Oleh :
HANIF AYU WAHYUNI
NPM.214118056
2. Klasifikasi Lansia
a. Pralansia (prasenilis) yaitu seseorang yang berusia antara 45-59
tahun.
b. Lansia yaitu seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih.
c. Lansia Resiko Tinggi yaitu seseorang yang berusia 70 tahun atau
lebih/seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih dengan
masalah kesehatan.
d. Lansia Potensial yaitu lansia yang masih mampu melakukan
pekerjaan dan/atau kegiatan yang dapat menghasilkan
barang/jasa.
e. Lansia Tidak Potensial yaitu lansia yang tidak berdaya mencari
nafkah, sehingga hidupnya bergantung pada bantuan orang lain
3. Karakteristik Lansia
a. Berusia lebih dari 60 tahun (sesuai Pasal 1 ayat (2) UU No. 13
tentang Kesehatan).
b. Kebutuhan dan masalah yang bervariasi dari rentang sehat
sampai sakit, dari kebutuhan biopsikososial sampai spiritual,
serta dari kondisi adaptif hingga kondisi maladptif.
c. Lingkungan tempat tinggal yang bervariasi [CITATION Bud01 \l
1033 ]
4. Pathway Proses Menua
Proses Menua
Kerusakan sel-seDNA
(sel-sel tubuh)
2. Klasifikasi Hipertensi
Menurut Herlambang (2013) penyakit darah tinggi atau
hipertensi dikenal dengan 2 jenis klasifikasi, diantaranya hipertensi
primary dan hipetensi secondary.
1) Hipertensi primary adalah suatu kondisi dimana terjadinya
tekanan darah tinggi sebagai akibat dampak dari gaya hidup
seseorang dan faktor lingkungan. Seseorang yang pola
makannya tidak terkontrol dan mengakibatkan kelebihan berat
badan atau bahkan obesitas, merupakan pencetus awal untuk
terkena penyakit tekanan darah tinggi. Begitu pula seseorang
yang berada dalam lingkungan atau kondisi stressor tinggi
sangat mungkin terkena penyakit tekanan darah tinggi, termasuk
orang-orang yang kurang olahraga pun mengalami tekanan
darah tinggi.
2) Hipertensi secondary adalah suatu kondisi dimana terjadinya
peningkatan tekanan darah tinggi sebagai akibat seseorang
mengalami/menderita penyakit lainnya seperti gagal jantung,
gagal ginjal, atau kerusakan sistem hormon tubuh. Sedangkan
pada ibu hamil tekanan darah secara umum meningkat saat
kehamilan berusia 20 minggu. Terutama pada wanita yang berat
badannya diatas normal atau gemuk (obesitas). Hipertensi
sistolik terisolasi, tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau
lebih, tetapi tekanan diastolik kurang dari 90 mmHg dan tekanan
diastolik masih dalam kisaran normal. Hipertensi ini sering
ditemukan pada usia lanjut. Sejalan dengan bertambahnya usia,
hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan darah;
tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan
tekanan diastolik terus meningkat sampai usia 55-60 tahun,
kemudian berkurang secara perlahan atau bahkan menurun
drastis.
1) Sakit kepala
2) Kelelahan
3) Mual
4) Muntah
5) Sesak nafas
6) Gelisah
Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya
kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal. Kadang penderita
hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma
karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati
hipertensif, yang memerlukan penanganan segera. Tanda dan gejala
pada hipertensi dibedakan menjadi :
8. Penatalaksanaan Hipertensi
Penanggulangan hipertensi secara garis besar dibagi menjadi
dua jenis penatalaksanaan (Ni Kadek, et al, 2014):
1) Penatalaksanaan Non Farmakologis.
a. Diet
Pembatasan atau pengurangan konsumsi garam.
Penurunan BB dapat menurunkan tekanan darah dibarengi
dengan penurunan aktivitas rennin dalam plasma dan kadar
adosteron dalam plasma.
b. Aktivitas
Klien disarankan untuk berpartisipasi pada kegiatan
dan disesuaikan dengan batasan medis dan sesuai dengan
kemampuan seperti berjalan, jogging, bersepeda atau
berenang.
2) Penatalaksanaan Farmakologis
Secara garis besar terdapat bebrapa hal yang perlu
diperhatikan dalam pemberian atau pemilihan obat anti hipertensi
yaitu:
Daftar Pustaka
Darmodjo, B. (2009). Buku Ajar Geriatri . Jakarta: Balai Penerbit FK UI.
Potter, & Perry. (2005). Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik.
Jakarta: EGC.
Rusdi, & Isnawati, N. (2009). Awas Anda Mati Cepat Akibat Hipertensi dan
Diabetes. Yogyakarta: Powerbooks Publishing.
Wijoyo. (2011). Rahasia Penyembuhan Hpertensi Secara Alami. Jakarta: Bee
Media Agro.