1. Eklamsia gravidarum
Yaitu eklamsia yang terjadi dengan tingkat kejadian 60 – 150 % serta
biasa serangan terjadi dalam keadaan hamil
2. Eklamsia parturientum
Yaitu kejadian yang terjadi sekitar 30-35%, saat sendang inpartu, serta batas
eklamsia gravidarum susah untuk ditentukan terutama saat mulai inpartus.
3. Eklamsia puerperium
Yaitu kejadian yang jarang terjadi, dan terkadang terjadinya serangan
kejang atau koma setelah persalinan berakhir/selesai.
PATHWAY EKLAMSI
2.1.7 Komplikasi Eklamsia
Pada ibu hamil biasanya mengalami pre-eklamsia lalu bertumbuh menjadi
eklamsia dengan komplikasi sebagai berikut :
1. pengobatan
untuk menghidari kejang berulang maka harus memperhatian pemberian
obat anti kejang seperti :
pemberian MgSo4 (magnesium sulfat) dengan dosis 4 gr dalam 20% secara
IV secara perlahan selama 3 menit lalu disusul 10 gr dalam 40% IM pada
salah satu bokong. Untuk dosis ulang dilakukan setiap 6 jam diberikan 5 gr
dalam 50% IM, lalu diberikan smpai 6 jam pasca persalinan atau 6 jam
terbebas dari kejang. Dalam pemberian obat ini tetap memperhatikan reflek
patela, tidak ada tanda-tanda depresi pernapasan, produksi urine tidak
kurang dari 2 cc/jam.
2. Pengaturan Tekanan Darah
Obat anti hipertensi diberikan kepada pasien bila tekanan darah sistolik
pasien > 160 mmHg, dan tekanan darah diastolic pasien > 110 mmHg.
Target penurunan tekanan darah pasien ± 30% dari tekanan awal saat
pengkajian. Biasanya obat yang akan diberikan yaitu nifedipin dalam 10 mg
per oral dengan catatan interaksi obat antara nifedipin dengan magnesium
sulfat dilaporkan dapat menimbulkan kelemahan otot, terjadi hipotensi dan
fetal distress pada pasien.
3. Penanganan pasien eklamsia
Jika pasien telah sampai di instalasi gawat darurat maka yang harus
dilakukan adalah :
- Memastikan jalan nafas pasien paten dan tidak tersumbat oleh benda
asing dan Miringkan kepala pasien kesalah satu arah
- Berikan oksigen 4-6 lpm pada pasien dalam mempertaankan
pernapasan, jika perlu berikan ventilasi dengan balon dan masker.
- Observasi pada sirkulasi pasien seperti pemantauan nadi, tekanan
darah, dan berikan infus dengan cairan RL/RD5/NaCl 0,9%
- Cegah kejang berulang dengan pemberian MgSO4 40% dalam 4 gram.
- Jika masih terjadi kejang langsung rujuk pasien
2. Rujukan penderita
Jika pasien mengalami kejang secara berulang minta bantuan dari tim yang
lebih ahli atau rujuk kerumah sakit yang lebih lengkap untuk dilakukan
pembedahan kehamilan atau SC.