JUDUL : PENGARUH PEMBERIAN SLIMBER ICE TERHADAP PENURUNAN IDWG (INTER DIALITIC
WEIGH GAIN) PASIEN CRONIC KIDNEY DISEASES (CKD
PENGARANG : Daryani , Sri Sat Titi Hamranani , Menik Sri Sarwanti TAHUN :2020 No Judul Jurnal Pasien Problem Intervention Comparation Outcomes 1 PENGARUH Populasi penelitian Salah satu masalah Penelitian ini Hasil penelitian 1. Karakteristik PEMBERIAN adalah pasien CKD yang paling sering berjenis kuantitatif menunjukkan ada responden meliputi SLIMBER ICE analisa data dihadapi pasien dengan desain pengaruh rerata umur TERHADAP menggunakan adalah peningkatan penelitian pemberian slimber 52,54±9,74, jenis PENURUNAN paired t-test. volume cairan menggunakan pra ice terhadap IDWG kelamin adalah IDWG (INTER Karakteristik diantara dua waktu eksperimen dengan nilai p value laki-laki sebanyak DIALITIC responden meliputi dialisis yang dengan desain pre = 0,008. 18 orang (81,8%), WEIGH GAIN) rerata umur yaitu dimanifestasi dengan test postest without Interdialytic Weight pendidikan PASIEN 52,54 tahun, jenis penambahan berat control group yaitu Gain (IDWG) responden SMA CRONIC kelamin adalah badan interdialtik. desain yang tidak berhubungan erat sebanyak 11 orang KIDNEY laki-laki sebanyak Penambahan berat mempunyai dengan masukan (50%), responden DISEASES 66,7% dan badan interdialtik pembatasan yang cairan pada pasien, sebagian besar (CKD pekerjaan adalah (Interdialytic Weigh ketat terhadap pembatasan cairan bekerja sebagai swasta sebanyak Gain = IDWG) randomisasi, dan merupakan salah buruh sebanyak 12 86,7% dan adalah selisih berat pada saat yang satu terapi yang orang (55%), pendidikan SMP badan predialisis sama dapat diberikan bagi rerata lama HD sebanyak 53,3% dengan berat badan mengontrol pasien penyakit adalah 3,45 tahun pascadialisis sesi ancaman-ancaman ginjal kronis untuk 2. IDWG sebelum sebelumnya. validitas pencegahan dan diberikan slimber (Notoatmodjo, terapi terhadap ice dengan mean 2015). kormobid yang 2,95 kg dapat memperburuk dikategorikan keadaan pasien ringan 3. IDWG (Lolyta, 2011) setelah diberikan slimber ice dengan mean 2.36 kg dikategorikan ringan 4. Adapengaruh pemberian slimber ice terhadap penurunan IDWG dengan P value = 0,008 (α:0,05). JUDUL : DIET DAN NUTRISI PADA PENYAKIT GINJAL KRONIK PENGARANG : Inne Dame Riahta, Krisna Yetti TAHUN : 2020 No Judul Pasien Problem Intervensi Comparasi Outcome 1. DIET DAN LR Penderita ginjal LR Berdasarkan Berdasarkan hasil NUTRISI PADA kronik sering penelitian kualitatif review dari PENYAKIT mengalami terkait pengalaman beberapa GINJAL KRONIK malnutrisi karena mengatur pola diet, didapatkan hasil pembatasan asupan didapatkan bahwa bahwa diet pada protein. Salah satu pasien sering penyakit ginjal tanda yang bingung dengan kronik tidak dapat menunjukkan adalah aturan diet yang disamaratakan satu komposisi lemak dan benar untuk sama lain otot yang tidak menstabilkan tergantung pada seimbang dan penyakit ini. Salah keparahan penurunan albumin. satu pola diet yang penyakit dengan kondisi yang serba dianjurkan untuk memperimbangkan salah ini sering penyakit ginjal komorbiditas mengakibatkan kronik adalah karena salah satu kebingungan pada meningkatkan kesalahan yang pasien untuk konsumsi buah dan terjadi dalam memanajemen pola sayur secara pengaturan pola nutrisi hariannya. adekuat yakni ≥6 diet ginjal adalah Pola diet pada potong buah generalisasi penyakit ginjal perminggu dan ≥3 padahal orang kronik juga disebut sajian sayur per dengan stadium sebagai pola yang hari. Berdasarkan berbeda memiliki rumit dan kompleks Australia KHA- perbedaan karena penderita CARI, penderita kemampuan ginjal penyakit ini ginjal kronik juga. Pembatasan memiliki angka sebaiknya protein, garam, komorbiditas yang mengkonsumsi diet peningkatan cukup tinggi seperti seimbang dengan konsumsi sayur hipertensi, diabetes, meningkatkan dan buah CVD, intake buah dan merupakan hal hiperlipidemia, dan sayur. Berdasarkan yang penting obesitas. Oleh penelitian, anjuran dalam pola diet karena itu, perlu ini berguna untuk penyakit berhati-hati dan menunda modifikasi yang progresifitas terstruktur penyakit ginjal kronik dan memperbaiki ketahanan pasien stadium 3 dan 4 sebanyak 65%. Selain itu, pembatasan konsumsi alkohol, cemilan, natrium, peningkatan konsumsi gandum, modifikasi penyajian makanan yang sehat (rebus, kukus) dapat menurunkan angka mortalitas, penundaan inisiasi dialysis JUDUL : Intervensi Diet Rendah Garam Pada Pada Pasien yang Menjalani Hemodialisis PENGARANG : Siti Yartin, Syahrul Syahrul, Elly L. Sjattar TAHUN : 2019 No Judul Pasien Problem Intervensi Comparasi Outcome 1. Intervensi Diet LR kadar natrium yang LR Berdasarkan Dari 5 artikel Rendah Garam tinggi berkontribusi beberapa jurnal (n=5) yang telah Pada Pada Pasien pada hipertensi, tentang intervensi disintesis dengan yang Menjalani edema, gagal diet rendah garam menggunakan Hemodialisis jantung, edema paru pada pasien metode penelitian dan tentu saja hemodialisis Randomized kerusakan lebih semuanya Controlled Trial lanjut pada fungsi menekankan pada (RCT). ginjal. Ketika fungsi self efficacy baik Didapatkan hasil ginjal menurun, pada program dan disimpulkan kemampuan ginjal intervensi, outcome bahwa penerapan untuk mengeluarkan dan instrument diet rendah garam natrium juga yang digunakan. telah menjadi menurun. Jika pasien self efficacy prinsip utama HD tidak membatasi berperan dalam dalam asupan garam yang pemberian penatalaksanaan berlebihan malalui intevensi termasuk pasien makanan, maka intervensi diet hemodialisis resiko terjadi sehingga seseorang untuk dapat hipertensi intra percaya diri dalam meminimalkan dialitik sangat tinggi melakukan keluhan pada saat yang merupakan intervensi tersebut. menjalani terapi salah satu prediktor intervensi self hemodialisis, yang buruk pada efficacy membantu pasien HD menggunakan pengelolaan konseling perilaku tekanan darah dan untuk pengurangan meningkatkan self faktor resiko efficacy pasien terhadap penyakit terhadap jantung. Sehingga rekomendasi penting bagi asupan diet rendah perawat garam dan asupan khususnya cairan dengan hasil perawat yang bermanfaat hemodialisis dalam mengurangi untuk asupan natrium diet mengoptimalkan pada minggu ke 8 edukasi terkait dan memberikan pentingnya diet beberapa dorongan rendah garam bahwa intervensi kurang dari 2 perilaku yang gram per hari didukung teknologi melalui makanan dapat berdampak dan minuman pada perilaku, yang dikonsumsi, setidaknya dalam ataupun dalam jangka pendek proses menyiapkan dan memasak makanan.