Anda di halaman 1dari 56

Pemicu 1

Kelompok 7
Senin, 13 Febuari 2017
Anggota
• Tutor: dr. Marcella
• Ketua: Yeni Anggraini 405140211
• Sekretaris : Rizky Putri Agustina 405150013
• Penulis : Rika Sukma Pratiwi 405150094
• Anggota :
 Juan Yosvara 405140136
 Esteven Tanu Gunawan 405150069
 Claudia 405150091
 Timothy John Jusuf 405150128
 Novitasari 405150160
William Tanaka 405150179
Kris Jaya Sunarto 405150180
Thalia Christabel 405150196
Mata kuliah penunjang modul
• Anatomi
• Fisiologi
• Histologi
• Patologi Klinik
Langkah 1
• -
Langkah 2
1. Kenapa sering berkemih saat dingin?
2. Kenapa orang dewasa bisa menahan BAK dan anak
kecil tidak?
3. Apakah ada hubungan antara minum minuman
berwarna / bersoda dengan beban kerja ginjal?
4. Mengapa warna urin dapat berubah-ubah?
5. Apa saja pemeriksaan fisik dan penunjang pada ginjal?
6. Mengapa di jakarta dengan cuaca panas jarang
berkemih dan urin berwarna kuning pekat?
7. Apakah warna urin dipengaruhi fungsi ginjal?
8. Apakah usia dan jenis kelamin berpengaruh terhadap
keinginan berkemih?
Langkah 3
1. (a) Dingin  PD perifer konstriksi  aliran darah sentral meningkat
dan banyak darah masuk ke ginjal  filtrasi meningkat
pengeluaran urin meningkat
(b) aquaporin dihambat  H2O masuk sel berkurang dan banyak
dalam darah  filtrasi ginjal meningkat
2. Involuntary micturition sejak neonatus s/d 3-5 th dan saat lansia.
Anak mengompol karena belum terlatih (toilet training) sedangkan
pada lansia terjadi karena otot sphincter melemah
3. Proses filtrasi glomerulus bisa menyaring molekul kecil – soda atau
minuman berwarna memiliki kadar glukosa yang sangat banyak
dan memilii zat kimia lainnya  memperberat fungsi ginjal
4. Tergantung kandungan pada urin
& 7 ex: dehidrasi  urin pekat, perdarahan  merah, cuaca panas 
pekat
6. Panas  vasodilatasi  filtrasi menurun  pengeluaran
urin menurun

8. Ya, mempengaruhi
ex: perempuan dipengaruhi panjang uretra yang lebih
pendek daripada laki-laki, kehamilan, dan fungsi otot.
Langkah 4
• Kadar air
• Zat sisa dalam urin
• infeksi
- Suhu
- Konsumsi makanan
/ minuman
• Kepekatan
• Jumlah
• Warna

Vesika
URIN
Fungsi Ginjal Urinaria
Tahan
Urin
&7 Tampung
• Otot sphincter
Urin
• Saraf simpatis dan
• volume parasimpatis
• Usia dan Jenis kelamin
LI 1 : Anatomi Urogenital
Area konstriksi anatomis
ureter
• 3 tempat konstriksi:
• Pelviureteric junction:
dimana renal pelvis
bergabung dg ureter ujung
atas (~5cm dari hilum)
• Pelvic brim dimana melewati
A.iliaca communis
• Uretero-vesical junction: saat
masuk ke v.u
Konstriksi2 tersebut
merupakan tempat dimana
sering terjadi sumbatan krn
ureteric calculi

Vishram Singh, Textbook of Anatomy: Abdomen and Lower Limb, 2 nd edition. Elsevier India
PROKSIMAL URETRA DISTAL URETRA

Moore, Keith L, Arthur F Dalley, and A. M. R Agur. Clinically Oriented Anatomy.


1st ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins, 2006. Print
ANATOMI GENITALIA PRIA

TESTIS EPIDIDIMIS

Moore, Keith L, Arthur F Dalley, and A. M. R Agur. Clinically Oriented Anatomy.


1st ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins, 2006. Print
SCROTUM PENIS PROSTAT

Moore, Keith L, Arthur F Dalley, and A. M. R Agur. Clinically Oriented Anatomy.


1st ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins, 2006. Print
ANATOMI GENITALIA WANITA
LI 2 : Histologi Urogenital
Corpus malphigi
Cortical Tubulus contortus primus
Tubulus contortus secundus
labyrinth
Ductus colligentes pars arcuata
cortex
Tubulus rectus primus
Medullary
Tubulus rectus secundus
ray
Ductus colligentes pars rectus

KIDNEY
Tubulus rectus primus
Zona Thin limb of Henle’s loop
eksterna Tubulus rectus secundus
Ductus colligentes pars rectus
medulla

Zona Thin limb of Henle’s loop


Ductus colligentes pars rectus
interna Ductus papillaris Bellini
CORTEX

MEDULLA

DiFiore’s Atlas of Histology with Functional Correlations


Tubulus Contortus Primus Tubulus Rectus Primus

Ansa Henle Segmen Tipis Tubulus Rectus Secundus


Tubulus Contortus
Tubulus Rectus Secundus
Secundus

Ductus Colligentes
URINARY BLADDER

DiFiore’s Atlas of Histology with Functional Correlations


RETER

DiFiore’s Atlas of Histology with Functional Correlations


Urethra Penis
Testis Tubulus Seminiferus

Spermatogonia
A
Sel mioid

Spermatosit I
Tunica
vasculosa
Sel
Spermatozoa Leydig
Tubulus Rectus dan Rete Testis

Ductulus Eferentes
Ductus Epididimis Ductulus Eferentes & Ductus Epididymis

T.Seminiferus & D. Epididymis Ductus Deferens


LI 3 : Fisiologi Sistem Urogenital
- Fungsi Ginjal
- Proses Regulasi
- Pembentukan Urin
- Proses Berkemih
FUNGSI GINJAL
• Mempertahankan keseimbangan H2O di tubuh
• Mempertahankan osmolaritas cairan tubuh, terutama regulasi
keseimbangan H2O
• Mengatur jumlah dan konsentrasi ion CES (Na+, Cl-, K+, Ca2+,
H+, HCO3-, PO43-, SO42-, dan Mg2+)
• Mempertahankan volume plasma untuk mengatur TD arteri
• Membantu mempertahankan keseimbangan asam-basa tubuh
• Mengeluarkan produk akhir metabolisme tubuh (urea, asam
urat, kreatinin, bilirubin, dan hormon metabolit.
• Mengekskresi senyawa asing (obat, aditif makanan, pestisida,
dan bahan eksogen non-nutritif)
• Menghasilkan eritropoietin
• Menghasilkan renin
• Mengubah pro vit D menjadi vit D
Human Physiology: From Cells to System 8th edition Sherwood, Lauralee
Nefron

Sherwood L. Fisologi Manusia


Human Physiology:
From Cells to System 8th edition
Sherwood, Lauralee
Reabsorpsi
LI 4 : Anamnesis dan
Pemeriksaan Fisik
Anamnesa Purnomo BB. Dasar-dasar urologi. Edisi 3. CV. Sagung Seto. Jakarta. 2011.

Nyeri Ginjal/ureter, Buli-buli, Perineam, Testis


Keluhan miksi Gejala Storage (iritasi) : frekuensi/poliuria, nokturia, disuria
Gejala Voiding (obstruksi) : hesitansi, kencing mengedan,
pancaran lemah, pancaran kencing bercabang, waktu kencing
prepusium melembung, pancaran kencing terputus

Gejala pasca miksi : akhir kencing menetes, kencing tidak puas,


terasa ada sisa kencing
Inkontinensia, enuresis
Perubahan Hematuria (bloody urine), pyuria, cloudy urine, warna coklat
warna urin
Keluhan hub Oliguria, polyuria, anoreksia, mual, muntah, cegukan (hiccup),
dng gagal ginjal insomnia, gatal, blushing, oedema, urethral / vaginal discharge

Organ Disfungsi seks / ereksi, buah zakar tak teraba, buah zakar
reproduksi membengkak, penis bengkok
Jenis Urin keluar pada Terdapat pada
saat
Paradoksa Buli2 penuh Obstruksi infravesika (BPH)
Stres Tek abdomen ↑ Kelemahan otot panggul
Urge Ada keinginan u/ Sistitis, buli2 nerogen
kencing
Continous Urin selalu keluar Fistel vesiko atau uretero
atau true vagina, ureter ektopik,
kerusakan sfingter
eksterna

Purnomo BB. Dasar-dasar urologi. Edisi 3. CV. Sagung Seto. Jakarta. 2011.
Pemeriksaan Fisis

Purnomo BB. Dasar-dasar urologi. Edisi 3. CV. Sagung Seto.


Jakarta. 2011.
1. Ginjal
- Inspeksi : ada/tidak pembesaran asimetri daerah abdomen
sebelah atas
- Palpasi : bimanual dengan tgn kiri di sudut kosto-vertebra
mengangkat ginjal ke atas, tgn kanan meraba ginjal dari depan
di bawah arkus kosta
- Perkusi : dilakukan pada sudut kostovertebra setinggi
vertebrae torakalis 12 (hidronefrosis/tumor ginjal mungkin
terasa nyeri)
- Auskultasi : ada/tidak suara bruit do daerah epigastrium

2. Buli-Buli
- Palpasi : dapat diraba juga urine terisi paling sedikit 150ml, dapat
ditentukan batas atas buli2, jika teraba massa mungkin tumor
3. Genitalia Eksterna
- Inspeksi : penis (meatus, glans, sulkus koronarius) tampak
ada/tidak mikropenis, makropenis, hipospadia, kordae,
epispadia, stenosis, fimosis, fistel, tumor
4. Skrotum
- Inspeksi : ada/tidak pembesaran, ada/tidak perubahan warna
- Palpasi : ada/tidak nyeri, ada/tidak massa

5. Colok Dubur (Rectal Toucher)


- Menilai tonus sfingter ani dan reflex bulbokavernosus
- Mencari ada/tidak massa di lumen rectum
- Menilai keadaan prostat

6. Neurologi
- Ada/tidak lesi moto neuron atau lesi saraf perifer (dx buli-buli
neurogen)

Purnomo BB. Dasar-dasar urologi. Edisi 3. CV. Sagung Seto. Jakarta. 2011.
LI 5 : Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan darah
Tumor
Urinalisis
•Darah rutin
•Faal ginjal
•Elektrolit marker

Analisis Analisis
Kultur urin
Semen Batu

Sitologi Histopatol PEMERIKSAA


urin ogi N RADIOLOGI

Purnomo BB. Dasar-dasar urologi. Edisi 3. CV. Sagung Seto. Jakarta. 2011.
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
• Foto polos • USG
abdomen • CT
• Pielografi intravena • MRI
• Sistografi • Sintigrafi
• Uretrografi • Angiografi
• Pielografi retrograd
• Pielografi antegrad

Purnomo BB. Dasar-dasar urologi. Edisi 3. CV. Sagung Seto. Jakarta. 2011.
LI 6 : Penilaian Fungsi Ginjal
Normal
URINALISIS (UA)

Tingkat kerusakan ginjal parah < 10 mL/menit, sedang 10-


30 mL/menit, ringan 30-70 /menit
LI 7 : Edukasi
- KIE
- Pencegahan penyakit urogenital
• Minum air yang cukup  2 L dalam sehari atau setara
dengan 8 gelas
• Jangan menahan BAK
• Jaga kebersihan organ genital
• Mencuci tangan sebelum menyentuh daerah pribadi
• Membasuh bagian di antara vulva secara hati-hati dg air bersih dan sabun mild
setiap habis BAK, BAB dan ketika mandi.
• Cara membasuh yang benar dari arah depan ke belakang, jangan terbalik.
Setelah itu, sebelum pakai celana lagi, keringkan dulu menggunakan handuk
atau tissue yang tidak berparfum
Menstruasi:
• Pembalut berbahan yang lembut, menyerap dengan baik, tidak mengandung
bahan alergen (misalnya parfum) dan merekat dengan baik pada celana dalam,
diganti 4-5 kali sehari
• Hindari handuk atau washlap milik orang lain untuk mengeringkan daerah
pribadi.
• Mencukur sebagian dari rambut kemaluan untuk menghindari kelembaban yang
berlebihan di daerah pribadi
KIE
• Tips pengurangan resiko dari National kidney foundation:
– Kurangi sodium: batas harian  2,300 mg sodium atau sekitar
1 sendok the garam
– Kurangi red meat : diet tinggi protein, terutama yg
mengandung protein hewani tinggi dapat membahayakan
ginjal
– Hentikan minum soda: minuman yg mengandung pemanis
seperti soda mengandung tinggi kalori dan tidak ada nilai
nutrisinya.
– Tidak makan makanan yg diproses seperti potato chips, deli
meats, dll  contoh makanan olahan yang kandungan
sodiumnya tinggi
– Kurangi asupan gula. Diabetes dan obesitas merupakan faktor
resiko terhadap penyakit ginjal.
https://www.kidney.org/news/newsroom/nr/Right-Diet-May-Help-Prevent-KD
Kesimpulan dan saran
• Kami telah mempelajari Anatomi, Fisiologi, Histologi
traktus urinarius.
• Saran: minum air putih minimal 8 gelas
Reference
• Gray’s anatomy – The Anatomical Basis of Cinical Practice 41st ed. 2016
• Smith’s General Urology 15th eds. Tanago EA, McAninch JW. Lange Medical
Books/ McGraw-Hill, 2000dand2004
• Mescher, AL. Junquiras’s Basic Histology : Text and Atlas, 12th ed. New York:
McGraw-Hill, 2010
• Hall, JE. Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology. 13th ed, Canada,
Elsevier, 2016.
• Sherwood, S. Human Physiology. 7th edition, Brooks/Cole, Belmont, USA,
2010
• Douglas G, Nicol F, Robertson C. Macleod’s clinical examination. 13th ed.
Elsevier; 2013.
• Moore, KL. Clinically Anatomy for Medical students, 6th ed. Philadelphia:
Lipincott Williams and Wilkins, 2000.
• Purnomo BB. Dasar-dasar Urologi. Edisi 2. CV. Sagung Seto. Jakarta. 2003.
• Gartner LP, Hiatt JL. Color atlas and text histology. 6th ed. Philadelphia :
Wolters Kluwer (Lippincott Williams and Wilkins), 2014.
• Sobotta. Atlas anatomi manusia. Edisi 23. Jakarta : EGC,2013.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai