Anda di halaman 1dari 18

Pemeriksaan Forensik pada Mayat d

engan Luka Tusuk


Amelia Graciella Tjiptabudy
102016159
PBL A5
Skenario 1
Mayat seorang laki-laki ditemukan Istilah yang tidak diketahui
pada sebuah rumah. Oleh anggota
Tidak ada
kepolisian, mayat tersebut dibawa ke
RS untuk dilakukan otopsi

Rumusan Masalah
Mayat laki-laki ditemukan di sebuah
rumah. Dibawa polisi untuk dilakukan
otopsi
Hasil Temuan
• Ditemukan mayat laki-laki pada sebuah rumah.
• Mayat tersebut sudah berwarna hijau, membengkak, bula-bula dengan cairan warna
hijau, lidah terjulur ke luar.
• Mayat masih mengenakan pakaian lengkap. Dari jenazah tersebut tidak ditemukan
satupun tanda pengenal.
• Ditemukan satu luka terbuka dengan tepi rata pada dada kiri, dua luka terbuka tepi
tidak rata pada lengan bawah kanan sisi luar, satu luka memar pada pipi kanan, satu
luka memar pada kepala kepala bagian belakang, luka lecet berwarna putih pada area
punggung jari-jari kaki kanan dan kiri.
• Hasil otopsi, ditemukan dinding depan jantung terpotong, organ-organ lain dalam
batas normal.
• Hasil olah TKP rumah tersebut adalah rumah telah lama tidak ada penghuninya.
Ditemukan bercak-bercak darah berwarna kehitaman pada sekitar rumah. Korban
ditemukan pada bagian ruang tamu.
Aspek Hukum
Aspek hukum yang terkait dalam kasus pembunuhan atau penganiayaan yang menyeb
abkan kematian adalah sebagai berikut:
Pasal 338 KUHP
Barang siapa dengan sengaja merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan
pidana penjara paling lama lima belas tahun.

Pasal 351 KUHP (Penganiyaan)


(3)Jika mengakibatkan mati, diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun.

Pasal 354
(1)Barangsiapa dengan sengaja melukai berat orang lain, diancam, karena melakukan
penganiayaan berat, dengan pidana penjara paling lama delapan tahun.
(2)Jika perbuatan mengakibatkan mati, yang bersalah dikenakan pidana penjara paling lama
sepuluh tahun.
Medikolegal
 Mediko legal adalah bidang interdisipliner antara ilmu kesehatan/kedokteran denga
n ilmu hukum.

Menurut Pasal 133 KUHAP dasar pengadaan visum et repertum (masa penyidikan)di jelaskan
bahwa :
1.Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang korban baik luka,
keracunan
Sedangkan
ataupunsanksi
mati yang
Hukumdiduga
bila karena
Menolak peristiwa
Menurut yang
Pasal
merupakan
216 KUHPtindak
adalahpidana,
: ia
Barangsiapa
berwenang dengan
mengajukan
sengaja
permintaan
tidak menuruti
keterangan
perintah
ahliatau
kepada
permintaan
ahli kedokteran
yang dilakukan
kehakimanmenurut
atau
undang-undang oleh pejabat yangdoktertugasnya
danmengawasi
atau ahli lainnya.
sesuatu, atau oleh pejabat berdasar-kan
2.Permintaan
tugasnya, demikian
keterangan
pula ahli
yangsebagaimana
diberi kuasadimaksud
untuk mengusut
dalam ayat
atau(1)memeriksa
dilakukantindak
secarapidana;
tertulis,
yang
demikian
dalam
pula
surat
barangsiapa
itu disebutkan
dengandengan
sengaja
tegas
mencegah,
untuk pemeriksaan
menghalang-halangi
luka atau pemeriksaan
atau menggagalkan
mayat
tindakan guna menjalankan ketentuan,
dan atau pemeriksaan
diancam denganbedahpidana
mayat.
penjara paling lama empat bulan
3.Mayat yang dikirim
dua minggu
kepadaatau
ahli kedokteran
denda paling kehakiman
banyak sembilan
atau dokter
ribu pada
rupiah.
rumah sakit harus
diperlakukan secara baik dengan penuh penghormatan terhadap mayat tersebut dan diberi label
yang memuat identitas mayat, dengan diberi cap jabatan yang dilekatkan pada ibu jari kaki atau
bagian lain badan mayat.
Identifikasi Forensik

Identifikasi forensik merupakan • Visual


usaha untuk mengetahui identitas • Dokumen
seseorang yang ditujukan untuk • Perhiasan
kepentingan forensik, yaitu • Pakaian
kepentingan proses peradilan
• Identifikasi medis
• Gigi
• Sidik jari
• Serologi
Pemeriksaan Klinis

Thanatologi adalah ilmu yang mempelajari cara kematian korban dan 
faktor-faktor yang mempengaruhinya. 

Menetapkan hidup atau matinya korban. 
Memperkirakan lama kematian korban. 
Menentukan wajar atau tidak wajarnya kematian korban. 
Tanatologi

Tanda kematian tidak pasti Tanda kematian pasti

Pernapasan berhenti Livor Mortis


Terhentinya sirkulasi Rigor mortis
Tonus otot menghilang dan relaksasi Algor mortis
Segmentasi pembuluh darah retina Decompositio
Kornea mengering Adiposera
Mumifikasi
Livor Mortistis Rigor mortis

Decompositio
Traumatologi Luka robek/vulnus laseratum
Merupakan luka terbuka akibat dari kekerasan
tumpul yang kuat sehingga melampaui elastisitas
Kekerasan benda
kulit atau otot.
tumpul:
• Memar (hematom)
• Luka lecet Hematom
• Luka robek/vulnus Pendarahan dalam jaringan
bawah kulit akibat pecahnya
laseratum kapiler dan vena.
• Patah tulang / cidera
kepala
• Luka lecet gores/scratch diakibatkan benda runcing menggeser
• Perdarahan
lapisan permukaan kulit di depannya sehingga lapisan kulit
intrakranial tersebut terangkat.
• Luka lecet serut adalah luka lecet gores yang lebih lebar, arah
ditentukan dengan melihat letak tumpukan epitel.
• Luka lecet tekan diakibatkan karena penjejakan benda tumpul
Luka lecet
pada kulit, tampak pada mayat sebagai daerah kulit yang kaku
Cedera pada epidermis yang
dengan warna lebih gelap dari sekitarnya.
bersentuhan dengan benda
• Luka lecet geser diakibatkan karena tekanan linier pada kulit
permukaan kasar atau runcing.
disertai gerakan bergeser, misalnya kasus gantung, jerat, atau
pecut.
Kekerasan benda tajam
Tampak memiliki tepian dinding
luka yang rata, berbentuk garis,
tidak terdapat jembatan jaringan
ringan, dan dasar luka terbentuk Luka akibat trauma fisika dan kimia
garis atau titik.

Luka akibat tembakan senjata api


• Luka iris/sayat: luka lebar tepi dangkal, arah
kekerasan sejajar kulit.
• Luka bacok: kedalaman luka = panjang luka, arah
kekerasan miring dengan kulit;
• Luka tusuk: kedalam luka > panjang luka, arah Kekerasan benda setengah tajam
kekerasan tegak lurus kulit;
• Luka tangkis: akibat perlawanan korban dan
terdapat di ektremitas;
• Luka percobaan: luka-luka sayat berulang yang
sejajar dengan luka utama, biasanya di leher atau
pergelangan tangan.
Interpretasi Temuan
• Mayat berwarna kehijauan, merupakan suatu tanda dari pembusukan.
Pembusukan baru tampak 24 jam pasca mati dengan ditandai warna kehijauan
pada perut kanan bawah, yaitu daerah caecum yang isinya lebih cair, dan penuh
dengan bakteri, serta terletak dekat dinding perut. Warna kehijauan disebabkan
oleh terbentuknya sulf-met-hemoglobin. Secara bertahap, warna kehijauan akan
menyebar ke seluruh perut dan dada dan bau busukpun mulai tercium.
• Pembengkakan juga merupakan salah satu tanda dari pembusukan.
Pembengkakan terjadi karena terbentuknya gas di dalam tubuh. Dimulai dari
dalam lambung dan usus, akan mengakibatkan tegangnya perut dan keluarnya
cairan kemerahan dari mulut dan hidung. Gas ini menyebabkan pembengkakan
tubuh yang menyeluruh, tetapi ketegangan terbesar terdapat di daerah dengan
jaringan longgar, seperti scrotum.
• Bula-bula berwarna kehijauan dan lidah terjulur ke luar juga merupakan tanda
pembusukan.
Interpretasi Temuan
• Luka terbuka dengan tepi rata pada dada kiri, menandakan adanya luka akibat
kekerasan benda tajam pada dada kiri.
• Dua luka terbuka tepi tidak rata pada lengan bawah kanan sisi luar, merupakan
luka akibat trauma tumpul, yang menyebabkan terjadinya luka robek.
• Satu luka memar pada pipi kanan dan satu luka memar pada kepala bagian
belakang,
• disebabkan karena kekerasan benda tumpul. Luka memar terjadi karena ada
perdarahan dalam jaringan bawah kulit, akibat pecahnya kapiler dan vena.
• Luka lecet berwarna putih pada area punggung jari-jari kaki kanan dan kiri,
menandakan adanya cedera pada epidermis yang bersentuhan dengan benda
yang memiliki permukaan kasar atau runcing.
• Ditemukan hasil otopsi berupa dinding depan jantung terpotong, berarti adanya
penusukan dada kiri korban.
Interpretasi Temuan
Dari hasil pemeriksaan diatas, sebab
kematian yang dialami korban, karena
adanya kekerasan benda tajam pada
dada kiri korban.
Mekanisme kematiannya akibat
perdarahan.
Cara mati yang terjadi merupakan cara
kematian yang tidak wajar.
Visum et Repertum
• Visum et Repertum adalah keterangan yang dibuat dokter atas permintaan
penyidik yang berwenang mengenai hasil pemeriksaan medis terhadap manusia,
hidup maupun mati, ataupun bagian/diduga bagian tubuh manusia, berdasarkan
keilmuannya dan di bawah sumpah untuk kepentingan peradilan.

5 Bagian Visum et Repertum


1. Pembukaan
2. Pendahuluan
3. Pemberitaan
4. Kesimpulan
5. Penutup
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai