Anda di halaman 1dari 4

Narator: “Mumu tetap berlalu dan langsung duduk

Naskah Drama HIV/AIDS


di kursinya tanpa menghiraukan ucapan dari
Adegan 1 teman-temanya. Kemudian kedua cewek itu
menghampiri Mumu yang tengah membuka buku
Moderator “(Diruang tamu seperti biasanya, setiap pelajarannya.
pagi pak Joko sebelum berangkat ke kantor selalu
menyempatkan membaca koran terlebih dahulu. Cika: “Heh, cewek aneh..dengar neh!! Percuma
Sedangkan, Ibu Ayu yakni ibu angkat dari Mumu, ngana kuliah, ujung-ujungnya ngana paling mo jadi
sibuk dengan lawan bicaranya di telpon. Tiba- penghuni rumah sakit jiwa. Dasar cewek gila..”
tiba....”
(Cika dan cici tertawa puas, sementara Mumu
Mumu: “Pi...mi... mumu somo pigi kuliah dulu tidak peduli dan tetap bertingkah acu tak acuh
neh”. sambil berpura-pura membaca buku pelajaran.
Tidak lama kemudian Justin datang...
Ibu Ayu: “Ihh.. pigi jo sana!!” (dengan nada sinis)
Cika: “hey, Justin??”
Papi : “Eh, mumu kamari dulu”
Justin: “hai semua..”(sambil menuju ke tempat
Mumu: “Yahh kiapa pi?” duduknya yang berada di sebelah tempat duduk
mumu).
Papi: “Dengar ee pa papi, ngana itu musti kuliah
butul-butul supaya ngana boleh jadi bisnisman Cici: “Ehh justin ngana nda tako?”
sama deng papi”
Justin: “ Tako apaa?”
Mumu: “Mar pi kan mumu so penah bilang pa papi
kalo mumu nimau jadi bisnisman” Cici: “Mo takena virus cewek gila pa ngana pe
sebelah”
Papi: “Dasar anak nintau diuntung..”
Justin: “ Oh.. dia??” (Sambil melirik) mumu
Mami: “Sudah jo pi... marijo torang pigi kantor berharap justin membelanya.
skrang! Percuma mo bicara deng dia, nintau trima
kasih (Dengan nada yang lumayan keras sambil Tapi.....
menunjuk ke arah muka mumu).
Justin: “Ohh tenang jo kita kwa so ada depe
Narator: “Pak joko dan ibu ayu berlalu penangkal for menghindar virus cewek gila ini..
meninggalkan mumu yang masih berdiri tertunduk
Narator: “Dan mereka semua tertawa dengann
sambil mengingat kata-kata ibunya tadi. Ini bukan
puas atas keberhasilan mereka hingga membuat
kali pertama ia menerima perlakuan seperti ini.
mumu merasa terkucilkan. Sebenarnya, mumu
Adegan 2 sangat ingin melawannya. Sehingga ia hanya bisa
menghindar dari mereka.
Narator: “ Diruang kelas. Cika dan Cici sedang asyik
bercengkrama, tiba-tiba mumu datang dari balik Cika:”yahh... cewek gila so pigi..”
pintu.
Mereka semua kembali tertawa.
Cika: “ehh, anak pungut so datang.. upz, maaf
Adegan 3
keceplosan”. (sambil senyum menghina)
Narator: “Di dalam Toilet mumu terdiam sambil
Cici: “He, ngana.. masih betah jo kuliah dsini??
berbicara didalam hati.
Ngana pe tampa itu seharusnya dirumah sakit jiwa
bukang dsini”.(sambil menunjuk mumu) Mumu: “(Kiapa kang tape perasaan pa justin nda
pernah berubah? Dari dulu sampe skarang kita
tetap suka pa dia, apalagi kalo kalo da dekat deng
dia, tape jantung rupa berdebar-debar.” (sambil Adegan 5
memegang dadanya). Mungkin besok so depe saat
for kita mo bilang tape perasaan ini pa dia apa pun Narator: “Setibanya dikelas. Mumu sedang duduk
yang terjadi skarang kita so nda tako.” (Dengan sambil membaca buku pelajaran di tempat
nada yang penuh percaya diri, sambil melihat duduknya dan tidak lama kemudian cika dan cici
melihat foto Justin) datang.

Adegan 4 Cici: “ehh, cewek aneh so datang”

Narator: “Keesokan harinya di ruang tamu saat Sementara cika dan cici mengambil buku dari tas
mumu akan pergi kuliah, dia berpamitan dengan mereka, kemudian justin datang, Mumupun
orangtuanya. Saat itu Papi dan maminya sedang menghampiri justin.
menonton berita pagi di televisi...
Mumu: “ Justin ada yang tamo bilang pa ngana”
Mumu: “Mami .. papi.. mumu pigi dulu.” (Tanpa
Justin: “ Apa?” (sambil memperlihatkan waja
bersalaman dia langsung pergi meninggalkan
juteknya).
orangtuanya)
Kemudian Cika dan cici menghampiri justin dan
Papi: “Heh tunggu!”
mumu.
Mumupun berhenti dan berbalik, kemudian
Cici: “ Da bacarita apa ngoni 2?”
papinya menghampiri mumu dan berkata
Mumu: “mmm...mmm...mmm”
Papi: “Ngana ee.. nintau sopan santun pa
orangtua, orang yang so se basar pa ngana! Justin:” kiapa mu?”
Sebenarnya apa yang ngana pe mama ajar pa
ngana, hah??” Mumu: “(Sambil menghela nafas)

Kemudian maminya menghampiri papinya. “Justin kita suka pa ngana”

Mami: “eh...eh...eh..kiapa papi se salah pa mami Cika & Cici: “Apaa??”


dang? Bukannya papi yang slalu sibuk deng papi pe
Cika: “Hah? Ihh nintau malo ngana ehh bakaca
urusan sendiri, sampe so nda perhatikan anak”.
kwa! Nda ada kaca so kwa pa nga pe rumah?”
Papi: “Hih? Kiapa skarang mami se salah pa papi
Justin: “Ssstt.. sorry neh mu. Ngana itu bukang
dang? Bukanya mami yang seharusnya sebagai ibu
tape tipe cewek, ngan itu cewek aneh, nda jelas
for seajar anak sopan santun? Bukang karja Cuma
leh”
pigi salon kong ambor-ambor tu doi”
Kemudian justin pergi meninggalkan mumu, di
Mami: “Jadi papi se salah pa mami?”
ikuti oleh cika & cici.
Mumu: “Sudahhh stoppp!! (sambil sekit berteriak)
Adegan 6
Papi: “Ngana kang memang nda sopan pa
Narator: “ Di dalam gudang tempat
orangtua, dasar anak nintau diuntung!!” (Sambil
persembunyiannya, mumu duduk dengan wajah
berteriak dan menampar wajah mumu) Sambil
sedih sekaligus marah.
memegang wajahnya mumu pun bergegas pergi
meninggalkan orangtuanya dengan hati kesaldan Mumu: “kiapa ngana pe bodok skali mumu.. dasar
mata yang berlinang air mata. cewek lemah.

*Diapun pergi ke tempat-tempat (Club) dan


menggunakan obat-obatan terlarang juga
melakukan hubungan sex dengan beberapa pria,
dan ternyata ada pria yang sudah ada virus HIV.
Mumu pun terjangkit penyakit HIV, orangtua
mumu pada waktu itu sudah bercerai dan
meninggalkannya sendirian dirumah, dan pada
saat itu tetangga dari mumu melihat keadaan
mumu yang sepertinya sudah sangat buruk diapun
menelfon dokter untuk segera datang.

Tetangga: “Halooo.. dok! Boleh mo datang kamari?


Iyo ada pasien disini dok yang perlu bantuan
tolong neh dokk datang!! Bacapat neh dok ”

Dok: “Memeriksa mumu” Sepertinya dia terkena


virus HIV penyakit ini sangat menularr dan sangat
berbahaya harus segera ditangani kalau tidak
akibatnya sangat fatal!!

Tetangga: “(Kaget mendengar apa yang dikatakan


dokter tersebut)” Apaaa dok HIV?

Dokter: “ Iya, untuk itu harus segera dibawa


kerumah sakit”

Tetangga: “Oh iya baik dok”

Sad Ending..

*Ketika tetangga mumu akan mengantarkan


dokter ke depan rumah, mumupun memilih untuk
mengakhiri hidup ditangannya sendiri. Karena dia
merasa bahwa tidak ada lagi yang harus ia lakukan
di dunia ini.

Anda mungkin juga menyukai