Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN STASE MANAJEMEN KEPERAWATAN

ROLE PLAY KEPALA RUANG DI RUANG ICCU


RSUD Prof Dr MARGONO SOEKARJO
PURWOKERTO

DISUSUN OLEH:
AKHIDZ HIKAM IDLOFATUL FUQOHA
A32019005

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Keperawatan sebagai salah satu bentuk pelayanan profesional yang
merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari upaya
pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Selain itu, pelayanan
keperawatan merupakan faktor penentu baik buruknya mutu dan citra dari
rumah sakit, oleh karena itu kualitas pelayanan keperawatan perlu
dipertahankan dan ditingkatkan hingga tercapai hasil yang optimal.
Dengan memperhatikan hal tersebut, proses manajemen yang baik perlu
diterapkan dalam memberikan asuhan keperawatan sehingga dicapai suatu
asuhan keperawatan yang memenuhi standar profesi yang ditetapkan,
sumber daya untuk pelayanan asuhan keperawatan dimanfaatkan secara
wajar, efisien, efektif, aman bagi pasien dan tenaga keperawatan,
memuaskan bagi pasien dan tenaga keperawatan serta aspek sosial,
ekonomi, budaya, agama, etika dan tata nilai masyarakat diperhatikan dan
dihormati.
Manajemen keperawatan saat ini perlu mendapat perhatian dan
prioritas utama dalam pengembangan keperawatan ke depan.
Pengembangan keperawatan sangat berkaitan dengan tuntutan profesi
maupun tuntutan global tentang kualitas pelayanan keperawatan, sehingga
diperlukan pengelolaan secara profesional, khususnya kemampuan
profesional manajerial perawat dalam melaksanakan peran perawat
sebagai manajer. Sekarang ini, sebagaimana kita ketahui bahwa sistem
pelayanan kesehatan khususnya sistem pelayanan keperawatan mengalami
perubahan sangat pesat. Perubahan tersebut selain karena semakin
meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan, juga sebagai
dampak dari situasi politik dan sistem sosial, ekonomi yangs ering
mengalmai perubahan. Aspek perubahan tersebut berimplikasi terhadap
perubahan sistem pelayanan keperawatan sekaligus menjadi tantangan
bagi tenaga perawat profesional [ CITATION Nur111 \l 1057 ].
Manajemen keperawatan harus dapat diaplikasi dalam tatanan
pelayanan nyata, baik di rumah sakit maupun di masyarakat, sehingga
perawat perlu memahami konsep pengelolaan pelayanan keperawatan,
terutama tentang penerapan peran perawat manajer. Konsep yang harus
dikuasai adalah konsep perubahan, konsep manajemen keperawatan,
penyusunan perencanaan (rencana strategi) dan langkah-langkah
penyelesaian masalah.
Manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui
anggota staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara
profesional[ CITATION Nur111 \l 1057 ] melalui pegkajian, analisis,
perencaan, implementasi dan evaluasi. Kepala ruang berperan untuk
melakukan supervisi pelayanan keperawatan dan melakukan penilaian
kinerja tenaga keperawatan sesuai dengan tanggung jawab dalam
mengatur dan mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan di ruang
rawat inap (Depkes,1999).
Era globalisasi dan kemajuan ilmu serta teknologi mengakibatkan
masyarakat dengan mudah mengakses sumber informasi. Informasi yang
banyak diterima oleh masyarakat membuat mereka semakin kritis dalam
menggunakan jasa pelayanan. Tuntutan masyarakat terhadap pelayanan
yang berkualitas merupakan masukan bagi pemberi pelayanan yang harus
direspon bila ingin tetap bertahan. Bersamaan dengan hal tersebut di atas,
kebijakan pasar bebas menciptakan iklim kompetisi terhadap pelayanan
kesehatan yang diadakan Rumah sakit baru dengan berorientasi pada
kepuasan klien yang menjadi tujuan penggunaan jasa pelayanan Rumah
sakit (Depkes, 2000).
Rumah sakit merupakan subsistem pelayanan kesehatan yang
mempunyai fungsi penyediaan pelayanan kesehatan yang paripurna
sekaligus sebagai pusat latihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian.
Rumah sakit sebagai organisasi sistem terbuka pada hakekatnya akan
terkena imbasan dari perubahan supra sistem yang lebih besar. Imbasan
tersebut berdampak pada keinginan Rumah sakit untuk memenangkan
persaingan melalui pelayanan kesehatan yang berkualitas dan berorientasi
pada kepuasan klien. Pelayanan yang berkualitas merupakan jaminan rasa
aman dan nyaman bagi klien. Kualitas pelayanan kesehatan yang
dihasilkan oleh Rumah sakit sangat dipengaruhi oleh kinerja pemberi
pelayanan kesehatan. Kinerja pemberi pelayanan kesehatan khususnya
perawat pelaksana dapat dipengaruhi oleh supervisi yang dilakukan oleh
kepala ruangan (Schmele, 1996). Menurut Ilyas (2002), bahwa supervisi
yang baik 2 dan terencana dapat meningkatkan kinerja personel. Dalam
sebuah proses supervisi dari kepala ruangan terhadap perawat pelaksana
akan terjadi bimbingan, pengarahan, perbaikan dan umpan balik, sehingga
melalui supervisi dapat meningkatkan kinerja perawat.
Kepuasan kerja perawat pelaksana terhadap supervisi kepala
ruangan dapat meningkatkan motivasi untuk menghasilkan kinerja yang
lebih baik sehingga tercapai kualitas pelayanan keperawatan[CITATION
has16 \l 1057 ]. Berdasarkan uraian di atas maka kompetensi supervisi
kepala ruangan mempunyai peran strategis dalam menghasilkan kualitas
pelayanan kesehatan.

B. TUJUAN MENJADI KEPALA RUANG PERAWATAN


Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan
diruang rawat yang berada di wilayah tanggung jawabnya.
BAB II
PERAN KEPALA RUANG

A. JADWAL SIFT PERAWAT

LIBU SIAN MALA


No Nama Jabatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 R PAGI G M JAM
Nurse
1 A PJ P P P P P P L P P P P P P L 2 12 0 0 84
Nurse
2 B PP P P P P P P L P P P P P P L 2 12 0 0 84
Nurse
3 C PA P P S S M M L L P P S S M L 3 4 4 3 85
Nurse
4 D PA S S M M L L P P S S M L P P 3 4 4 3 85
Nurse
5 E PA M M L L P P S S M L P P S S 3 4 4 3 85
Nurse
6 F PA L P P S S M M L L P P S S M 3 4 4 3 85
Nurse
7 G PA P S S M M L L P P S S M L P 3 4 4 3 85
Nurse
8 H PA S M M L L P P S S M L P P S 3 4 4 3 85
Nurse
9 I PA M L P P S S M M L L P P S S 3 4 4 3 85
Nurse
10 J PA P P S S M L P P S S M M L L 3 4 4 3 85
Nurse
11 K PA S S M M L L P P S S M L P P 3 4 4 3 85
Nurse
12 L PA M M L L P P S S M L P P S S 3 4 4 3 85
Nurse
13 M PA L P P S S M M L L P P S S M 3 4 4 3 85
Nurse
14 N PA P S S M M L L P P S S M L P 3 4 4 3 85
Nurse
15 O PA L L P P S S M L P P S S M M 3 4 4 3 85
84.86667
B. STRUKTUR ORGANISASI
AKHIDZ HIKAM I.F KARU

NANIK W (PP) RUSMIYATI (PP)

PP

FIFI L. N (PA) HIKMAH (PA) AFIFAH K.U (PA) LIA N (PA)

C. BEBAN KERJA PERAWAT


1. Kajian Data
Ruang ICCU RSUD Prof Dr Margono soekarja Purwokerto
selama satu bulan (30 hari) dengan 8 perawat merawat 43 pasien
masuk, 32 pasien keluar, 8 pasien lama dan meninggal 9 ( meninggal
dalam waktu < 48 jam 5 orang dan meninggal dalam waktu > 48 jam 4
orang) jumlah hari rawat 187 serta lama hari rawat selama satu bulan
sebanyak 155 hari.
a. Kebutuhan Tenaga Perawat Setiap Sift
Menurut Douglas (1984) :
Waktu Klasifikasi Pagi Siang Malam
Minimal 0,17 0,14 0,10
Partial 0,27 0,15 0,07
Total 0,36 0,30 0,20

Waktu Klasifikasi Pagi Siang


Minimal 0,17 0,14
Partial 0,27 0,15
Total 7 x 0,36 7 x 0,30
= 2,52 = 2,1

Berdasarkan penghitungan kebutuhan perawat enurut


Douglas (1984) didapatkan kebutuhan tenaga perawat untuk sift
pagi sebanyak 2,52 = 3 perawat dan sift siang sebanyak 2,1 = 2
perawat.
b. Bed Occupancy Rate (BOR) yaitu prosentase pemakaian tempat
tidur padasatuan waktu tertentu yang memberikan gambaran
tinggi rendahnya tingakat pemakaian tempat tidur rumah sakit.

Jumlah HR rawat
BOR= X 100
JumlahTT x periode

187
BOR= X 100 =77,9
8 X 30

c. Length Of Stay (LOS) merupakan jumlah rata-rata lama rawat


pasien pada suatu ruangan.
Lama Hari Rawat
LOS=
Jumlah Pasien Keluar (H ∧M )

155 155
LOS= = =3,7 Hari
32+(5+ 4) 41

d. Turn Over Interval (TOI) adalah hasil penghitungan rata-rata


tempat tidur tersedia sampai terisi pada satu periode tertentu.

( Jumlah TT x Jumlah Peride )−Hr Rawat


TOI=
Jumah pasien keluar(H ∧M )

( 8 x 30 ) −187
TOI =
( 32+9 )
240−187
¿
41
53
¿
41
¿ 1,29 Hr
e. Bed Turn Over (BTO) adalah hasil perhitungan pemakaian tempat
tidur dalam periode tertentu dalam satuan tertentu.

Jum lah Pasien Keluar (H ∧M )


BTO=
JumlahTT
41
¿
8
¿ 5 Kali Pakai
f. Net Death Rate (NDR) adalah hasil penghitungan angka kematian
pasien dalam waktu > 48 jam pada periode tertentu.

Jumlah Pasien Meninggal >48 jam


NDR= x 1000
Jumlah Pasien Keluar ( H∧M )
4
NDR= x 1000
41
¿ 97 pasien per 1000 pasien keluar

g. Gross Death Rate (GDR) adalah hasil penghitungan angka


kematian seluruhnya padaperiode tertentu.

Jumlah Pasie n Meninggal Seluruhnya


GDR= x 1000
Jumlah Pasien Keluar ( H∧M )
9
¿ x 1000
41
¿ 219 pasien per 1000 pasien keluar

D. JALANNYA KEGIATAN
Hari/Tanggal/Jam Kegiatan Keterangan
Senin, 30 Menunjuk staf untuk memimpin Meeting morning berjalan dengan
September 2019 jalannya meeting morning meliputi: baik
07.30 - 07.50 WIB  Salam
 Membaca doa
 Menyampaikan hasil apel
pagi yang berisi rumah sakit
ikut berperan dalam
menjaga kenyaman
lingkungan sesuai dengan
UU No 36 taun 2009,
bahwa rumah sakit ikut
berperan serta dalam
menjaga lingkungan dengan
cara bijak dalam
menggunakan sumber daya
seperti lisrik, air dan juga
bahan bakar kendaraan
sehigga tercipta rumah sakit
yang efektif dan efisien.
 Memberikan kesempatan
kepada perawat lain untuk
menyampaikan
pendapatnya.
 Memberikan kesempatan
kepada perawat yang jaga
malam untuk membacakan
hasil laporan jaga malam.
 PJ Sift mengoperkan /
menyampaikan
kondisi/keadaan pasien:
Diagnosa medis, keluhan,
dan program-program yang
belum dilaksanakan. Tindak
lanjut untuk sift berikutnya.
 Perawat sift berikutnya
mengklarifikasi penjelasan
yang sudah disampaiakan.
 Karu/Pj sift memimpin doa
bersama dan menutup acara.
07.50 – 08.00 WIB Keliling ke pasien untuk cek Keadaan pasien sesuai dengan
kondisi pasien yang dioperkan saat operan jaga
08.15 – 08.40 WIB Mengatur dan mengendalikan PP mengetahui menyetujui
pembagian kegiatan keperawatan pembagian tugas yang diberikan
kepada anggota tim
08.45 – 10.00 WIB Mengawasi pelaksanaan pemberian PP dan PA memberikan asuhan
pelayanan kesehatan keperawatan sesuai dengan
tindakan yang sudah
direncanakan
10.00 – 11.00 WIB Melakukan supervisi PP dan PA memberikan pelayanan
sesuai dengan tugas dan
fungsinya
11.00 – 12.30 WIB Mengenal/mengetahui kondisi Pasien di ruang ICCU dalam
pasien dan dapat menilai tingkat kategori total care
kebutuhan pasien
13.50 – 14.15 Melakukan operan jaga pagi ke Operan jaga berjalan dengan
siang lancar, operan jaga menggunakan
format SBAR

F. EVALUASI
Tindakan keperawatan yang dilakukan selama satu sift pagi pada
hari senin 30 september 2019 berjalan sesuai dengan rencana yang telah
ditentukan, pelayanan berajalan dengan baik baik, tidak terdapat KNC,
KTD. Nilai BOR diruang ICCU sebesar 77,9%, LOS 3,7 hari, TOI 1,29
hari, BTO 5 pakai selama 30 hari, NDR 97 pasien per 1000 pasien keluar,
GDR 219 pasien per 1000 pasien keluar.

Daftar Pustaka
Hasibuan, M. S. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Pt Bumi Akara.

Ilyas, Y. S. (2004). Ilmu Manajemen Keperawatan. Jakarta: EGC.

Nursalam. (2011). Manajemen Keperawatan Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan


Profesional Edisi 4. Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai