BLOK UROGENITAL
KELOMPOK 14
KAMIS, 15 FEBUARI 2018
ANGGOTA
• Tutor: dr. Twiddy
• Anggota :
Claudia 405150091
• -
LANGKAH 2
1. Apa yang menyebabkan mata anak bengkak dan sulit 8. Mengapa pamannya wajib melakukan hemodialisa setiap
dibuka? 1x/minggu?
2. Mengapa bengkaknya timbul pagi hari dan hilang saat siang 9. Apakah ada hubungan penyakit yang di derita oleh anak
hari? dengan pamannya tsb?
3. Apa yang menyebabkan anak tsb demam, mual, dan tidak 10. Interpretasi hasil pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
nafsu makan? laboratorium?
4. Apa yang menyebabkan wajah dan kaki pada pamannya 11. Apakah ada hubunngan hemodialisa dengan bengkak pada
bengkak? pamannya?
5. Mengapa pasien blm BAB sejak 1 minggu? Mengapa BAK 12. Apakah BAB dan BAK yang tidak lancer berhubungan
sedikit, keruh, dan warna seperti air cucian daging? Apa dengan keluhan?
saja penyebabnya? 13. Perlukah dilakukan pemeriksaan ureum, kreatinin, dan fungsi
6. Apakah yang menyebabkan protein (+4) ? ginjal?
7. Apakah fungsi dari hemodialisa? Berapa frekuensinya? 14. Apakah perlu anak tsb melakukan hemodialisa?
LANGKAH 3
1 & 4. Filtrasi menurun tekanan darah meningkat edem 8. Tergantung fungsi ginjal hemodialisa utk menggantikan
mata ruang berongga dan byk jr. ikat longgar di mata fungsi ginjal. Jika 1x/minggu fungsi ginjal menurun
2. Karena fungsi jantung normal dan pasien blm byk gerak. 9. Ada jika kelainan ginjal yg bersifat herediter
Hilang saat siang karena sirkulasi
11. Hemodialisa merupakan salah satu tatalaksana agar
3. Demam infeksi & inflamasi faringitis tdk nafsu mkn bengkaknya hilang
as. Lambung meningkat mual dan tdk BAB
12. Ya
5. Warna urin obat2an karena ES, makanan seperti buah
13. Perlu, utk menegakkan diagnose lebih pasti seperti cek
berry, bilirubin pd org gangguan fungsi hati, dan infeksi cth:
BUN/kreatinin
streptococcus
14. Tidak perlu, namun apabila ditemukan dalam pemeriksaan
6. Filtrasi tidak berjalan baik baseent membrane renggang
fisik dan penunjang terdpt penurunan fungsi ginjal perlu
dan protein dapat lewat di glomerulus
15. -composmentis -Hb&Ht : rendah - BB : 20kg
7. Hemodialisa mengembalikan komposisi tekanan darah
keadaan normal -leukositosis -takipneu -proteinuria
Frekuensinya tergantung tingkat keparahan penyakit, -edema palpebral&tungkai -suhu : subfebris -epitel (+)
biasanya 1x/ 3minggu
-hematuria -perut membesar
LANGKAH 4
Filtrasi
URIN
Fungsi Ginjal Tergangg
u proteinuria
&7 hematuria
• Glomerulonefritis
• AKI
• Pieunofritis
LI 1 : 3M GANGGUAN GINJAL AKUT
(GLOMERULONEFRITIS AKUT, PIELONEFRITIS, NEKROSIS
TUBULAR AKUT/AKI)
• Definisi penyakit inflamasi atau non-inflamasi pada glomerulus yg menyebabkan perubahan permeabilitas, perubahan struktur, &
fungsi glomerulus
• Etiologi idiopatik,infeksi β streptokokus, infeksi virus hepatitis C
Faktor prediposisi : infeksi, pengaruh obat, pajanan toksin
• Patofisiologi
• Penurunan fungsi ginjal yang terjadi secara mendadak, dalam beberapa jam sampai beberapa
minggu, diikuti oleh kegagalan ginjal untuk mengekskresi sisa metabolisme nitrogen dengan atau
tanpa disertai terjadinya gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.
• Etiologi
1. Prerenal
2. Renal
3. Post renal
• Etiologi GgGA pre renal
Kehilangan volume cairan tubuh melalui : ↓ volume efektif pembuluh darah (curah jantung)
- Dehidrasi : apapun sebabnya. - Infark miokard
- Pendarahan : apapun sebabnya. - Kardiomiopati
- Gastrointestinal : diare, muntah, cairan - Perikarditis (konstruktif atau tamponade jantung)
NGT, dll. - Aritmia
- Ginjal : diuretik, osmotik diuretik, - Disfungsi katup
insufisiensi adrenal, dll. - Gagal jantung
- Kulit : luka bakar, diaforesis. - Emboli paru
- Peritoneum : drain pasca operasi. - Hipertensi pulmonal
- Penggunaan ventilator
Redistribusi cairan
- Hipoalbuminemia (sindroma nefrotik, sirosis hepatis, malnutrisi)
- Syok vasodilator (sepsis, gagal hati)
- Peritonitis
- Pankreatitis
- Rhabdomiolisis (“Crush injury”)
- Asites
- Obat-obat vasodilator
- Obstruksi renovaskular
- Arteri renalis (stenosis intravaskular, emboli, laserasi, trombus)
- Vena renalis (trombosis intravaskular, infiltrasi tumor)
Langkah 1 Ya Tidak
GgGA Observasi
24-48 jam
Diagnosis
Langkah 2
etiologi GgGA Tidak
Komplikasi Terapi
Kelebihan cairan Batasi garam (1-2 g/hari) dan air (<1 liter/hari)
intravaskular Diuretik (biasanya furosemide +/- tiazide)
Hiponatremia Batas cairan (<1 liter/hari)
Hindari pemberian cairan hipotonis (termasuk dextrosa 5%)
Hiperkalemia Batasi intake kalium (<40 mmol/hari)
Hindari suplemen kalium dan diuretik hemat kalium
Beri resin “potassium-binding ion exchange” (kayazalate)
Beri glukosa 50% sebanyak 50cc + insulin 10 unit
Beri natrium bikarbonat (50-100 mmol)
Beri salbutamol 10-20 mg ihaler atau 0,5-1 mg IV
Kalsium glukonat 10% (10cc dalam 2-5 menit)
Asidosis metabolik Batasi intake protein (0,8-1 g/kgBB/hari)
Beri natrium bikarbonat (usahakan kadar serum bikarbonat plasma > 15
mmol/l dan pH arteri >7,2)
Komplikasi Terapi
Hiperfosfatemia Batasi intake fosfat (800 mg/hari)
Beri pengikat fosfat (kalsium asetat-karbonat, alumunium HCl, sevalamer)
Hipokalsemia Beri kalsium karbonat atau kalsium glukonat 10% (10-20cc)
Hiperurisemia Tidak perlu terapi bila kadar sam urat <15 mg/dl
• Terapi nutrisi
• Etiologi - Infeksi
1. GN primer - Keganasan
- GN membranosa - dll
Mekanisme
Edema
Gangguan
koagulasi
• Tatalaksana
1. Diuretik disertai diet rendah garam (sekitar 2 g natrium/hari) dan tirah baring untuk mengontrol
edema.
2. Furosemid oral dapat diberikan dan bila resisten dan dikombinasi dengan tiazid, metalazon, dan/atau
asetazolamid.
3. Pembatasan asupan protein 0,8-1 g/kgBB/hari dapat mengurangi proteinuria.
4. ACE-I dan AIIRA menurunkan TD, kombinasi keduanya menurunkan proteinuria.
5. Obat penurun lemak golongan statin (simvastatin, pravastatin, dan lovastatin dapat menurunkan
kolesterol LDL, trigliserid, dan menignkatkan kolestrol HDL.
SINDROMA NEFRITIK & SINDROMA NEFROTIK
Sumber : IDAI
DAFTAR PUSTAKA
• Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, dkk. Ed. Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid II. Edisi 6. Interna
publishing, Jakarta. 2014
• Tanagho EA, dkk. Smith’s general urology. Edisi 17. Lange Medical Book/Mc. Graw Hill. USA.
2008.
• Kumar V, Abbas AK, Fausto N, Collins T. Robbins and Cotran, Pathologic basis of disease. 9th ed.
Philadelphia : Elsevier & Saunders, 2015.
• Purnomo BB. Dasar-dasar urologi. Edisi 3. CV. Sagung Seto. Jakarta. 2011.
• Kumar V, Abbas AK, Aster JC eds. Robbins and Cotran pathologic basis of disease. 8 th ed.
Philadelphia: Elsevier Saunders, 2010.
KESIMPULAN DAN SARAN