Anda di halaman 1dari 39

SISTEM

PERKEMIHAN
Anatomi Fisiologi
Anita Widiastuti
Anatomi Urinary Tract
1. Ginjal ( Ren )
- Terletak di bag belakang dr kavum
abdominalis dibelakang peritonium pd kedua
sisi vertebra torakalis 12 sampai vertebra
lumbalis 3
- 2 buah kanan-kiri (Ginjal kiri lebih besar dr
kanan & ginjal kanan lebih rendah dr ginjal
kiri )
Lanjutan …..
• Ukuran:
Berat 140 gram
Panjang 7 cm
Tebal 3 cm
Bentuk : seperti biji kacang
Bagian atas: terdapat kelj adrenal / suprarenal
▶ Nefron: Adalah tempat penyaringan
darah. Ginjal terdapat lebih dari 1 juta
nefron.
Glomerular Blood Vessels

• Afferent
arteriole
• Capillary loops
• Efferent
arteriole
Bowman’s
Capsule

• Vascular pole
• Urinary pole
▶ Glomerulus: Tempat penyaringan
darah yang akan menyaring air,
garam, asam amino, glukosa, dan
urea.
▶ Kapsula bowman: Adalah
semacam kantong/kapsul yang
membungkus glomerulus.
Glomerular Capillary -fenestrae
FILTRASI
GLOMERULUS
• Pembentukan urine dimulai dengan
filtrasi sejumlah besar cairan
melalui kapiler glomerulus ke dalam
kapsula Bowman.
• Hasil filtrasi disebut filtrat
glomerulus.
• Filtrat ini pada prinsipnya bebas
protein, elemen seluler, termasuk
sel darah.
GLOMERULO FILTRATION
RATE (GFR)
• GFR ditentukan oleh : (1). Keseimbangan
kekuatan osmotik koloid dan hidrostatik
yang bekerja melintasi membran kapiler
dan (2). Koefisien filtrasi (Kf); hasil
permiabilitas dan daerah permukaan
filtrasi kapiler.
• Fraksi aliran plasma renal yang difiltrasi
(fraksi filtrasi) ± 0,2 (20%)
• GFR ± 125 ml/menit, 180 l/hari.
• GFR = Kf X Tekanan filtrasi akhir
PENENTUAN GFR
• Tekanan Filtrasi Akhir mewakili jumlah kekuatan
TKO dan TH yang menyokong atau melawan
filtrasi glomerulus.
• Kekutan ini meliputi :
1. TH kapiler glomerulus ( Pg) = 60 mmHg
yang menyokong filtrasi,
2. TH kapsula Bowman (Pb) = 18 mmHg yang
melawan filtrasi,
3. TKO kapiler glomerulus (πg) = 32 mmHg
yang melawan filtrasi dan
4. TKO kapsula Bowman (πb) = 0 mmHg yang
memulai filtrasi.
• Jadi, GFR = Kf x ( Pg - Pb - πg + πb )
• Kenaikan Kf kapiler glomerulus
meningkatkan GFR
• Peningkatan TH kapsula Bowman
menurunkan GFR
• Kenaikan TKO kapiler glomerulus
menurunkan GFR
• Kenaikan TH kapiler glomerulus
meningkatkan GFR
Proximal Tubule
Tubulus proksimal
• Tubulus proksimal mereabsorbsi ± 65%
natrium, chlorida, bikarbonat, dan kalium
yang difiltrasi
• Juga mereabsorbsi semua glukose dan
asam amino yang difiltrasi.
• Tubulus proksimal mensekresi asam dan
basa organik (garam empedu, oksalat, urat
,katekolamin, dan asam para amino hipurat)
Ansa Henle
• Segmen tipis desenden sangat permiabel
tehadap air sehingga 20% air yang
difiltrasi diabsorbsi di sini dan sedikit
permiabel terhadap zat terlarut seperti
ureum dan natrium berfungsi memekatkan
urine.
• Lengkung tipis dan segmen tipis asenden
impermiabel terhadap air,
• Segmen tebal sanggup mereabsorbsi 25%
natrium, klorida, kalium, kalsium,
bikarbonat, dan magnesium
TUBULUS DISTAL
• Bagian pertama tubulus distal
membentuk aparatus
jukstaglomerulus sebagai kontrol
umpan balik GFR dan aliran darah
dalam nefron.
• Mereabsorbsi ion-ion seperti natrium,
kalium, dan klorida
• Impermiabel terhadap air dan ureum.
REABSORBSI DAN SEKRESI
TUBULUS GINJAL
• Filtrat glomerulus memasuki tubulus
ginjal; tubulus proksimal, ansa Henle,
tubulus distal, tubulus koligen, dan
duktus koligen.
• Beberapa zat direabsorbsi tubulus ke
darah, sedang zat lain disekresi dari
darah ke tubulus sebagai urine.
• Eksresi urine = Filtrasi glomerulus –
reabsorbsi tubulus + sekresi tubulus.
PEMBENTUKAN URINE
• Dihasilkan oleh filtrasi glomerulus
• Reabsorbsi zat dari tubulus ke dalam
darah
• Sekresi zat dari darah ke tubulus
renal
• Jadi kecepatan ekskresi urine =
Laju filtrasi – laju reabsorbsi + laju
sekresi
• Tubulus kolektivus: Adalah tabung sempit
panjang dalam ginjal yang menampung urin
dari nefron, untuk disalurkan ke pelvis
menuju kandung kemih.
TUBULUS KOLIGEN
• Sel prinsipalis mereabsorbsi natrium dan
mensekresi kalium
• Sel intercalated mereabsorbsi ion
bikarbonat, kalium dan mensekresi
hidrogen
• Permiabelitas duktus kolagen medula
dikontrol oleh ADH (anti diuretik hormon)
• Dengan ADH tinggi air banyak direabsorbsi
ke interstitium medulla sehingga
mengurangi volume dan memekatkan urine
2. Ureter
- Terdiri 2 saluran pipa bersambung dr ginjal ke
kandung kemih
- Panjang: 25 – 30 cm
- Diameter: 0,5 cm
- sebagian terletak dlm rongga abdomen &
sebagian dlm rongga pelvis.
- Kontraksi peristaltic yang teratur timbul 1-5 kali
tiap menit akan mendorong urin dari pelvis renis
menuju vesika urinaria
- berfungsi sebagai penyalur urine ke vesika
urinaria
3. Kandung kemih/bladder/
vesica urinaria
- Sebuah kantong seperti balon karet dpt mengembang
& mengempis
- Terletak dibelakang simpisis pubis di dlm rongga pelvis.
- Fungsi : utk menampung urine
- Bagian: fundus, korpus dan vertex
4. Uretra

- Organ utk menyalurkan urine ke bagian luar


- Pria: uretra sbg tempat pengaliran urine &
sistem reproduksi, panjang 15– 20 cm, ada
3 bagian: pars prostatica, membranosa,
cavernosum
- Wanita: uretra panjang 3-4 cm hanya
menyalurkan urine ke bag luar, antara
klitoris & vagina
Organ Genitalia Eksternal
Pearce (2009)

pelir)
• Skrotum (kandung
•membungkus testis atau buah
pelir di dalamnya

•Penis
•tempat muara uretra
•Organ pengeluaran urine dan
sperma
Duktus
deferens
Saluran yang merupakan
tempat jalanya sperma
setelah sperma
mengalami pematangan
di dalam epididimis

Duktus
ejakulatorius
saluran yang
menghubungkan vas
deferens dengan
saluran vesikula
seminalis
U
R
E •Saluran
T akhir yang
dilalui oleh
R semen dan
A memiliki
bagian yang
terpanjang
yang
tertutup
oleh penis
Perempuan lebih rentan menderita ISK
bila dibandingkan dengan laki laki
karena saluran urethra yang lebih
pendek dan ujung anus yang letaknya
dekat dengan ujung urethra.
Fungsi ginjal
1. Pengeluaran zat 4. Memperthnkn
toksin keseimbangan
2. Memperthnkan garam-garam &
suasana zat-zat lain dlm tbh
keseimbangan 5. Mengeluarkan sisa
cairan & elektrolit metabolisme hsl
3. Memperthnkn akhir dr protein,
kesimbangan kdr ureum, kreatinin &
asam & basa cairan amoniak
tubuh 6. Filtrasi: Menyaring
darah & bahan yang
terlarut
Proses berkemih
( mictio )
Proses pembuangan urin yg mengalir mll
ureter ke kandung kemih/ V.U, keinginan
buang air kecil (B A K) disebabkan
penambahan tekanan V.U dimana bila berisi
urine krg lbh 250 -450 cc pd org dws &
200-250 cc pd anak.
Mictio mrpk gerakan reflek yg dpt
dikendalikan & dpt ditahan oleh pusat
persyarafan, gerakannya oleh kontraksi
otot abdominal yg menambah tekanan di
dlm rongga.
Komposisi urine

1. Air ( 96 % )
2. Larutan ( 4 % ):
a. Larutan organik : urea , amonia,
kreatin, uric acid
b. Larutan anorganik: natrium/ sodium,
klorida, kalium/ potasium, sulfat,
magnesium & fosfor.Natrium klorida
mrpkn garam anorganik terbanyak.
Sifat fisis air kemih:
1. Jumlah eksresi dlm 24 jam: krg
lbh1.500 cc
2. Warna bening & bila dibiarkan mjd
keruh, warna kuning tergtg dr
kepekatan & obat-obatan.
3. Bau khas air kemih kalau dibiarkan
lama berbau amoniak
4. Berat jenis: 1,015 – 1,020
5. Reaksi asam, lama-lama mjd alkalis.
Faktor-faktor yg mempengaruhi
proses berkemih:
1. Usia (Masa pertumbuhan & perkembangan)
▪ anak mengalami kesulitan mengontrol BAK
▪ lansia: penurunan kapasitas & tonus otot
pd vesika urinaria frek. BAK meningkat,
berkemih tdk dpt diprediksi
2. Sosial kultural
Amerika Utara fasilitas toilet disiapkan
secara pribadi, pasien memerlukan privacy
saat BAK
3. Psikologis
Cemas atau stres otot perut dan perineal sulit
berelaksasi shg tidak dapat mengeluarkan urine
secara komplit & urine tertahan di vesica
urinaria.
4. Kebiasaan personal  
Kesulitan untuk berkemih dengan urineal/pot
urine bila dalam keadaan sakit.
5. Tonus otot 
Kelemahan otot perut dan pelvis mengganggu
kontraksi vesika urinaria dan kontrol dari
sprinter ureter eksterna. Misal: immobilisasi,
atropi otot pada menoupouse, kerusakan otot
akibat trauma (pemasangan kateter yang
lama).
6. Intake cairan  
Makin banyak cairan yang masuk makin banyak
urine yang diproduksi. Kopi, tea, coklat dan
soft drink mengandung cafein meningkatkan
frekuensi kencing
7. Penyakit yang sedang dialami 
Rhematoid Arthritis, parkinson berakibat
susah kencing karena tidak dapat duduk di
toilet, ARF & CRF menurunkan volume urine,
Infeksi pada vesika urinaria, pembesaran
kelenjar prostat berakibat terhambatnya atau
obstruksi aliran urine, DM ( menybbkn poliuria)
8. Pembedahan
Efek pembedahan akibat pemberian
obat anestesi shg menurunkan filtrasi
glomerulus, jumlah produksi urine
sedikit
9. Pengobatan
Pemberian pengobatan terjadinya
peningkatan berkemih. Misalnya
pemberian diuretik dapat
meningkatkan jumlah urine

Anda mungkin juga menyukai