0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan4 halaman
Pidato mengenai pencegahan penyakit diare yang disebabkan oleh lingkungan yang tidak sehat. Diare adalah penyakit yang menular melalui air dan menjadi penyebab kematian nomor dua pada bayi. Upaya pencegahan meliputi penyediaan air bersih dan sanitasi dasar serta kampanye kesehatan lingkungan.
Pidato mengenai pencegahan penyakit diare yang disebabkan oleh lingkungan yang tidak sehat. Diare adalah penyakit yang menular melalui air dan menjadi penyebab kematian nomor dua pada bayi. Upaya pencegahan meliputi penyediaan air bersih dan sanitasi dasar serta kampanye kesehatan lingkungan.
Pidato mengenai pencegahan penyakit diare yang disebabkan oleh lingkungan yang tidak sehat. Diare adalah penyakit yang menular melalui air dan menjadi penyebab kematian nomor dua pada bayi. Upaya pencegahan meliputi penyediaan air bersih dan sanitasi dasar serta kampanye kesehatan lingkungan.
Selamat pagi.Yang terhormat Bapak Dian selaku Kepala Puskesmas Peguyangan.
Yang terhormat Ibu dan Bapak petugas kesehatan di Puskesmas Peguyangan
Yang terhormat Ketua RT/RW, serta tokoh agama dan Kader setempat serta parahadirin sekalian yang saya muliakan. Puja dan puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada kita sekalian hingga kita dapat berkumpul dalam acara penyuluhan kepada masyarakat di Puskesmas Peguyangan tentang Masalah penyakit Diare yang merupakan salah satu penyakit berbasis lingkungan. Hadirin yang saya hormati,Lingkungan adalah salah satu faktor yang paling penting dalam kehidupan kita sehari-hari, karena lingkungan merupakan tempat hidup kita. Namun, selama ini sangat sering kita jumpai sampah yang berserakan dimana-mana, banjir yang telah menjadi bencana langganandi Indonesia, bau-bau tak sedap, dan banyak sekali warga yang terserang penyakit akibat lingkungan yang kotor. Contoh penyakit akibat tidak sehatnya lingkungan yang sekarang sedang marak adalah penyakit diare. Penyakit diare, kita kenal adalah penyakit yang menular melalui air. Banyaknya daerah di Indonesia yang memiliki kondisi air bersih sangatlah minim, sehingga diare dapat menyebar dengan cepat. Ppenyakit diare telah menjadi penyebab kematian nomor 2 pada bayi, nomor 3 pada balita, dan nomor 5 bagi semua umur. Diare merupakan kondisi di mana seseorang itu hilang kontrol kemampuan membuang kotoran secara normal menyebabkan selalu harus membuang buang air besar pada setiap saat. Pembuangan buang air besar dilihat terjadi saat kotoran yang dikeluarkan dari dubur yang biasanya dalam bentuk padat menjadi lunak, berair atau sangat berair. Kondisi ini jika berlangsung bisa menyebabkan kekeringan air (terdehidrasi) dehydrated dan jika berlanjut bisa membahayakan pasien juga bisa menyebabkan kematian. Biasanya penderita akan mengalami rasa kurang nyaman di bagian perut, sakit dibagian ulu hati. Pasien pada awalnya biasanya mulai rasa gelisah, cepat berkeringat dan menggigil seluruh badan. Dalam kasus yang lebih parah, diare mengakibatkan pasien tersebut mulai merasa mual, muntah-muntah dan juga demam. Adapaun gejala Diare secara spesifik yaitu: 1. Ketidaknormalan sering terjadi dalam penggerakan usus 2. Kehilangan banyak air dan kotoran yag tidak dicerna sepenuhnya 3. Terasa kejang dibagian perut, sakit menyengat di bagian ulu hati. 4. Flatulence (Kekembungan perut), kentut berkepanjangan (pembuangan gas metana asli dari usus yang lebih busuk dari kebiasaan, dan sering). 5. Bila bagian abdominal dipencet dan diurut, suara air dapat terdengar dengan jelas. 6. Pembuangan kotoran cair dan berair berkelanjutan, serta rasa ingin muntah atau mengalami kemuntahan Biasanya, diare terjadi dan berlangsung dalam waktu 2-3 hari. Namun diare juga bisa terjadi pada tingkat lebih lama dari itu. Misalnya dalam kasus tahunan, diare berat dapat terjadi hingga seminggu dengan kehilangan setengah liter air dalam tubuh dalam waktu sekitar satu jam. Hadirin yang berbahagia, Dalam upaya pencegahan menyebar luasnya penyakit-penyakit akibat lingkungan yang tidak sehat, pemerintah menetapkan suatu kebijakan untuk memberdayakan masyarakat khususnya berpenghasilan rendah dalam bidang penyediaan air bersih dan sanitasi dasar. Semua pihak harus berupaya untuk menjamin kesehatan masyarakat, terutama kesehatan anak Indonesia. Kenyataan menunjukkan, meski pembangunan kesehatan telah menurunkan angka kematian bayi dan balita Indonesia, angka kesakitan belum turun terutama resiko penularan penyakit. Resiko gangguan kesehatan pada anak akibat pencemaran lingkungan dari berbagaiproses kegiatan pembangunan makin meningkat. Seperti makin meluasnya gangguan pernapasan akibat paparan asap, emisi gas buang sarana transportasi, kebisingan, limbah industri dan rumah tangga, serta gangguan kesehatan akibat bencana. Demikianlah pidato saya pada hari ini semoga dapat bermanfaat bagi semuanya. Mohon maaf bila ada yang tidak berkenan. Akhir kata luangkanlah waktumu untuk alam sebab dari sanalah kita berasal. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan bimbingan, petunjukm dan kekuatan kepada kita sekalian.Terimakasih atas Bapak-bapak, Ibu-ibu, dan hadirin sekalian. Om Santih Santih Santih Om Good morning. Dear Mr Dian as Head of the Peguyangan Health Center. Dear ladies and gentlemen, health workers at the Peguyangan Health Center Dear Head of RT / RW, as well as religious leaders and local cadres as well as all the members of the regency that I glorify. Praise and thanksgiving we pray for the presence of God Almighty, who has bestowed His mercy on us all so that we can gather in a public outreach event at the Peguyangan Health Center on the Diarrheal Problem, which is one of the environment-based diseases. Distinguished guests, Environment is one of the most important factors in our daily lives, because the environment is our place of life. However, so far we have often encountered garbage scattered everywhere, flooding which has become a customer disaster in Indonesia, unpleasant odors, and many residents who have been stricken with diseases due to the dirty environment. Examples of illnesses due to unhealthy environments that are currently rife are diarrhea. Diarrhea, as we know it, is a waterborne disease. The number of regions in Indonesia that have clean water conditions is very minimal, so diarrhea can spread quickly. Diarrhea has become the number 2 cause of death in infants, number 3 in infants, and number 5 for all ages. Diarrhea is a condition in which a person loses control of his ability to defecate normally causing him to have to defecate at any time. Defecation is seen when the discharge from the rectum which is usually in the solid form becomes soft, runny or very runny. This condition if it takes place can cause dehydrated water dehydration and if it continues can endanger the patient it can also cause death. Usually sufferers will experience discomfort in the abdomen, pain in the solar plexus. Patients usually begin to feel restless, sweat quickly and shiver throughout the body. In more severe cases, diarrhea causes the patient to start feeling nauseous, vomiting and also fever. As for the specific symptoms of diarrhea, namely: 1. Abnormalities often occur in bowel movements 2. Loss of lots of water and dirt which is not digested completely 3. Feels spasms in the abdomen, stinging pain in the solar plexus. 4. Flatulence (flatulence), prolonged farts (the removal of original methane gas from the intestine which is more rotten than usual, and often). 5. If the abdominal part is squeezed and sorted, the sound of water can be heard clearly. 6. Continuous disposal of liquid and watery stools, and a feeling of vomiting or vomiting Usually, diarrhea occurs and lasts 2-3 days. But diarrhea can also occur at a level longer than that. For example in annual cases, severe diarrhea can occur up to a week by losing half a liter of water in the body in about an hour. Ladies and Gentlemen, In an effort to prevent the spread of diseases caused by an unhealthy environment, the government established a policy to empower people, especially low-income in the field of water supply and basic sanitation. All parties must strive to ensure public health, especially the health of Indonesian children. The fact shows, although health development has reduced the mortality rate of infants and toddlers in Indonesia, the morbidity rate has not decreased, especially the risk of disease transmission. The risk of health problems in children due to environmental pollution from various processes of development activities is increasing. Such as widespread respiratory disturbances due to exposure to smoke, exhaust emissions from transportation facilities, noise, industrial and household waste, and health problems due to disasters. Thus my speech today may be useful for all. We apologize if there are people who are not pleased. Finally, take your time for nature because that's where we come from. May the Almighty God always provide guidance, guidance and strength to all of us. Thank you for the ladies and gentlemen and all present. Om Santih Santih Santih Om