Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN
Nyeri kronis adalah pengalaman sensori dan emosional tidak
menyenangkan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial atau
digambarkan sebagai suatu kerusakan (International Association For The
Study Of Pain): awitan yang tiba-tiba atau lamban dengan intensitas ringan
hingga berat, terjadi konstan atau berulang yang berakhirnya tidak dapat
diantisipasi atau diprediksi dan berlangsung lebih dari 3 bulan. Nyeri
kronis yaitu pengalaman sensori yang tidak menyenangkan akibat
kerusakan jaringan biologis dan berlangsung terus-menerus dengan durasi
lebih dari 3 bulan (Judha, 2012). Nyeri kronis merupakan nyeri yang
timbul secara perlahan-lahan biasanya berlangsung dalam waktu cukup
lama yaitu lebih dari 6 bulan (Maryunani, 2015). Sementara menurut
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa nyeri
kronis adalah pengalaman sensori persepsi dan emosional yang tidak
menyenagkan yang dialami secara terus menerus dan berlangsung dalam
waktu yang cukup lama yaitu lebih dari 3 bulan.
B. ETIOLOGI
1. Faktor Yang Berhubungan
a. Perubahan pola tidur
b. Distres emosi
c. Keletihan
d. Peningkatan indeks massa tubuh
e. Pola seksualitas tidak efektif
f. Agen pencedera
g. Malnutrisi
h. Kerusakan sistem saraf
i. Penggunaan komputer yang lama
j. Mengangkat beban berat berulang
k. Isolasi sosial
l. Vibrasi seluruh tubuh

1
2

2. Populasi Berisiko
a. Usia > 50 tahun
b. Gender wanita
c. Riwayat penganiayaan
d. Riwayat mutilasi genital
e. Riwayat postur tubuh statis dalam bekerja
f. Riwayat penyalahgunaan zat
g. Riwayat olahraga terlalu berat
C. BATASAN KARAKTERISTIK
1. Hambatan kemampuan meneruskan aktiviatas sebelumnya
2. Perubahan pola tidur
3. Anoreksia
4. Bukti nyeri dengan menggunakan standar periksa nyeri untuk pasien
yang tidak dapat mengungkapkannya
5. Ekspresi wajah nyeri
6. Laporan tentang perilaku nyeri/perubahan kativitas
7. Fokus pada diri sendiri
8. Keluhan tentang intensitas menggunakan standar skala nyeri
9. Keluhan tentang karakteristik nyeri dengan menggunakan standar
instrumen nyeri.
D. FOKUS PENGKAJIAN
Guyton (2014) mengungkapkan bahwa fokus pengkajian nyeri meliputi:
P : (Provocate)
Faktor pencetus terjadinya nyeri atau stimulus-stimulus yang
menyebabkan nyeri terjadi, mengobservasi bagian tubh yang cidera dan
mengkaji faktor yang dapat menurunkan tingkat nyeri
Q : (Quality)
Gambaran atau kualitas nyeri yang dirasakan dan bersifat subjektif seperti:
terbakar, tertusuk-tusuk, tertimpa benda berat, tercengkram dan lain
sebagainya.
R : (Region)
Lokasi atau penyebaran area nyeri yang diarasakan dibagian tubuh
3

S : (Severe)
Tingkat keparahan atau gambaran kualitas nyeri yang dirasakan mulai dari
ringan, sedang, berat hingga tak tertahankan.
T : (Time)
Waktu yang menunjukkan awitan, durasi dan rangkaian nyeri yang
dirasakan ketika nyeri muncul.
E. PATOFISIOLOGI DAN PATHWAY KEPERAWATAN
Faktor pencetus
Agen cidera fisik, biologis, kimia, agen pencedera, keletihan
otot, distres emosi, usia >50 tahun dst

Stimulus nyeri

Reseptor nyeri

Sistem saraf pusat


(Hipotalamus)

Persepsi nyeri

Nyeri

Defisiensi Pengetahuan

Berlangsung terus menerus dan


menetap Banyak bertanya

Bingung dalam perawatan


Nyeri Kronis
4

F. MASALAH KEPERAWATAN LAIN YANG MUNCUL

1. Gangguan pola tidur

G. INTERVENSI

DIAGNOSA
NOC NIC
KEPERAWATAN
Nyeri kronis Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri (1400)
berhubungan keperawatan selama 3 x pertemuan
1. Observasi nyeri yang
dengan usia lebih diharapkan masalah nyeri kronis
diarasakan meliputi
dari 50 tahun berhubungan dengan usia lebih dari
karakteristik, durasi,
50 tahun dapat teratasi dengan
frekuensi, kualitas,
kriteria hasil :
intensitas dan faktor
Kontrol Nyeri (1605) pencetus
2. Gali faktor-faktor yang
No Indikator A T dapat menurunkan nyeri
1 Mengenali kapan 2 4 3. Kurangi faktor-faktor yang
nyeri terjadi dapat meningkatkan nyeri
2 Menggambarkan 2 4 4. Ajarkan tekhnik non
fator penyebab farmakologi untuk
3 Menggunakan 2 4
menurunkan nyeri
tindakan pengurang 5. Anjurkan pemberian air
nyeri tanpa hangat dan pemijatan pada
analgesik area nyeri
4 Mengontrol nyeri 2 4 6. Ajarkan cara
mengkonsumsi analgesik

Keterangan yang tepat sesuai anjuran


dokter
1. Tidak pernah menunjukkan Terapi latihan kontrol otot
2. Jarang menunjukkkan
3. Adang menunjukkan (0206)
4. Sering menunjukkan
5. Secara konsisten menunjukkan 1. Pantau TTv pasien
Pergerakan (0208) 2. Observasi keadaan umum
klien dimana terdapat
No Indikator A T keterbatasan gerak
1 Cara berjalan 2 4 3. Jelaskan prosedur dan
2 Gerakan otot 2 4
3 Bergerak dengan 2 4 tujuan tindakan
4. Mulai latihan dengan
mudah
5

4 Keseimbangan 2 4 peregangan
Kerangan 5. Anjurkan pasien
menggunakan alat bantu
1. Sangat terganggu
2. Banyak terganggu gerak jika mengalami
3. Cukup terganggu kesulitan dalam bergerak.
4. Sedikit terganggu
5. Tidak terganggu
Defisiensi Setelah dilakukan tindakan Pengajaran: Proses Penyakit
Pengetahuan b.d keperawatan selama 3 x pertemuan, (5602)
Kurang Informasi diharapkan masalah defisiensi 1. Kaji tingkat pengetahuan
pengetahuan berhubungan dengan pasien terkait dengan proses
kurang informasi dapat teratasi penyakit yang spesifik.
dengan kriteria hasil: 2. Jelaskan tanda dan gejala
Pengetahuan : Manajemen Arthritis yang umum dari penyakit
(5634) sesuai kebutuhan.
INDIKATOR A T 3. Identifikasi kemungkinan
Modifikasi diet 2 3 penyebab, sesuai kebutuhan
Strategi mengelola 1 3
4. Diskusikan perubahan gaya
nyeri
Strategi untuk 1 3 hidup yang mungkin

menyeimbangkan diperlukan untuk mencegah

aktivitas dan istirahat komplikasi di masa yang


Strategi untuk 1 3 akan datang dan/atau
melindungi sendi mengontrol proses penyakit.
Keterangan
Pengajaran : Peresepan Diet
1. Tidak ada pengetahuan
2. Pengetahuan terbatas (5614)
3. Pengetahuan sedang
1. Ajarkan pasien nama-nama
4. Pengetahuan banyak
5. Pengetahuan sangat banyak makanan yang sesuai
dengan diet yang disarankan
2. Jelaskan pada pasien
mengenai tujuan kepatuhan
terhadap diet yang
disarankan terkait dengan
kesehatan secara umum
3. Instruksikan pasien untuk
menghindari makanan yang
dipantang dan
mengkonsumsi makanan
6

yang diperbolehkan
4. Dukung informasikan yang
disampaikan tenaga
kesehatan lain
5. Libatkan pasien dan
keluarga dalam melakukan
budaya hidup sehat.
BAB II

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

A. DATA DEMOGRAFI
Nama Klien : Tn. T
Umur : 55 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Suku : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : Sd
Pekerjaan lalu : Pedagang
Pekerjaan saat ini : Berkebun di Sawah
Alamat : Dusun Semampir, RT 03 RW 02 Sampang, Sempor
Kebumen

B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat keluarga
Tn. T mengatakan dalam anggota keluarganya tidak ada yang
mempunyai riwayat tidak menular seperti: Diabetes dan Hipertensi
sementara Ny. S mengatakan mempunyai riwayat Hipertensi dari
ayahnya.
2. Penyakit yang pernah diderita
Tn. T mengatakan sering merasa demam, pusing bahkan disertai
menggigil hampir satu bulan sekali, kadang juga nyeri pada bagian
sendi ekstremitas bawah, otot lengan dan kaki tanpa sebab yang jelas,
serta rasa kesemutan pada bagian telapak tangan, hasil pengkajian
nyeri didapatkan hasil P : Klien mengatakan nyeri sering timbul pada
malam hari, menurun ketika dilakukan kompres dengan air hangat dan
dioles balsem, Q : nyeri dirasakan seperti tertusuk-tusuk, R : sendi-
sendi ekstremitas bawah dan bagian otot lengan serta kaki, S : nyeri
dirasakan dengan skala 5 (sedang). T : nyeri hilang timbul ± 5 menit,

7
8

sementara Ny. S sering merasa pusing, kepala terasa berat dan


mencengkram dari kepala bagian belakang sampai ke bagian tengkuk.
3. Status kesehatan setahun yang lalu
Tn. T mengatakan dalam setahun terakhir sering merasa demam,
pusing dan menggigil serta pada tahun 2018 Tn. T mengatakan pernah
dirawat dirumah sakit dengan keluhan pusing yang tidak kunjung
sembuh, sementara Ny. S mengatakan selama satu tahun terakhir tidak
pernah masuk rumah sakit.
4. Status kesehatan lima tahun yang lalu
Tn. T mengatakan dalam lima tahun terakhir pernah dirawat dirumah
sakit dan Ny. S mengatakan tidak pernah dirawat dirumah sakit

C. STATUS KESEHATAN
1. Keluhan saat ini
Pada saat dikaji Tn. T mengatakan tidak ada masalah kesehatan,
sementara Ny. S mengatakan sering merasa pusing, kepala terasa berat
dan mencengkram. Saat dilakukan pengkajian nyeri didapatkan hasil P
: Klien mengatakan merasa pusing ketika merubah posisi dari duduk
keberdiri, atau dari tiduran ke berdiri. Dan menjadi lebih ringan ketika
tiduran. Q : pusing, kepala terasa berat dan mencengkram. R : pusing
dirasa dikepala bagian belakang menjalar sampai keleher. S : Skala
nyeri 5 (sedang). T : Hilang timbul.
2. Pengetahuan penyakit yang diderita dan cara perawatannya
Tn. T mengatakan belum mengetahui bagaimana cara menangani
keluhan yang sering dirasakan, sementara itu Ny.S mengatakan sedikit
mengetahui tentang hipertensi terkait makanan apa yang dapat
menyebabkan tekanan darah menjadi meningkat.

D. POLA FUNGSIONAL
1. Nutrisi
a. Frekuensi makan : Tn. T dan Ny. S
mengatakan makan 2-3 x sehari.
b. Nafsu makan : Tn. T dan Ny. S
mengatakan nafsu makan baik dan ketika
makan porsi sering habis.
c. Jenis makanan : Tn. T dan Ny. S
mengatakan sehari-hari makan
menggunakan nasi, sayur dan lauk pauk.
9

Pasien sering makan sayur bening,


sambal, tahu, tempe dan ikan asin.
d. Alergi makanan : Tn. T dan Ny. S
mengatakan tidak ada alergi terhadap
makanan tertentu.
e. Pantangan makan : Tn. T dan Ny. S
mengatakan tidak ada pantangan makanan
tertentu.
2. Eliminasi
a. Frekuensi BAK : Tn.T mengatakan
biasa BAK 6 - 8 x sehari, mempunyai
kebiasaan bangun malam hari hari untuk
BAK, sementara Ny. S biasa BAK 10 – 12
x sehari dan sering terbangun pada malam
hari untuk BAK.
b. Frekuensi BAB : Tn. T mengatakan
BAB hampir setiap hari 1x dalam sehari
dengan konsistensi lembek dan berwarna
gelap, Ny. S mengatakan BAB tidak
teratur setiap hari dengan konsistensi
padat dan kadang sakit.
3. Personal hyigiene
a. Mandi
Frekuensi mandi Tn. T dan Ny. S mengatakan mandi 2x sehari
Pemakaian sabun (ya/tidak) : Ya
b. Oral hyigiene
Frekuensi dan waktu gosok gigi Tn. T dan Ny. S mengatakan
menggosok gigi setiap hari, kadang hanya 1x dipagi hari.
Penggunaan pasta gigi (ya/tidak) : Ya
c. Cuci rambut
Frekuensi: Tn. T mengatakan mencuci rambut 1x sehari dan Ny. S
mengatakan mencuci rambut 3 hari sekali.
Penggunaan shampoo (ya/tidak): Ya
d. Kuku dan tangan
Frekuensi gunting kuku Tn. T dan Ny. S mengatakan menggunting
kuku tidak teratur kadang 2 minggu sekali atau 3 minggu sekali.
e. Kebiasaan mencuci tangan
10

Tn. T dan Ny. S mengatakan terbiasa mencuci tangan ketika


hendak makan tetapi tidak memakai sabun.
4. Istirahat dan tidur
a. Lama tidur malam : Tn. T mengatakan
tidur kurang lebih 5-6 jam dan Ny. S 4-5
jam.
b. Tidur siang : Tn. T mengatakan jarang
tidur siang, dan Ny. S mengatakan kadang
tidur siang ketika tidak ada pekerjaan
rumah tangga yang harus diselesaikan
dengan lama tidur siang ± 1 jam.
c. Keluhan yang berhubungan dengan tidur:
Tn. T mengatakan tidak ada keluhan yang
berhubungan dengan tidur, sementara Ny.
S mengatakan sering merasa pusing ketika
bangun tidur.
5. Kebiasaan mengisi waktu luang
a. Olahraga :Tn. T mengatakan tidak
pernah berolahraga dan lebih sering
keladang untuk berkebun, sementara Ny.
S mengatakan rutin melakukan senam
dihari saabtu dan kadang hari minggu pagi
dibalai desa.
b. Nonton TV : Tn. T dan Ny. S mengatakan
sering menonton TV dimalam har sebelum
tidur untuk mengisi waktu luang.
c. Berkebun/memasak : Tn. T mengatakan
sering pergi keladang untuk berkebun dan
Ny. S memasak dirumah untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi setiap hari.
6. Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
a. Merokok (ya/tidak) : Tn. T
mengatakan mengatakan mempunyai
kebiasaan merokok dari usia remaja
sampa sekarang dan Ny. S tidak pernah.
11

b. Minuman keras (ya/tidak) Tn. T dan Ny. S


mengatakan tidak minum minuman keras.
c. Ketergantungan terhadap obat (ya/tidak)
Tn. T dan Ny. S mengatakan tidak ada
ketergantungan terhadap obat.
7. Uraian kronologis kegiatan sehari hari
a. Kegiatan sehari-hari Tn. T

No Jenis kegiatan Lama waktu untuk setiap


kegiatan
1 Menyiapkan peralatan Pukul 07:00-08:00 WIB
berkebun
2 Sarapan pagi Pukul 08:00-08.30 WIB
3 Berkebun Pukul 09:00-11.00 WIB
4 Istirahat Pukul11.00-13.00 WIB
5 Merapikan peralatan berkebun Pukul 13.00-13.40 WIB
6 Istirahat Pukul 14.00-17.00 WIB

b. Kegiatan sehari-hari Ny. S

No Jenis kegiatan Lama waktu untuk setiap


kegiatan
1 Memasak Pukul 07:00-08:00 WIB
2 Mencuci pakaian Pukul 08:00-08.30 WIB
3 Pergi ketoko Pukul 09:00-11.00 WIB
4 Istirahat Pukur 16.00-07.00 WIB
E. PEMERIKSAAN FISIK (HEAD TO TOE)
1. Tn. T
a. Keadaan umum : Baik, composmentis, E4 M6 V5
b. TTV : TD : 100/80 mmHg, Nadi : 87 x/menit, RR : 20 x/menit,
Suhu : 36,0 oC
c. Kepala : Bersih, rambut beruban, persebaran rambut tidak
merata, tidak terdapat benjolan.
d. Mata : Simetris, konjungtiva ananemis, sklera anikterik, pupil
isokor.
e. Hidung : Tidak ada penumpukan sekret, tidak terlihat
pembesaran polip.
f. Mulut : Mukosa bibir kering, gigi sedikit kotor, sebagian gigi
ompong, tidak terdapat stomatitis dan tonsilitis.
g. Telinga : Fungsi pendengaran masih baik, tidak ada
penumpukan serumen.
h. Leher
Tidak ada nyeri telan, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
12

i. Kulit : Kulit tampak keriput, kering, turgor kulit menurun, warna


sawo matang, tidak terlihat jejas
j. Ekstremitas atas : Fungsi gerak normal, CRT 1 detik.
Ekstremitas bawah : Turgor kulit menurun, fungsi gerak normal,
tidak terdapat varises.
2. Ny. S
a. Keadaan umum : Baik, composmentis, E4 M6 V5
b. TTV : TD : 160/90 mmHg, Nadi : 102 x/menit, RR : 24 x/menit,
Suhu : 36,0 oC
c. Kepala : Bersih, rambut beruban, persebaran rambut tidak
merata, tidak terdapat benjolan.
d. Mata : Simetris ka=ki, konjungtiva ananemis, sklera anikterik,
pupil isokor.
e. Hidung : Tidak ada penumpukan sekret, tidak terlihat
pembesaran polip.
f. Mulut : Mukosa bibir kering, gigi sedikit kotor, sebagian gigi
ompong, tidak terdapat stomatitis dan tonsilitis.
g. Telinga : Fungsi pendengaran masih baik, tidak ada
penumpukan serumen.
h. Leher : Tidak ada nyeri telan, tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid.
i. Kulit : Kulit tampak keriput, kering, rwarna sawo matang, tidak
terlihat jejas.
j. Ekstremitas atas : Turgor kulit menurun, fungsi gerak normal,
CRT 1 detik.
k. Ekstremitas bawah : Turgor kulit menurun, fungsi gerak normal,
tidak terdapat varises, telapak kaki pecah-pecah.

F. PENGKAJIAN KHUSUS
1. Pengkajian status mental (SPMSQ)
Skor 0-3 Fungsi intelektual Utuh
2. Pengkajian Masalah Kesehatan Kronis
Tn. T dan Ny. S Skor 26-50 : Masalah kesehatan kronis sedang
3. Pengkajian Fungsional (Indeks Katz)
Tn. T dan Ny. S skor 13 - 17 : Mandiri
4. Pengkajian Skala Depresi Geriatrik Yesavage
Tn. T dan Ny. S Nilai 0 - 5 --> Normal
5. Pengkajian Skor Norton (Untuk Menilai Potensi Dekubitus)
Tn. T dan Ny. S 16 - 20 = Kecil sekali/ tak terjadi resiko dekubitus
6. Pengkajian The Timed Up And Go (TUG) Test
Tn. T dan Ny. S ≤ 10 detik : low risk of falling
13

G. ANALISA DATA

No Data fokus Problem Etiologi


1 Ds : Tn. T mengatakan sering merasa demam, Nyeri kronis Usia diatas 50
pusing bahkan disertai menggigil hampir satu tahun
bulan sekali, kadang juga nyeri pada bagian sendi
ekstremitas bawah, otot lengan dan kaki tanpa
sebab yang jelas, serta rasa kesemutan pada
bagian telapak tangan, hasil pengkajian nyeri
didapatkan hasil P : Klien mengatakan nyeri
sering timbul pada malam hari, menurun ketika
dilakukan kompres dengan air hangat dan dioles
balsem, Q : nyeri dirasakan seperti tertusuk-
tusuk, R : sendi-sendi ekstremitas bawah dan
bagian otot lengan serta kaki, S : nyeri dirasakan
dengan skala 5 (sedang). T : nyeri hilang timbul ±
5 menit dan rasa nyeri dirasakan ± selama 1
tahun terakhir, sementara Ny. S mengatakan
sering merasa pusing, kepala terasa berat dan
mencengkram. Saat dilakukan pengkajian nyeri
didapatkan hasil P : Klien mengatakan merasa
pusing ketika merubah posisi dari duduk
keberdiri, atau dari tiduran ke berdiri. Dan
menjadi lebih ringan ketika tiduran. Q : pusing,
kepala terasa berat dan mencengkram. R : pusing
dirasa dikepala bagian belakang menjalar sampai
keleher. S : Skala nyeri 5 (sedang). T : Hilang
timbul.

Do :
Tn. T Td 100/80 mmHg, Ny. S 160/90 mmHg,
hasil pengkajian khusus Masalah Kesehatan
Kronis: Tn. T dan Ny. S Skor 26-50 : Masalah
kesehatan kronis sedang

2 Tn. T mengatakan belum mengetahui bagaimana Defisiensi Kurang


14

cara menangani keluhan yang sering dirasakan, pengetahuan informasi


sementara itu Ny.S mengatakan sedikit
mengetahui tentang hipertensi terkait makanan
apa yang dapat menyebabkan tekanan darah
menjadi meningkat.
Do : Banyak bertanya saat dilakukan pengkajian
terkait keluhan yang dirasakan dan bagaimana
cara menanganinya.

H. PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN


1. Nyeri kronis berhubungan dengan usia diatas 50 tahun
2. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengankurang informasi
15

I. INTERVENSI KEPERAWATAN

DIAGNOSA
NO NOC NIC
KEPERAWATAN
1 Nyeri kronis berhubungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 Manajemen Nyeri (1400)
dengan usia lebih dari 50 x pertemuan diharapkan masalah nyeri kronis 1. Observasi nyeri yang diarasakan meliputi karakteristik,
tahun berhubungan dengan usia lebih dari 50 tahun dapat durasi, frekuensi, kualitas, intensitas dan faktor pencetus
2. Gali faktor-faktor yang dapat menurunkan nyeri
teratasi dengan kriteria hasil :
3. Kurangi faktor-faktor yang dapat meningkatkan nyeri
Kontrol Nyeri (1605) 4. Ajarkan tekhnik non farmakologi untuk menurunkan nyeri
5. Anjurkan pemberian air hangat dan pemijatan pada area nyeri
No Indikator A T
6. Ajarkan cara mengkonsumsi analgesik yang tepat sesuai
1 Mengenali kapan nyeri terjadi 2 4
2 Menggambarkan fator 2 4 anjuran dokter
penyebab Terapi latihan kontrol otot (0206)
3 Menggunakan tindakan 2 4 1. Pantau TTv pasien
pengurang nyeri tanpa 2. Observasi keadaan umum klien dimana terdapat keterbatasan
analgesik gerak
4 Mengontrol nyeri 2 4 3. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan
4. Mulai latihan dengan peregangan
5. Anjurkan pasien menggunakan alat bantu gerak jika
Keterangan
mengalami kesulitan dalam bergerak.
1. Tidak pernah menunjukkan
2. Jarang menunjukkkan
3. Kadang menunjukkan
4. Sering menunjukkan
5. Secara konsisten menunjukkan
Pergerakan (0208)
No Indikator A T
1 Cara berjalan 2 4
16

2 Gerakan otot 2 4
3 Bergerak dengan mudah 2 4
4 Keseimbangan 2 4
Kerangan
1. Sangat terganggu
2. Banyak terganggu
3. Cukup terganggu
4. Sedikit terganggu
5. Tidak terganggu
2. Defisiensi Pengetahuan b.d Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 Pengajaran: Proses Penyakit (5602)
Kurang Informasi x pertemuan, diharapkan masalah defisiensi 1. Kaji tingkat pengetahuan pasien terkait dengan proses
pengetahuan berhubungan dengan kurang penyakit yang spesifik.
informasi dapat teratasi dengan kriteria hasil: 2. Jelaskan tanda dan gejala yang umum dari penyakit sesuai
Pengetahuan : Manajemen Arthritis (5634) kebutuhan.
INDIKATOR A T 3. Identifikasi kemungkinan penyebab, sesuai kebutuhan
Modifikasi diet 2 3 4. Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan
Strategi mengelola nyeri 1 3
Strategi untuk 1 3 untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang
menyeimbangkan aktivitas dan/atau mengontrol proses penyakit.
dan istirahat Pengajaran : Peresepan Diet (5614)
Strategi untuk melindungi 1 3 1. Ajarkan pasien nama-nama makanan yang sesuai dengan diet
sendi yang disarankan
Keterangan
1. Tidak ada pengetahuan 2. Jelaskan pada pasien mengenai tujuan kepatuhan terhadap diet
2. Pengetahuan terbatas yang disarankan terkait dengan kesehatan secara umum
3. Pengetahuan sedang
4. Pengetahuan banyak 3. Instruksikan pasien untuk menghindari makanan yang
5. Pengetahuan sangat banyak dipantang dan mengkonsumsi makanan yang diperbolehkan
4. Dukung informasikan yang disampaikan tenaga kesehatan
lain
17

5. Libatkan pasien dan keluarga dalam melakukan budaya hidup


sehat.

J. CATATAN PERKEMBANGAN
HARI,
DX KEP IMPLEMENTASI EVALUASI TTD
TANGGAL/JAM
14 Desember 2019 - Melakukan pengkajian data S : Tn. T dan Ny. S mengatakan bersedia dilakukan
15.00 WIB demografi, riwayat kesehatan, status pengkajian
kesehatan, pola fungsional dan O : Pengkajian berjalan dengan lancar dan klien
pemeriksaan fisik head to toe, menjawab semua pertanyaan pengkajian pasien
pengkajian khusus gerontik dan kooperatif
mengangkat masalah keperawatan A : Masalah belum tertasi
gerontik P : lanjutkan intervensi
- Pemeriksaan fisik dan pengkajian khusus lansia.
16 Desember 2019 - Melakukan pemeriksaan fisik dan S : Tn. T dan Ny. S mengatakan bersedia dilakukan
18

16.00 WIB pengkajian khusus lansia serta pengkajian


menegakkan masalah keperawat O : Hasil pemeriksaan Td Tn. T 100/80 mmHg, Ny. S
lansia 160/90 mmHg, hasil pengkajian khusus lansia:
- Pengkajian status mental (SPMSQ)
Skor 0-3 Fungsi intelektual Utuh
- Pengkajian Masalah Kesehatan Kronis
Tn. T dan Ny. S Skor 26-50 : Masalah kesehatan
kronis sedang
- Pengkajian Fungsional (Indeks Katz)
Tn. T dan Ny. S skor 13 - 17 : Mandiri
- Pengkajian Skala Depresi Geriatrik Yesavage
Tn. T dan Ny. S Nilai 0 - 5 --> Normal
- Pengkajian Skor Norton (Untuk Menilai Potensi
Dekubitus)
Tn. T dan Ny. S 16 - 20 = Kecil sekali/ tak terjadi
resiko dekubitus
- Pengkajian The Timed Up And Go (TUG) Test
Tn. T dan Ny. S ≤ 10 detik : low risk of falling
A : Masalah keperawatan
- Nyeri kronis berhubungan dengan usia diatas 50
tahun
- Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan
kurang informasi
P : Lanjutkan intervensi
- Pendidikan kesehatan perawatan Hipertensi
19 Desember 2019 Nyeri Kronis Melakukan pendidikan kesehatan S : Setelah dilakukan pendidikan kesehatan Tn. T dan
15.45 WIB berhubungan dengan Hipertensi dan perawatannya Ny. S mengatakan menjadi lebih mengerti terkait
usia diatas 50 tahun hipertensi dan cara perawatan yang tepat
O : Tn. T dan Ny. S dapat menyebutkan pengertian
19

hipertensi, tanda gejala, akibat dan penangan hipertensi


secara herbal
A : Masalah Nyeri Kronis berhubungan dengan usia
diatas 50 tahun belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Pendidikan kesehatan perawatan nyeri
20
21

BAB III
PEMBAHASAN
A. Latar Belakang
Proses daur hidup manusia akan berlangsung terus menerus sepanjang
waktu dan tidak dapat diulang kembali. Lansia adalah tahap akhir dari dari daur
hidup manusia yang harus dijalani, masa lansia adalah masa dimana terjadinya
penurunan daya tahan fisik karena adanya proses degeneratif.
B. Ringkasan Kasus
Tn. T mengatakan sering merasa demam, pusing bahkan disertai
menggigil hampir satu bulan sekali, kadang juga nyeri pada bagian sendi
ekstremitas bawah, otot lengan dan kaki tanpa sebab yang jelas, serta rasa
kesemutan pada bagian telapak tangan, hasil pengkajian nyeri didapatkan hasil P
: Klien mengatakan nyeri sering timbul pada malam hari, menurun ketika
dilakukan kompres dengan air hangat dan dioles balsem, Q : nyeri dirasakan
seperti tertusuk-tusuk, R : sendi-sendi ekstremitas bawah dan bagian otot lengan
serta kaki, S : nyeri dirasakan dengan skala 5 (sedang). T : nyeri hilang timbul ±
5 menit dan rasa nyeri dirasakan ± selama 1 tahun terakhir, sementara Ny. S
mengatakan sering merasa pusing, kepala terasa berat dan mencengkram. Saat
dilakukan pengkajian nyeri didapatkan hasil P : Klien mengatakan merasa
pusing ketika merubah posisi dari duduk keberdiri, atau dari tiduran ke berdiri.
Dan menjadi lebih ringan ketika tiduran. Q : pusing, kepala terasa berat dan
mencengkram. R : pusing dirasa dikepala bagian belakang menjalar sampai
keleher. S : Skala nyeri 5 (sedang). T : Hilang timbul
C. Solusi Atau Rencana Tindak Lanjut
Penelitian yang dilakukan Prihandani (2018) dengan judul pengaruh
pemerian kompres hangat rebusan parutan jahe terhadap nyeri pada lansia
dengan osteoartritis di Pejeng Kanging Kabupaten Bali dengan sample 42 lansia
yang diberikan perlakuan 1 x sehari selama 2 bulan didapatkan hasil bahwa
rebusan jahe dapat menurunkan tingkat nyeri yang dirasakan lansia

DAFTAR PUSTAKA
22

Guyton, A. H. (2014). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 12. Jakarta : Guyton.

Herdman, T. H., & Kamitsuru, S. (2018). Nanda International Inc. Diagnosis


Keperawatan: Definisi Dan Klasifikasi 2018-2020. Jakarta: EGC.

Judha, S. F. (2012). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: Erlangga.

Maryunani. (2015). Nyeri dan Penanganannya dalam Keperawatan. Jogjakarta:


Aesculapius.

Prihandhani, I. S. (2014). Pengaruh Pemberian Kompres Hangat Rebusan Parutan


Jahe Terhdap Nyeri pada Lansia dengan Osteoartritis di Pejeng Kanging
Kabupaten Gianyar. Bali: STIKES Bina Usada Bali.

Anda mungkin juga menyukai