1
Mahasiswa Prodi D3 Keperawatan Universitas Kusuma Husada Surakarta
2
Dosen Prodi D3 Keperawatan Universitas Kusuma Husada Surakarta
Email : dianoktorina1234@gmail.com
ABSTRAK
kasus mengenai pemberian tindakan lembar VAS (Visual Analog Scala) untuk
menghisap slimber ice dengan
mengukur intensitas haus dengan sebelum
mengunakan instrumen lembar VAS
sehingga dapat mengatasi haus yang tindakan dan 1 jam sesudah tindakan.
pada pasien CKD yang sedang mengalami (sedang). Sistem perkemihan pasien terkaji
gangguan kebutuhan cairan. Penulis telah terpasang selang kateter urin, volume urine
melakukan pengkajian pada Ny. N usia 66 yang tertampung kurang lebih 500 cc/24
stadium IV. Pasien datang di IGD dengan pemeriksaan laboratorium yaitu hematokrit
keluhan utama pasien sesak napas sejak 6 rendah 12.91 ribu/ul, trombosit rendah
hari yang lalu, BAK sedikit sudah 2 3,69 juta/ul , eritrosit tinggi 12,3 fl ,
minggu. Kemudian pasien dipindahkan cretinin tinggi 4,8 mg/dl, urine acid tinggi
kebangsal Teratai III dan didapatkan hasil 11,4 mg/dl dan ureum tinggi 80 mg/dl.
data subjektif pasien mengatakan sulit Terapi medis yang diberikan selama
BAK sudah 2 minggu dan perut terasa perawatan adalah infus RL yang
kembung yang membuat tidak nyaman dan dimasukan mikro, cairan IV : inj.
terasa begah. Kemudian dari data objektif Meropenenm 1 gr/8jam, inj. Furosemide 3
menerus, balance cairan positif dengan yang ditegakan pada Ny. N yaitu
turgor kulit terlihat jelek, CRT >3 detik. dengan pengisian kapiler >3 detik, Hb/Ht
Sebelum dilakukan tindakan dilakukan tururn, edema di abdomen dan intake lebih
terlebih dahulu pengukuran lembar VAS banyak dari output dan turgor kulit jelek
(D.0022). Sesuai dengan teori yang masalah keseimbangan cairan dapat
terdapat pada SDKI (2017) terdapat faktor teratasi dengan kriteria hasil dalam
keperawatan ini harus segera ditangani jumlah,warna dan berat jenis urine,
supaya kelebihan volume cairan yang monitor intake dan output cairan
jantung kongestif (Herdman, 2015). batasi asupan cairan dan garam, ajarkan
kasus ini berfokus pada prioritas diagnosa pemberian diuretik, jika perlu.
(I.03114) dan tindakan pemantauan cairan 16 Febuari 2021 pukul 09.40 WIB
warna dan berat urine didapat data menjadi 4 (sedang), terpasang infus RL 18
subjektif : pasien mengatakan sulit BAK, tpm. pukul 14.00 WIB mengajarkan cara
data objekif : terpasang selang kateter membatasi cairan didapatkan data subjektif
kuning pucat, sedikit darah, ureum 80 cairan sesuai anjuran, data objektif : pasien
didapatkan data subjektif : perut terasa kedua Rabu, 17 Februari 2021 pukul 13.20
garam dan protein sesuai anjuran dari memonitor tekanan darah didapatkan data
(6 sendok makan). Pukul 12.00 WIB 170/100 mmHg. Pukul 13.40 WIB dengan
amp/8 jam, inj. Meropenen 1 gr/8jam, inj. selang kateter dengan 500 cc/perhari, urine
Metronidazole 500 mg/8jam, prorenal 5 tampak kuning jernih, tidak ada darah,
mg/3x1. Pukul 13.00 WIB dengan ureum 62 mg/dl dan creatinin 4,5 mg/dl.
memonitor intake dan output didapatkan Pukul 14.45 WIB membatasi asupan
data subjektif : pasien merasa haus, cairan didapatkan data subjektif : perut
bersedia mengulum es batu, data objektif : terasa masih kembung, nafsu makan
mukosa bibir kering, turgor kulit jelek, bertambah, data objektif : suara pekak
Pukul 16.00 WIB dengan memonitor dokter, data objektif : tidak tampak asites,
intake dan output didapatkan data subjektif menghabisakan 1 porsi makan (12 sendok
kedikit lembab, turgor kulit sedang, skala didapatkan hasil dengan pemberian inj.
lembar VAS untuk mengukur intensitas Furosemide 3 amp/8 jam, inj. Meropenen
ketiga Kamis, 18 Februari 2021 pukul didapatkan data subjektif : pasien bersedia
memonitor tekanan darah didapatkan data bibir lembab, turgor kulit baik, skala
subjektif : pasien sudah tidak pusing, data lembar VAS untuk mengukur intensitas
objektif : Tekanan darah 130/90 mmHg. haus dengan skala 6 (sedang) menjdi 2
warna dan berat urine didapat data Hasil evaluasi yang telah dilakukan
subjektif : pasien mengatakan sulit BAK, selama 3 hari berturut-turut. Pada hari
data objekif : terpasang selang kateter pertama Selasa, 16 Febuari 2021 jam 14.00
dengan 500 cc/perhari, urine tampak WIB, didapatkan hasil data subjektif
kuning keruh, tidak ada darah, ureum 48 dengan pasien mengeluh sulit BAK dan
mg/dl dan creatinin 4,2 mg/dl. Pukul 11.45 merasakan haus ingin minum, data objektif
WIB membatasi asupan cairan didapatkan yaitu Tekanan darah 220/110 mmHg, Nadi
data subjektif : perut sudah tidak terasa 90x/menit, Respiratory rate 28x/menit,
kembung, pasien melakukan diit rendah SPO2 80 %, CRT>3 detik, balance cairan
positif, ureum 80 mg/dl, creatini 4,8 mg/dl, pemberian slimber ice, kolaborasi
pada hari pertama sampai hari ketiga. Diharapkan penelitian ini dapat
lembar VAS (Visual Anolog Scale) untuk slimber ice/es batu terhadap pasien