Anda di halaman 1dari 18

Add Your Website

Penanganan Pasien dengan


Ventrikel Fibrilasi

Amelia Graciella Tjiptabudy


Skenario 1
Rumusan Masalah
Seorang perempuan berusia 70 tahun tak
Seorang perempuan berusia 70 tahun sadarkan diri sejak 30 menit yang lalu.
datang dibawa ke IGD RS oleh
keluarganya karena tak sadarkan diri sejak
30 menit yang lalu.
Berapa nilai EWS pasien ini?

Hipotesis
Istilah yang tidak diketahui: Perempuan tersebut mengalami Ventrikel
EWS (Early Warning Score) adalah Fibrilasi
suatu petuntuk panduan bagi seorang
tenaga kesehatan dalam menentukan
tingkat penyakit pasien yang di
dasarkan pada 6 tanda kardinal
ETIOLOGI EPIDEMIOLOGI

Tatalaksana RM PATOGENESIS

Tanda dan Gejala PROGNOSIS


Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang
A : Airway, pemeliharaan
Persiapan •airwayKelanjutan
denganupayaproteksi
intervensi dan
servikal
Primary Survey B : pemantauan yang dimulai
Breathing, pernapasan
denganpada ventilasi
survei primer
•C :Anamnesis
Circulation, kontrol
• Pemeriksaan fisik dari
Fase Resusitasi •perdarahan
Pemeriksaan Diagnostik
• kepala
Terapi sampai
fisik kaki
diagnostik
D :di tempat
Disability,(Pemeriksaan
status
• (inspeksi,
Konsultasi
darah, EKG,
perkusi, palpasi,
Pencitraan
neurologis
dan auskultasi)
• Persiapan untuk
Secondary Survey E : Diganostik)
Exposure/Environmental
pemindahan
Pemantauan pasien
•control lanjutan
Penanganan
Defenitif
Early Warning Score

Score:
• Kesadaran : 3
• Nadi : 3
• Systolic BP : 3

Total : 9
Cardiac Arrest Tanda-tanda Cardiac Arrest

• Ketiadaan respon; pasien tidak


• Cardiac arrest merupakan berespon terhadap rangsangan
hilangnya fungsi jantung suara, tepukan di pundak
secara tiba-tiba dan mendadak ataupun cubitan.
• Cardiac arrest adalah • Ketiadaan pernafasan normal;
penghentian sirkulasi normal tidak terdapat pernafasan
darah akibat kegagalan normal ketika jalan pernafasan
jantung untuk berkontraksi dibuka.
secara efektif. • Tidak teraba denyut nadi di
arteri besar (karotis, femoralis,
radialis)
Faktor Resiko Cardiac Arrest

Menurut American Heart Association (2010), seseorang dikatakan mempunyai


risiko tinggi untuk terkena cardiac arrest dengan kondisi:
• Ada jejas di jantung akibat dari serangan jantung terdahulu.
• Penebalan otot jantung (Cardiomyopathy).
• Seseorang yang sedang menggunakan obat-obatan untuk jantung.
• Kelistrikan jantung yang tidak normal.
• Pembuluh darah yang tidak normal.
• Penyalahgunaan obat.
Kebanyakan henti jantung diakibatkan oleh timbulnya aritmia:

Keadaan ini ditandai dengan tidak


Asistol terdapatnya aktifitas listrik pada
Merupakan
jantung, dankeadaan pada monitordimana aktifitas
irama yanglistrik
jantung
terbentuk tidak menghasilkan
adalah seperti garis kontraktilitas
lurus.
Pulseless Electrical atau menghasilkan kontraktilitas tetapi tidak
1. Frekuensi : 150-200 x/menit
Activity(PEA) adekuat
Jantung sehingga
bergetar sangattekanan
cepat dan darah
tidak tidak
teratur.
2. Gelombang P: biasanya tenggelam dalam kompleks QRS; bila
Ketika
terlihat, kondisi
dapat
tidak inimempunyai
diukur
selalu terjadi
dan menyebabkan
nadi tidak
pola yang jantung
teraba.
sesuai dengan QRS.
akan memompa
3. Kompleks sedikit
QRS: lebar darah
dan aneh, atau
dengan tidak ada
gelombang T terbalik.
Denyut ventrikel dapat bergabung dengan QRS normal,
darah yang mengalir ke tubuh.
menghasilkan denyut gabungan
Gambaran EKG dari VF:
5. Irama: biasanya regular, tetapi dapat juga terjadi takikardi
Takhikardi Ventrikel
• Irama: Tidak teratur irregular
ventrikel
• Frekuensi: Tidak dapat dihitung
• Gelombang P : Tidak ada
• Interval PR : Tidak ada
Fibrilasi Ventrikel
• Gelombang QRS : Tidak dapat dihitung,
bergelombang & tidak teratur
Epidemiologi
Jumlah sudden cardiac death adalah sekitar 300.000 kematian per tahun di
Amerika serikat, dimana 75-80% disebabkan oleh fibrilasi ventrikel.
Insiden fibrilasi ventrikel pada pria lebih tinggi dibandingkan pada wanita (3:1).
Rasio ini merupakan refleksi dari tingginya insiden PJK pada pria dari pada
pada wanita.
Insiden fibrilasi ventrikel sebanding dengan insiden PJK, dengan puncak
terjadi pada usia 45-75 tahun.
Etiologi
a. Gangguan jantung struktural
- Iskemik atau Infark Miokard akibat penyakit jantung
korones
- Kardiomiopati
b. Gangguan Jantung Nonstruktural
- Mekanik
- Luka atau sengatan listrik
- Heart Block
- Long Qt & short QT syndrome
c. Noncardiac Respiratory
d. Gangguan Elektrolit & Asidosis
Ventrikel Ventrikel tidak Jantung tidak dapat Tekanan darah tidak
berkontraksi (hanya menghasilkan Curah
Depolarisasi secara terukur dan cardiac
cepat & kacau bergetar) Jantung arrest
Prognosis

Kematian otak dan kematian permanen dapat terjadi hanya dalam jangka waktu 8-10
menit saat mengalami henti jantung.

Resusitasi jantung paru dan defibrilasi yang diberikan antara 5 sampai 7 menit dari
korban mengalami henti jantung, akan memberikan kesempatan korban hidup rata-rata
sebesar 30% sampai 45%.
Kesimpulan

Fibrilasi ventrikel (VF) adalah suatu aritmia jantung dimana ventrikel mengalami
depolarisasi secara kacau dan cepat, sehingga ventrikel tidak berkontraksi sebagai satu
kesatuan, tetapi bergetar secara inefektif tanpa menhasilkan curah jantung, yang ditandai
dengan kompleks QRS, gelombang P, dan segmen ST yang tidak beraturan dan sulit dikenali
(disorganized). Penanganan VF harus cepat dengan protokol resusitasi kardiopulmonal yang
baku.
Add Your Website Enter title

T H A N K S

Anda mungkin juga menyukai