Anda di halaman 1dari 24

PEMASANGAN

KATETER URIN

Departemen Ilmu Bedah


Divisi. Bedah Urologi
Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
2023
DEFINISI

Kateter adalah pipa untuk


memasukkan atau
mengeluarkan cairan.
Kateter terutama terbuat
dari bahan karet atau
plastik, metal, dan silicon.

Kateterisasi urine adalah


tindakan memasukan
selang kateter kedalam
kandung kemih melalui
uretra ,dengan tujuan
mengeluarkan urin.
ANATOMI

Ginjal Vesica Urinaria


• Tempat penampungan urin
• Letaknya setinggi V.Th 12
sementara
sampai L.3, ginjal kanan lebih
• Pada usia dewasa, mampu
rendah dari kiri
menampung sekitar 300-500 ml
• Membuang zat-zat sisa
urin
metabolisme atau zat yang
• Miksi normal terjadi jika buli-buli
berlebihan dalam tubuh serta
terisi 200 – 300 ml urin
membentuk urin

Ureter Uretra
• mentransport urin ke kandung
kencing/bladder/buli-buli • saluran yang mengalirkan urine
• Terdapat 3 lokasi penyempitan ureter : dari bladder/kandung kencing
-Peralihan pelvis renalis – ureter keluar tubuh
(ureteropelvic junction) • Pada ♂ panjang 18 – 20 cm,
-Saat ureter menyilang didepan a. illiaca berfungsi sebagai sistem
communis reproduksi dan sistem urinaria
-Saat ureter menembus vesica urinaria • Pada ♀ panjang sekitar 4 cm,
(ureterovesical junction) hanya berfungsi sbg sistem
perkemihan, orificium urethra
eksterna berada di anterior
vagina
URETHRA PRIA

Urethra pars •berjalan dalam gl. prostat


•Paling lebar
prostatika •Panjang 3-4 cm

Urethra pars •Dari gl. Prostat ke bulbus penis


•Didalam diafragma urogenital
membranosa •Panjang 1-1,5 cm

•Panjangnya 15 cm
Urethra pars •Berjalan dari ujung distal urethra pars
membranasea dalam corpus spongiosum
spongiosa ke OUE
URETHRA WANITA

Panjangnya 3-4 cm

Mulai pada pertengahan


simpisis pubis

OUE Terletak antara clitoris


dan ostium vagina, ± 2,5 cm
posterior clitoris
Tujuan Kateterisasi

1.Memperoleh contoh urin untuk terapi


pemeriksaan kultur
2. Mengukur residu urine sesaat setelah
miksi 1.Mengeluarkan urine dalam buli-buli pada
keadaan obstruksi intravesikal baik yang
3. Memasukkan bahan kontras untuk disebabkan hyperplasia prostat maupun
keperluan radiologi benda asing
4. Pemeriksaan urodinamik untuk 2. Mengeluarkan urine pada disfungsi buli-buli
menentukan tekanan intra vesika 3. Diversi urine setelah tindakan operasi sistem
urinaria bagian bawah, yaitu pada
5. Untuk menilai produksi urine pada saat prostatektomi, vesikolitotomi
dan setelah operasi besar 4.Sebagai splint setelah operasi rekonstruksi
uretra untuk tujuan stabilisasi uretra
5. Pada tindakan kateterisasi bersih mandiri
berkala
diagnosis 6. Memasukkan obat-obatan intravesika antara
lain sitostatika atau antiseptik untuk buli-buli

Roger C. L. Feneley. Urinary catheters: history, current status, adverse events and research agenda. J Med Eng Technol, 2015; 39(8): 459–470
Jenis-Jenis Kateter urin

1. Ukuran 3. Bahan

2. Bentuk 4. Tipe Pemakaian

Alan W. Partin MD, PhD. Urinary Catheterization. Campbell-Walsh-Wein Urology, 2021


• Anak : 8-10 French(Fr)
1. Ukuran • Wanita
• Laki-laki
: 14.-16 Fr
: 16-18 Fr

• Straight catheter  bentuk lurus, tanpa percabangan. (


Kateter Nelaton)
• Coude catheter  ujung lengkung dan ramping. ( Tiemann)

2. Bentuk • Pezzer catheter  ujungnya berbentuk seperti jamur


• Mallecot catheter  ujungnya berbentuk sayap
• Catheter folley  kateter lurus yang dekat ujungnya terdapat
balon yang dikembangkan berisi air
• Kateter kondom

Alan W. Partin MD, PhD. Urinary Catheterization. Campbell-Walsh-Wein Urology, 2021


• Kateter plastic : digunakan sementara kerena mudah rusak
dan tidak fleksibel
• Kateter latex/karet: digunakan untuk penggunaa/ pemakaian
dalam jangka waktu sedang (kurang dari 3 minggu)
3. Bahan • Kateter silicon murni untuk penggunaan jangka waktu lama 2-
3 bulan karena bahan lebih lentur pada meatus urethra.
• Kateter logam: digunakan untuk pemakaian sementara
• Kateter PVC : sangat mahal untuk penggunaan 4-5 minggu,
bahannya lembut tidak panas dan nyaman bagi urethra.

4. Tipe • Kateter Sementara


Pemakaian • Kateter Menetap

Alan W. Partin MD, PhD. Urinary Catheterization. Campbell-Walsh-Wein Urology, 2021


5. Tipe Pemakaian

Kateter sementara Keteter menetap

kateter yang hanya sekali


pakai dimasukkan sampai kateter yang dapat dipakai
mencapai kandung kemih menetap dan ditinggalkan di
yang bertujuan untuk dalam saluran kemih dalam
mengeluarkan urin jangka waktu tertentu.

kateter dapat ditinggalkan


pemasangan kateter menetap untuk jangka waktu
intermitten dapat dilakukan tertentu karena di dekat,
berulang jika tindakan ini ujungnya terdapat pelebaran
diperlukan sehingga mencegah kateter
terlepas keluar dari buli-buli.

Alan W. Partin MD, PhD. Urinary Catheterization. Campbell-Walsh-Wein Urology, 2021


KONTRAINDIKASI KATETERISASI

Ruptur uretra

Ruptur buli-buli

Tumor

Batu

Cedera panggul

Uretritis

Alan W. Partin MD, PhD. Urinary Catheterization. Campbell-Walsh-Wein Urology, 2021


Komplikasi kateterisasi

Perforasi
Infeksi
buli-buli

Striktur uretra Perdarahan

Balon pecah
Rupture atau tidak
uretra bisa
dikempeskan

Tan Elizabeth. Urinary catheterization 2: technique and managing failure Insertion and Maintenance. British Journal of Hospital Medicine, September 2019, Vol 80, No 9
EDUKASI

Pasien harus banyak minum

Selalu membersihkan nanah,


Mengganti kateter setiap 2 darah dan getah/sekret kelenjar
minggu sekali dengan yang periuretra yang menempel pada
baru. meatus uretra/kateter dengan
kapas basah.

Jangan mengangkat/ meletakkan


Jangan sering membuka saluran kantong penampung urine lebih
penampung yang dihubungkan tinggi dari pada buli-buli karena
dengan kateter karena akan dapat terjadi aliran balik urine ke
mempermudah masuknya kuman. buli-buli.

Tan Elizabeth. Urinary catheterization 2: technique and managing failure Insertion and Maintenance. British Journal of Hospital Medicine, September 2019, Vol 80, No 9
Pemasangan Kateter pada pria

1. Informasi yang
lengkap prosedur
yang akan dilakukan
dan informed
consent
2. Mempersiapkan
alat-alat yang
diperlukan
3. Cuci tangan, pakai
sarung tangan, lalu
cek balon kateter
apakah ada
kebocoran atau tidak
4. lakukan asepsis dan antisepsis pada penis dan
daerah sekitarnya, daerah genitalia dipersempit
dengan pemasangan kain duk steril.

Desinfeksi meatus
5. Pegang penis dengan tangan kiri dan tarik ke ventral
, masukkan xylocain gel dalam spuit ke dalam
orifisium uretra eksterna, lalu tutup dengan ibu jari
tangan kiri.
6. Masukkan kateter dengan klem/pinset ke dalam OUE didorong
secara lembut dan perlahan mengikuti jalur uretra sampai
masuk buli hingga percabangan kateter menyentuh meatus
uretra eksterna. Pasien diperintahkan untuk mengambil nafas
dalam supaya sfingter uretra eksterna menjadi lebih relaks.
7. Pastikan urin keluar (tampak dalam selang), bila perlu tekan perut bawah
untuk memastikan urin keluar
8. Setelah yakin urin keluar balon kateter diisi aquadest dengan spuit 10cc, lalu
tarik kateter secara perlahan sampai ada tahanan.
9. Jika diperlukan kateter menetap, kateter dihubungkan dengan pipa
penampung (urinbag).
10. Kateter difiksasi dengan plester di daerah paha bagian proksimal.
Pemasangan kateter pada wanita
1. Informasi yang
lengkap prosedur
yang akan
dilakukan dan
informed consent
2. Mempersiapkan
alat-alat yang
diperlukan
3. Cuci tangan, pakai
sarung tangan,
lalu cek balon
kateter apakah
ada kebocoran
atau tidak
4. Lakukan desinfeksi pada genitalia eksterna mulai dari labia mayor lalu
Jari tangan kiri membuka labia minora, dimulai dari atas (clitoris),
meatus lalu kearah bawah menuju rektum.
5. Lumuri kateter dengan xylocain gel dari ujung kateter secara merata
kurang lebih 4 cm untuk wanita.
6. Buka labia minor dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk tangan
kiri, lalu masukkan kateter dengan menggunakan pinset/klem
kedalam OUE secara perlahan ± 4cm
7. Pastikan urin keluar (tampak dalam selang).
8. Setelah yakin urin keluar balon kateter diisi aquadest dengan spuit
10cc, lalu tarik kateter secara perlahan sampai ada tahanan.
9. Kateter dihubungkan dengan pipa penampung (urinbag).
10. Kateter difiksasi dengan plester di daerah paha bagian proksimal.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai