ini. Semua pekerjaan harus sesuai dengan gambar bestek
2. Kedalaman dan lebar galian tanah untuk pondasi hidran umum, galian untuk pemasangan pipa, dan bangunan lainnya harus
disesuaikan dengan gambar bestek, dan diperiksa serta harus disetujui oleh pihak direksi/pengawas lapangan
3. Apabila pada waktu pekerjaan penggalian, pihak pelaksana mengalami suatu hambatan pekerjaan secara teknis, maka penyedia
jasa harus segera memberitahukan dan mengkonsultasikan hal ini kepada direksi. Dan bila ternyata berdasarkan hasil konsultasi
tersebut, diperlukan suatu konstruksi khusus dalam penyelesaian masalahnya. Pihak penyedia jasa dapat mengajukan suatu
pekerjaan tambahan terhadap pekerjaan kosntruksi khusus dengan ketentuan harus dengan persetujuan direksi.
4. Apabila pada saat penggalian timbul genangan air akibat hujan atau hal-hal lain, maka air tersebut harus segera dipompa keluar
sebelum pemasangan pipa, pondasi bangunan lainnya dikerjakan.
5. Penggalian parit pemasangan pipa pada sekitar jalan raya dilakukan dengan terlebih dahulu harus memasang rambu-rambu lalu
lintas untuk memberi tanda kepada pengguna jalan bahwa pada lokasi tersebut ada pekerjaan galian guna menghidari
terjadinya keselakaan pada pemakai jalan.
6. Penggalian parit pemasangan pipa harus dibuat sedemikian rupa sehingga menjadi lurus.
7. Ditempat sambungan pipa, bak penguras, baik ventil udara, valve cover dan lain-lain pada parit galiannya harus ada
ruang gerak pekerja untuk memudahkan pemasangan
8. Penggalian parit untuk pemasangan pipa jangan terlalu panjang dan jangan lama dibiarkan terbuka. Setelah

Nurhidah, ST
Dinas PUPR Kab. Buton Utara
galian pemasangan pipa siap maka harus segera dikerjakan pemasangan pipa dan penimbunan Kembali
Timbunan material jangan sampai mengganggu kelancaran arus lalu lintas

PEKERJAAN URUGAN TANAH

1. Urugan tanah untuk tiap pekerjaan harus dilaksanakan selapis demi selapis dan tiap lapisan dipadatkan. Tanah
urugan harus bersih dari kotoran organic dan lain sebagainya
2. Urugan tanah yang telah selesai dikerjakan dan mengalami penyusutan/amblas tanah urugannya, penyedia jasa
harus segera mengulangi pengurugannya secara lapis berlapis sesuai penjelsan pada ayat (1) diatas
3. Kelebihan tanah urug/galian yang tidak dipakai lagi harus dibuang ketempat yang telah ditentukan oleh direksi
4. Harus dengan persetujuan direksi bila sisa tanah bekas galian akan dipakai menimbun setelah pekerjaan urugan
selesai dilaksanakan

PEKERJAAN URUGAN PASIR

1. Urugan pasir yang terletak di bawah pemasangan pipa (pada dasar parit galian)harus terlebih dahulu dikerjakan dengan
menghampar secara merata dan dipadatkan dengan ketebalan sesuai dengan gambar typical pemasangan pipa
dan dilanjutkan dengan pemasangan pipa
2 Setelah pemasangan pipa kemudian dilanjutkan lagi dengan pengamparan urugan pasir secara merata dan
dipadatkan disekeliling bagian atas pemasangan pipa, dengan ketebalan sesuai gambar typical pemasangan pipa
3 Urugan pasir harus disiram dengan air kemudian dipadatkan
4. Urugan pasir dilaksanakan untuk pekerjaan-pekerjaan pemasangan pipa baik yang memotong jalan maupun pada
pemasangan pipa biasa dan juga pada dasar galian pondasi bangunan yang termasuk dalam pekerjaan ini
5. Apabila pada galian parit terdapat tanah gembur atau lembek, maka tanah ini harus dibuang keluar dan diganti dengan pasir
yang dipadatkan. Dasar parit dibuat menjadi rata
6. Urugan pasir untuk alas dan perlindungan pipa tidak boleh dicampur dengan kerikil batu dan tidak boleh
mengandung lumpur.

PEKERJAAN BETON

1. Bahan
• Semen Portland (PC)
Semen PC digunakan adalah semen yang merek standar
• Agrerat pasir dan kerikil
Pasir dan kerikil digunakan asal lokasi atau kelas tambang C, atau menurut patunjuk direksi yang memenurhi PBI 1971
• Besi Beton
Besi beton digunakan jenis baja mutu, U.24 memenuhi ketentuan PBI 1971. Ukuran besi beton dalam
penggunaaanya harus mengikuti ukuran dalam gambar rencana detail, ikatan besi beton harus rapih dan kuat pengikat ini
adalah kawat beton minimal 0,1 mm
• Beskiting beton
Beskiting beton digunakan kayu kelas II atau mulitipleks dengan ketebalan 9 mm

Nurhidah, ST
Dinas PUPR Kab. Buton Utara
2. Kwalitas beton
• Kwalitas beton untukuntuk pekerjaan ini adalah sesuai dengan spesifikasi campuran yang direncanakan
• Untuk beton berkonstruksi harus bermutu K.175 dan semua pekerjaan beton harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971
• Bila terjadi penyimpanan dalam pelaskanaan hingga meragukan kwalitas beton maka direksi berhak mengadakan
pemeriksaaan kwalitas dengan cara teknis yang disetujui atas biaya kontraktor
• Spesifikasi campuran:
Pc : 2 Psr : 3 Kr : Dipergunakan untuk pembuatan blok beton penahan pipa, tee, bend, dop, ventil udara, sloof kolom
dan ring balk
1 Pc : 3 Psr : 5 Kr : Di pergunakan untuk rabat beton
• Pengadukan beton harus menggunakan beton molen atau cara lain yang disetujui Perawatan beton harus
memperhatikan pengaruh penguapan yang cepat dari beton dan dibasahi minimal satu minggu setelah pengecoran
• Pengecoran beton dilakukan setelah disetujui oleh direksi setelah diteliti oleh pengawas

PEKERJAAN PLESTERAN

Pekerjaan plesteran dijelaskan sebagai berikut:


a. Pekerjaan-pekerjaan plesteran 1 Pc : 2 Ps dilaksanakan untuk bidang permukaan bangunan
kedap air seperti pipa stek, ventil udara, pasangan trasram dan lain sebagainya
b. Pekerjaan plesteran 1 Pc: 4 Ps dilasakanakn untuk bidang permukaan pasangan biasa termasuk sarana-sarana yang
rusak akibat pekerjaan ino
c. Pekerjaan pelsteran harus dilaksanakan sesuai yang diisyaratkan dalam gambar bestek pekerjaan
d. Plesteran harus dilasaknakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan
e. Pada akhir pekerjaan plesteran penyedia jasa melaporkan kepada direksi/pengawas lapangan guna dilakukan
pemeriksaan dan apabila disetujui maka harus dibuatkan berita acara pemeriksaan

PEKERJAAN PENGECETAN

Pekerjaan pengecetan dijelaskan sebagai berikut:


1. Pekerjaan ini dilaksanakan untuk pipa-pipa stek yang tidak tertanam serta untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu
lainnya yang diatujukan oleh direksi/pengawas lapangan
2. Sebelum pekerjaan pengecetan dilaksanakan bidang permukaan yang akan dicat harus dibersihkan terlebih
dahulu dari cat-cat seperti kotoran-kotoran, karat besi dan lainlain, kemudian dicat dasar terlebih dahulu, lalu dicat
dengan warna sesuai petunjuk dari direksi/pengawas lapangan
3. Warna dan bahan dari cat yang akan digunakan harus dikonsultasikan dengan pihak direksi
4. Pekerjaan pengecetan harus dilakukan serapi mungkin serta memberi warna yang merata
5. Pada akhir pekerjaan pengecetan penyedia jasa harus melaporkan kepada pihak direksi/pengawas lapangan untuk
dilakukan pemeriksaan dan apabila disetujui maka dibuat berita acara pemeriksaan

PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA DAN ACCESSORIESNYA

1. Sebelum pekerjaan pemasangan pipa dimulai, dimensi galian harus diperiksa terlebih dahulu oeleh direksi/pengawas
lapangan yang kemudian disahkan dengan berita acara pemeriksaan
2. Pada pemasangan detail junsction/sambungan, accessories pipa pada daerah yang medannya agak sulit,

Nurhidah, ST
Dinas PUPR Kab. Buton Utara
penyedia jasa harus mengajukan/menyampaikan gambar pelaksanaan yang masih diperlukan untuk menyelesaikannya
dan apabila gambar tersebut disetujui direksi maka dapat dilanjutkan pelaksanaannya.
3. Pada pekerjaan pemasangan pipa harus selalu dikontrol hal ini dimaksudkan untuk melihat apakah pada pemasangan pipa
tersebut tidak terdapat kotoran atau material di dalam pipa pada saat air dialirkan. Demikian pula pada saat
pemasangan sambungan dengan system rubbr ring harus sesering mungkin dilakukan pengontrolan serta
memperhatikan jangan sampai karet rubber terlipat sehingga terjadi kebocoron pada sambungan tersebut Valve yang
akan dipasang harus dikontrol arah aliran airnya dan semua baut pengikatnya harus dikencangkan. Pemasangan jaringan
pipa yang memotong jalan (crossing jalan) harus menggunakan pipa Galvanis (GIP).
4. Pekerjaan pemasangan pipa, accessories dan alat Bantu lainnya, harus sesuai dengan gambar typical
pemasangan pipa dan atau bestek lainnya Jika terdapat perubahan-perubahan ukuran, maka penyedia jasa harus
segra dilaksanakan apabila telah mendapat persetujuan tertulis dari pihak direksi/pengawas lapangan
5. Pemasangan pipa harus diperiksa dan disetujui oleh direksi/pengawas lapangan dan disyahkan dengan berita acara
pemeriksaan Pemasangan Pipa
6. Rambu-rambu lalulintas selama pelaksanaan pekerjaan pemasangan pipa harus selalu dipasang pada tempat yang
tepat sehingga keselamatan pemakai jalan dan juga pekerjaan dapat lebih terjamin
7. Selama penurunan pipa dan accessoriesnya kedalam parit pipa harus dilakukan dengan hati-hati agar pipa dan
accesoriessnya tidak rusak, kemudian sebelum penyambungan pipa dilaksanakan, seleuruh kotoran harus segera
dibersihkan/dihilangkan dari tempat penyambungan setelah itu harus diteliti kedudukan kedua pipa yang akan
disambung tersebut apakah sudah berada pada satu garis lurus.
8. Pekerjaan bak afsluister dan ventil udara harus dilaksanakan sesuai dengan gambar pelaksanaan dan petunjuk dari
direksi/pengawas lapangan.
9. Bila jalur pemasangan pipa terdapat jalan raya yang mengharuskan untuk memakai/membuat pelintas pipa, maka
terlebih dahulu penyedia jasa harus mendapat izin-izin yang diperlukan untuk membuat bangunan tersebut dan
semua biaya yang timbul menjadi tanggungan pihak penyedia jasa
10. Pembuatan pelintasan pipa meliputi pembuatan pondasi, tiang penyangga pipa dari beton tulang dan
pemasangan perpipaan untuk perlintasan pipa harus disesuaikan dengan gambar perencanaan/typical pelintas pipa
Pembuatan siphon dilakukan pada badan sungai yang terkena jalur pemasangan pipa. Pembuatan siphon harus disesuikan
dengan gambar typical pemasangan siphon.
Bilamana terjadi suatu dari pihak lain oleh karena adanya sarana yang rusak yang diakibatkan oleh penggalian ini,
maka untuk penyelesaiannya sepenuhnya menjadi tanggungan penyedia jasa
11. Pada oemasangan pipa harus dibuat blok-blok untuk setiap pemasangan fittint penyambungan pipa seperti tee, bend,
dop dan sebagainya. Blok-blok beton harus diberi angker (beton campuran 1:2:3) pemasangan blok-blok beton harus
kokoh guna menjaga tekanan, pergeseran, dan getaran yang dialami pipa yang telah terpasang.
12. Pada tempat-tempat galian pemasangan pipa PVC yang tidak dapat digali lagi karena berbatu, dapat diganti dengan
Galvanis Iron Pipe (GIP) dengan memberi pengaman blok beton/dicor (campuran 1:2:3) sepanjang tempat yang
tidak dapat dijangkau tersebut atas biaya penyedia jas
13. Penyambungan pipa PVC dengan system sambungan menggunakan Rubber Ring yaitu dua buah pipa
dihubungkan dengan memakai karet rubber ring. Rubber ring tersebut diletakkan dalam pipa dan dikontrol apakah
permukaan pipa sudah rata, dan apabila permukaan belum rata agar segera diratakan karena hal ini dapat menyebabkan
rubber ring terputus.
Galian untuk Galvanis Iron Pipe (GIP) minimal 50 cm Untuk pemasangan Galvanis Iron Pipe (GIP) yang tidak
mencapau kedalaman galian menurut standar harus diberikan pengaman/diblok dengan beton pada setiap
sambungan Untuk pemasangan pipa GIP tanpa galian, harus dibuatkan pengaman sesuai gambar perencanaan yang
terbuat dari blok beton atau tiang penyanggah dari beton bertulang (campuran 1:2:3)

Nurhidah, ST
Dinas PUPR Kab. Buton Utara
14. Sebelum pekerjaan ini dilakukan terlebih dahulu menyampaikan kepada direksi/pengawas lapangan untuk mendapatkan
persetujuannya.
15. Pemasangan pipa GIP dengan sambungan ulir dikerjakan dengan terlebih dahulu:
a. Membersihkan ulir bagian luar pada ujung pipa dan bagian dalam ulir dari socket dengan memakai sikat baja
b. Balut bagian ulir tersebut dengan seale tape (typlon) yang sudah disetujui oleh direksi pengawas lapangan
c. Masukan pipa tersebut secara hati-hati kedalam socket dengan cara memutarn pipa/socket. Proses
pemasukan pipa dengan socket tersebit dilakukan setelah posisi pipa dan socket benar-benat telah sejajar
d. Defleksi pipa maksimum yang diperoleh disesuaikan dengen ketentuan pabrikn pembuatnya atau sesui
petunjuk dari pihak direksi/pengawas lapangan
16. Pekerjaan pemasangan pipa GIP dengan sambungan flange/las yaitu kedua ujung pipa yang akan disambung
/dipasang flange steel dengan cara pengelasan. Kedua ujung pipa tersebut dihubungkan dengan memasang baut
flange dikencangkan
17. Sistem penyambungan antara pipa PVC dan pipa GIP yaitu dapat dengan flangen spigot atau flange beli end atau
dresser joint Penyambungan dengan menggunakan flange spigot dilakukan dengan cara sebagaiberikut:
• Memasang flange spigot pada ujung pipa PVC dengan solvet cement
• Pada pipa GIP dipasang flange steel dengan system las
• Kedua flange dipasang packing karet
• Kencangkan semua baut+ mur pengikat flange
Penyambungan dengan menggunakan flange bell end dilakukan dengan cara sebagai berikut:
• Memasang flange bell end diujung pipa PVC dengan rubber ringnya
• Pada pipa GIP dipasang flange steel dengan system las
• Kedua flange dihubungkan dengan baut yang sebelumnya diantara kedua flange dipasangi packing karet

Kencangkan semua baut + mur pengikat flange


Penyambungan dengan dresset joint dilakukan dengan cara kedua ujung pipa PVC dan GIP dihubungkan dengan
memasang Dresser joint diantara kedua ujung pipa tersebut

PEKERJAAN BANGUNAN PELENGKAP YANG MENUNJANG SISTEM PERSIAPAN INI

1. Harus dilaksanakan sesuai dengan gambar typical


2. Dilaksanakan sesuai persyaratan bestek pekerjaan atau berpedoman pada petunjukpetunjuk khusus dan pertimbangan
dari pihak direksi/pengawas lapangan
3. Pelaksanaannya harus sepengathuan pihak direksi/pengawas lapangan
4. Untuk lokasi bangunan pelengkap seperti valve cover, ventil udara, unit penguras dan bangunan pelengkap lain,
perletakannya akan ditetapkan kemudian oleh direksi/pengawas lapangan sesuai kebutuhan
5. Untuk pekerjaan pemasangan valve cover, semua flange, pipa riset dan baut pengikatnya diadakan oleh penyedia jasa,
pekerjaan pemasangan valve cover harus rapih dan sesuai dengan gambar typical pemasangan valve cover.

PEKERJAAN SELESAI
1. Semua jenis pekerjaan yang terdapat dalam gambar tapi tidak tercantum dalam bestekini atau sebaliknya akan tetapi
seharusnya dikerjakan oleh penyedia jasa maka hal tersebut harus dikerjakan atas petunjuk pihak
direksi/pengawas lapangan (asal tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku)
2. Sebelum penyerahan proyek kepada direksi dilakukan, maka semua pekerjaan pipa harus berfungsi dengan baik
dan semua kerusakan-kerusakan yang timbul masih tetap menjadi tanggung jawab pihak penyedia jasa

Nurhidah, ST
Dinas PUPR Kab. Buton Utara
PEKERJAAN PEMBERSIHAN
1. Kelebihan tanah urugan /galian yang telah terpakai lagi harus dibuang ketempat yang lain ditentikan
direksi/pengawas lapangan
2. Sisa-sisa material bekas pasangan dan lains ebagainya harus diangkut dan dibuang jauh sehingga lokasi dimana
pekerjaan dilaksanakan menjadi bersih /rapih dan hal ini adalah tanggung jawab penyedia jasa Dan semua jenis sisa
material pada pekerjaan ini terdapat dipinggir jalanan segera disingkirkan dan dibersihkan secepatnya agar tidak
mengganggu arus lalu lintas dan pemandangan

PEKERJAAN PEMBUATAN DOKUMENTASI PROYEK DAN PELAPORAN


Penyedia jasa harus membuat dokumentasi dan pelaporan pelaksanaan pekerjaan sejak masa persiapan, dalam
pelaksanaan dan pada akhir pekerjaan untuk semua jenis
pekerjaan. Dokumentasi dan pelaporan ini harus diserahkan kepada direksi dalam rangkap 3 (tiga) antara lain:
a. Foto-foto pelaksanaan pekerjaan (0%,25%, 50% dan 100%)
b. Berita acara-berita acara
c. Laporan-laporan (harian, mingguan dan bulanan)
d. Gambar-gambar kerja atas petunjuk direksi
e. Gambar pelaksanaan sesuai dengan keadaan sebenarnya di lapangan (As-Built Drawing)
f. Back up lapangan

CATATAN LAIN-LAIN DAN KETERANGAN TAMBAHAN

Setiap kegiatan dalam pelaksanaan pekerjaan harus dinyatakan dalam Berita Acara dan ditandatangani oleh
Pelaksana, Pejabat dan Direksi (Pengawas Lapangan).
a. Bila ada perbedaan antara ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat ini dengan gambar, maka ketentuan- ketentuan dan
syarat-syarat ini yang menentukan.

1. Spesifikasi Peralatan Konstruksi dan Peralatan Bangunan

No Jenis Spesifikasi Jumlah


1 Alat perpipaan SNI 1 set
2 Alat gali SNI 1 set
3 Perlengkapan K3 SNI 1 set

2. Spesifikasi Jabatan Kerja Konstruksi

No Uraian Pekerjaan Pengalaman Sertifikat


Kerja (tahun) Kompetensi Kerja
1 Pelaksana Lapangan 2 SKK Perpipaan Air
Bersih
2 Ahli K3 konstruksi/Ahli 0 SKK K3 Konstruksi
Keselamatan Konstruksi/Petugas
Keselamatan Konstruksi

Nurhidah, ST
Dinas PUPR Kab. Buton Utara
PENUTUP
Apabila dalam bestek ini terdapat ketentuan-ketentuan yang bertentangan, maka pemasok harus segera
memberitahukan kepada pihak direksi untuk selanjutnya dengan cara musyawarah akan ditentukan penyelesaiannya.

Buranga, Juni 2022


Dibuat Oleh

Pejabat Pembuat Komitmen ( PPK )


Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kab. Buton Utara

NURHIDAH, ST
Nip : 19810305 201101 2 008

Nurhidah, ST
Dinas PUPR Kab. Buton Utara
Nurhidah, ST
Dinas PUPR Kab. Buton Utara

Nurhidah, ST
Dinas PUPR Kab. Buton Utara

Anda mungkin juga menyukai