A. Latar Belakang
Aspek untuk dapat meningkatkan kesehatan manusia serta penyembuhan penyakit
adalah dengan pemenuhan kebutuhan gizi. Jadi, untuk memenuhi kebutuhan gizi, kita
harus memahami apa itu gizi. Mempelajari gizi sngat bermanfaat bagi semua
kalangan. Apabila kita tidak memahami makanan yang dimakan akan menyebabkan
penyakit atau memperlambat proses penyembuhan, sebaliknya memahami makanan
yang kita makan meningkatkan kesehatan atau membantu menyembuhkan penyakit.
Gizi merupakan elemen yang terdapat dalam makanan dan dapat dimanfaatkan
secara langsung oleh tubuh. Subsitansi yang diperoleh dari makanan, diguna untuk
pertumbuhan, pemeliharaan, dan perbaikan jaringan tubuh. Maka dari itu sangat
penting untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi karena sangat banyak manfaat
yang di peroleh dari gizi tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan gizi?
2. Apa yang dimaksud dengan zat gizi makro dan mikro?
3. Berapa angka kecukupan gizi yang di anjurkan?
4. Apa yang dimaksud kebutuhan gizi individu?
5. Bagaimana status gizi individu?
6. Apa saja dasar-dasar diet klinik?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk memahami apa yang dimaksud dengan gizi
2. Agar mengetahui apa itu zat gizi makro dan mikro
3. Untuk mengetahui berapa angka kecukupan gizi yang di anjurkan
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kebutuhan gizi individu
5. Untuk mengetahui status gizi individu
6. Untuk mengetahui apa saja dasar-dasar diet klinik
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Gizi
Gizi adalah bahan makanan yang dikonsumsi oleh tubuh untuk menghasilkan
tenaga, membangun dan memelihara jaringan dalam tubuh. Gizi merupakan bagian
penting yang dibutuhkan oleh tubuh guna perkembangan dan pertumbuhan dalam
bentuk dan untuk memperoleh energi, agar manusia dapat melaksanakan kegiatan
fisiknya sehari-hari. Gizi juga merupakan bagian dari proses kehidupan dan proses
tumbuh kembang manusia, sehingga pemenuhan kualitas tumbuh kembang,
untuk meningkatkankualitas sumber daya manusia dimasa yang akan datang.
Beberapa zat gizi dapat dibuat oleh tubuh sendiri dan sebagian besar lainnya
harus diperoleh dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Zat gizi yang diperlukan
tubuh terdiri dari Karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Dari zat gizi
tubuh akan memperoleh sumber energi untuk bermain, belajar, bekerja, serta sumber
pembangunan untuk pertumbuhan yang normal, juga zat pengatur demi kelancaran
proses-proses didalam tubuh dan kesehatan yang baik. Maka dapat disimpulkan
bahwa zat gizi adalah bahan makanan yang dikonsumsi oleh tubuh untuk
menghasilkan tenaga, membangun dan memelihara jaringan dalam tubuh.
Nilai AKG untuk semua zat gizi kecuali energi ditetapkan selalu lebih tinggi
daripada kecukupan rata-rata sehingga dapat dijamin, bahwa kecukupan hampir
seluruh penduduk terpenuhi. Oleh karena itu asupan dibawah nilai AKG tidak selalu
berarti tidak cukup, tetapi makin jauh di bawah nilai tersebut risiko untuk
memperoleh asupan tidak cukup meningkat. Khusus untuk energi, nilai kecukupannya
ditaksir setara dengan nilai pakainya sebab asupan energi yang kurang maupun lebih
dari nilai pakainya akan memberikan dampak pada terganggunya kesehatan.
Adapun angka kecukupan gizi tahun 2013, tersedia pada tabel berikut :
D. Kebutuhan Gizi Individu
Kebutuhan cairan sehari-hari pada setiap orang bisa berbeda, dan nilai asupan
zat gizi harian yang diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan gizi mencakup 50%
orang sehat dalam kelompok umur, jenis kelamin, dan fisiologis tertentu disebut
dengan kebutuhan gizi.
1. Kebutuhan Gizi pada Ibu Hamil dan Menyusui
Perubahan fisiologi pada kehamilan adalah volume plasma darah, ginjal akan
membesar, konsumsi oksigen meningkat, cardiac output naik, jantung membesar
12%, BMR akan naik 15-20%, perubahan hormon, dan gerakan peristaltik melambat .
Energi tambahan bagi bumil pada trimester II dibutuhkan untuk; pemekaran jaringan
ibu, pertumbuhan janin dan placenta. Faktor yang mempengaruhi status gizi ibu
sewaktu konsepsi: keadaan sosial dan ekonomi ibu sebelum hamil, keadaan kesehatan
dan gizi ibu, jarak kelahiran jika yang dikandung bukan anak pertama, paritas, dan
usia kehamilan pertama. Status gizi ibu pada waktu melahirkan dipengaruhi oleh
keadaan sosial dan ekonomi ibu waktu hamil, derajat pekerjaan fisik, asupan pangan,
dan pernah tidaknya terjangkit penyakit infeksi. Hal-hal yang harus dipertimbangkan
pada saat menyusun menu seimbang bagi ibu hamil adalah perhatikan kebutuhan
energi dan zat gizi, khususnya protein, Fe, vitamin C, dan kalsium. Adapun beberapa
faktor yang mempengaruhi hasil kehamilan meliputi asupan zat gizi makanan ibu,
status gizi prahamil, pertambahan berat badan selama hamil, kondisi ibu pada masa
remaja (masih dalam proses pertumbuhan), jumlah janin per kehamilan. Gizi kurang
saat pra hamil dan kurang asupan selama hamil berisiko terjadinya abortus, stillbirth,
dan berat bayi lahir rendah (BBLR). Obesitas menyebabkan kesulitan untuk hamil,
risiko hipertensi selama kehamilan dan berisiko diabetes gestesional ( diabetes yang
dipicu oleh adanya kehamilan). Masalah – masalah pada ibu hamil yang berhubungan
dengan asupan zat gizi adalah adanya mual dan muntah , naiknya cairan lambung
keatas (heart burn), konstipasi. Dampak kurang gizi pada ibu hamil dikaitkan dengan
tingginya kejadian bayi lahir prematur, kematian janin, dan kelainan pada sistem saraf
pusat bayi menghambat pertumbuhan janin atau tak berkembang sesuai usia
kehamilannya. ibu mengalami anemia kelainan bawaan pada bayi, dan keguguran.
Menu makanan sehari-hari ibu hamil pada dasarnya tidak berbeda dengan sebelum
hamil, hanya porsinya lebih banyak dan lebih bervariasi. Makanan Ibu bisa
mempengaruhi bayi lewat pemberian ASI . Makanan yang perlu dihindari karena
dapat mempengaruhi bayi melalui ASI antara lain : makanan pedas dan berbumbu
tajam , kafein , produk olahan susu, bawang bombay, dan kubis. Kebutuhan Nutrisi
ibu menyusui meliputi kebutuhan energi, kebutuhan protein : sedangkan asupan
lemak adalah 25-30 % asupan energi,, dan asupan karbohidrat kira-kira 160-200
g/hari. Kebutuhan vitamin ibu menyusui lebih besar dibandingkan ibu hamil kecuali
vit. D dan K. Ibu menyusui yang kekurangan vitamin menyebabkan vitamin ASI juga
berkurang. Kebutuhan mineral ibu menyusui lebih besar dibandingkan dengan ibu
hamil kecuali : Ca, P, Mg, Fe dan Mo. Selama belum mengalami menstruasi pasca
melahirkan kebutuhan Fe ibu lebih sedikit dari ibu yang tidak hamil. Kebutuhan air
pada ibu menyusui bertambah sebanyak produksi ASI ( minum 1 gelas setiap kali
menyusui).
2. Kebutuhan Gizi pada Bayi dan Anak
Zat gizi dibutuhkan pada bayi dan anak terutama untuk pertumbuhan dan
perkembangan otak. Air susu ibu (ASI) adalah makanan bayi yang paling baik.
Pemberian makanan tambahan sebagai makanan pendamping ASI harus disesuaikan
dengan umur bayi. Pada usia bayi 0-6 bulan, makanan yang paling tepat untuk bayi
adalah air susu ibu atau ASI. Bayi usia 9 bulan merupakan usia peralihan kedua dalam
pengaturan makanan bayi. Gizi merupakan faktor penting dalam pola tumbuh
kembang balita. Kebutuhan dasar anak untuk tumbuh dan berkembang, secara umum
dibagi menjadi 3 kebutuhan dasar, yaitu :
1) Kebutuhan fisik biomedis (ASUH)
2) Kebutuhan emosi/kasih sayang (ASIH)
3) Kebutuhan akan stimulasi (ASAH)
Perbedaan dewasa dengan balita dalam hal kebutuhan gizi adalah Gula &
Garam, Porsi Makan , Kebutuhan Energi & Nutrisi , dan SusuPertumbuhan. Bahan
makanan yang harus dihindari pada usia 1-5 tahun yaitu makanan yang terlalu
berminyak , junk food dan makanan berpengawet. Kebutuhan gizi balita meliputi:
Asupan makanan sehari untuk anak harus mengandung 10-15% kalori, 20-35%
lemak, dan sisanya karbohidrat. Pola makan anak usia TK Anak sudah mempunyai
sifat konsumen aktif, yaitu mereka sudah sudah bisa memilih makanan yang
disukainya. Pada usia 7-9 tahun anak pandai menentukan makanan yang disukai krn
sudah kenal lingkungan. Terdapat 5 upaya yang merupakan satu kesatuan sebagai
strategi dasar pemeliharaan gizi anak, yaitu :
1) pemeliharaan gizi pada masa prenatal
2) pengawasan tumbuh kembang anak sejak lahir
3) pencegahan dan penanggulangan dini penyakit infeksi melalui imunisasi
dan pemeliharaan sanitasi
4) pengaturan makanan yang tepat dan benar
5) pengaturan jarak kehamilan