Anda di halaman 1dari 17

SINDROM NEFROTIK PADA ANAK

Amelia Graciella Tjiptabudy


102016159
B2
SKENARIO 1

Rumusan masalah
 Seorang anak laki-laki usia 6
tahun dibawa ke dokter
dengan keluhan bengkak  Anak laki – laki 6 tahun
pada wajah terutama pada mengalami bengkak pada
kelopak matanya sejak 1 wajah terutama kelopak mata
minggu yang lalu. sejak 1 minggu yang lalu
MIND MAP
ETIOLOGI EPIDEMIOLOGI

GAMBARAN
ANAMNESIS
KLINIS

PF RM PATOGENESIS

PP PENATALAKSANAAN

KOMPLIKASI PROGNOSIS

HIPOTESIS
Anak laki-laki tersebut menderita sinderom nefrotik
ANAMNESIS

Riwayat Penyakit Sekarang Riwayat Penyakit Keluarga


• Bengkak pada wajah sudah terjadi • Apakah ada anggota
berapa lama? Apakah ada trauma?
keluarga yang sakit seperti
• Apakah ada disertai rasa nyeri?
• Selain bengkak di bagian wajah ini?
apakah ada bengkak di daerah • Apakah ada anggota
lainnya? keluarga yang mempunyai
• Apakah disertai dengan keluhan
riwayat penyakit kronik?
lain seperti sesak, demam, mual
muntah, penurunan nafsu makan?
• Bagaimana dengan volume, Riwayat Sosial dan Kebiasaan
frekuensi, wana, dan bau air
kencingnya? • Lingkungan tempat tinggal
dan sanitasi bagaimana?
Riwayat Penyakit Dahulu
• Apakah ada kebiasaan
menahan buang air kecil
• Sebelumnya pernah sakit seperti atau kurang minum?
ini?
• Sebelum datang sudah minum Riwayat Alergi
obat? (membaik enggak)
• Apakah ada riwayat penyakit • Apakah ada riwayat alergi
lainnya? (DM, Obesitas, jantung) (makanan, suhu, cuaca, obat)
ANAMNESIS

• Tidak ada riwayat trauma


• Bengkak pada wajah terutama pada kelopak mata sejak 1 minggu
yang lalu terus menerus
• Ada bengkak pada daerah genitalnya (scrotal) dan kedua
tungkainya.
• Anak tampak sesak
• Riwayat berkemih lancar
• Tidak ada demam, tidak ada hematuria, tidak ada mual dan
muntah
• Tidak ada alergi
Hasil Pemeriksaan Fisik Hasil Pemeriksaan Penunjang
PEMERIKSAAN FISIK
• KU: Sakit berat • Kolesterol 300mg/dL
• Kesadaran: Somnolen • Albumin 1,8 g/dL
• TD: 80/50 cmHg • Ureum & Kreatinin meningkat
• Nadi: 110 x/ menit • Proteinuria +++
• Napas: 36 x/ menit • Rongent thoraks AP tampak
• Suhu: afebris efusi pleura
• Edema pada wajah, scrotal, dan
tungkai
• Asiter +
• Auskultasi didapatkan suara napas
vesikuler melemah paru kanan
dan kiri setinggi ICS5
• Nadi teraba lemah
SINDROM NEFRITIK GLOMERULONEFRITIS CHF
AKUT

Definisi Adanya peradangan pada Glomerulonefritis merupakan suatu Kondisi patologik ketika
glomerulus sampai peradangan pada glomerulus. fungsi jantung yang
dengan terjadinya terganggu itu membuat
kerusakan sehingga darah jantung tidak mampu
dan protein lolos mempertahankan curah
sehingga terdapat di jantung yang cukup untuk
dalam urin. memenuhi kebutuhan
metabolik tubuh.
Manifestasi Onset akut (<7 hari), Hematuria, Urin yang berbuih, Intoleransi latihan, Nafas
klinis hematuria baik secara Hipertensi, Pembengkakan pada pendek, Orthopneu,
makroskopik dan wajah, tangan, kaki, dan perut. Dispneu, Paroxysmal
mikroskopik, oliguria, Kelelahan karena anemia, Jarang nocturnal dispneu, Acute
edema perifer dan buang air kencing pulmonary edema,
periorbital, sakit kepala, Gross hematuria, protein dismonfik, Dispneu de’fort.
dyspneu, mual muntah, ataupun leukosit. LFG menurun, Retensi cairan dan
atralgia nitrogen urea darah (BUN) serta pembengkakan (edema)
kreatinin serum meningkat bila
fungsi ginjal turun. Albumin serum
dan protein total sdapat normal
atau terkadang sedikit menurun .
Terjadinya peningkatan natrium.
WORKING DIAGNOSIS

Sindrom Nefrotik

Entitas klinis yang terjadi akibat kehilangan masif


protein melalui urine (terutama albuminuria) yang
menyebabkan hipoproteinemia (kebanyakan
hipoalbuminemia) dan karenanya menyababkan
edema.
ETIOLOGI
ETIOLOGI

Histopatologis pada Sindrom Histopatologis pada


Nefrotik Lesi Minimal Glomerulosklerosis Fokal Segmental5

Histopatologik pada Nefropati Membranosa


Histopatologi pada MPGN5
EPIDEMIOLOGI

 Prevalensi sindrom nefrotik di negara barat sekitar 2-3 kasus per 100.000 pada anak
anak dibawah 16 tahun.
 Asia sekitar 16 kasus per 100.000 anak.
 Indonesia sendiri sekitar 6 kasus per 100.000 pada anak – anak dibawah 14 tahun.
Anak laki – laki lebih sering terjangkit daripada anak perempuan.
 Perbandingan antara anak laki – laki dan perempuan yang mengalami sindrom
nefrotik adalah 2:1.
 Anak – anak dengan sindrom nefrotik biasanya berumur kurang dari 10 tahun. Dan
sekitar 90% kasus berumur kurang dari 7 tahun dengan usia rata – rata 2 sampai 5
tahun.
MANIFESTASI KLINIS

 Riwayat bengkak ringan di sekitar mata, khususnya pada pagi hari. Edema sering
ditemukan pada sekitar 95% anak. Edema dapat berkembang lebih lanjut,
menyebabkan asites, efusi pleura.
 Edema biasanya tampak di periorbita, skrotum, serta daerah labia, tetapi akhirnya
menyeluruh dan dapat masif. Edema pada sindrom nefrotik bersifat dependen dan
pitting (membentuk cekungan).
 Pasien semua subkelompok histopatologik biasanya mengalami anoreksi, iritabilitas,
lelah, rasa tidak nyaman di perut, diare, serta distress pernapasan.
 Jika terdapat demam maka mungkin menjadi sepsis, pneumonia, atau peritonitis.
PATOFISIOLOGI
Tatalaksana Non-
Medika mentosa
TATA LAKSANA
• Istirahat yang cukup
• Tirah baring
• Pola makan yang sehat dan bergisi
• Batasi protein yakni 2gr/kgBB/hari
• Diet rendah garam (1-2gr/hari)

Tatalaksana

• Prednison dan prednisolon oral (60 mg/m2/hari atau 2mg/kg/hari; maksimal 80mg/hari)
diberikan setiap hari selama 4-6 minggu.

• Diuretik untuk mengatasi asitersnya


• Furosemid 1-2mg/kgBB/hari
• Spironolakton 2-3 mg/kgBB/hari
• Atau infus albumin 20-25% dengan dosis 1gr/kgBB dengan furosemid intravena 1-
2mg/kgBB
• Pemberian antibiotik profilaksis
• Pencilin oral 125-250 mg, 2 kali sehari
KOMPLIKASI

 Dehidrasi
 Penggumpalan darah
 Peritonitis
 Gagal Ginjal
PROGNOSIS

 Sindrom nefrotik lesi minimal, kurang dari 15% pasien gagal berespons dalam 8
minggu pertama terapi.
 Untuk mereka yang berespons, berjalanan berikunya berbeda-beda, sekitar 20%
mendapat remisi “permanen” tetapi sekitar 80% cenderung mengalami eksaserbasi
rekuren.
KESIMPULAN

 Pada skenario, pasien mengalami sindrom nefrotik


 Sindrom nefrotik merupakan gangguan ginjal yang menyebabkan tubuh kehilangan
terlalu banyak protein yang dibuang melalui urine karena adanya kebocoran pada
proses filtrasi di glomerulus
 Penderita sindrom nefrotik akan mengalami proteinuria dan hipoalbuminemia
 Hipoalbuminemia memicu terjadinya hiperlipidemia dan edema pada tubuh

Anda mungkin juga menyukai