FISIOLOGI B E R K E M I H

ANGGRAEN I, SPOG (K )
DR.ASIH
1
KANDUNG KEMIH

LAPISAN DARI DALAM KE LUAR:

1. MUKOSA
• MUKOSA KANDUNG KEMIH MENGANDUNG EPITEL TRANSTITIONAL/THORAX. EPITEL
TRANSISIONIL TUMBUH DENGAN LEBAT, SEHINGGA JUGA BERSIFAT WATER SEAL ATAU
WATERTIGHT.

• EPITEL MENGHASILKAN CAIRAN YANG DISEBUT SEBAGAI GAG (GLYCOAMINOGLYCAN).

• GAG BERSIFAT SEBAGAI ANTIBACTERIAL.
• MUKOSA INI DIPENGARUHI OLEH HORMON ESTROGEN SEHINGGA EPITEL TUMBUH
DENGAN BAIK.

• MUKOSA DIPERSARAFI OLEH MOTORIK DAN SENSORIK (AFFERENT DAN EFFERENT) YANG
DIPERSARAFI OLEH NERVUS PUDENDUS. 2
2. SUBMUKOSA

• MERUPAKAN JARINGAN IKAT YANG MENGANDUNG BANYAK PEMBULUH

DARAH, ADA ARTERI DAN VENA.

• DIPERSARAFI CAB A. UTERINE (BERASAL DARI A. OVARIKA), A. ILIAKA CABANG A.

ILIAKA EKSTERNA.

• ARTERI: VAGINALIS, UTERINA, PERINEALIS

3. OTOT DETRUSOR (OTOT POLOS)

• TERDIRI DARI 3 LAPIS, YAITU

- LONGITUDINAL (DALAM),
- SIRKULAR (TENGAH)
- LONGITUDINAL (LUAR)
4. JARINGAN SEROSA
3
• BATAS-BATAS:
• BATAS ANTERIOR: CAVUM RETZII (ADA OTOT,
SARAF, JARINGAN IKAT, KELENJAR DAN TULANG
SIMFISIS SERTA KULIT)
• BATAS SUPERIOR: RONGGA ABDOMEN SEHINGGA
KANDUNG KEMIH BISA MENGGELEMBUNG
SAMPAI SETINGGI PUSAT
• BATAS POSTERIOR: UTERUS, SERVIKS DAN
DINDING VAGINA ANTERIOR
• 4 PROKSIMAL
BATAS INFERIOR: URETHRA
5
BAGIAN-BAGIAN KANDUNG KEMIH:
1. DOME/PUNCAK

• LETAKNYA DI SUPERIOR, BERBATASAN DENGAN RONGGA ABDOMEN

• BERASAL DARI SINUS UROGENITAL, TIPIS, MUDAH MEREGANG
• JARINGAN OTOT LEBIH TIPIS, ELASTISITASNYA BESAR SEHINGGA DAPAT
MENGEMBANG ATAU MENGECIL. JADI SAAT DIISI KANDUNG KEMIH BISA
MEMBESAR. MUDAH MEMBESAR KARENA BERBATASAN DENGAN RONGGA
ABDOMEN. KALAU BAGIAN YANG BERBATASAN DENGAN CERVIX, URETHRA ATAU
KAVUM RETZII AKAN SULIT MEMBESAR.

• JADI BILA KANDUNG KEMIH MEMBESAR, YANG MEMBESAR SEBENARNYA

ADALAH DOME.

6
• BAGIAN DOME INI MEMBUAT KAPASITAS KANDUNG KEMIH BISA MENCAPAI 350-
400ML, BAHKAN PADA WANITA HAMIL, KARENA PENGARUH HORMONAL
SEHINGGA OTOT-OTOT LEBIH LEMBEK, KAPASITASNYA NAIK MENCAPAI 600-700ML

• DASAR: SETINGGI ORIFISIUM URETER, BERUPA OTOT YANG LEBIH TEBAL, KURANG
MEREGANG PADA FASE PENGISIAN

7
2. BAGIAN DASAR/POSTERIOR

• BERBATASAN DENGAN VAGINA

• TERDAPAT MUARA URETER KANAN DAN KIRI. JUGA DIDAPATKAN ORIFISIUM
URETHRA INTERNUM. TIGA LUBANG INI MEMBENTUK TRIGONUM YANG DISEBUT
TRIGONUM LITOUDI.

• PADA DASAR KITA MENEMUKAN DAERAH YANG TEBAL OLEH KARENA

BERBATASAN DENGAN VAGINA ANTERIOR. DAERAH INI BERASAL DARI DUA
JARINGAN YAKNI ENDODERM DAN MESODERM, SEHINGGA LEBIH TEBAL.

8
FUNGSI

1. MENAMPUNG URIN (STORAGE) :

KAPASITAS 400-600 CC (RERATA 350-450 CC) DENGAN TEKANANNYA 10-15 CMH20.

• PADA FASE PENGISIAN, KANDUNG KEMIH TIDAK BERKONTRAKSI.

• VU MULAI TERANGSANG PADA PENGISIAN 150 CC (FIRST SENSATION)
PRODUKSI URIN 1 CC/KG BB/JAM (RERATA 60 CC/JAM ATAU 1700-1800 CC/24 JAM )
FREKUENSI BERKEMIH RERATA 7-8X/HARI (DIKATAKAN ABNORMAL JIKA
>8X/HARI )
2. MENGELUARKAN URIN (VOIDING)

9
PERSYARAFAN KANDUNG KEMIH

• SYARAF SIMPATIS (N. HIPOGASTRICUS) : T10-L2 MENGHASILKAN EPINEFRIN

• SYARAF PARASIMPATIS (N. PELVICUS) : S2-4 MENGHASILKAN ACETHYLCHOLINE
• SYARAF PUDENDUS : S2-4
PLEXUS PELVICUS : PERTEMUAN N.SIMPATIS DAN PARASIMPATIS

• PUSAT PENGATUR REFLEKS BERKEMIH : PONS

• PADA BAYI DAN ANAK : NUCLEUS ONUF

10
a. Superior hypogastric nerve b. Hypogastric nerve
c. Inferior hypogastric plexus d. Sympathetic trunk
e. Lumbosacral trunk f. Pelvic splanchnics (parasimpathetic)
g. Sacral plexus
SUPLAI DARAH :
BERASAL DARI A. VAGINALIS, A. PERINEALIS
SUPERIOR, DAN A. UTERINA YANG AKAN MENJADI A.
VESIKALIS
RESEPTOR-RESEPTOR DI KANDUNG KEMIH

1. RESEPTOR UNTUK PERSARAFAN SIMPATIS ADRENERGIK

ALFA: BANYAK DI TRIGONUM LITOUDI, MUARA URETHRA INTERNA,

BLADDER NECK

BETA: TERDAPAT HAMPIR DI SELURUH KANDUNG KEMIH, DOME

NEUROTRANSMITTER EPINEFRIN

PENGARUH EPINEFRIN YANG >> PADA RESEPTOR:

- ALFA DETRUSOR URETHRA KONTRAKSI

16
- BETA DETRUSOR VESICAE RELAKSASI
 RESEPTOR UNTUK PERSARAFAN PARASIMPATIS
 KOLINERGIK

MUSKARINIK: DI SELURUH KANDUNG KEMIH

NIKOTINIK: DI OTOT RHABDOSFINGTER, LEVATOR ANI, SFINGTER ANI EKSTERNA

NEUROTRANSMITTER ASETILKOLIN (ACH)

• PENGARUH ASETILKOLIN YANG >> PADA RESEPTOR:

- MUSKARINIK ( M1-5) OTOT DETRUSSOR VESICAE

- NIKOTINIK RELAKSASI RHABDOSFINGTER URETHRA, LEVATOR ANI & SFINGTER ANI EKSTERNA
17
18
 Pengaturan
Korteks Persyarafan
Kandung
Kemih
PONS

n. Hipogastricus
T10-L2

Afferen 
Plexus
pelvicus

S2-4
Levator ani
n. Pelvicus
ADRENERGIC AND MUSCARINIC RECEPTORS
22
23
URETRA
Otot polos
Detrusor uretra
Otot periuretral

• PANJANG  3-5 CM ⚲
 20-25 CM⚦
uretra MUE • LUMEN 6 MM
• EPITEL :
TRANSISIONAL(2/3)

Rhabdosfingter GEPENG (1/3 DISTAL)

Loose colagen
• ANTARA EPITEL TERDAPAT COARCTACIO  WATER
SHIELD

• SUBMUKOSA BANYAK TERDAPAT PEMBULUH DARAH

YANG MEMBENTUK PLEKSUS  LUMEN TERDORONG
SEHINGGA MENUTUP

• LAPISAN OTOT : LONGITUDINAL DAN SIRKULER TIPIS

• SYARAF : PUDENDUS DAN SYARAF PARASIMPATIS
Sfingter uretra eksterna
(Rhabdosfingter) terdiri dari :
- m. sfingter uretra lurik
- Sfingter urethrovaginal
- Otot kompressor
 BLADDER CONTROL SYSTEM

bladder muscle bladder muscle

bladder bladder

Urethra closed Urethra open

Sphincter Muscles Sphincter Muscles

Squeezed Shut Relaxed
 REFLEKS BERKEMIH
1. Bladder fills
Detrusor muscle relaxes
Bladder
empty
2. First desire to
urinate (bladder
Urethral half full)
sphincter
contracts
Detrusor muscle
The cycle of relaxes
bladder filling
and emptying Urethral
sphincter
Detrusor muscle contracts
contracts Urethral
sphincter
Urination relaxes

3. Urination
voluntarily inhibited
until time and place
are right
MICTURITION
PROSES PENGISIAN DAN BERKEMIH:

• YANG BEKERJA 24 JAM ADALAH SIMPATIS ( FUNGSI PENYIMPANAN PADA

KANDUNG KEMIH YANG BERSIFAT RELAKSASI )

• ADA FUNGSI STORAGE DAN VOIDING

• SARAF SIMPATIK MELALUI NERVUS HIPOGASTRIKUS TERUS KE DALAM KANDUNG
KEMIH.

• SEBELUM SAMPAI KANDUNG KEMIH MEMBENTUK GANGLION DENGAN

PARASIMPATIK (PLEKSUS PELVIKUS) DULU, PENTING UNTUK MENGATUR
NEUROTRANSMITTER.

32
• KALAU SIMPATIK DIRANGSANG, MAKA NEUROTRANSMITTER EPINEFRIN TERBAGI
3, YAITU KE PELVIK PLEKSUS (JANGAN DIHASILKAN KHOLINERGIK YA), KEARAH

RESEPTOR ALFA, DAN KE BETA.

• DARI KORTEKS-PONS MELALUI N HIPOGASTRIKUS SISTEM SIMPATIS DENGAN

NEUROTRANSMITTER EPINEFRIN DITERIMA OLEH RESEPTOR BETA DI VESICA

URINARIA RELAKSASI VESICA , SEMENTARA RESEPTOR ALFA DI TRIGONUM DAN

DETRUSSOR URETHRA SIFATNYA MENGKONTRAKSIKAN SPHINCHTER URETHRA

INTERNA
33
• SAAT PENGISIAN MULAI 150 CC SINYAL CALL KE CORTEX PENGISIAN MAKS
250-450, ORANG HAMIL BISA SD 600  SINYAL KE CORTEX BAHWA PENGISIAN

SUDAH SELESAI DITERUSKAN KE PLEKSUS PELVIKUS SIMPATIK DIHAMBAT

PARASIMPATIK BEKERJA

• KALA PARASIMPATIK DIRANGSANG – ADA NEUROTRANSMITTER

KHOLINERGIK, RESEPTOR KHOLINERGIK ADA 2 YAITU MUSKARINIK PADA

OTOT POLOS KANDUNG KEMIH, YANG KEDUA NIKOTINIK RESEPTOR, YAITU

PADA OTOT LURIK YAITU PADA LEVATOR ANI, RHABDOSPINCHTER DAN

SPINCHTER ANI EKSTERNA. 34

• NEUROTRANSMITER YANG KELUAR ADALAH ASETILKOLIN.
• KALAU PS DIRANGSANG ACH BANYAK DITERIMA RESPTOR MUSKRARINIK PADA
VESIKA URINARIA BERKONTRAKSI DAN NIKOTINIK PADA LEVATOR ANI,

RHABDOSPINCHTER DAN SPINCHTER ANI EKSTERNA RELAKSASI SEHINGGA

TERJADI PROSES BERKEMIH

• PADA BALITA DI TULANG BELAKANG ADA ONUF LANGSUNG KASIH SINYAL

UNTUK BAK, KALO SUDAH DEWASA KORTEKS KASIH SINYAL UNTUK MENAHAN

BAK
35
 REFLEKS BERKEMIH
Kandung kemih teregang
( kapasitas 350-450 cc)

Syaraf Afferen

Korteks
PONS
n. Pudendus
n. Hipogasticus Rhabdosfingter Levator Ani

Epinefrin  Relaksasi Relaksasi

Acethylcholin 
 Rhabdosfingter dan levator ani
acetylcholin relaksasi

Kontraksi detrussor Leher kd kemih terbuka dan terisiurin

Perubahan tekanan

Parasimpatis 

Detrussor kontraksi >> Detrussor uretra kontraksi

memendek dan melebar

MIKSI
BLADDER FILLING
Kandung kemih kosong

Afferen

Korteks

PONS

Plexus pelvicus n. Hipogastricus

Acethylcholine  Epinefrin 

 

Detrussor relaksasi Sfingter dan uretra kontraksi

TERIMA KASIH

43