Anda di halaman 1dari 26

Hipertensi dan Kanker

By Nadya Rozatiara Larsati Efendi (616081521011)


HIPERTENSI
WHO, 2013
Suatu keadaan ketika tekanan darah di pembuluh darah meningkat secara
kronis. Tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥ 90
mmHg.

American Society of Hypertention


(ASH)
Suatu sindrom atau kumpulan gejala kardiovaskuler yang progresif sebagai
akibat dari kondisi lain yang kompleks dan saling berhubungan

Peningkatan tekanan darah yang berlangsung dalam jangka waktu lama


(persisten) dapat menimbulkan kerusakan pada ginjal (gagal ginjal),
jantung (PJK) dan otak (stroke) bila tidak dideteksi secara dini dan
mendapat pengobatan yang memadai.
KLASIFIKASI HIPERTENSI (WHO)
Kategori Tekanan Darah Sistol Tekanan Darah Diastol
(mmHg) (mmHg)
Optimal < 120 < 80
Normal < 130 < 85
Tinggi 130-139 85-89
Tingkat 1 (Hipertensi 140-159 90-99
Ringan) 140-149 90-94
Sub-group: perbatasan
Tingkat 2 (Hipertensi 160-179 100-109
Sedang)
Tingkat 3 (Hipertensi ≥ 180 ≥ 110
Berat)
Hipertensi Sistol ≥ 140 < 90
Terisolasi (Isolated
Systolic Hypertention) 140-149 < 90
Sub-group: perbatasan
Klasifikasi tekanan darah menurut Joint National Committee
on Direction, Evaluation and Treatment of High Blood
Preasure

Klasifikasi Tekanan Darah Sistol (mmHg) Tekanan Darah Diastol (mmHg)

Normal < 120 < 80

Prehipertensi 120-139 80-89

Hipertensi 140-159 90-99


Stage 1
Hipertensi 160 atau > 160 100 atau > 100
Stage 2
 Riskesdas 2018 menyatakan prevalensi hipertensi berdasarkan
hasil pengukuran pada panduduk usia ≥ 18 tahun sebesar 34,1%
tertinggi di Kalimantan Selatan (44,1%), terendah di Papua
(22,2%).

 Estimasi jumlah kasus di Indonesia 63.309.620 orang

 Angka kematian akibat hipertensi sebesar 427.218 kematian


Jenis Hipertensi
Berdasarkan Penyebabnya

HT Penyebabnya tidak diketahui (idiopatik),


Primer walaupun dikatakan dengan kombinasi faktor gaya
(Esensial) hidup seperti kurang bergerak (inaktivitas) dan
pola makan

HT Diketahui penyebabnya. Pada sekitar 5-


Sekunder 10% penderita HT, penyebabnya adalah
(Non- penyakit ginjal. 1-2% penyebabnya
Esensial) adalah kelainan hormonal atau peakaian
obat tertentu (Misal Pil KB)
Jenis Hipertensi
Berdasar Bentuk Hipertensi Pulmonal
Hipertensi
Ditandai dengan peningkatan tekanan darah pada
1. Hipertensi Diastolik pembuluh darah aeteri paru-paru yang menyebabkan
2. Hipertensi Sistolik sesak napas, pusing dan pingsan pada saat melakukan
aktivitas.
3. Hipertensi Campuran
F A K T O R R E S I K O
H I P E R T E N S I
1. Kurangnya Aktifitas Fisik/Olahraga

 Orang yang tidak aktif cenderung mempunyai detak jantung lebih cepat dan otot jantung
harus bekerja lebih keras pada setiap kontraksi.
 Semakin keras dan sering jantung harus memompa semakin besar pula kekuatan yang
mendesak arteri.

Aktifitas fisik yang kurang beresiko 2,67X menderita hipertensi


dibandingkan dengan yang sering beraktifitas fisik/olahraga
(Mannan, 2013)
2. Konsumsi Garam Berlebihan

 Sodium adalah penyebab penting dari hipertensi esensial.


 Asupan garam yang tinggi akan menyebabkan pengeluaran berlebihan dari
hormon natriouretik yang secara tidak langsung akan meningkatkan tekanan
darah.
 Asupan garam tinggi yang dapat menimbulkan perubahan tekanan darah yang
dapat terdeteksi adalah lebih dari 14 gram per hari atau jika dikonversi kedalam
takaran sendok makan adalah lebih dari dua sendok makan.
3. GENETIK

 Adanya faktor genetik pada keluarga akan menyebabkan keluarga beresiko menderita
hipertensi.

 Hal ini berhubungan dengan peningkatan kadar sodium intraseluler dan rendahnya rasio
potassium terhadap sodium.

 Individu dengan orang tua yang memiliki riwayat hipertensi mempunyai resiko 2X lebih
besar untuk menderita hipertensi dari pada orang yang tidak mempunyai keluarga
dengan riwayat hipertensi.
TANDA DAN GEJALA HIPERTENSI

 Bercak merah pada mata,


 Wajah memerah,
 Pusing,
 Sakit kepala,
 Sesak napas,
 Terdapat darah di dalam urin,
 Detak jantung tidak beraturan,
 Hidung mengeluarkan darah atau mimisan
OBAT HIPERTENSI:
• Diuretika
• Alfa-Blocker
• Beta-Blocker
• Vasodilator
• Antagonis kalsium,
• Penghambat ACE

Tujuan pengobatan hipertensi tidak hanya untuk menurunkan tekanan darah


saja, namun mengurangi dan mencegah komplikasi akibat hipertensi agar
penderita dapat bertambah kuat.
P E N C E G A H A N
HIPERTENSI
Pencegahan Primodial

Sasarannya adalah orang-orang yang sehat.

 Pencegahan primer

Sasarannya adalah orang-orang yang memiliki resiko hipertensi.

 Health Promotion (Promosi kesehatan)

 General and Spesific Protection (Perlindungan Umum dan Khusus)


 Pencegahan Sekunder

Pencegahan ini didasarkan pada orang-orang yang telah didiagnosis, mereka


dianggap menderita maupun yang terancam menderita. Pencegahan sekunder lebih
ditujukan kepada kegiatan deteksi dini untuk menemukan penyakit. Bila ditemukan kasus,
maka dapat dilakukan pengobatan secara dini (Kemenkes RI, 2012)

Pencegahan Tersier

Pencegahan tersier silaksanakan agar penderita hipertensi terhindar dari komplikasi yang
lebih lanjut serta untuk meningkatkan kualitas hidup dan memperpanjang lama ketahanan
hidup (Kemenkes RI, 2012).
KANKER
Pengertian

Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel


jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Dalam perkembangannya, sel-
sel kanker ini dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya sehingga dapat
menyebabkan kematian.
Kanker sering dikenal oleh masyarakat sebagai tumor, padahal tidak
semua tumor adalah kanker. Tumor adalah segala benjolan tidak normal atau
abnormal. Tumor dibagi dalam 2 golongan, yaitu tumor jinak dan tumor ganas.
Kanker adalah istilah umum untuk semua jenis tumor ganas
Etiologi

 Genetik
 Merokok / Tembakau
 Diet & aktivitas fisik
 Ionisasi radiasi & sinar UV
 Lingkungan Industri
 Bahan kimia & obat - obatan
 Infeksi virus & parasit
 Hormon
Epidemiologi

Diperkirakan pada tahun 2015 mendatang, penyakit kanker akan menjadi


penyebab 54% kematian di semua negara. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO), setiap 11 menit, ada satu penduduk dunia meninggal karena kanker dan
setiap tiga menit, ada satu penderita kanker baru.
Data WHO menyebutkan setiap menit di dunia terdapat penambahan
6,25 juta penderita kanker baru dan dua pertiga penderita kanker di dunia berada
di negara berkembang (Badan Litbang Kesehatan, 2001).
DATA KEMENKES DAN YKI (YAYASAN KANKER INDONESIA)
2012

 Sekitar 15 ribu perempuan Indonesia terdeteksi kanker serviks tiap tahunnya.


Artinya, 41 perempuan per hari atau tiga perempuan setiap dua jam menderita
penyakit yang mematikan ini. Dari angka itu, sekitar 8.000 perempuan
meninggal setiap tahunnya.
 Rekam jejak kanker serviks diikuti kanker payudara yang merupakan penyakit
dengan kasus terbanyak kedua. Yang perlu diketahui, data penderita kanker
payudara merupakan pasien yang keluar rawat inap dengan diagnosis kanker.
Jadi, penderitanya sangat mungkin jauh lebih besar lagi.
 Sedangkan pada anak, leukemia merupakan jenis kanker yang paling banyak
menyerang. Leukemia atau kanker darah menduduki peringkat tertinggi kasus
kanker pada anak karena masih lemahnya penanganan.
Klasifikasi

1. Karsinoma ialah kanker yang berasal dari kulit atau jaringan yang menutupi organ
internal.
2. Sarkoma ialah kanker yang berasal dari tulang, tulang rawan, lemak, otot, pembuluh
darah, atau jaringan ikat.
3. Limfoma ialah kanker yang berasal dari kelenjar getah bening dan jaringan sistem
kekebalan tubuh.
4. Adenoma ialah kanker yang berasal dari tiroid, kelenjar pituitari, kelenjar adrenal, dan
jaringan kelenjar lainnya.
5. Leukemia ialah kanker yang berasal dari jaringan pembentuk darah seperti sumsum
tulang dan sering menumpuk dalam aliran darah.
Gejala Kanker
Gejala kanker secara umum yang timbul tergantung dari jenis atau organ tubuh yang terserang
yaitu :
1. Nyeri dapat terjadi akibat tumor yang meluas menekan syaraf dan pembuluh darah
disekitarnya, reaksi kekebalan dan peradangan terhadap kanker yang sedang tumbuh, dan
nyeri juga disebabkan karena ketakutan atau kecemasan.
2. Pendarahan atau pengeluaran cairan yang tidak wajar, misalnya ludah, batuk atau muntah
yang berdarah, mimisan yang terus menerus, cairan puting susu yang mengandung darah,
cairan liang senggama yang berdarah (diantara menstruasi/menopause) darah dalam tinja,
darah dalam air kemih.
3. Perubahan kebiasaan buang air besar
4. Penurunan berat badan dengan cepat akibat kurang lemak dan protein (kaheksia)
5. Benjolan pada payudara
6. Gangguan pencernaan, misalnya sukar menelan yang terus menerus.
7. Tuli, atau adanya suara - suara dalam telinga yang menetap.
PENGOBATAN HIPERTENSI
8. Luka yang tidak sembuh – sembuh
9. Perubahan tahi lalat atau kulit yang mencolok
PERTANYAAN DAN JAWABAN

1. Najwa
Mengapa orang lanjut usia lebih berisiko mengalami hipertensi?
Jawaban:
Tingginya tekanan darah pada lansi dikaitkan dengan proses yang terjadi pada
tubuh. Maka semakin bertambah usia sistem vardiovaskuler seseorang bisa
mengalami perubahan di pembulu darah makan terjadi pengurangan jaringan
elastis di arteri sehingga menyebabkan nya menjadi lebih kaku maka dari itu bisa
menyebabkan tekanan darah meningkat.
2. tri utami : bagaimana cara mengatasi masalah hipertensi agar diusia lanjut tidak menderita hipertensi ?
Jawab : perlunya pencegahan dimulai dari usia remaja/ dini dengan menjaga pola asupan makan,makan
rendah natrium,hindari junkfood terlalu sering , olahraga secara teratur , menjaga berat badan dengan
manjalani gaya hidup

3. Miftah : Kenapa hipertensi harus dicegah , diobati dengan baik jelaskan dampak jika hal tersebut tidak
dilakukan dengan baik dan berikan contoh pengobatan dan pencegahannya ?

Jawab : Hipertensi harus dicegah karena berdampak negative bagi kesehatan contohnya nyeri kepala, kadang-
kadang disertai mual dan muntah, akibat peningkatan tekanan darah intrakranial. Penglihatan kabur akibat
kerusakan retina akibat hipertensi. Ayunan langkah yang tidak mantap karena kerusakan susunan saraf pusat
Pengobatan hipertensi terdiri dari terapi nonfakmakologis dan farmakologis , Terapi farmakologi bertujuan
untuk mengontrol tekanan darah hingga mencapai tujuan terapi pengobatan.
Contoh obat-obatan ini adalah: Bendroflumethiazide, chlorthizlidone, hydrochlorothiazide, dan indapamide
4. Laras
apakah maskud dari Antagonis kalsium apakah dia jahat terhadap kalsium atau
bagaimana?
Jawaban : Antagonis kalsium adalah kelompok obat yang bermanfaat untuk
menangani masalah jantung dan pembuluh darah, terutama tekanan darah tinggi,
Antagonis kalsium menghambat arus masuk ion kalsium melalui saluran lambat
membran sel yang aktif. Obat ini digunakan untuk menurunkan tekanan darah.
Mereka menghentikan kalsium memasuki sel-sel jantung dan arteri, obat-obat
golongan antagonis kalsium verapamil, diltiazem, dan dihidropiridin (amlodipin,
felodipin)

Anda mungkin juga menyukai