Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN
DENGAN DIAKNOSA
GLOMERULONEFRITIS

Miriam Ana K. Wenda


711430121044
APA Itu Glomerulonefritis ?

. Glomerulonefritis adalah suatu penyakit yang ditandai dengan terjadinya


inflamasi pada glomerulus yang disebabkan oleh invasi bakteri atau virus
tertentu.

Glomerulonefritis akut juga disebut dengan glomerulonefritis akut post


streptokokus (GNAPS) adalah suatu proses radang non-supuratif yang
mengenai glomeruli, sebagai akibat infeksi kuman streptokokus beta
hemolitikus grup A, tipe nefritogenik di tempat lain. Penyakit ini sering
mengenai anak-anak.
PATOFISIOLOGI

Mekanisme yang terjadi pada GNAPS adalah suatu proses kompleks


imun dimana antibodi dari tubuh akan bereaksi dengan antigen yang
beredar dalam darah dan komplemen untuk membentuk suatu
kompleks imun. Kompleks imun yang beredar dalam darah dalam
jumlah yang banyak dan waktu yang singkat melekat pada kapiler-
kapiler glomerulus dan terjadi perusakan mekanis melalui aktivasi
sistem komplemen, reaksi peradangan dan mikrokoagulasi.
ETIOLOGI

02 03 04
01
Streptokokus
Penyakit system kekebalan tubuh Kondisi yang cenderung
Infeksi menyebabkan luka pada
glomerulus
 Steptokokus O
 Lupus  Tekanan darah tinggi
 Steptokokus S
 Sindrom Goodpastur  Penyakit diabetes ginjal

 vaskulitis
Manifestasi Klinis Komplikasi

 Hematuria
 Oliguria sampai anuria yang
 Edema pada wajah terutama
dapat berlangsung 2-3 hari
periorbita atau seluruh tubuh
 Ensefalopati hipertensi
 Oliguria
 Gangguan sirkulasi
 Tanda-tanda payah jantung
 Anemia
 Hypertensi
 Muntah-muntah,nafsu makan
kurang kadang diare
Penatalaksanaan
 Istirahat mutlak selama 3-4 minggu

 Pemberian pemisilin pada fase akut

 Makanan

 Pengobatan terhadap hipertensi

 Bila anuria berlangsung lama (5-7 hari), maka ureum harus dikeluarkan dari
dalam darah dengan beberapa cara misalnya dialisis pertonium, hemodialisis,
bilasan lambung dan usus (tindakan ini kurang efektif, tranfusi tukar).
Asuhan Keperawatan
1. Keluhan Utama: Pasien masuk rumah sakit dengan keluhan
Identitas klien kencing darah
Nama : Tn. A
Jenis Kelamin : Laki-laki 2. Riwayat Kesehatan Sekarang: Sejak ± 30 jam sebelum
Usia : 52 tahun MRS pasien mengalami kencing darah yang disertai
Alamat : Manado menggigil, mual dan muntah, anoreksia dan sakit kepala.
Agama : Kristen Protestan Pasien tampak edema pada wajah dan periorbital.
Pekerjaan : PNS
Tgl/Jam MRS : 11/03/2022 3. Riwayat Kesehatan Dahulu: Pasien menderita penyakit
Tgl. Pengkajian : 12/03/2022, pukul hipertensi sejak 10 tahun yang lalu. Pasien tidak
09 : 00 mengalami infeksi di saluran cerna, kulit dan telinga
No. Register : 76892 sebelumnya.
Diagnosa Medis : Glomerulonefritis
4. Riwayat Penyakit Keluarga: Pasien mengatakan ayahnya
meninggal karena menderita hipertensi
Analisa Data

Data Etiologi Masalah Keperawatan


DS: Hipervolemia Hipervolemia
Pasien mengatakan berhubungan dengan
saat buang air kecil Edema gangguan mekanisme
urine berwarna Retensi Na + Natrium regulasi cairan tubuh
merah pekat
GFR menurun

DO: Polifersi sel dan kerusukan glomerulus


Tampak adanya
Reaksi antigen-antibodi ginjal
udem pada wajah
dan periorbital Masuk melalui peredaran darah kapiler sampai ke ginjal
IMT : 27,68
Streptpcocus b hemoliticus group

Infeksi/penyakit
Diagnosa
Keperawatan
Hipervolemia berhubungan dengan gangguan
mekanisme regulasi cairan tubuh di tandai dengan
pasien mengatakan saat buang air kecil urine
berwarna merah pekat dan tampak adanya edema
pada wajah dan periorbital, IMT : 27,68
Diaknosa Luaran Kep Intervensi keperawatan

Hipervolemia Setelah dilakukan Manajemen hipervolemia :


berhubungan dengan intervensi keperawatan Observasi
• Periksa tanda dan gejala hipervolemia (mis. Ortopnea, dispnea, edema, JVP/CVP meningkat,
gangguan mekanisme selama 24 jam maka reflex hepatojugular positif, suara nafas tambahan)
regulasi cairan tubuh di keseimbangan cairan • Identifikasi penyebab hipervolemia
tandai dengan meningkat dengan • Monitor status hemodinamik (mis. Frekuensi jantung, tekanan darah, MAP, CVP, PAP, PCWP,
DS : Pasien kriteria hasil : CO,CI), jika tersedia
mengatakan saat buang 1. Edema menurun • Monitor intake dan output cairan
• Monitor tanda hemokonsentrasi (mis. Kadar natrium, BUN, hematokrit, berat jenis urin)
air kecil urine berwarna • Monitor tanda peningkatan tekanan onkotik plasma (mis. Kadar protein dan albumin meningkat)
merah pekat. • Monitor kecepatan infuse secara ketat
DO: • Monitor efek samping diuretic (mis. Hipotensi ortostatik, hipovolemia, hipokalemia,
Tampak adanya udem hiponatremia)
Terapeutik
pada wajah dan • Timbang berat badan setiap hari pada waktu yang sama
periorbital, IMT : 27,68 • Batasi asupan cairan dan garam
• Tinggikan kepala tempat tidur 30-400
Edukasi
• Anjurkan melapor jika haluaran urine <0,5ml/Kg/Jam dalam 6 jam
• Anjurkan melapor jika BB bertambah >1Kg dalam sehari
• Ajarkan cara mengukur dan mencatat asupan dan haluaran cairan
• Ajarkan cara membatasi cairan
Kolaborasi
• Kolaborasi pemberian diuretic
• Kolaborasi penggantian kehilangan kalium akibat diuretic
• Kolaborasi pemberian continous renal replacement therapy (CRRT), jika perlu
Thankyou

Anda mungkin juga menyukai