E-ISSN : 2715-616X
URL : https://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/11617/12261
Abstrak
Kata Kunci: Pasien dengan penyakit gagal ginjal kronis atau CKD sangatlah
Gagal Ginjal Kronis; membutuhkan terapi pengobatan untuk menunjang kehidupan . Salah satu
Hemodialisis; Nyeri; terapi yang memiliki peran penting sebagai pengganti fungsi ginjal adalah
Kompres Dingin terapi hemodialisis, dimana akan dilakukan pembuatan akses vaskuler
terlebih dahulu sebelum proses dialyzer berlangsung . Tindakan tersebut
dapat mengakibatkan kerusakan lapisan kulit dan pembuluh darah pasien
yang menyebabkan timbulnya rangsangan nyeri, dari masalah tersebut
terdapat beberapa alternatif prosedur untuk meminimalisir rangsangan
nyeri selama proses pembuatan akses vaskuler, salah satunya yaitu dengan
terapi kompres dingin. Berdasarkan masalah, penulis tertarik untuk
mereview beberapa jurnal mengenai pengaruh kompres dingin terhadap
rangsangan nyeri pada pasien gagal ginjal kronik yang melakukan
hemodialisis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Studi
Literature Review. Penelusuran database melalui PubMed, Google Scholar
dan Elsevier. Berdasarkan penelusuran dan hasil study case dari 5 artikel,
didapatkan bahwa kompres dingin sangat berpengaruh terhadap tingkat
rangsangan nyeri pasien yang melakukan terapi hemodialisis, dikarenakan
sensasi dingin dapat menimbulkan kebas yang mampu menurunkan
rangsangan nyeri selama proses pembuatan akses vaskuler pada pasien
yang akan melakukan hemodialisis.
E-ISSN : 2715-616X
URL : https://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/11617/12261
menimbulkan kerusakan lapisan kulit dan ginjal tidak mampu membuang racun dan
pembuluh darah yang menyebabkan pada umumnya terjadi pada pasien yang
timbulnya rangsangan nyeri. mengalami kondisi seperti diabetes,
Nyeri dapat menimbulkan stres, hipertensi dan gagal jantung (Webster,
ketakutan, depresi serta menurunkan Nagler, Morton & Masson, 2017).
kualitas hidup pasien. Berbagai metode Pasien yang memiliki riwayat
dapat digunakan untuk meminimalisir penyakit diabetes melitus mengalami
rangsangan nyeri selama proses pembuatan gangguan pengolahan kadar glukosa dalam
akses vaskuler pada pasien, salah satunya darah, kondisi tersebut dapat menyebabkan
dengan metode non farmakologi yaitu kerusakan pada ginjal yang akhirnya dapat
melakukan kompres dingin. Aplikasi menjadi penyakit ginjal kronik, dan pasien
dingin telah digunakan sejak lama sebagai yang memiliki riwayat hipertensi
teknik yang efektif pereda nyeri dan secara mempunyai peluang mengalami gagal
resmi banyak digunakan pada berbagai ginjal kronik 13x lebih besar dikarenakan
cidera oleh masyarakat Mesir Kuno, tekanan darah dalam arteri meningkat
Persia, dan Romawi . Penelitian yang sehingga menyebabkan jantung harus
dilakukan Khalil (2017) menunjukan bekerja lebih keras dari biasanya untuk
bahwa kompres dingin merupakan metode mengedarkan darah melalui pembuluh
efektif sebagai pereda nyeri selama darah, dan ginjal merupakan pusat
tusukan arteri dengan hasil rata-rata skor pengaturan tekanan darah, sehingga
nyeri lebih rendah pada pasien yang apabila tekanan darah tinggi terjadi secara
menjalani kompres dingin selama 10 menit terus menerus maka akan mempengaruhi
dibandingan dengan pasien yang tidak kerja ginjal dalam tubuh (Laili & Supadmi,
melakukan aplikasi kompres dingin. 2020).
Menurut Chen, Knicely & Grams
2. METODE
(2019), GGK ditandai dengan penurunan
Metode yang digunakan pada laju filtrasi glomerulus (GFR) <60mL/ mnt
penelitian ini yaitu dengan cara study 1,73 m2 atau ditandai dengan kadar
literatur, yang merupakan penelitian albuminuria ≥ 30 mg/ 24 jam yang
dengan cara mencari literatur yang sesuai berlangsung selama lebih dari 3 bulan.
dengan topik maupun kriteria yang telah Pasien yang mengalami GGK
penulis tentukan, kemudian menganalisa membutuhkan pengobatan untuk
literatur yang diperoleh dari beberapa membantu keberlangsungan hidup,
penelitian yang telah dilakukan pengobatan GGK tersebut dibagi
sebelumnya, sehingga akan didapatkan ide,
menjadi 2 yaitu penanganan
penemuan baru, dan kesimpulan yang
nantinya bisa bermanfaat bagi orang lain. konservatif dan terapi penggantian
ginjal. Penanganan konservatif GGK
Untuk melakukan study literatur terdiri dari tindakan menghambat
tentunya membutuhkan literatur yang perkembangan gagal ginjal, menstabilkan
sesuai dengan topik yang akan dibahas, keadaan pasien serta mengobati setiap
dan tentunya literatur harus memenuhi faktir reversible. Sedangkan untuk
kriteria seperti literatur yang terbit penanganan pengganti ginjal dapat
maksimal 5 tahun terakhir. Dan pada dilakukan dengan transplantasi ginjal atau
penelitian ini terdiri dari 5 artikel yang dengan hemodialisis.
dipilih oleh penulis yang menurut penulis
sesuai dengan topik yang akan dibahas. Hemodialisis merupakan jenis
perawatan dialisis untuk membersihan
darah dari sisa-sisa metabolisme, dimana
3. HASIL DAN PEMBAHASAN dalam prosedur pelaksanaanya
Gagal ginjal kronik (GGK) menggunakan mesin dialisis. Selama
merupakan kondisi dimana ginjal hemodialisis darah akan mengalir dari
mengalami kerusakan yang mengakibatkan tubuh menuju mesin dialisis melalui
E-ISSN : 2715-616X
URL : https://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/11617/12261
tabung dialisis, di dalam mesin dialisis peneliti yaitu dengan memasukan ice pack
tersebut darah dilakukan penyaringan terlebih dahulu kedalam freezer sampai
(filter), proses ini disebut dengan dialyzer, membeku, setelah membeku es
dimana proses tersebut membuang dikeluarkan dari freezer dan di diamkan
sebagian limbah serta cairan sisa kurang lebih 10 menit sampai suhu es
metabolisme. Sedangkan darah yang bersih menjadi 13,60C yang diukur menggunakan
akan dialirkan melalui tabung-tabung dari thermometer es. Setelah suhu mencapai
mesin dialisis kembali menuju tubuh 13,60C es dimasukan kedalam sarung
pasien (American Kidney Fund, 2020). tangan dengan tujuan untuk menghindari
Dalam proses dialyzer tersebut es mencair, selanjutnya peneliti
terlebih dahulu pasien akan dilakukan menggunakan untuk melakukan ice
pembuatan akses vaskuler untuk massage pada lokasi ipsilateral dengan
menghubungkan antara mesin dialisis arteriovenosa fistula yang akan dilakukan
dengan pembuluh darah. Metode yang insersi selama 10 menit.
digunakan untuk mendapatkan akses Penelitian yang dilakukan Pranowo,
vaskuler diantaranya yaitu dengan kateter Prasetyo & Handayani (2016),
intravena, fistula arteriovena (AV) dan menunjukan bahwa terdapat perbedaan
cangkok sintesis. Dari beberapa metode skala nyeri antara sebelum pemberian
tersebut akan menimbulkan kerusakan kompres dingin dan setelah pemberian
lapisan kulit dan pembuluh darah yang kompres dingin saat kanulasi (inlet akses
menyebabkan timbulnya rangsangan nyeri. femoral) hemodialisis. Teknik yang
Nyeri merupakan pengalaman digunakan peneliti yaitu dengan
sensorik dan emosional yang tidak memberikan kompres dingin selama 3
menyenangkan akibat kerusakan jaringan, menit sebelum dilakukan kanulasi.
mekanisme yang timbul didasari dari Attia & Hassan (2016), dalam
beberapa proses multiple stimulasi yang penelitiannya menunjukan bahwa
menyebabkan persepsi nyeri (Baharudin, intervensi cryotherapy secara efektif dapat
2018). Nyeri dapat menimbulkan stres, mengurangi nyeri venipuncture pada anak-
ketakutan, depresi serta menurunkan anak dengan AVF yang menjalani
kualitas hidup pasien. Aplikasi dingin telah hemodialisa. Teknik yang digunakan oleh
digunakan sejak lama sebagai teknik yang peneliti yaitu dengan melakukan pijat es
efektif pereda nyeri. dengan memasukan es yang sudah beku
Berbagai metode dapat digunakan kedalam kantong plastik, selanjutnya
untuk meminimalisir rangsangan nyeri melakukan pengompresan diatas tempat
selama proses pembuatan akses vaskuler yang akan dilakukan penusukan AVF,
pada pasien, salah satunya metode non sampai pasien merasakan mati rasa
farmakologi yaitu dengan melakukan sebelum dilakukan penusukan.
kompres dingin. Amer, Dator, Abunab & Mari (2017),
Beberapa penelitian yang sudah dalam penelitiannya menunjukan bahwa
membuktikan teknik kompres dingin intervensi cryotherapy sangat efektif untuk
sebagai pereda nyeri pasien hemodialisis. meredakan nyeri terkait kanulasi AVF
Penelitian yang dilakukan Endiyono & diantara pasien yang menjalani HD,
Ramdani (2017), menunjukan bahwa sehingga peneliti menyarankan agar
kompres dingin dapat menurunkan skala cryotherapy dianggap sebagai intervensi
nyeri pada insersi arteriovenosa fistula pelengkap untuk mengurangi rasa sakit
pada pasien dengan hemodialisis. Hal ini yang berhubungan dengan kanulasi AVF.
dibuktikan dengan adanya perbedaan Teknik yang digunakan peneliti yaitu
antara kelompok perlakuan dan kelmpok dengan melakukan kompres dingin es yang
tanpa perlakuan, skala nyeri kelompok diletakkan diantara ibu jari dan jari
tanpa perlakuan yaitu 3 sedangkan pada telunjuk lengan, prosedur dilakukan
kelompok dengan perlakuan didapatkan selama 10 menit sebelum venipuncture dan
skala nyeri 2. Teknik yang digunakan dilanjutkan selama prosedur tusukan
E-ISSN : 2715-616X
URL : https://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/11617/12261
E-ISSN : 2715-616X
URL : https://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/11617/12261
patients. Saudi journal of kidney
diseases and transplantation : an
official publication of the Saudi Center
for Organ Transplantation, Saudi
Arabia, 29(2), 369–375.
https://doi.org/10.4103/1319-
2442.229265
Lilia, I. H., & Supadmi, W. (2020). Faktor
Risiko Gagal Ginjal Kronik Pada Unit
Hemodialisis Rumah Sakit Swasta di
Yogyakarta. Majalah Farmasetika, 4, 60-
65
Mitra, S., & Kharbanda, K. (2017). Effects of
Expanded Hemodialysis Therapy on
Clinical Outcomes. Contributions to
nephrology, 191, 188-199.
https://doi.org/10.1159000479267
Pranowo, S., Prasetyo, A., & Handayani,
N. (2016). Pengaruh kompres dingin
terhadap penurunan nyeri pasien saat
kanulasi (inlet akses femoral)
hemodialisis. Jurnal Kesehatan Al-
Irsyad, 50-60