Proposal
Diajukan guna memenuhi pernyataan
Untuk Meraih Gelar Sarjana Keperawatan (S. Kep)
Disusun oleh :
Kombaitan, Dion Brilee
NIM: 106011610133
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS KLABAT
Februari, 2019
BAB I
Pendahuluan
Penyakit gagal ginjal kronik telah menjadi salah satu masalah terbesar di dunia
saat ini. Menurut Hill., dkk (2016), prefalensi global penyakit gagal ginjal kronis
mencapai angka 10 sampai 13% dari penduduk dunia, dan menurut Universitas of
California San Fransisco (2018) akan terus meningkat 5-7% di setiap tahunnya sehingga
nantinya 1 dari 3 orang dewasa di Amerika Serikat beresiko terkena penyakit gagal
ginjal. Lebih lanjut menurut data National Kidney Foundation (2019) gagal ginjal telah
menyebabkan banyak kematian dan merupakan salah satu penyebab kematian nomor 9 di
Amerika Serikat. Pada tahun 2013-2016, prefalensi gagal ginjal di Amerika sekitar 14,8 [
CITATION Uni181 \l 1033 ]. Sementara menurut data dari Riset Kesehatan Dasar
(2018) prefalensi gagal ginjal kronik di Indonesia sekitar 2.0% pada tahun 2013 dan
3,8% pada tahun 2018, atau mengalami peningkatan 1,8% dalam 5 tahun terakhir,
Sedangkan menurut prefalensi yang ada di Sulawesi Utara hanya sekitar 0,4%
Ada beberapa pengobatan yang dapat membantu pasin gagal ginjal kronis
(Lewis, Dirksen, Heitkemper, & Butcer, 2014; Ignatavicius & Workman, 2016).
Walaupun ada beberapa alternative pengobatan, namun banyak orang yang lebih
memilih untuk menggunakan hemodialisa dengan alasan kenyamanan pasien lebih besar
karena penggunaan Hemodialisa hanya 2-3 kali seminggu (Valson, dkk., 2017). Mirta &
Hemodialisa merupakan ginjal buatan untuk memfilter limbah yang ada di tubuh
pasien [ CITATION Nat19 \l 1033 ]. Davita Kidney Care (2019) alat hemodialisa
bekerja mengeluarkan darah dari tubuh pasien dan disaring ke membran buatan yang
dinamakan dyaliser (ginjal buatan) dan kemudian darah akan dibawah kembali ke
seluruh tubuh.
[ CITATION Bla14 \l 1033 ] Hemodialisa memiliki efek yaitu masalah pada Nutrisi
seperti karbohidrat berkurang, protein, asam amino, glukosa, dan vitamin yang larut
dalam air menghilang. Pasien yang menderita penykit gagal ginjal kronis dapat
mengalami penurunan berat badan dalam 3 bulan dan pada pengguna hemodialisa bisa
terlihat pada 1 tahun penggunaan, ini menyebakan pasien gagal ginjal kronik yang
menjalani hemodialisa dianjurkan untuk mendapatkan gizi yang baik [ CITATION Sal16
\l 1033 ]. Penilaian status gizi pada pasien hemodialisa dapat dilihat atau diukur
asupan makanan atau nutrisi diharapkan dapat meningkatkan indeks massa tubuh (IMT)
penelitian mengenai hubungan lama menjalani hemodialisa dengan indeks massa tubuh
Berdasarkan uraian pada latar belakang yang ada, maka rumusan masalah yang
diambil adalah :
1. Berapa lama rata-rata pasien yang telah menjalani hemodialisa di Rumah Sakit
Advent Manado.
3. Apakah ada hubungan yang signifikan antara lama menjalani hemodialisa dengan
Tujuan Penelitian
lama menjalani hemodialisa dengan indeks massa tubuh pada pasien gagal ginjal kronik
Manfaat Penelitian
Ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan lama menjalani hemodialisa dengan Indeks
Bagi Pasien
Hasil penelitian ini bisa memberikan gambaran dan informasi kepada pasien
indeks massa tubuh pada pasien gagal ginjal kronik sehingga pasien bisa mengerti dan
dengan hubungan lama menjalani hemodialisa dengan indeks massa tubuh pasien gagal
ginjal kronik
Peneliti Selanjutanya
indeks massa tubuh pada pasien yang menjalani hemodialisa berdasarkan faktor-faktor
Cakupan dalam penelitian ini yaitu Pasien yang menjalani Hemodialisa di Rumah
Sakit Advent Manado yang melakukan hemodialisa minimal 2 kali dalam seminggu dan
Batasan dalam penelitian ini ialah pasien yang tidak bisa mengingat berat badan
saat pertama kali menjalani hemodialisa dan tidak bersedai menandatangani Informed
Hemodialisa
Hemodialisa adalah terapi cuci darah yang digunakan di luar tubuh oleh penderita
gangguan pada ginjal atau yang ginjalnya tidak bekerja secara normal, agar tubuh bisa
Indeks Massa Tubuh adalah rumus yang digunakan untuk menentukan angka
rentang badan ideal, dengan mengetahui tinggi badan dan berat badan objek yang akan di
ukur. Rumus indeks massa tubuh yaitu berat badan (kg) / tinggi badan (m²).
Gagal Ginjal Kronis
Gagal ginjal kronis adalah suatu keadaan dimana ginjal suda tidak bisa berfungsi
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini akan dibahas prinsip-prinsip, teori dan konsep serta hasil-hasil yang
berhubungan dengan lama menjalani hemodialisa dengan indeks massa tubuh pada
Gagal ginjal kronik merupakan kondisi dimana fungsi ginjal menurun secara
bertahap karena kerusakan. Menurut Aisara, Azmi, & Yanni (2018), gagal ginjal kronik
adalah suatu gangguan pada ginjal yang ditandai dengan abnormalitas sruktur ataupun
fungsi ginjal yang berlansung lebih dari 3 bulan. Sementara itu menurut Adhiatma,
Wahab, & Widyantara (2014) Gagal ginjal merupakan gangguan fungsi ginjal yang
bersifat terus meningkat dan irrefersibel Arifa, Azam, & Handayani (2017) juga
menabahkan bahwa gagal ginjal kronik yaitu kerusakan pada ginjal atau glomerulus
filtrate rate (GFR) kurang dari 60 mililiter/menit dan berlangsung selama 3 bulan atau
lebih.
diabetes melitus, penyakit kardiovaskular, infeksi saluan kemih, batuh salutan kemih dan
Menurut American Kidney Fund (2019) gagal ginjal terbagi dalam 5 stage
kerusakan ginjal berdasarkan glomerulus filtrate rate (GFR) yaitu sebagai berikut:
Stage I. Terjadinya kerusakan ringan pada ginjal dan biasanya tidak disertai
Stage II. Ginjal masi dalam kerusakan yang ringan, glomerulus filtrate rate
sebanyak 60 sampai 89 ml/menit, dan akan terjadi tanda-tanda kerusakan ginjal seperti
Stage III. Ginjal suda dalam keadaan rusak sedang, dalam stage 3 ini
dipiasahkan menjadi 2 stage yaitu stage 3a dan 3b. Stage 3a yaitu glomerulus filtrate rate
ml/menit. Gejalanya adalah pembengkakan di kaki dan tangan, sakit punggung, kencing
Stage IV. Dalam stage 4 ginjal mengalami kerusakan sedang atau parah dan
tidak berfungsi sebagaimana mestinya, ini adalah tahap terakhir dari penyakit ginjal
sebelum ke kronik. Glomerulus filtrate rate antara 15 dan 30 ml/menit. Gejalah yang
akan terjadi pada stage 4 biasanyah masi sama dengan stage 3. Di tahap ini bisa terjadi
komplikasi yang disebabka oleh penumpukan limbah yaitu hipertensi dan anemia.
dari 15 ml/menit, disertai gejalah yang parah karena ginjal berhenti untuk bekerja dan
bisa menyebabkan kesakitan dikarenakan racun tertumpuk dan tidak bisa dikeluarkan
lagi, gejala dalam stage ini ialah gatal, kram otot, mual dan muntah,sakit punggung,
Pada saat penyakit ginjal memasuki stage terakhir yaitu gagal ginjal kronik, di
Beberapa komplikasi gagal ginjal kronik menurut American Kidney Fund (2019)
yaitu gout, anemia, penyakit tulang, penyakit jantung, kalium tinggi dan penumpukan
cairan.
Gout. Ginjal yang mengalami kerusakan tidak bisa menyaring asam urat
sehingga asam urat yang berada dalam tubuh menumpuk dalam cairan sekitar sendi dan
Anemia. Salah satu fungsi ginjal yaitu membantu memproduksi sel darah merah.
Ketika ginjal tidak bisa berfungsi dengan semestinya tubuh pastinya akan mengalami
menjaga jumlah fosfor dalam tubuh. Jika terjadinya penyakit ginjal bisa memungkinka
ginjal untuk tidak bisa melakukan pekerjaan ini [ CITATION Ame191 \l 1033 ].
Penyakit jantung. Ketika ginjal tidak berfungsi dengan baik, sistem hormon
yang mengatur tekanan darah akan bekerja lebih keras untuk meningkatkan darah ke
ginjal dan jantung akan terus memompa dengan lebih keras sehingga berujung kepada
dikeluarkan dari darah oleh ginjal, dan saat ginjal tidak bisa berfungsi dengan baik maka
Penumpukan cairan. Ginjal yang sehat menguluarkan cairan ekstra yang ada
dalam tubuh. penyakit ginjal bisa menyebabkan cairan ekstra dalam tubuh menumpuk.
Cepatnya pengeluaran larutan dari darah bisa menyebabkan kelebihan cairan intraselular.
intrakranial. Pusat dialisis banyak yang menghindari komplikasi ini sehingga mendialisis
dengan waktu yang lebih pendek pada kisaran aliran darah yang turun pada dialisis
Hemodialisa
penderita gagal ginjal kronik. Menurut Davita Kidney Care (2019) adalah terapi yang
berfungsi untuk mengeluarkan tumpukan limbah yang ada dalam tubuh serta
Tujuan Hemodialisa
Nua17 \l 1033 ].
Indikasi Hemodialisa
glomerulus filtrate rate kurang dari 15 ml/menit, glomerulus filtrate rate kurang dari 10
ml/menit dengan gejalah uremia/malnutrisi dan glomerulus filtrate rate kurang dari 5
ml/menit tanpa gejala. Hemodialisa dimulai ketika creatinin clearance menurun dibawah
Kontraindikasi Hemodialisa
Menurut Ignatavicius & Workman (2016) pasien yang tidak bisa dilakukannya
Menurut Black & Hawks (2014) terdapat beberapa cara untuk mendapatkan akses
Kateter vena sentral. Kateter lumen ganda yang berlubang dengan ukuran yang
besar yang akan dimasukan perkutan ke vena jungular, subklavia, dan femoral.
pembedahanuntuk merekatkan kanula silikon yang seperti karet (Silastik) ke tungkai atau
lengan bawah.
dialisis kronis. AVF dibuat melalui prosedur pembedahan sebuah arteri yanga ada di
lengan dianastomosis vena dari ujung ke sisi, dari sisi ke ujung, dan dari sisi ke sisi.
aliran darah.
Prosedur Hemodialisa
Darah klien yang mengandung racun dari sirkulasi arteri klien dialirkan ke pompa
tabung dan kemudian berikan pompa heparin dan darah akan menuju ke dialiser untuk
disaring ke dalam membran-membran yang berada di dalam dialiser, pada saat darah
lain membran, dan kemudian darah yang suda bersih akan masuk kembali ke klien
Jadwal Hemodialisa
pasien dan bisa diberhentikan apabilah pasien suda bisa mendapatkan transplantasi
ginjal. Jadwal yang biasa diberlakukan untuk pasien hemodialisa yaitu selama 3 sampai
4 jam proses pengobatan dan dalam 3 hari sekali atau dalam seminggu 2 kali. Jadwal ini
disesuaikan dengan jenis dialiser yang digunakan dan aliran darah pasien.
Komplikasi Hemodialisa
a) sindrom disekulibrium, b) kejang otot dan nyeri belakang, c) sakit kepala, d) gatal, e)
hemodinamik dan jantung, kejadian buruk (hipotensi, lisis sel berkontribusi ke anemia,
Definisi
badan dan tinggi badan. Menurut Putra, Ermawati, & Amir (2013) indeks massa tubuh
merupakan jumlah dari pehitungan perbandingan antara berat badan (BB) dan tinggi
badan (TB). Sementara menurut Putra & Rizqi (2018) indeks massa tubuh adalah salah
satu pengukuran yang dipakai dengan menggunakan berat badan dan tinggi badan dan
Laki-Laki Perempuan
Normal 18 - 25 17 – 23
Kegemukan 25 - 27 23 – 27
Obesitas ≥ 27 ≥ 27
Ada beberapa factor yang mempengaruhi IMT secara tidak langsung maupun
secara lansung menurut (Pradana, 2014; Ramadona, 2018) faktor tersebut yaitu:
otot sehingga mudah terjadinya akumulasi lemak pada tubuh. Metabolism juga akan
mengalami penurunan sehingga kebutuhan kalori yang diperlukan tubuh akan lebih
Jenis Kelamin. Distribusi lemak tubuh tidak sama antara pria dan wanita, pada
pria biasanya mengalami obesitas pada bagian perut dibantingkan dengan wanita
Pola Makan. Pada jaman modern saat ini, makanan cepat saji bisa didapatkan
dengan mudah. Sehingga makanan siap saji berkontibusi terhadap meningkatnya energi
Aktivitas Fisik. Pada awalnya aktivitas fisik berupah olahraga atau permainan
yang mengharuskan untuk berlari, melompat, maupun gerakan lainnya. Namun saat ini
digantikan dengan permainan yang kurang melakukan aktivitas fisik contohnya game
elektronik, computer, internet. Sehingga orang yang memiliki aktifitas fisik yang sedikit
beresiko memiliki berat badan yang lebih besar [ CITATION Ram18 \l 1033 ].
Sintesis Penelitian
Gagal ginjal kronik adalah suatu gangguan fungsi atau abnormalitas yang terjadi
pada ginjal dimana kerusakan terjadi secara meningkat terus menurus dan menyebabkan
glomerulus filtrate rate (GFR) kurang dari 60 mililiter/menit dan berlangsung selama 3
bulan atau lebih. Penyakit gagal ginjal kronik itu terjadi pada stage ke 5 atau bisa
dibilang stage terakhir dalam penyakit gagal ginjal, dimana pada stage terakhir ini
Hemodialisa adalah terapi untuk menggantikan cara kerja ginjal yang ada di
dalam tubuh yaitu untuk mengeluarkan limbah, racun, serta tumpukan cairan yang
berlebihan dan tidak diperlukan lagi oleh tubuh di saring melalui darah lewat dialiser
atau ginjal buatan. Walaupun hemodialisa ini membantu, tapi ada beberapa hal yang
hipotensi, 3) perdarahan dan 4) gula darah yang tidak bisa terkontol. Jika pasien yang
membandingkan berat badan dengan tinggi badan untuk mengetahui hasil massa tubuh
Pasien yang menglami gagal ginjal kronik suda tidak bertujuan untuk
yang dilaksanakan dan memberi landasan yang kuat terhadap topik yang telah dipilih
dependen dan independen. Variabel independen yaitu variabel yang mempengaruhi ialah
Lama Menjalani
Indeks Massa Tubuh
Hemodialisa
Pertanyaan Hipotesis
Ha1: Ada hubungan yang signifikan antara lama menjalani hemodialisa dengan indeks
massa tubuh pada pasien gagal ginjal kronik di RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou
Malalayang Manado.
Ho1: Tidak ada hubungan yang signifikan antara lama menjalani hemodialisa dengan
indeks massa tubuh pada pasien gagal ginjal kronik di RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou
Malalayang Manado.
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab ini akan membahas mengenai desain penelitian, analisis data, populasi dan
sample, instrument penelitian, proses pengumpulan data, lokasi dan waktu, dan
Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan salah satu rencana prosedur yang menuntun dalam
melakukan suatu penelitian guna menjawab pertanyaan secara valid dan benar (Faris,
2018). Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi.
Rancangan penelitian deskriptif korelasi adalah mengkaji hubungan antara dua variabel.
waktu pengukuran/observasi data variable independen dan dependen hanya satu kali dan
Analisis Data
Untuk menjawab pertanyaan pertama dan kedua yaitu, sejauh manakah kama
menjalani hemodialisa pasien gagal ginjal kronik di RS Advent Manado dan sejuh
manakah indeks massa tubuh pada pasien gagal ginjal kronik di RS Advent Manado,
Rumus mean
Xi
X́ = ∑n
X : jumlah data
n : jumlah responden
X́ : rata-rata
Untuk menjawab pernyataan masalah ketiga yaitu apakah ada hubungan antara
lama menjalani hemodialisa dengan indeks massa tubuh maka peneliti akan
n Σxy−(Σx)( Σy)
r= 2 2
√ {nΣ x 2−( Σx ) }{nΣ y 2−( Σy ) }
Keterangan:
dan Y memiliki korelasi linear positif yang kuat/erat. Apabilah nilai koefisien mendekati
-1 maka hal ini menunjukkan pasangan data variabel X dan Y memiliki korelasi linear
negatif yang kuat/erat. Apabilah nilai koefisen korelasi mendekati 0 berarti pasangan
data variabel X dan variabel Y memiliki korelasi yang sangat lemah atau
Jika distribusi yang didapatkan adalah tidak normal, maka peneliti akan
derajat atau kekuatan hubungan antara dua variabel yang diberikan yaitu:
5. 1 : Korelasi sempurna
Populasi dalam penelitian wilaya generalisasi yang terdiri dari subjek/objek yang
mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipahami juga dipelajari dan setelah itu menarik kesimpulan. Populasi bukan hanya
orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain [ CITATION Set13 \l 1033 ].
Menurut data yang diperoleh peneliti dari data medical record hemodialisa Rumah Sakit
Advent Manado total pasien sekitar 70 pasien yang menjalani hemodialisa kurang dari 2
kali seminggu.
Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi, kesimpulan tentang
menentukan sampel yang akan menjadi subjek di dalam penelitian (Hidayat, 2017)
Cara pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
sampel penelitian yang memenuhi kriteria dari penelitian sampai kurun waktu tertentu
Instrumen Penelitian
Instrument yang digunakan adalah alat tulis, timbangan, meteran, dan lembar observasi
yang di buat oleh peneliti untuk mencatat berat badan dan tinggi badan para responden.
Lembar obeservasi terdiri dari nama responden, berat badan sebelum pertamakali
menjalani hemodialisa, tinggi badan, berat badan basah, berat badan kering dan indeks
massa tubuh.
Lokasi yang akan menjadi tempat penelitian penelitinan adalah Rumah Sakit
Advent Manado, dan penelitian akan dilakukan pada bulan januari-februari 2020.
Proses pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini dikmulai dengan:
4. Memperkenalkan diri dan menjelaskan kepada responden maksud dan tujuan dan
penelitian.
yang ada, untuk menghormati peraturan yang ditetapkan, privasi dan hak objek
penelitian tersebut. Peneliti menjelaskan terlebih dahulu prosedur yang akan dilakukan.
Setelah itu peneliti mengajukan surat persetujuan (informed concent) kepada responden
yang bersedia untuk di teliti. Surat persetujuan ini adalah sebagai bukti dalam
keikutsertaan responden dalam penelitian ini. Peneliti merahasiakan data yang diambil
dari responden serta memastikan bahwa selama pengambilan data, peneliti tidak
memberikan sesuatu yang mengandung unsur berbahaya yang dapat merugikan pasien.