Corresponding author:
Riana Dewi
rianad190683@gmail.com
Ners Muda, Vol 2 No 2, Agustus 2021
e-ISSN: 2723-8067
DOI: https://doi.org/10.26714/nm.v2i2.7154
Ners Muda, Vol 2 No 2, Agustus 2021/ page 17-23 18
Riana Dewi - Penurunan Intensitas Rasa Haus Pasien Penyakit Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa Dengan
Menghisap Es Batu
90 orang, dan pasien aktif yang menjalani permen karet sebesar 20% (Arfany et al.,
hemodialisa 62 orang setiap bulannya. 2014). Serta diperkuat oleh penelitian yang
menyimpulkan bahwa menghisap slimber
Saat ini terapi pengganti pada penyakit ice dapat menurunkan intensitas rasa haus
ginjal kronik yang banyak dipilih yaitu menjadi haus ringan bahkan tidak merasa
hemodialisis. Hemodialisis berfungsi untuk haus sehingga resiko kelebihan cairan dapat
mengatasi ketidakseimbangan cairan dan diminimalkan (Dasuki & Basok, 2019). Hasil
membantu mengendalikan penyakit ginjal penelitian lain mengatakan bahwa terjadi
serta meningkatkan kualitas hidup pasien perbedaan bermakna skor haus sebelum
cronik kidney disease (CKD) (Armiyati et al., dan setelah diberikan intervensi mengulum
2019). Pasien penyakit ginjal kronik yang es batu, berkumur air matang, dan
menjalani hemodialisa untuk mencegah berkumur obat kumur, lama waktu dapat
timbulnya penyakit kardiovaskuler, menahan rasa haus pada kelompok
hipertensi, edema paru akut dan gagal mengulum es rerata 93 menit, kelompok
jantung kongestif, maka pasien harus kumur air matang rerata 55 menit, dan pada
melakukan pembatasan cairan agar kelompok berkumur dengan obat kumur
mencegah terjadinya kelebihan cairan rerata 67,5 menit (Armiyati dkk., 2019).
(Girsang & Barus, 2019). Pembatasan cairan
ini dapat menimbulkan beberapa efek pada Tujuan dari studi kasus ini yaitu mahasiswa
tubuh, seperti keracunan hormonal, mampu melakukan penerapan asuhan
munculnya rasa haus dan gejala berupa keperawatan untuk menurunkan intensitas
mulut kering akibat produksi kelenjar ludah rasa haus dengan menghisap es batu pada
berkuranng (xerostomia) (Bambang Utoyo, pasien penyakit ginjal kronik yang
Podo Yuwono, 2016). Xerostomia menjalani hemodialisa dengan diagnose
meningkatkan rasa haus yang dapat keperawatan hypervolemia. Oleh karena itu
mengakibatkan pasien untuk tidak penulis ingin menerapkan pemberian
mematuhi diet pembatasan asupan cairan menghisap es batu untuk menurunkan
sehingga pasien akan mengalami kelebihan intensitas rasa haus pada penyakit ginjal
cairan (Ra’bung, 2019). Kelebihan cairan kronik yang menjalani hemodialisis.
dapat meningkatkan Interdialytic Weight
Gain (IDWG) atau penambahan berat badan METODE
pada saat dyalisis. Penambahan berat badan
diantara dua sesi hemodialisis ditoleransi Studi kasus ini adalah studi kasus dengan
oleh tubuh 1,0 kg-1,5 kg. IDWG melebihi pendekatan asuhan keperawatan dengan
4,8% akan meningkatkan mortalitas. mengaplikasikan evidence-based practice
Peningkatan IDWG yang tinggi akan nursing pada dua pasien kelolaan, yaitu
menyebabkan efek negative seperti terjadi pasien penyakit ginjal kronik di unit
hipotensi, kram otot, sesak nafas, mual dan Hemodialisa RS PKU Muhammadiyah
muntah (Annisa Nurul Fajri, Sulastri, 2020). Temanggung. Kriteria inklusi penerapan
adalah pasien penyakit ginjal kronik yang
Tindakan untuk mengurangi rasa haus dan menjalani hemodialisis secara rutin 2 (dua)
meminimalkan peningkatan berat badan kali perminggu dan bersedia
yaitu dengan terapi ice cube’s untuk menandatangani informed consent sebagai
membantu menyegarkan tenggorokan, responden.
hasil penelitian menyimpulkan pasien
hemodialisa yang mengalami haus setelah Instrumen penerapan menggunakan Visual
diberikan intervensi mengulum es batu Analogue Scale (VAS) untuk mengukur
mengalami penurunan tingkat haus 56% intensitas rasa haus. Instrumen VAS
dari pada diberikan terapi mengunyah menggunakan rank dari 0-10. Nilai 0
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 2 No 2, Agustus 2021/ page 17-23 19
Riana Dewi - Penurunan Intensitas Rasa Haus Pasien Penyakit Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa Dengan
Menghisap Es Batu
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Gambar 1
Instrumen Visual Analogue Scale (VAS) for Assessment of Thirst Intensity
Sumber : (Millard-Stafford et al., 2012)
Kedua pasien sebelumnya diberi penjelasan tidak terkendali karena sering merasa haus,
cara meghisap es batu serta diberikan pre bisa 1 liter tiap harinya, dan kadang juga
test, kemudian diberikan perlakuan minum kopi, buang air kecil terakhir hari
menghisap es batu yang telah disediakan kamis atau 4 hari yang lalu, dengan jumlah
dengan volume 30 ml selama 10-15 menit, sedikit, warna kuning pekat, balance cairan
tiap pasien selama proses dialysis (BC) + 630 ml. Pasien terdiagnosa PGK
berlangsung dalam 1 (satu) sesi. Setelah sudah 3 tahun, dan menjalani hemodialisa
selesai perlakuan pasien dilakukan sebanyak 295 kali.
pengukuran kembali intensitas rasa haus
dengan VAS.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 2 No 2, Agustus 2021/ page 17-23 20
Riana Dewi - Penurunan Intensitas Rasa Haus Pasien Penyakit Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa Dengan
Menghisap Es Batu
Diagnosa keperawatan yang muncul pada Saputra, Sodikin, 2020). Hasil penelitian
pasien 1 dan pasien 2 adalah hipervolemia. yang serupa juga menyimpulkan sebagian
Hipervolemia berhubungan dengan besar pasien hemodialisis berjenis kelamin
gangguan mekanisme regulasi ginjal laki-laki (65%) (Anita & Novitasari, 2017).
dijadikan sebagai prioritas masalah yang Hal ini dimungkinkan karena perempuan
perlu penanganan khusus yaitu dengan lebih memperhatikan kesehatan dan
hemodialisis. Hipervolemia akan menjaga pola hidup sehat dibandingkan
menurunkan kualitas hidup pasien karena laki-laki, sehingga laki-laki lebih mudah
timbulnya berbagai komplikasi seperti terkena penyakit ginjal kronik
permasalahan kardiovaskuler, terjadinya dibandingkan perempuan (Pranandari &
penambahan berat badan, edema pulmo, Supadmi, 2015). Gagal ginjal tidak hanya
peningkatan tekanan darah dan sesak nafas, menyerang kelompok lanjut usia yang
sehingga perlu dilakukan intervensi memang sudah mengalami penurunan
pembatasan cairan dengan menghisap es fungsi ginjal, tetapi pada saat ini cukup
batu untuk menurunkan intensitas rasa banyak orang dalam rentang usia muda
haus pasien. Jumlah cairan yang dikonsumsi menderita gagal ginjal kronik salah satu
pasien penyakit ginjal kronik harus dijaga penyebabnya karena mereka mempunyai
dan dipatuhi. Parameter yang efektif agar riwayat gaya hidup kurang baik atau tidak
bisa terkontrol adalah dengan berat badan sehat (Umi Latifhah, 2016). Penelitian lain
pasien itu sendiri. Hasil pengkajian menyatakan bahwa penyakit gagal ginjal
didapatkan data tentang asupan cairan ≥ kronik terjadi pada usia yang berusia muda
600 ml/hari. Adapun IDWG pada pasien sama porsinya dengan pasien usia golongan
satu yaitu 8,7 % dan pasien ke dua 4,9 %. lanjut usia (Harahap, 2018). Pasien
mempunyai riwayat kebiasaan merokok,
Penerapan menghisap es batu dengan dimana efek merokok dapat meningkatkan
volume 30 ml tiap pasien selama proses pacuan simpatis yang akan berakibat pada
dialysis berlangsung dalam 1 (satu) sesi. peningkatan tekanan darah, takikardi, dan
Hasil penerapan menunjukkan terjadi penumpukan katekolamin dalam sirkulasi.
penurunan intensitas haus dari sedang ke Pada fase akut beberapa pembuluh darah
ringan, untuk pasien 1 dari intensitas 6 juga sering mengalami vasokonstriksi
(sedang) menjadi 3 (ringan), pasien 2 dari misalnya pembuluh darah coroner,
intensitas 5 (sedang) menjadi 2 (ringan). sehingga pada perokok sering diikuti
Jumlah cairan yang dikonsumsi perhari dengan peningkatan tekanan pembuluh
menjadi berkurang, pasien 1 yang darah ginjal sehingga terjadi penurunan laju
sebelumnya minum 1 liter perhari menjadi filtrasi glomerulus dan fraksi filter
minum 800 ml atau empat gelas sehari, (Pranandari & Supadmi, 2015).
sedang pasien 2 sebelumnya minum 600 ml
perhari menjadi minum sekitar 400 ml atau Laki-laki lebih banyak membutuhkan
dua gelas sehari. cairan, karena laki-laki memproduksi
keringat yang lebih banyak dan juga massa
PEMBAHASAN otot pada laki-laki lebih besar serta
metabolisme yang lebih tinggi ( Hidayat,
Hasil pengkajian menunjukkan kedua 2013). Komposisi tubuh antara laki-laki dan
pasien berjenis kelamin laki-laki, hal ini perempuan berbeda-beda, laki-laki
sesuai dengan hasil penelitian yang cenderung memiliki lebih banyak jaringan
menyatakan bahwa pasien PGK yang otot sedangkan perempuan memiliki lebih
menjalani program hemodialisis di RSI banyak kandungan lemak di tubuhnya,
Fatimah Cilacap sebagian besar berjenis sehingga cairan tubuh perempuan lebih
kelamin laki-laki (56,9%) (Bejo Danang sedikit dibandingkan laki-laki yang
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 2 No 2, Agustus 2021/ page 17-23 21
Riana Dewi - Penurunan Intensitas Rasa Haus Pasien Penyakit Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa Dengan
Menghisap Es Batu
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 2 No 2, Agustus 2021/ page 17-23 22
Riana Dewi - Penurunan Intensitas Rasa Haus Pasien Penyakit Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa Dengan
Menghisap Es Batu
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 2 No 2, Agustus 2021/ page 17-23 23
Riana Dewi - Penurunan Intensitas Rasa Haus Pasien Penyakit Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa Dengan
Menghisap Es Batu
Hemodialysis In Rsud Bendan Pekalongan City. Pranandari, R., & Supadmi, W. (2015). Faktor Risiko
Nursing Programe, Faculty of Health Sciences , Gagal Ginjal Kronik di Unit Hemodialisis RSUD
Pekalongan University. Wates Kulon Progo. Majalah Farmaseutik.
Kusumawardhani, Y., & Yetti, K. (2020). Manajemen Purwanto, H. (2016). Keperawatan Medikal Bedah II
xerostomia dan Interdialytic Weight Gain. (I). Pusdik SDM Kesehatan.
Jurnal Keperawatan.
Ra’bung, S. A. (2019). Pengaruh Mouthwash Disertai
Makrumah, N. (2017). Efektifitas Mengulum Es Batu Mengunyah Permen Karet Xylitol Terhadap PH
dan Berkumur Air Terhadap Lama Waktu Saliva, Laju Aliran Saliva dan Xerostomia Pada
Menahan Rasa Haus Pasien yang Menjalani Pasien Yang Menjalani Hemodialisis. Doctoral
Hemodialisis di RS Roemani Muhammadiyah Dissertation, Universitas Airlangga.
Semarang. In Universitas Muhammadiyah
Sacrias, G.G, Rathinasamy, E.L, Elavally, and A.
Semarang.
(2015). Effect of nursing interventions on
Millard-Stafford, M., Wendland, D. M., O’Dea, N. K., & thirst and interdialytic weight gain of patients
Norman, T. L. (2012). Thirst and hydration with chronic kidney disease subjected to
status in everyday life. In Nutrition Reviews. hemodialysis. Brunei Darussalam Journal of
https://doi.org/10.1111/j.1753- Health, 6.
4887.2012.00527.x
Tarwoto & Wartonah. (2015). Kebutuhan Dasar
Najikhah, U., & Warsono, W. (2020). Penurunan Rasa Manusia dan Proses Keperawatan (S. Medika.
Haus Pada Pasien Chronic Kidney Disease (ed.); Edisi 3).
(CKD) Dengan Berkumur Air Matang. Ners
Umi Latifhah, A. (2016). Faktor Risiko Kejadian Gagal
Muda.
Ginjal Kronik Pada Usia Dewasa Muda Di Rsud
https://doi.org/10.26714/nm.v1i2.5655
Dr. Moewardi. Skripsi Thesis, Universitas
PERNEFRI, 2017. (2017). Program Indonesia Renal Muhammadiyah Surakarta.
Registry. 10th Report of Indonesian Renal
Registry.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.