Anda di halaman 1dari 20

Sesak Napas yang disebabkan oleh Penyakit Paru

Obstruktif Kronik

Amelia Graciella Tjiptabudy


102016159
D2
SKENARIO 5

• Seorang laki-laki 57 tahun datang dengan keluhan sesak nafas yang memberat dan terus-
menerus sejak 5 jam yang lalu.

IDENTIFIKASI ISTILAH : TIDAK ADA

RUMUSAN MASALAH
• Laki laki 57 tahun dengan keluhan sesak nafas terus menerus
MIND MAP
ETIOLOGI EPIDEMIOLOGI

ANAMNESIS, PF,
GAMBARAN KLINIS
PP

RM

PATOGENESIS PENATALAKSANAAN

KOMPLIKASI PROGNOSIS

HIPOTESIS

PASIEN DIDUGA MENDERITA PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK


Anamnesis

Identitas Pasien :Laki-laki 57 tahun


Keluhan utama :Sesak napas terus-menerus sejak 5 jam yang lalu.
RPS :Batuk (+), Dahak (+), berwarna putih. Nyeri dada (-), demam
(-), BB tidak turun.
Ada sesak setelah aktivitas fisik dari 3 tahun yang lalu.
Riwayat Pribadi :Merokok sejak usia 30 thn, dan 1 hari menghabiskan 1-2
bungkus rokok.
PEMERIKSAAN FISIK Pasien tampak sakit sedang
Kesadaran compos mentis
Tanda-tanda vital :
Suhu : 36ºC
Tekanan darah : 120/70mmHg
Nadi : 100x/menit
Frekuensi napas : 30x/menit

Mata :
konjungtiva anemis -/- Thorax : Abdomen:
Inspeksi : simetris dalam keadaan statis perut datar,
sclera ikterik -/-
dinamis nyeri tekan (-)
retraksi intercostal (+)
Mulut :
Palpasi : taktil fremitus simetris Ekstremitas :
sianosis (-)
Perkusi: sonor pada kedua lapang paru sianosis ringan jari-jari tangan
Auskultasi : clubbing finger (-)
Leher :
SN vesikuler, whezzing +/+, ronki basah akral hangat,
tidak teraba perbesaran KGB perfusi < 3 detik
kasar minimal +/+. Cor BJ I-II murni regular,
JVP 5-2 cm H2O murmur (-), gallop (-) oedema (-).
tiroid tidak teraba membesar
PEMERIKSAAN PENUNJANG

SPIROMETRI CAT RADIOLOGIS DARAH RUTIN

• Hb 16 g/ dL
• Leukosit 6500/ uL
• Trombosit 300.000/
uL
Differential diagnosis
Bronkiektasis Asma Bronkial ACOS (ASTHMA COPD OVERLAP
SYNDROME)

Pengertian Pelebaran bronkus yang disebabkan Gangguan pada saluran bronkhial Sindrom kelainan jalan napas kronis yang
oleh kelemahan dinding bronkus yang dengan ciri bronkospasme periodik khusus. ACOS memiliki komponen asma dan
sifatnya permanen. (kontraksi spasme pada saluran PPOK secara bersamaan.
napas).
Biasanya terjadi pada usia <20 tahun

Etiologi Adanya kerusakan jaringan, kerusakan Faktor predisposisi seperti genetik, Adanya hiperresponsivitas jalan nafas
dinding bronkus dari obstruksi dan atau faktor lain seperti alergi teradap Adanya air trapping dan progresifitas
dilatasi sebagai akibat dari peradangan inhalasi kontaktan , perubahan cuaca inflamasi.
lingkungan dan aktivitas berat

Gejala Klinis Asimtomatik dispnea, batuk, dan mengi (bengek Adanya karakteristik asma dan PPOK
pengeluaran dahak yang banyak atau sesak napas).
Dahak disertai darah hemoptisis
Working diagnosis

Penyakit paru kronik yang ditandai dengan hambatan aliran udara di


PPOK saluran napas yang besifat progresif nonreversibel atau reversibel
parsial.

Bronkitis
Emphysema
Kronik
Bronkitis Kronis

 Gangguan paru obstruktif yang


ditandai dengan produksi mukus
yang berlebihan di saluran napas
bawah dan menyebabkan batuk
kronis. Kondisi ini terjadi setidaknya
selama 3 bulan berturut-turut dalam
setahun untuk 2 tahun berturut-
turut
Emphysema

 Penyakit obstruktif kronis dengan


keadaan paru yang abnormal,
karakteristik penurunan elastisitas paru
dan luas permukaan alveolus yang
berkurang akibat destruksi alveolus dan
pelebaran ruang distal udara ke bronkus
Merokok

Adanya
gangguan
fungsi paru
yang sudah
Etiologi Pekerjaan

terjadi

Polusi udara
Epidemiologi

 PPOK tersebar di seluruh negara dan mengenai kurang lebih sebanyak 329
juta jiwa di seluruh dunia
 Secara global merupakan penyebab kematian utama ke-6 pada tahun 1990
dan diprediksikan akan mencapai penyebab kematian utama ke-4 pada
tahun 2030 akibat kebiasaan merokok yang semakin meningkat dan
perubahan demografis pada berbagai negara.
Patofisiologi
Manifestasi klinis
• Sesak napas, batuk produktif dan
terkadang hemoptisis
• Pursed - lips breathing
• Gejala respirasi
• - Barrel chest
 Batuk kronik  sputum mucoid pagi
• - Penggunaan otot bantu napas
hari
• - Hipertropi otot bantu napas
 Dispneu  wheezing
• - Pelebaran sela iga
• Gejala akut
• - Penampilan pink puffer atau
 Batuk produktif meningkat
blue bloater
 Sputum purulent
 Demam
 Sesak , wheezing
Penatalaksanaan
 Medika Mentosa

 Bronkodilator :

 Antikolinergik  menghambat secara kompetitif r-kolinergik pada otot polos bronkus 


bronkodilatasi , sediaan : Ipatropium bromida , Tiotropium bromida

 agonis β 2  menyebabkan relaksasi otot polos bronkus dan bronkodilatasi : diberikan secara
inhalasi dengan MDI . Kerja cepat : albuterol, levabuterol,bitolterol, terbutalin

 Anti inflamasi

kortikosteroid menurunkan permeabilitas kapiler , terjadi penurunan mukus


Komplikasi

Cor Infeksi Asidosis


Gagal napas Hipoksemia
pulmonal berulang Respiratorik
Pencegahan
Mencegah Mencegah
terjadinya perburukan
PPOK PPOK
Hindari asap Berhenti
rokok merokok

Hindari polusi
udara

Hindari infeksi
saluran nafas
berulang
Prognosis

 Secara umum, prognosis yang didapatkan adalah buruk. PPOK merupakan penyakit yang secara
progresif mengalami perburukan terutama jika pasien terus merokok. Pasien dengan PPOK
mempunyai resiko yang lebih tinggi untuk mendapat infeksi paru yang dapat membawa pasien

pada kematian.
Kesimpulan

 PPOK adalah penyakit paru kronik yang ditandai dengan hambatan aliran udara di paru yang tidak
sepenuhnya reversibel dan bersifat progresif dan berhubungan dengan proses peradangan. PPOK
terdiri dari bronkitis kronis dan emphysema atau gabungan keduanya. Penyebab penyakit ini
terutama karena terpajan asap rokok

Anda mungkin juga menyukai