BUANA PALOPO
DISUSUN OLEH
N.21.04.014
PALOPO
2022
i
ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN ANAK ISPA DENGAN
MASALAH KETIDAKEFEKTIFAN BERSIHAN JALAN
NAFAS DI RUANG PERAWATAN ANAK
BUANA PALOPO
Buana Palopo
PALOPO
2022
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Pembimbing
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Penguji I Penguji II
Mengetahui
Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Ners
iv
LEMBAR ORISINALITAS
Menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini adalah hasil karya saya sendiri
dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan
benar. Saya tidak melakukan plagiat dalam penulisan KTI saya yang berjudul
“Analisis Asuhan Keperawatan Anak ispa Dengan Masalah Ketidakefektifan
Bersihan Jalan Nafasdi Ruang Perawatan Anak Lantai Ii Rumah Sakit Mega
Buana Palopo”
Apabila suatu saat nanti terbukti bahwa saya melakukan plagiat, maka saya akan
menerima sanksiyang telah di tetapkan.
v
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa
menyelesaikan karya Tulis Ilmiah ini dengan baik. karya Tulis Ilmiah ini disusun
sebagai tugas akhir dan syarat guna menyelesaikan pendidikan pada Program
Studi profesi Ners, yang berjudul “Analisis Asuhan Keperawatan Anak ISPA
Anak Lantai Ii Rumah Sakit Mega Buana Palopo” Atas terselesaikannya karya
Tulis Ilmiah ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan
adikku dan seluruh keluarga besar, atas kasih sayang, bimbingan, jerih payah dan
perhatian baik moril maupun matrial yang di berikan, dan setiap untaian doa yang
Dalam penyusunan karya Tulis Ilmiah ini penulis mendapat bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak oleh karna itu, penulis juga ingin menyampaikan rasa
karya Tulis Ilmiah ini merupakan salah satu syarat yang harus di penuhi
Buana Palopo.
vi
3. Bapak Indra Amanah AN, SKM, MPH selaku Wakil Rektor I Bidang
4. Ibu Evawati Uly, S.Farm.. Apt Selaku Wakil Rektor II Bidang Keuangan Dan
7. Kepada seluruh staf Pengelola Universitas Mega Buana Palopo yang kami
tidak dapat sebutkan satu persatu, terima kasih kami ucapkan atas segala
8. Kepada kedua orang tua saya bapak dan ibu saya yang selama ini sudah
mengorbankan baik dari segi moral dan moril serta selalu mendoakan dan
selama ini baik suka maupun duka demi mencapai kesuksesan di masa akan
datang.
10. Dan kepada seluruh pihak yang telah membantu yang tidak dapat saya
Penulis menyadari bahwa, Karya tulis Ilmiah ini masih jauh dari
dalam skripsi ini dan atas saran dan kritikan kami tak lupa mengucapkan
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iv
LEMBAR ORISINALITAS....................................................................................v
KATA PENGANTAR............................................................................................vi
DAFTAR ISI........................................................................................................viii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................1
TINJAUAN TEORI.................................................................................................7
A. Konsep ISPA.................................................................................................7
B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan...........................................................16
BAB III..................................................................................................................30
TINJAUAN KASUS.............................................................................................30
A. Pengkajian...................................................................................................30
B. Diagnosa Keperawatan...............................................................................50
C. Itervensi Keperawatan.................................................................................51
D. Implementasi Keperawatan.........................................................................54
E. Evaluasi.......................................................................................................60
BAB IV..................................................................................................................64
PEMBAHASAN....................................................................................................64
A. Pengkajian...................................................................................................64
viii
B. Diagnosis Keperawatan...............................................................................66
C. Intervensi keperawatan...............................................................................67
D. Implementasi keperawatan..........................................................................68
E. Evaluasi.......................................................................................................70
BAB V...................................................................................................................72
PENUTUP.............................................................................................................72
A. Kesimpulan.................................................................................................72
B. Saran............................................................................................................72
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................74
ix
BAB I
PENDAHULUAN
Anak merupakan usia yang paling rawan terkena penyakit, hal ini berkaitan
dengan immunitas anak, salah satu penyakit yang di derita oleh anak 6-8 tahun
adalah gangguan pernafasan atau infeksi pernafasan.
1
2
Dari fenomena di atas maka, penulis tertarik menulis Karya Tulis Ilmiah yang
berjudul “Analisis Asuhan Keperawatan Anak Klien ISPA Dengan Masalah
Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas di Ruang Perawatan Anak Lantai Ii
Rumah Sakit Mega Buana Palopo”.
3
1. Tujuan Umum
Mampu memahami dan menerapkan asuhan keperawatan yang
komprehenshif pada anak ISPA.
2. Tujuan khusus
a. Mampu melakukan pengkajian keperawatan pada anak dengan ISPA
ketidakefektifan bersihan jalan nafas.
b. Mampu melakukan perumusan diagnosa pada anak dengan ISPA
ketidakefektifan bersihan jalan nafas.
c. Mampu melaksanakan perencanaan tindakan yang sesuai untuk
menangani pada anak dengan ISPA ketidakefektifan bersihan jalan
nafas.
d. Mampu melakukan tindakan keperawatan pada anak dengan ISPA.
ketidakefektifan bersihan jalan nafas.
e. Mampu melakukan evaluasi tindakan yang telah di lakukan pada anak
dengan ISPA ketidakefektifan bersihan jalan nafas.
f. Mampu melakukan pendokumentasian pada anak dengan ISPA
C. Pengumpulan Data
1. Observasi Partisipatif
2. Wawancara
3. Studi pustaka
4. Bagi Penulis
E. Metode Penulisan
a. Sumber data
1) Data primer diperoleh langsung dari klien dan ibu klien sebagai
sumber informasi utama.
2) Data sekunder diperoleh dari tenaga kesehatan di rumah sakit serta
melalui penelusuran literatur.
b. Tekhnik pengumpulan data
5
1) Wawancara
Mengadakan tanya jawab langsung kepada ibu klien dan
keluarganya sebagai sumber informasi.
2) Observasi
Mengadakan pengamatan langsung pada klien dengan cara
melakukan pemeriksaan yang berkaitan dengan perkembangan dan
kondisi atau keadaan klien.
3) Pemeriksaan fisik
Melakukan pemeriksaan terhadap klien melalui: Inspeksi, palpasi,
auskultasi dan perkusi.
c. Analisa data
Analisa dilakukan pada tiap-tiap tahapan proses keperawatan dengan
membandingkan antara teori serta kasus dan selanjutnya dilakukan
pembahasan terhadap hasil yang didapatkan.
F. Sistematika Penulisan Laporan
Karya tulis ilmiah ini terdiri dari 5 (lima) BAB dan disusun dengan
sistematika sebagai berikut:
BAB IPENDAHULUAN
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
A. Konsep ISPA
1. Definisi
ISPA atau infeksi saluran pernafasan akut adalah infeksi yang terutama
mengenai struktur saluran pernafasan di atas laring,tetapi kebanyakan
penyakit ini mengenai bagian saluran atas dan bawah secara simultan atau
berurutan.(Cania, 2020).
Infeksi saluran pernafasan adalah suatu keadaan dimana saluran
pernafasan (hidung, pharing dan laring) mengalami inflamasi yang
menyebabkan terjadinya obstruksi jalan nafasdan akan menyebabkan
retraksi dinding dada pada saat melakukan pernafasan(Erma, 2017).
ISPA adalah penyakit yang menyerang salah satu bagian dan atau lebih
dari saluran nafas mulai dari hidung (saluran atas) hingga alveoli (saluran
bawah) termasuk jaringan adneksanya, seperti sinus, rongga telinga tengah
dan pleura. ISPA umumnya berlangsung selama 14 hari (Agustin, 2019).
Yang termasuk dalam infeksi saluran nafas bagian atas adalah batuk pilek
biasa, sakit telinga, radang tenggorokan, influenza, bronchitis, dan juga
sinusitis. Sedangkan infeksi yang menyerang bagian bawah saluran nafas
seperti paru itu salah satunya adalah Pneumonia (Tyas, 2017).
Sebagian besar dari infeksi saluran pernapasan hanya bersifat ringan
seperti batuk pilek dan tidak memerlukan pengobatan dengan antibiotik.
Infeksi pernapasan jarang memilki ciri area anatomik tersendiri. Infesi
sering menyebar dari satu struktur ke struktur lainya karena sifat menular
dari membran mukosa yang melapisi seluruh saluran. Akibatnya,infeksi
saluran pernapasan akan melibatkan beberapa area tidak hanya satu
struktur, meskipun efek pada satu individu dapat mendominasi penyakit
2. Etiologi
Etiologi ISPA terdiri dari lebih dari 300 jenis bakteri, virus dan richetsia.
Bakteri penyebab ISPA antara lain adalah dari genus Streptococcus,
7
8
Multi faktor
(Bakteri, Virus, mikroplasma, dll)
Gangguan
Pola Tidur
12
5. Manifestasi klinis
Penyakit ISPA adalah penyakit yang sangat menular, hal ini timbul karena
menurunnya sistem kekebalan atau daya tahan tubuh, misalnya karena
kelelahan atau stres. Pada stadium awal, gejalanya berupa rasa panas,
kering dan gatal dalam hidung, yang kemudian diikuti bersin terus
menerus, hidung tersumbat dengan ingus encer serta demam dan nyeri
kepala. Permukaan mukosa hidung tampak merah dan membengkak.
Infeksi lebih lanjut membuat sekret menjadi kental dan sumbatan di
hidung bertambah. Bila tidak terdapat komplikasi, gejalanya akan
berkurang sesudah 3-5 hari. Komplikasi yang mungkin terjadi adalah
sinusitis, faringitis, infeksi telinga tengah, infeksi saluran tuba eustachii,
hingga bronkhitis dan pneumonia (radang paru).
1) Pengkajian
a. Identitas
b. Keluhan Utama
f. Pemeriksaan fisik
g. Sistem pulmonal
h. Sistem kardiovaskuler
i. Sistem neuromuscular
j. Sistem genitourinaria
2) Diagnosa Keperawatan
Intervensi Keperawatan
Untuk menjaga
kepatenan jalan
nafs tetap
adekuat.
5. Ketidakseimbang Tujuan : 1. Kaji 1. Pasien distress
an nutrisi kurang Setelah dilakukan kebiasaan diet. pernapasan akut
dari kebutuhan tindakan Evaluasi berat sering anoreksia
tubuh keperawatan badan dan karena dispnea,
berhubungan selama 3x24 ukuran tubuh. produksi
dengan jampasien akan 2. Aukultasi sputum, dan
penurunan intake menunjukan bising usus. obat-obatan.
inadekuat, perbaikan nutrisi. 3. Berikan 2. Membantu
penurunan nafsu Kriteria hasil: makanan dalam dalam
makan, nyeri 1. Tidak tampak jumlah kecil dan menentukan
menelan. mual muntah, dalam waktu respon untuk
2. Peningkatan yang sering dan makan atau
pengecapan dan teratur. berkembangnya
menelan. 4. Anjurkan komplikasi.
3. Nafsu makan perawatan oral, 3. Meningkatkan
meningkat. dan cara proses
mengeluarkan pencernaan dan
sekret. toleransi pasien
terhadap nutrisi
yang diberikan
25
dan dapat
meningkatkan
kerjasama
pasien saat
makan.
efektif.
4. Untuk
membantu
klien dalam
tidur yang
lebih
maksimal
4) Implementasi Keperawatan
5) Evaluasi Keperawatan
b) Nyeri berkurang/hilang.
c) Pola napas kembali efektif.
d) Kebutuhan nutrisi terpenuhi.
e) Ansietas hilang / berkurang.
f) Jalan napas menjadi paten
30
30
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
1. Biodata
a) Identitas klien
Nama : An. ”I”
Agama : Islam
Usia : 39 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wira
30
31
Agama : Islam
b) Ibu
Nama : Ny. “S”
Usia : 36 tahun
Pendidikan :S1
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
1) Prenatal care
a) Pemeriksaan kehamilan setiap bulan
b) Keluhan saat hamil mual
c) Tidak ada riwayat terkena sinar radiasi
d) Kenaikan berat badan selam hamil 10 kg
e) Imunisasi TT 2 kali
f) Golongan darah ibu dan ayah tidak diketahui
2) Natal
a) Tempat melahirkan di rumah sakit
b) Lama persalinan 3jam dan jenis persalinan spontan
c) Penolong persalinan yaitu bidan
d) Cara memudahkan persalinan tidak ada
e) Tidak ada robekan perineum
f) Tidak ada komplikasi saat melahirkan.
3) Post natal care
a) BB;1,2 kg dan TB lahir tidak diketahui
b) Klien tidak mengalami penyakit kuning
c) Tidak pernah mengalami kecelakaan
d) Tidak ada riwayat alergi terhadap makanan dan obat-obat
e) Perkembangan anak dibanding dengan saudara-saudaranya sama
c. Riwayat kesehatan keluarga
1. Penyakit Anggota keluarga : Kakek klien pernah mengalami
penyakit yang sama .
33
2. Genogram
x ? ? x
? ? 39 ? ? ?
? 36 ?
x
= laki –laki = klien
= garis keturunan
?
=perempuan
X = meninggal dunia
Generasi I : Kakek klien dariibu telah meninggal dunia serta nenek dari ayah
telah meninggal dunia tanpa diketahui penyebabnya.
sehat
d. Riwayat imunisasi
No. Waktu Pemberian Reaksi Pemberian
4. Campak 9 bln -
f. Riwayat nutrisi
1) Pemberian ASI
a) Pertama kali disusui : 30 menit setelah melahirkan
b) Cara pemberian : Asi diberikan setiap kali anak
menangis dengan menyusui langsung
c) Lama pemberian : 6 bulan
2) Pemberian Susu formula :
Klien minum susu formula sejak usia 7 bulan sampai sat ini.
g. Riwayat psikososial
1) Anak tinggal serumah dengan orang tuanya
2) Lingkungan berada dipedesaan
3) Rumah jauh dekat dengan sekolah.
4) Hubungan antar keluarga baik
5) Klien diasuh oleh kedua orang tuanya
h. Riwayat spiritual
1) Support sistem dalam keluarga baik
2) Keluarga selalu sholat 5 waktu
i. Reaksi hospitalisasi
1) Pemahaman keluarga tentang sakit
a) membawa anaknya keRS Agar anaknya cepat sembuh
b) Dokter sudah menceritakan kondisi anaknya
c) Bagaimana perasaan orang tua saat ini : Cemas,ibu klien
mengatakan kwatir dengan keadaan anaknya.
d) Orang tua akan slalu disamping anaknya
2) Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap :
Klien mengatakan dibawah kerumah sakit karena harus diobati.
disuap
2) Cairan
1 BAB :
2 BAK : Toilet
4) Istirahat tidur
1 Jam tidur
sebelum tidur
5) Personal hygiene
1 Mandi :
2 Cuci rambut :
3 Gunting kuku :
4 Gosok gigi :
P : 32 x/ i
N: 100x/ i
3) Antropometri
39
a) Tinggi badan : - cm
b) Berat badan : 25,5 kg
c) LILA : - cm
d) Lingkaran dada : - cm
e) Lingkaran perut : - cm
f) Lingkaran kepala : - cm
4) Sistem Pernapasan
a) Hidung
(1) Inspeksi : Hidung simetris kiri dan kanan, nampak adanya
pernafasan cuping hidung, klien Nampak
kesulitan bernafas, klien bernafas melalui hidung.
(2) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada massa.
b) Leher
(1) Inspeksi : Tidak nampak adanya pembesaran kelenjar limfe
dan thyroid, .
(2) Palpasi : Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar limfe
dan thyroid, arteri carotis teraba lembut, dan tidak
teraba peningkatan tekanan vena jugularis, tidak
teraba adanya nyeri tekan.
c) Dada
(1) Inspeksi : Bentuk dada simetris kiri dan kanan, gerakan dada
mengikuti irama pernafasan, frekuensi nafas
30x/menit
(2) Palpasi : Tidak teraba adanya nyeri tekan
(3) Auskultasi : Suara napas ronchi basah di kedua lapang paru
(4) Palpasi : Terdengar bunyi resonan pada seluruh lapang paru
d) Sistem cardiovaskuler
(1) Inspeksi : Tidak tampak adanya massa, tampak denyutan ictus
cordis pada intercosta ke 5 midklavikula kiri.
40
(2) Abdomen
Inspeksi : Pergerakan mengikuti irama pernapasan, dan perut
kembung.
(2) Hidung
(a) Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, klien nampak kesulitan
bernafas
(b) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
(3) Telinga
(b) Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, respon pendengaran baik,
tidak tampak adanya serumen, kanal audiotoris bersih.
(c) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
g) Sistem saraf
a) Fungsi serebral
(1) Status mental : Tidak di kaji
(2) Tingkat kesadaran composmentis
(3) Fungsi cranial
N.I. (Olfaktorius) : Klien bereaksi saat minyak kayu putih
didekatkan di hidung
N.VII (Fasialis) : -
b) Fungsi motorik
Massa otot : Tidak ada tropi dan Hipertropi
c) Fungsi sensori
Klien langsung bereaksi saat dirangsang dengan minyak kayu
putih.
d) Refleks
Repleks morro :-
Repleks berjalan :
Repleks rooting : -
Repleks mengisap:
Repleks bag :-
Repleks menangis: -
h) Sistem muskuloskletal
43
k) Sistem perkemihan
Tidak ada keluhan dalam berkemih
l) Sistem reproduksi
44
m) Sistem Imun
Tidak ada alergi terhadap makanan
TABULASI DATA
1. Ibu klien mengatakan anaknya batuk dan pilek sejak ± 2 minggu yang lalu
2. Ibu klien mengatakan anaknya kesulitan bernafas dan hidung tersumbat
3. Ibu klie mengatakan anaknya demam sejak 3 hari yang lalu
4. Ibu klien mengatakan anaknya kesulitan tidur pada malam hari
5. Ibu klien mengatakan klien kurang nafsu makan
6. Klien dampak lemas
7. Klien Nampak batuk – batuk
8. Suara klien terdengar serak saat berbicara
9. Auskultasi terdengar bunyi nafas ronchi
10. Auskultasi terdengar bunyi nafas whezzing
11. Klien Nampak Pucat
12. Klien Nampak menangis saat didekati dan dilakukan tindakan
13. Ibu klien mengatakan anaknya sering bangun pada malam hari saat batuk nya
muncul.
14. TTV:
- TD: -
- Nadi; 100x / menit
- Suhu: 37,5ºc
- Pernafasan:30 x permenit
- SPO2 : 98 X / Menit.
46
KLARIFIKASI DATA
1 2
ANALISA DATA
1 2 3 4
P : 30x/menit
48
Peningkatan
produksi secret
Obstruksi jalan
nafas
Ketidakefektifan
bersihan jalan
nafass
anaknya. kesehatan
Koping in adekuat
50
Kecemasan orang
tua
ansietas
B. Diagnosa Keperawatan
1 2 3 4
C. Itervensi Keperawatan
1 2 3 4 5
tidur atau
istirahar
53
D. Implementasi Keperawatan
1 2 3 4
berkurang.
2. memposisikan Pasien Untuk Memaksimalkan
Ventilasi
07.40 Hasil : diberikan posisi semi fowler klien
Nampak nyaman.
3. melakukan fisioterapi dada bila perlu.
Hasil : fisioterapi dada diberikan dengan batuk
07.45 efektif tetapi klien mampu melakukannya.
4. Mengeluarkan dahak Dengan Batuk Atau
Section
08.00
Hasil : pengeluaran secret dilakukan dengan
mengajarkan batuk efektif
09.40
Ventilasi
Hasil : diberikan posisi semi fowler klien
Nampak nyaman.
20.30 3. melakukan fisioterapi dada bila perlu.
E. Evaluasi
1 2 3 4
ND : 100 x/menit
SH : 37,5 oC
RR : 32 x/menit
P : Lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4
P : 30 x/menit S : 37,5 oC
N: 111 x/menit
P : Lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4
P: lanjutkan intervensi
batuk sedikit.
P : 28 x/menit
S : 37,0 oC
N : 100 x/menit
P : pertahankan intervensi.
A: masalah teratasi
P: intervensi di hentikan.
64
BAB IV
PEMBAHASAN
Dalam melakukan asuhan keperawatan pada An. I dengan batuk pilek, dilakukan
tahap proses keperawatan yang di mulai dari pengkajian keperawatan dan
pengumpulan data, membuat diagnosis keperawatan, menyusun rencana asuhan
keperawatan, melakukan implementasi keperawatan, mengevaluasi hasil tindakan
keperawatan, melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan, hingga evaluasi.
Proses keperawatan tersebut dilakukan pada tanggal 4 april 2022 sampai dengan 6
April 2022.
A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada tanggal 4 april 2022 pukul 15.00 WIB, pasien
An. I, umur 8 tahun, alamat desa Mario. Ibu klien Ny.s dan ayah klien Tn.R
Ny.s mengatakan bahwa anaknya batuk berdahak + 2 minggu, pilek, dan
terjadi terus menerus, tidak mual dan muntah, BAB dalam batas normal
dengan tanda lunak warna kuning dan BAK 5-7 kali sehari. Ibu klien
mengatakan bahwa anaknya pernah mengalami sakit yang sama dan belum
pernah masuk ke RS. Pada pemeriksaan fisik inspeksi dada simetris, palpasi
vocal fremitus teraba tidak ada nyeri tekan, perkusi sonor, auskultasi suara
paru terdapat suara tambahan ronchi dan whizing.
Ibu klien mengatakan bahwa anaknya lahir dengan spontan dengan bantuan
bidan, dan sudah mendapatkan imunisasi BCG, DPT, Polio dan Hepatitis. Ibu
klien mengatakan bahwa anaknya sudah bicara, dan sudah dapat berjalan.
Tidak ada kelainan bawaan seperti hidrocepalus, bibir terbelah atau atresia
ani. Ibu klien mengatakan bahwa anaknya diberi ASI dan makanan tambahan
mulai umur 6 bulan. Tahap perkembangan An. I berkembang sesuai dengan
usia seperti berjalan, merangkak, berdiri, dan berjalan .pemeberian ASI
selama 6 bulan. anak tinggal dengan orang tua lingkungan berada di pedesaan
dekat dengan sekolah
65
ibu klien mengatakan bahwa ketika anaknya sakit dibawa ke pusat kesehatan
terdekat, di bidan atau puskesmas. Untuk pengkajian nutrition ibu klien
mengatakan bahwa anaknya kurang nafsu makan
2-3 kali sehari setelah sakit pfekuensi makan sama tetapi porsi makan tidak di
habiskan, minum 5-6 gelas air putih sehari ukuran gelas kecil dan tanpa ada
gangguan baik sebelum dan sesudah sakit, berat badan 25,5 kg,.
Pengkajian eliminasi, didapatkan data ibu klien mengatakan bahwa anaknya
BAB 2x ampas, BAK 5x sehari tetapi belum BAB saat berada di rumah sakit.
Tidak terdapat gangguan BAK dan BAB baik sebelum dan sesudah sakit.
Pengkajian activity/rest didapatkan data ibu klien mengatakan bahwa anaknya
tidur mulai jam 21.00 WIB sampai dengan 06.00 WIB, terkadang terbangun
untuk minum. Pengkajian perception/cognition didapatkan data ibu klien
nampak gelisah menunggu anaknya, terkadang banyak tanya terhadap petugas
kesehatan akan keadaan umum anaknya.
Pada pengkajian didapatkan data ibu klien mengatakan sedih dengan keadaan
yang dialami oleh anaknya, ibunya berharap anaknya segera sembuh. data
pasien ditemani oleh ibu dan tantenya, terkadang oleh neneknya, hubungan
sangat baik, termasuk dengan petugas kesehatan. Pada pengkajian genetalia
ibu klien mengatakan bahwa anaknya masih dibawah umur, tidak ada
masalah disfungsi sexsual, perkembangan anak tentang seksual klien mampu
mengenali jenis kelaminnya. Pengkajian coping/stress tolerance, ibu klien
mengatakan kebiasaan rekreasi menonton tv dan bermain.
cepat. Tidak terdapat hematom atau post trauma pada kepala, rambut lurus,
tidak ada kebotakan dan ketombe. Sklera mata tidak ikterik, konjungtiva tidak
anemis, reaksi cahaya baik, pupil isokor, tidak ada gangguan pengelihatan.
Bagian telinga tidak ada kelainan pada daun telinga, liang telinga tidak
mengeluarkan cairan, darah atau nanah, tidak ada serumen serta tidak
terpasang alat bantu dengar. Bagian pipi tidak terdapat jerawat. Hidung
bersih, terdapat ingus, terdapat nafas cuping hidung, pilek. Bagian bibir dan
mulut mukosa mulut lembab, bibir tidak sianosis dan pecah-pecah, tidak ada
stomatitis, tidak ada sariawan. Pada leher tidak terdapat pembesaran kelenjar
tiroid, kelenjar limfe dan teraba nadi karotis. Pada pemeriksaan paru-paru
inspeksi dada kanan dan kiri simetris, palpasi tidak ada nyeri tekan, perkusi
sonor, auskultasi ronchi. Pemeriksaan jantung inspeksi tidak tampak ictus
cordis, palpasi ictus cordis teraba di intercosta 4 dan 5, perkusi redup,
auskultasi S1 dan S2 reguler.
B. Diagnosis Keperawatan
C. Intervensi keperawatan
Adapun tujuan dari tindakan ini di harapkan secret seperti dahak atau sputum
dapat encer dan dapat di keluarkan dengan mudah sehingga tidak ada
hambatan pola nafas. Hal ini sejalan dengan penelitian Agustin, (2019)
mengatakan bahwa salah satu tindakan keperawatan untuk ketidakefektifan
bersihan jalan nafas adalah pemberian latihan batuk efektif dan tarik nafas
dalam. Intervensi ini juga selaras dengan penelitian dari Putri Yunanda Pratiwi
& Eka Adimayanti, (2021) tentang pemberian terapi dada seperti batuk efektif
dapat dilakukan pada pasien dengan ketidakefektifan pola nafas.tetapi pada
kenyataannya di rumah sakit belum sepenuhnya dilakukan pemberian batuk
efektif ini tindakan yang lebih di utamakan adalah tindakan kolaborasi
pemberian nebulizer.
D. Implementasi keperawatan
Tindakan keperawatan yang penulis lakukan pada tanggal 4 april 2022 pukul
15.00 WIB adalah. mengkaji tanda-tanda vital dan mengauskultasi bunyi
napas di dapatkan hasil klien masih dalam kondisi respirasi 32 klali permenit,
nadi 100 kali permenit 37,5 ºc, terdengar suara ronchi. Memberikan pasien
untuk posisi yang nyaman dengan posisi semi fowler hasil yang didapat klien
merasa nyaman saat diberikan posisi semi fowler.. meningkatkan masukan
cairan dengan memberi air hangat tindakan ini didapatkan dengan hasil klien
mau minum air hangat dan setelah klien minum batuknya menjadi mudah
69
dikeluarkan lalu mendorong atau bantu latihan napas dalam atau batuk efektif
hasil yang di dapat yaitu klien belum mampu melakukan batuk efektif pada
hari pertama setalah diajarkan.
Tindakan keperawatan yang penulis lakukan pada tanggal 5 april 2022 pukul
21.00 WIB adalah. mengkaji tanda-tanda vital dan mengauskultasi bunyi
napas di dapatkan hasil klien masih dalam kondisi respirasi 30 klali permenit,
nadi 100 kali permenit 37,5 ºc, terdengar suara ronchi tetapi sudah mulai
mengecil . Memberikan pasien untuk posisi yang nyaman dengan posisi semi
fowler hasil yang didapat klien merasa nyaman saat diberikan posisi semi
fowler, meningkatkan masukan cairan dengan memberi air hangat tindakan
ini didapatkan dengan hasil klien mau minum air hangat dan setelah klien
minum batuknya menjadi mudah dikeluarkan lalu mendorong atau bantu
latihan napas dalam atau batuk efektif hasil yang di dapat yaitu klien sudah
mampu melakukan batuk efektif pada hari kedua setalah diajarkan dan secret
di keluarkan dengan mudah. Dan mengkolaborasikan dalam pemberian obat
dan humidifikasi, seperti nebulizer dengan hasil pemberian nebulizer dengan
combiven 1 ampul pada pagi hari dan sore hari.
Tindakan keperawatan yang penulis lakukan pada tanggal 6 april 2022 pukul
07.00 WIB adalah. mengkaji tanda-tanda vital dan mengauskultasi bunyi
napas di dapatkan hasil klien dalam kondisi respirasi 28 kali permenit, nadi
110 kali permenit 37,0 ºc, tidak terdengar suara ronchi. Memberikan pasien
untuk posisi yang nyaman dengan posisi semi fowler hasil klien sdah nyaman
baik itu berbaring maupun duduk, meningkatkan masukan cairan dengan
memberi air hangat tindakan ini didapatkan dengan hasil klien mau minum air
hangat dan setelah klien minum batuknya menjadi mudah dikeluarkan lalu
mendorong atau bantu latihan napas dalam atau batuk efektif hasil yang di
dapat yaitu klien sudah mampu melakukan batuk efektif dengan bantuan ibu
klien dan hasilnya klien lebih mudah dalam mengeluarkan sputum Dan
mengkolaborasikan dalam pemberian obat dan humidifikasi, seperti
nebulizer dengan hasil pemberian nebulizer dengan combiven 1 ampul pada
pagi hari dan sore hari untuk lebih meningkatkan dan memaksimalkan
pengeluaran secret.
70
E. Evaluasi
pada hari kedua tanggal 5 april 2022, dievaluasi dengan hasil data subjek ibu
klien mengatakan anaknya masih batuk berdahak klien tidak lagi terlalu sesak
dan beringus. Data objektif klien masih Nampak batuk – batuk dengan
frekuensi tidak seserig hari pertama , masih terdengar suara ronchi namun
berkurang , respirasi 30 kali permenit, nadi 100 kali permenit, suhu 37,5ºc
klien Nampak beringus sehingga masalah pada klien teratasi sebagian.
pada hari ketiga tanggal 6 april 2022, dievaluasi dengan hasil data subjek ibu
klien mengatakan anaknya masih batuk berdahak klien tidak lagi sesak
beringus. Data objektif klien masih Nampak batuk – batuk dengan frekuensi
tidak seserig hari pertama , tidak terdengar suara ronchi, respirasi 28 kali
permenit, nadi 110 kali permenit, suhu 37,0ºc klien Nampak beringus
sehingga masalah pada klien teratasi sebagian . Berdasarkan hal diatas maka
dapat di simpulkan bahwa tindakan keperawatan seperti Berikan pasien
untuk posisi yang nyaman dengan posisi semi fowler, Pertahankan
lingkungan yang nyaman,tingkatkan masukan cairan dengan memberi air
hangat, dorong atau bantu latihan napas dalam atau batuk efektif dapat
mengatasi ketidak efektifan bersihan jalan nafas yang di tandai dengan
kuranya tanda – tanda dari ketidakefektifan bersihan jalan nafas seperti jalan
nafas paten, tidak ada suara nafas tambahan dan secret mudah dikeluarkan
dengan demikian cukup efektif dalam mengatasi ketidakefektifan bersihan
jalan nafas. Tetapi pada kenyataan dilapangan tindakan ini jarang dilakukan
secara langsung bagi semua klien dengan diagnosa bersihan jalan nafas
sebagai tindakan mandiri perawat. Jika tindakan ini dilakukan pun terkadang
71
tidak sesuai dengan SOP pelaksanaan batuk efektif. Yang lebih diutamakan
ialah tindakan kolaborasi pemberian obat – obat inhalasi dengan nebulizer.
72
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini dijelaskan tentang kesimpulan dari hasil Karya Tulis Ilmiah yang
sudah dilakukan dan saran yang perlu diberikan kepada pihak yang terkait. Secara
rinci dijelaskan sebagai berikut:
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil asuhan keperawatan dan Karya Tulis Ilmiah ini, maka
penulis dapat memberikan beberapa saran kepada pihak yang terkait, antara
lain:
1. Bagi Orang Tua Pasien
Hasil Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat menjadi terapi pilihan yang
dapat dilakukan oleh orang tua pasien yang memiliki anak dengan masalah
ketidakefektifan berishan jalan nafas dengan cara melakukan tindakan
tersebut apabila anak mengalami batuk pilek dan menjadikan terapi
tersebut menjadi terapi alternatif tindakan non farmakologi dalam
menurunkan batuk pilek.
2. Bagi Tenaga Kesehatan
73
DAFTAR PUSTAKA
Agustin. (2019). Aplikasi Teknik Nafas Dalam Dan Batuk Efektif Terhadap
Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas Pada Anak Dengan Ispa. Naskah
Publikasi, 4–11.
Annas, R. S. (2020). Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Kebiasaan Merokok
Anggota Keluarga dengan Kejadian ISPA di Puskesmas Kamanre
Kecamatan Kamanre Kabupaten Luwu. Jurnal Kesehatan Luwu Raya,
07(01), 7–12.
Cania, H., A, D., Ndhini, & Jaji. (2020). Pengaruh teknik perkusi dan vibrasi
terhadap pengeluaransputum pada balita dengan ispa di puskesmas
indralaya. 1(2), 4–9.
Erma Zatwiga Puspitaning Tyas Acute. (2017). Asuhan Keperawatan Pada Anak
Yang Mengalami Ispa Dengan Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas.
Asuhan Keperawatan Pada Anak Yang Mengalami Ispa Dengan
Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas, 4.
Lestari, andi suci indah, Rahim, R., & Sakinah, andi irhamnia. (2022).
Humantech Jurnal Ilmiah Multi Disiplin Indonesia. 2(1), 163–173.
https://katadata.co.id/berita/2020/01/06/baru-83-peserta-bpjs-kesehatan-per-
akhir-2019-
Pratiwi, Fahrurazi, S. L. ana, Aquarista, H., & Febriaza, M. (2021). Faktor-Faktor
Yang Berhubungan Dengan Kejadian Ispa Di Wilayah Kerja Puskesmas
Perawatan Satui Tahun 2021 ,. 14.
Putri Yunanda Pratiwi, & Eka Adimayanti. (2021). Pengelolaan Bersihan Jalan
Napas Tidak Efektif pada Anak dengan ISPA di Desa Kebondowo
Banyubiru. Journal of Holistics and Health Science, 3(2), 132–142.
https://doi.org/10.35473/jhhs.v3i2.101
Rahmawati, L. (2017). Upaya Meningkatkan Bersihan Jalan Napas Pada Anak
Dengan Ispa. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Tyas, & Puspitaning, E. Z. (2017). asuhan keperawatan pada anak yang
mengalami ISPA dengan ketidak efektifan bersihan jalan nafas di ruang
75
Hasani, A. (2018). Pengaruh Teknik Nafas Dalam dan Batuk Efektif Terhadap
Bersihan Jalan Nafas. Akper Intan Martapura.
Wulandari, D., & Erawati, M. (2016). Buku Ajar Keperawatan Anak (1st ed.).
Yogyakarta:PustakaPelajar.