PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN
Nyeri kronis adalah pengalaman sensori dan emosional tidak
menyenangkan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial atau
digambarkan sebagai suatu kerusakan (International Association For The
Study Of Pain): awitan yang tiba-tiba atau lamban dengan intensitas ringan
hingga berat, terjadi konstan atau berulang yang berakhirnya tidak dapat
diantisipasi atau diprediksi dan berlangsung lebih dari 3 bulan. Nyeri
kronis yaitu pengalaman sensori yang tidak menyenangkan akibat
kerusakan jaringan biologis dan berlangsung terus-menerus dengan durasi
lebih dari 3 bulan (Judha, 2012). Nyeri kronis merupakan nyeri yang
timbul secara perlahan-lahan biasanya berlangsung dalam waktu cukup
lama yaitu lebih dari 6 bulan (Maryunani, 2015). Sementara menurut
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa nyeri
kronis adalah pengalaman sensori persepsi dan emosional yang tidak
menyenagkan yang dialami secara terus menerus dan berlangsung dalam
waktu yang cukup lama yaitu lebih dari 3 bulan.
B. ETIOLOGI
1. Faktor Yang Berhubungan
a. Perubahan pola tidur
b. Distres emosi
c. Keletihan
d. Peningkatan indeks massa tubuh
e. Pola seksualitas tidak efektif
f. Agen pencedera
g. Malnutrisi
h. Kerusakan sistem saraf
i. Penggunaan komputer yang lama
j. Mengangkat beban berat berulang
k. Isolasi sosial
l. Vibrasi seluruh tubuh
1
2
2. Populasi Berisiko
a. Usia > 50 tahun
b. Gender wanita
c. Riwayat penganiayaan
d. Riwayat mutilasi genital
e. Riwayat postur tubuh statis dalam bekerja
f. Riwayat penyalahgunaan zat
g. Riwayat olahraga terlalu berat
C. BATASAN KARAKTERISTIK
1. Hambatan kemampuan meneruskan aktiviatas sebelumnya
2. Perubahan pola tidur
3. Anoreksia
4. Bukti nyeri dengan menggunakan standar periksa nyeri untuk pasien
yang tidak dapat mengungkapkannya
5. Ekspresi wajah nyeri
6. Laporan tentang perilaku nyeri/perubahan kativitas
7. Fokus pada diri sendiri
8. Keluhan tentang intensitas menggunakan standar skala nyeri
9. Keluhan tentang karakteristik nyeri dengan menggunakan standar
instrumen nyeri.
D. FOKUS PENGKAJIAN
Guyton (2014) mengungkapkan bahwa fokus pengkajian nyeri meliputi:
P : (Provocate)
Faktor pencetus terjadinya nyeri atau stimulus-stimulus yang
menyebabkan nyeri terjadi, mengobservasi bagian tubh yang cidera dan
mengkaji faktor yang dapat menurunkan tingkat nyeri
Q : (Quality)
Gambaran atau kualitas nyeri yang dirasakan dan bersifat subjektif seperti:
terbakar, tertusuk-tusuk, tertimpa benda berat, tercengkram dan lain
sebagainya.
R : (Region)
Lokasi atau penyebaran area nyeri yang diarasakan dibagian tubuh
3
S : (Severe)
Tingkat keparahan atau gambaran kualitas nyeri yang dirasakan mulai dari
ringan, sedang, berat hingga tak tertahankan.
T : (Time)
Waktu yang menunjukkan awitan, durasi dan rangkaian nyeri yang
dirasakan ketika nyeri muncul.
E. PATOFISIOLOGI DAN PATHWAY KEPERAWATAN
Faktor pencetus
Agen cidera fisik, biologis, kimia, agen pencedera, keletihan
otot, distres emosi, usia >50 tahun dst
Stimulus nyeri
Reseptor nyeri
Persepsi nyeri
Nyeri
Defisiensi Pengetahuan
G. INTERVENSI
DIAGNOSA
NOC NIC
KEPERAWATAN
Nyeri kronis Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri (1400)
berhubungan keperawatan selama 3 x pertemuan
1. Observasi nyeri yang
dengan usia lebih diharapkan masalah nyeri kronis
diarasakan meliputi
dari 50 tahun berhubungan dengan usia lebih dari
karakteristik, durasi,
50 tahun dapat teratasi dengan
frekuensi, kualitas,
kriteria hasil :
intensitas dan faktor
Kontrol Nyeri (1605) pencetus
2. Gali faktor-faktor yang
No Indikator A T dapat menurunkan nyeri
1 Mengenali kapan 2 4 3. Kurangi faktor-faktor yang
nyeri terjadi dapat meningkatkan nyeri
2 Menggambarkan 2 4 4. Ajarkan tekhnik non
fator penyebab farmakologi untuk
3 Menggunakan 2 4
menurunkan nyeri
tindakan pengurang 5. Anjurkan pemberian air
nyeri tanpa hangat dan pemijatan pada
analgesik area nyeri
4 Mengontrol nyeri 2 4 6. Ajarkan cara
mengkonsumsi analgesik
4 Keseimbangan 2 4 peregangan
Kerangan 5. Anjurkan pasien
menggunakan alat bantu
1. Sangat terganggu
2. Banyak terganggu gerak jika mengalami
3. Cukup terganggu kesulitan dalam bergerak.
4. Sedikit terganggu
5. Tidak terganggu
Defisiensi Setelah dilakukan tindakan Pengajaran: Proses Penyakit
Pengetahuan b.d keperawatan selama 3 x pertemuan, (5602)
Kurang Informasi diharapkan masalah defisiensi 1. Kaji tingkat pengetahuan
pengetahuan berhubungan dengan pasien terkait dengan proses
kurang informasi dapat teratasi penyakit yang spesifik.
dengan kriteria hasil: 2. Jelaskan tanda dan gejala
Pengetahuan : Manajemen Arthritis yang umum dari penyakit
(5634) sesuai kebutuhan.
INDIKATOR A T 3. Identifikasi kemungkinan
Modifikasi diet 2 3 penyebab, sesuai kebutuhan
Strategi mengelola 1 3
4. Diskusikan perubahan gaya
nyeri
Strategi untuk 1 3 hidup yang mungkin
yang diperbolehkan
4. Dukung informasikan yang
disampaikan tenaga
kesehatan lain
5. Libatkan pasien dan
keluarga dalam melakukan
budaya hidup sehat.
BAB II
A. DATA DEMOGRAFI
Nama Klien : Tn. T
Umur : 55 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Suku : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : Sd
Pekerjaan lalu : Pedagang
Pekerjaan saat ini : Berkebun di Sawah
Alamat : Dusun Semampir, RT 03 RW 02 Sampang, Sempor
Kebumen
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat keluarga
Tn. T mengatakan dalam anggota keluarganya tidak ada yang
mempunyai riwayat tidak menular seperti: Diabetes dan Hipertensi
sementara Ny. S mengatakan mempunyai riwayat Hipertensi dari
ayahnya.
2. Penyakit yang pernah diderita
Tn. T mengatakan sering merasa demam, pusing bahkan disertai
menggigil hampir satu bulan sekali, kadang juga nyeri pada bagian
sendi ekstremitas bawah, otot lengan dan kaki tanpa sebab yang jelas,
serta rasa kesemutan pada bagian telapak tangan, hasil pengkajian
nyeri didapatkan hasil P : Klien mengatakan nyeri sering timbul pada
malam hari, menurun ketika dilakukan kompres dengan air hangat dan
dioles balsem, Q : nyeri dirasakan seperti tertusuk-tusuk, R : sendi-
sendi ekstremitas bawah dan bagian otot lengan serta kaki, S : nyeri
dirasakan dengan skala 5 (sedang). T : nyeri hilang timbul ± 5 menit,
7
8
C. STATUS KESEHATAN
1. Keluhan saat ini
Pada saat dikaji Tn. T mengatakan tidak ada masalah kesehatan,
sementara Ny. S mengatakan sering merasa pusing, kepala terasa berat
dan mencengkram. Saat dilakukan pengkajian nyeri didapatkan hasil P
: Klien mengatakan merasa pusing ketika merubah posisi dari duduk
keberdiri, atau dari tiduran ke berdiri. Dan menjadi lebih ringan ketika
tiduran. Q : pusing, kepala terasa berat dan mencengkram. R : pusing
dirasa dikepala bagian belakang menjalar sampai keleher. S : Skala
nyeri 5 (sedang). T : Hilang timbul.
2. Pengetahuan penyakit yang diderita dan cara perawatannya
Tn. T mengatakan belum mengetahui bagaimana cara menangani
keluhan yang sering dirasakan, sementara itu Ny.S mengatakan sedikit
mengetahui tentang hipertensi terkait makanan apa yang dapat
menyebabkan tekanan darah menjadi meningkat.
D. POLA FUNGSIONAL
1. Nutrisi
a. Frekuensi makan : Tn. T dan Ny. S
mengatakan makan 2-3 x sehari.
b. Nafsu makan : Tn. T dan Ny. S
mengatakan nafsu makan baik dan ketika
makan porsi sering habis.
c. Jenis makanan : Tn. T dan Ny. S
mengatakan sehari-hari makan
menggunakan nasi, sayur dan lauk pauk.
9
F. PENGKAJIAN KHUSUS
1. Pengkajian status mental (SPMSQ)
Skor 0-3 Fungsi intelektual Utuh
2. Pengkajian Masalah Kesehatan Kronis
Tn. T dan Ny. S Skor 26-50 : Masalah kesehatan kronis sedang
3. Pengkajian Fungsional (Indeks Katz)
Tn. T dan Ny. S skor 13 - 17 : Mandiri
4. Pengkajian Skala Depresi Geriatrik Yesavage
Tn. T dan Ny. S Nilai 0 - 5 --> Normal
5. Pengkajian Skor Norton (Untuk Menilai Potensi Dekubitus)
Tn. T dan Ny. S 16 - 20 = Kecil sekali/ tak terjadi resiko dekubitus
6. Pengkajian The Timed Up And Go (TUG) Test
Tn. T dan Ny. S ≤ 10 detik : low risk of falling
13
G. ANALISA DATA
Do :
Tn. T Td 100/80 mmHg, Ny. S 160/90 mmHg,
hasil pengkajian khusus Masalah Kesehatan
Kronis: Tn. T dan Ny. S Skor 26-50 : Masalah
kesehatan kronis sedang
I. INTERVENSI KEPERAWATAN
DIAGNOSA
NO NOC NIC
KEPERAWATAN
1 Nyeri kronis berhubungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 Manajemen Nyeri (1400)
dengan usia lebih dari 50 x pertemuan diharapkan masalah nyeri kronis 1. Observasi nyeri yang diarasakan meliputi karakteristik,
tahun berhubungan dengan usia lebih dari 50 tahun dapat durasi, frekuensi, kualitas, intensitas dan faktor pencetus
2. Gali faktor-faktor yang dapat menurunkan nyeri
teratasi dengan kriteria hasil :
3. Kurangi faktor-faktor yang dapat meningkatkan nyeri
Kontrol Nyeri (1605) 4. Ajarkan tekhnik non farmakologi untuk menurunkan nyeri
5. Anjurkan pemberian air hangat dan pemijatan pada area nyeri
No Indikator A T
6. Ajarkan cara mengkonsumsi analgesik yang tepat sesuai
1 Mengenali kapan nyeri terjadi 2 4
2 Menggambarkan fator 2 4 anjuran dokter
penyebab Terapi latihan kontrol otot (0206)
3 Menggunakan tindakan 2 4 1. Pantau TTv pasien
pengurang nyeri tanpa 2. Observasi keadaan umum klien dimana terdapat keterbatasan
analgesik gerak
4 Mengontrol nyeri 2 4 3. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan
4. Mulai latihan dengan peregangan
5. Anjurkan pasien menggunakan alat bantu gerak jika
Keterangan
mengalami kesulitan dalam bergerak.
1. Tidak pernah menunjukkan
2. Jarang menunjukkkan
3. Kadang menunjukkan
4. Sering menunjukkan
5. Secara konsisten menunjukkan
Pergerakan (0208)
No Indikator A T
1 Cara berjalan 2 4
16
2 Gerakan otot 2 4
3 Bergerak dengan mudah 2 4
4 Keseimbangan 2 4
Kerangan
1. Sangat terganggu
2. Banyak terganggu
3. Cukup terganggu
4. Sedikit terganggu
5. Tidak terganggu
2. Defisiensi Pengetahuan b.d Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 Pengajaran: Proses Penyakit (5602)
Kurang Informasi x pertemuan, diharapkan masalah defisiensi 1. Kaji tingkat pengetahuan pasien terkait dengan proses
pengetahuan berhubungan dengan kurang penyakit yang spesifik.
informasi dapat teratasi dengan kriteria hasil: 2. Jelaskan tanda dan gejala yang umum dari penyakit sesuai
Pengetahuan : Manajemen Arthritis (5634) kebutuhan.
INDIKATOR A T 3. Identifikasi kemungkinan penyebab, sesuai kebutuhan
Modifikasi diet 2 3 4. Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan
Strategi mengelola nyeri 1 3
Strategi untuk 1 3 untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang
menyeimbangkan aktivitas dan/atau mengontrol proses penyakit.
dan istirahat Pengajaran : Peresepan Diet (5614)
Strategi untuk melindungi 1 3 1. Ajarkan pasien nama-nama makanan yang sesuai dengan diet
sendi yang disarankan
Keterangan
1. Tidak ada pengetahuan 2. Jelaskan pada pasien mengenai tujuan kepatuhan terhadap diet
2. Pengetahuan terbatas yang disarankan terkait dengan kesehatan secara umum
3. Pengetahuan sedang
4. Pengetahuan banyak 3. Instruksikan pasien untuk menghindari makanan yang
5. Pengetahuan sangat banyak dipantang dan mengkonsumsi makanan yang diperbolehkan
4. Dukung informasikan yang disampaikan tenaga kesehatan
lain
17
J. CATATAN PERKEMBANGAN
HARI,
DX KEP IMPLEMENTASI EVALUASI TTD
TANGGAL/JAM
14 Desember 2019 - Melakukan pengkajian data S : Tn. T dan Ny. S mengatakan bersedia dilakukan
15.00 WIB demografi, riwayat kesehatan, status pengkajian
kesehatan, pola fungsional dan O : Pengkajian berjalan dengan lancar dan klien
pemeriksaan fisik head to toe, menjawab semua pertanyaan pengkajian pasien
pengkajian khusus gerontik dan kooperatif
mengangkat masalah keperawatan A : Masalah belum tertasi
gerontik P : lanjutkan intervensi
- Pemeriksaan fisik dan pengkajian khusus lansia.
16 Desember 2019 - Melakukan pemeriksaan fisik dan S : Tn. T dan Ny. S mengatakan bersedia dilakukan
18
BAB III
PEMBAHASAN
A. Latar Belakang
Proses daur hidup manusia akan berlangsung terus menerus sepanjang
waktu dan tidak dapat diulang kembali. Lansia adalah tahap akhir dari dari daur
hidup manusia yang harus dijalani, masa lansia adalah masa dimana terjadinya
penurunan daya tahan fisik karena adanya proses degeneratif.
B. Ringkasan Kasus
Tn. T mengatakan sering merasa demam, pusing bahkan disertai
menggigil hampir satu bulan sekali, kadang juga nyeri pada bagian sendi
ekstremitas bawah, otot lengan dan kaki tanpa sebab yang jelas, serta rasa
kesemutan pada bagian telapak tangan, hasil pengkajian nyeri didapatkan hasil P
: Klien mengatakan nyeri sering timbul pada malam hari, menurun ketika
dilakukan kompres dengan air hangat dan dioles balsem, Q : nyeri dirasakan
seperti tertusuk-tusuk, R : sendi-sendi ekstremitas bawah dan bagian otot lengan
serta kaki, S : nyeri dirasakan dengan skala 5 (sedang). T : nyeri hilang timbul ±
5 menit dan rasa nyeri dirasakan ± selama 1 tahun terakhir, sementara Ny. S
mengatakan sering merasa pusing, kepala terasa berat dan mencengkram. Saat
dilakukan pengkajian nyeri didapatkan hasil P : Klien mengatakan merasa
pusing ketika merubah posisi dari duduk keberdiri, atau dari tiduran ke berdiri.
Dan menjadi lebih ringan ketika tiduran. Q : pusing, kepala terasa berat dan
mencengkram. R : pusing dirasa dikepala bagian belakang menjalar sampai
keleher. S : Skala nyeri 5 (sedang). T : Hilang timbul
C. Solusi Atau Rencana Tindak Lanjut
Penelitian yang dilakukan Prihandani (2018) dengan judul pengaruh
pemerian kompres hangat rebusan parutan jahe terhadap nyeri pada lansia
dengan osteoartritis di Pejeng Kanging Kabupaten Bali dengan sample 42 lansia
yang diberikan perlakuan 1 x sehari selama 2 bulan didapatkan hasil bahwa
rebusan jahe dapat menurunkan tingkat nyeri yang dirasakan lansia
DAFTAR PUSTAKA
22
Guyton, A. H. (2014). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 12. Jakarta : Guyton.