PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Callaghan 2006)
masyarakat di seluruh dunia dan kini diakui sebagai suatu kondisi umum
dari WHO (2014) secara global mengemukakan lebih dari 500 juta orang
(USRDS) tahun 2013 menunjukan angka kejadian CKD pada tahun 2011
dalam keadaan sakit akut dan memerlukan terapi dialisis jangka pendek
atau pasien dengan penyakit ginjal dengan stadium terminal ( End Stage
Indonesia pada tahun 2015 terdapat sebanyak 1504 pasien gagal ginjal
ginjal kronis dan 784 pasien dengan gagal ginjal akut pada gagal ginjal
pasien CKD pada tahun 2015). Sedangkan data ya ada di Rumah Sakit
nyeri akibat insersi jarum yang berukuran besar (Smeltzer and Bare
2007).
maka akan timbul influs saraf yang akan dibawa oleh serabut saraf
perifer hingga tranmisi syaraf berakhir pada pusat otak maka individu
akan mempersepsikan nyeri pada area kanulasi (Perry And Potter 2006)
7 dengan intensitas nyeri sedang saat kanulasi (Inlet Dan Outlet) akses
femoral meskipun sudah melakukan cuci darah lebih dari 3 kali. Dalam
rasa nyeri ialah dengan kompres dingin es, Kompres dingin es dapat
di hambat.(D’Archy 2007)
uji paired T test di peroleh nilai V palue 0.00 dimana terdapat perbedaan
Medika Respati)
dituntut untuk melakukan suatu studi tentang metoda yang tepat untuk
masalah tersebut diatas maka penulis tertarik untuk melakukan mini riset
B. Tujuan
1. Tujuan khusus
2. Tujuan umum
a. Memahami proses pengkajian nyeri dan skala nyeri yang terjadi pada
klien hemodialisa
C. Manfaat penelitian
keperawatan