Anda di halaman 1dari 4

Artikel tentang Kecanduan Gadget Dimasa Kini

Kemajuan teknologi nyatanya tak hanya merambat di kalangan anak muda dan orang dewasa saja,
namun juga menyetuh hidup anak-anak di bawah umur yang sekarang sudah banyak yang memilik
gadget sendiri. Bahkan saat ini banyak orang tua yang membebaskan anak memainkan gadget
nya.kondisi kecanduan gadget ini disebut dengan Screen Dependency Disorder (SDD). Sekitar 70 persen
orang tua mengaku memang mengizinkan anak-anak mereka yang usianya 6 bulan sampai 4 tahun
bermain gadget ketika mereka sedang melakukan pekerjaan rumah tangga, serta sekitar 65 persen
melakukan hal yang sama untuk menenangkan si anak saat berada di tempat umum.Lalu satu perempat
orang tua mengaku meninggalkan anak-anak mereka sendiri dengan gadget menjelang tidur, padahal
layar terang pada gadget dapat membuat mata menjadi rusak dan mengganggu tidur. Kebanyakan orang
tua juga menyatakan anak-anak yang usianya dibawah 1 tahun cenderung menggunakan gadget untuk
bermain game, menonton video, dan bermain aplikasi.

Mengasuh anak pada zaman milenial ini memang tak mudah. Karakter mereka yang selalu ingin tahu,
dan tak sabaran membuat orang tua sedikit kewalahan. Teknologi membuat anak-anak selalu ingin
dipuaskan dengan cepat. “kepingin apa, harus dapat sekarang,”. Akibatnya, anak menjadi gampang
bosan dan ngambek.Orang tua anak generasi yang telah didominasi oleh kelompok milenial yang telah
lebih dulu familiar dengan perkembangan teknologi. Sikap anak yang mendapatkan asupan informasi
dari internet menimbulkan kekhawatiran sendiri. Masalah seputar tumbuh kembang dan pola asuh anak
menduduki posisi kedua tantangan terberat bagi orang tua."Mereka sudah sangat berlimpah informasi,
namun menjadi lebih cemas dengan masalah tumbuh kembang anak,”

Salah satu ciri khas dari anak dengan SDD adalah ia selalu mengambil gadget nya ketika bangun tidur
dan makan di meja dengan mata terfokus kepada layar gadget. Anak juga mengalami masalah psikologis
seperti menjadi seseorang yang pendiam, sering menyendiri sering merasa kesepian karena berjam-jam
menghabiskan waktu tanpa bersosialisasi dengan orang lain, menjadi lebih mudah marah dan panik,
stres, bahkan sulit fokus ketika sedang belajar.Beberapa dampak negatif pada kesehatan fisik akibat
kecanduan gadget dapat membuat mata menjadi kering, penglihatan terganggu, nyeri dibagian bahu,
sakit leher, serta nyeri pada jari dan pergelangan tangan.

Pecandu gadget sering kali begadang sehingga kulitas tidur nya berkurang. Kadang karena kesibukan
orang tua dalam mengurus pekerjaan membuat anak menjadi kurang kasih sayang dan si anak pun
mencari pelarian menghibur diri dengan cara bermain gadget. Sudah banyak terdengar kasus anak-anak
yang kecanduan gadget dan mereka melakukan hal-hal yang ekstrim jika tidak diberikan gadget. Hal ini
terjadi karena orang tua yang sudah membiasakan memanjakan si anak dengan memenuhi semua yang
diinginkan sang anak tanpa memikirkan akibat yang akan dialami nanti.Tetapi gadget juga tidak selalu
membawa dampak negatif didalam kehidupan kita masih banyak terdapat dampak positif gadget bagi
kehidupan kita seperti menambah pengetahuan, memperluas pertemanan ke penjuru dunia, dan
melatih kreativitas anak .Namun, orang tua masa kini punya cara tersendiri dalam mengasuh buah hati
yang selalu ingin tahu yaitu dengan cara memberikan keleluasaan pada anak untuk mengekspresikan diri
atau mencoba sesuatu yang baru. Mereka juga lebih banyak menghabiskan waktu dengan sang anak
dengan cara membawanya pergi jalan-jalan, berolahraga, dan masih banyak lagi.

Tidak membiasakan sang anak untuk terlalu banyak bermain gadget. Tak ada salahnya mengenalkan
anak dengan yang dinamakan proses karena itu penting untuk sang anak menghadapi masa depan nya
nanti agar sang anak terbiasa menghadapi kesulitan secara mandiri, tidak mudah putus asa dalam
menghadapi kegagalan.Sebisa mungkin di hadapan anak, orang tua juga tidak ikutan sibuk dengan
gadgetnya. Hal yang masih menjadi tantangan terbesar bagi orang tua saat ini adalah membatasi
penggunaan gadget pada anak.Gadget memang menjadi sarana yang sangat membantu dan
memudahkan kita untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Banyak hal yang bisa dilakukan melalui gadget,
mulai dari membaca buku, menonton film, browsing, melakukan transaksi keuangan, memesan
makanan, bermain, dan masih banyak lagi. Karena itu, hampir semua orang tidak bisa menjalani
kegiatannya satu haripun tanpa ada gadget di dekatnya. Sindrom kecanduan gadget ini dinamakan
nomofobia yang berasal dari istilah “no-mobile-phone-phobia”. Sebenarnya sindrom ini menyerang
banyak orang dari berbagai kalangan dan usia. Namun, golongan yang paling banyak terkena sindrom
nomofobia ini adalah anak-anak milenial yang sangat suka dan selalu ingin update dengan hal-hal
terbaru.

Gejala Kecanduan Gadget

Banyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya sudah terkena sindrom nomofobia alias kecanduan
gadget. Tingkat kecanduan orang pun berbeda-beda. Mulai dari kondisi yang ringan, hingga yang cukup
parah. Berikut ini beberapa tanda dari kecanduan gadget yang perlu diperhatikan:

Saat kamu kecanduan gadget, kamu akan langsung mencari gadget saat membuka mata di pagi hari.

Kamu tidak bisa melewati hari tanpa menggunakan gadget.

Kamu akan merasa cemas yang luar biasa jika baterai smartphone sudah sangat rendah atau bahkan
mati.

Kamu selalu ingin mengecek gadget-mu tiap 5 menit sekali.

Kamu selalu menggenggam gadget-mu ketika melakukan aktivitas apapun, entah itu sedang makan,
berjalan, bahkan ke toilet.

Dampak Kecanduan Gadget

1. Gangguan Mata
Mata yang terlalu sering digunakan untuk menatap layar gadget akan menjadi kering dan timbul rasa
panas. Jika kecanduan gadget ini dibiarkan terlalu lama, maka mata bisa lelah, terasa tidak nyaman,
merah, dan timbul gangguan penglihatan, seperti penglihatan menjadi kabur, minus mata bertambah,
dan lain-lain.

2. Mengganggu Pola Tidur

Salah satu ciri anak yang kecanduan gadget adalah tidak bisa berhenti bermain gadget, bahkan sampai
larut malam. Bermain gadget memang bisa menimbulkan ketagihan yang akan membuatmu susah untuk
berhenti. Akhirnya jam tidurmu akan terganggu, bahkan jika dibiarkan terlalu lama, kamu bisa mengidap
insomnia. Jika waktu tidur yang dibutuhkan tubuh tidak terpenuhi, maka berbagai penyakit dan
gangguan kesehatan mudah menyerangmu.

3. Postur Tubuh Jadi Bungkuk

Anak yang kecanduan gadget tanpa sadar sering menundukkan leher untuk melihat gadget-nya. Ketika
leher condong ke depan dan menunduk saat asyik bermain gadget, beban leher dan tulang belakang jadi
bertambah besar karena harus menopang beban kepala, sehingga bisa menyebabkan leher dan
punggungmu terasa nyeri. Jika dibiarkan terlalu lama, maka akan berdampak pada postur tubuhmu yang
jadi bungkuk.

4. Mengganggu Studi

Oleh karena tidak bisa berhenti bermain gadget, kegiatan belajar anak yang memiliki sindrom
nomofobia ini pun biasanya akan terganggu. Hampir sebagian besar waktunya digunakan untuk bermain
gadget dan ia sulit untuk berkonsentrasi saat belajar di sekolah, sehingga akhirnya prestasi di sekolah
pun jadi menurun.

5.Obesitas

Terlalu sering bermain gadget membuat seseorang kurang melakukan aktivitas fisik. Hal ini sangat
terkait dengan kondisi obesitas.

6. Kurang Bersosialisasi

Pernah mendengar ungkapan “gadget mendekatkan yang jauh, dan menjauhkan yang dekat”? Nyatanya,
kecanduan gadget menyebabkan anak milenial hanya ingin berkomunikasi melalui aplikasi chatting yang
ada di gadget saja dan enggan bersosialisasi dengan orang-orang di sekitarnya. Akibatnya, hubungan
pertemanan bahkan keluarga pun jadi merenggang karena

gadget.

Jadi, jika kamu mulai merasa kecanduan gadget, cobalah untuk segera mengatasinya dengan belajar
memfokuskan diri kepada kegiatan lainnya yang bermanfaat selain bermain gadget, seperti sering-sering
mengobrol dengan teman atau keluarga, belajar, dan berolahraga
Nama : Dila Aulia

Kelas : XII IPA 1

Tugas : Artikel

Judul : Kecanduan Gadget Dimasa Kini

Anda mungkin juga menyukai