Anda di halaman 1dari 2

A.

Pengalaman perawat IGD merawat pasien do not resuscitate pada fase keperawatan
menjelang ajal.

Kaitan peran perawat dengan jurnal yang ditemukan. Maka hasil yang di dapat yaitu :

1. Perawat memiliki peran dimulai dari awal kehidupan sampai akhir kehidupan
Perawat memiliki tantangan dalam praktik membantu peningkatan kualitas hidup
selama di IGD melalui pengembangan hubungan antara perawat dengan pasien,
mempertahankan komunikasi dan bertindak sebagai pelindung untuk pasien selama
kritis.
2. Mampu melakukan pengkajian kegawatdaruratan
Pada saat pasien datang ke IGD maka perawat akan melakukan triage pada pasien
tersebut dan melakukan pengkajian dan pemeriksaan pada tahap awal. Penurunan
kesehatan ditandai dengan adanya manifestasi kegagalan multi organ ditandai dengan
penurunan dari Airway, Breathing dan Circulation.

Aspek Legal Etik dalam Kegawatdaruratan

Dalam askep legal dan etik kegawatdaruratan diambilnya aspek withdrawing or withholding
karena dari pengertian withholding yaitu tindakan yang diberikan baik itu terapi atau tindakan
lainnya keputusan diambil oleh pasien dan keluarga. Selain itu diambilnya juga aspek Do Not
Attempt Resucitation yaitu menentukan status DNR diperlukan konsultasi dan kesepakatan
antara perawat dengan dokter yang merawat pasien dan atas persetujuan keluarga. Sedangkan
dari aspek etik dan legal, perawat kurang dengan askep autonomy nya yang dimana aspek
autonomy merupakan tindakan perawat dalam mengambil keputusan baik atau buruknya
dengan menjelaskan kepada pasien atau keluarga tentang kondisi pasien dan tindakan apa yang
dilakukan kepada pasien. Sedangkan perawat IGD kurang terlibat dalam pengambilan
keputusan pada pasien DNR dan hasil penelitian menjadi bahan masukan dalam pelayanan
perawatan pasien untuk dilakukan ronde keperawatan dan didiskusikan dengan tenaga
kesehatan lain ketika mengambil keputusan DNR.
B. Fenomenologi : caring perawat terhadap klien dengan kondisi kritis di instalasi
gawar darurat
1. Perawat memiliki peran dimulai dari awal kehidupan sampai akhir kehidupan
Perawat melakukan penyelamatan pasien kritis dimaknai sebagai perilaku perawat
dalam usaha membantu pasien dari kondisi yang mengancam jiwa, dimana perawat
melakukan berbagi kegiatan kegawat daruratan seperti tindakan resusitasi, kerjasama
antar petugas kesehatan, berinteraksi dengan keluarga pasien dalam meminta
persetujuan tindakan, dimana dituntut untuk bertindak cepat dan tepat, yang semuanya
bertujuan untuk keselamatan pasien kritis di IGD.
2. Mampu melakukan pengkajian kegawat daruratan
Perawat mengupayakan penyelamatan pasien kritis membutuhkan tindakan segera, dan
tepat, dimana tidak ada lagi waktu tunggu, dan melakukan pengkajian kegawat
daruratan yaitu Airway Breathing Circulation karena dikhawatirkan adanya
permasalahan yang mengancam jiwa sehingga berdasarkan pengalaman perawat
tersebut menuntut suatu tindakan segera atau tidak ada waktu tunggu, yang sering
mereka sebut respon time nol (0).

Nilai – nilai yang diterapkan dalam legal etik keperawatan menuntut perawat menjadi
seseorang yang mampu mengembangkan diri dan bekerja sama dengan tenaga kesehatan
lainnya dimana tetap memegang nilai-nilai caring seperti tidak melukai, keadilan, kejujuran,
yang bertujuan untuk kebaikan pasien. Perawat memiliki aspek legal dan etik bertujuan agar
tidak membeda-bedakan pasien, tidak melakukan malpraktek (seperti menaikan jumlah
pemakaian alat yang seharusnya tidak diberikan kepada pasien, bekerja sama secara team, dan
ramah sesuai dengan budaya.

Anda mungkin juga menyukai