DISUSUN OLEH :
DEWI MAJYANAH YASHAR
NIM : 011023116
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Alloh SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya, saya
dapat menyelesiakan makalah ini. Penulisan ini dilakukan dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah
Sistem Informatika Kesehatan.Saya menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak sangatlah sulit untuk saya dalam menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu, saya
mengucapkan terima kasih kepada :
(1).Bapak Akhmad Mukhsin , S.T, M.M, selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu
,tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan makalah ini ;
(2).Rekan-rekan sepekerjaan di bagian Cendana 1 RSUD Kota Tangerang yang telah memberi
dukungan baik moril maupun materiil ;
(3).Orang tuaku dan suamiku yang terhormat, yang telah memberikan dukungan moril dan materiil
untuk mewujudkan cita-citaku ;
(4).Sahabat-sahabatku, serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu dan
semua rekan- rekan STIKES BINA PERMATA MEDIKA.
Akhir kata, saya berharap Alloh SWT berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang
telah membantu .Semoga makalah ini membawa manfaat bagi perkembangan ilmu keperawatan.
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
1.1.Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2.Rumusan Masalah.................................................................................. 2
1.3.Tujuan Masalah...................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 4
Komputer............................................................................................... 5
Manajemen Keperawatan....................................................................... 5
Di Indonesia........................................................................................... 7
Keperawatan......................................................................................... 14
3.1.Kesimpulan............................................................................................. 17
3.2.Saran...................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 18
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam era globalisasi sekarang ini , sistem informasi berperan sangat penting. Dengan
menguasai tehnologi , kita memiliki modal yang cukup untuk menjadi pemenang dalam persaingan
global. Banyak tuntutan masyarakat terhadap dunia tehnologi untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan dan tehnologi.Salah satunya di bidang kesehatan sehingga Rumah sakit khususnya
perawat dituntut meningkatkan kinerja dan daya saing dengan harapan dapat memberikan
pelayanan keperawatan yang bermutu dan profesional.Manfaat Dokumentasi Keperawatan yang
terkomputerisasi berdasarkan hasil suatu studi yang diselenggarakan di University Medical Center
Heidelberg selama 18 bulan.hasil dari studi menunjukkan adanya suatu peningkatan yang penting
tentang kuantitas dan kualitas dokumentasi.Pada penelitian yang dilakukan di Taiwan terkait Asuhan
Keperawatan berbasis komputer didapatkan bahwa tehnologi komputer yang dirancang untuk
merampingkan pekerjaan perawat dalam penyusunan rencana perawatan, selain itu dapat
meningkatkan pengetahuan dan pengalaman perawat, penilaian terhadap masalah pasien serta
strategi perawatan sehingga efek tehnologi digunakan pada dokumentasi atau pola perilaku
mungkin layak dieksplotasi lebih lanjut.Sistem Informasi Keperawatan sangat menentukan kualitas
asuhan keperawatan.
1.2 Rumusan Masalah
Komputer ?
Indonesia ?
Manajemen Keperawatan ?
Tujuan Umum adalah Untuk mendukung Mata Kuliah Sistem Informasi Kesehatan.
Tujuan Khusus adalah :
Keperawatan
Manajemen
BAB II
PEMBAHASAN
2.3 Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Sistem Informasi Manejemen keperawatan di
Indonesia
Sistem informasi manajemen (SIM) berbasis komputer banyak kegunaannya, namun pelaksanan SIM
di Indonesia masih banyak mengalami kendala.
a. Adanya perusahaan (yang dikelola oleh profesi keperawatan) yang menawarkan produk SIM
keperawatan yang siap pakai untuk diterapkan di Rumah Sakit. Sekalipun memiliki harga yang cukup
tinggi tetapi keberadaan perusahaan ini dapat mendukung pelaksanaan SIM keperawatan di
beberapa rumah sakit yang memiliki dana cukup untuk membeli produk tersebut.
b. Adanya UU No 8 tahun 1997 yang mengatur tentang keamanan terhadap dokumentasi yang
berupa lembaran kertas. Undang-undang ini merupakan bentuk perlindungan hukum atas dokumen
yang dimiliki pusat pelayanan kesehatan, perusahaan atau organisasi.
c. Aspek etik karena sistem ini semaksimal mungkin dirancang untuk menjaga kerahasiaan data
pasien. Hanya orang-orang tertentu saja yang boleh mengakses data melalui SIM ini, misalnya
dokter, perawat, pasien sendiri.
Ada banyak sumber daya manusia di institusi pelayanan kesehatan yang belum siap menghadapi
sistem komputerisasi, hal ini dapat disebabkan karena ketidaktahuan dan ketidakmampuan mereka
terhadap sistem informasi teknologi yang sedang berkembang. Pemahaman yang kurang tentang
manfaat SIM menjadi salah satu faktor penyebab ketidaksiapan SDM keperawatan.
Sebagaimana kita tahu bahwa untuk mendapatkan sistem informasi manajemen keperawatan yang
sudah siap diterapkan di rumah sakit, membutuhkan biaya yang cukup besar . Masalahnya sekarang,
tidak setiap rumah sakit memiliki dana operasional yang cukup besar, sehingga seringkali SIM
keperawatan gagal diterapkan karena tidak ada sumber dana yang cukup. Aspek keempat adalah
kurangnya fasilitas Information technology yang mendukung. Pelaksanaan SIM keperawatan
tentunya membutuhkan banyak perangkat keras atau unit komputer untuk mengimplementasikan
program tersebut.
a.Semakin tingginya beban kerja perawat di rumah sakit menuntut adanya suatu sistem teknologi
informasi yang mampu mengatasinya.
b.Tuntutan adanya dokumentasi keperawatan yang lengkap dengan hanya menggunakan cara
manual tulisan tangan selama ini hanya menambah beban kerja perawat dan semakin mengurangi
jumlah waktu perawat bersama pasien. Sangat tepat apabila SIM keperawatan bisa diaplikaskan.
c.Sistem informasi keperawatan di luar negeri sudah modern dan canggih dengan memanfaatkan
sistem teknologi informatika, sehingga perawat di luar negeri mampu bekerja secara efisien dan dan
berkualitas tinggi. Kondisi tersebut diharapkan mampu diikuti oleh perawat di Indonesia.
e.Pelaksanaan proses asuhan keperawatan akan lebih cepat, efektif dan efisien dengan
menggunakan SIM.
f.Diharapkan hari rawat pasien lebih cepat karena interaksi pasien-perawat lebih banyak sehingga
tujuan asuhan keperawatan lebih cepat tercapai
g.Profesionalisme perawat akan semakin meningkat dan pengakuan kesetaraan antara profesi
perawat dengan medis akan lebih baik.
h.Citra perawat di masyarakat dan diantara profesi lain akan semakin baik.
Di Indonesia telah dikembangkan Sistem Informasi Keperawatan bahkan telah diaplikasikan
di salah satu rumah sakit yaitu Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas, Rumah Sakit Fatmawati,
Rumah Sakit Islam Pondok Kopi dan Rumah Sakit Charitas Palembang.
a.Di RS Fatmawati Jakarta, sejak tahun 2002 mulai mengembangkan sistem pendokumentasian
keperawatan berupa SIM keperawatan. Sistem pendokumentasian keperawatan yang
terkomputerisasi sudah mulai diimplementasikan sejak tahun 2004. Sistem Informasi Manajemen
keperawatan ini baru sebatas menentukan rencana keperawatan.
c. Di RSUD Banyumas sistem pendokumentasian ini baru menerapkan dengan sistem NIC-NOC.
d. Di RSUD Cengkareng Jakarta baru sebatas pelaksanaan Clinical pathway. Dalam penelitian Isro
(2009) mencoba merancang pengembangan sistem asuhan keperawatan stroke di ruang stroke
Rumah Sakit Islam Cempaka Putih suatu gambaran rancangan pengembangan sistem informasi yang
dapat menghasilkan informasi yang lebih cepat dan akurat, meningkatkan keselamatan pasien,
memenuhi kebutuhan pasien dengan tingkat ketergantungan yang tinggi serta dapat mendukung
tindakan keperawatan yang tepat.
4. Terhindar dari masalah duplikasi data, data tidak lengkap dan data hilang karena adanya basis
data
5. Tampilan report lebih menarik karena disajikan dalam bentuk tabel dan grafik
1. Sistem yang diusulkan untuk saat ini hanya terbatas pada ruang rawat stroke centre saja, masih
diperlukan pengembangan selanjutnya.
2. Sepenuhnya mengandalkan tenaga komputer sebagai basis data,bila tenaga listrik tidak
mendukung, sistem akan lumpuh
Menurut Jasun (2006) beberapa program yang dirancang dalam SIM Keperawatan antara lain :
Standar Asuhan Keperawatan menggunakan standar Internasional dengan mengacu pada Diagnosa
Keperawatan yang dikeluarkan oleh North American Nursing Diagnosis Association,standar outcome
keperawatan mengacu pada Nursing Outcome Clasification dan standar intervensi keperawatan
mengacu pada Nursing Intervention Clasification (NIC)yang dikeluarkan oleh Iowa Outcomes
Project. Standar Asuhan Keperawatn ini juga telah dilengkapi dengan standar pengkajian perawatan
dengan mengacu pada 13 Divisi Diagnosa Keperawatan yang disusun oleh Doenges dan Moorhouse
dan standar evaluasi keperawatan dengan mengacu pada kriteria yang ada dalamNursing Outcome
Clasification (NOC) dengan model skoring.
c. Discharge Planning
Discharge Planning adalah uraian tentang perencanaan dan nasihat perawatan setelah pasien
dirawat darii rumah sakit. Dalam sistem, discharge planning sudah tersedia uraian dimaksud,
perawat tinggal print outyang selanjutnya hasil print out tersebut dibawakan pasien pulang.
Jadwal dinas perawat dibuat secara otomatis oleh program komputer, sehingga penanggung jawab
ruang tinggal melakukan print.
Masalah yang banyak dikeluhkan oleh perawat adalah pembuatan angka kredit, dikarenakan
persepsi yang berbeda antara Urusan Kepegawaian dengan tenaga perawat. Disamping itu,
kesempatan perawat untuk menghitung angka kredit sangat sedikit. Sehingga penghitungan angka
kredit banyak yang tertunda dan tidak valid. Sistem yang dibuat dalam SIM Keperawatan, angka
kredit merupakan rekapan dari aktifitas perawat sehari-hari, yang secara otomatis akan dapat
diakses harian, mingguan atau bulanan.
Daftar diagnosa keperawatan direkapitulasi oleh sistem berdasar input perawat sehari-hari.
Penghitungan diagnosa keperawatan bermanfaat untuk pembuatan standar asuhan keperawatan.
g. Laporan Implementasi
Laporan implementasi adalah rekap tindakan-tindakan perawatan pada satu periode, yang dapat
difilter berdasar ruang, pelaksana dan pasien. Laporan ini dapat menjadi alat monitoring yang efektif
tentang kebutuhan pembelajaran bagi perawat. Laporan implementasi juga dapat dijadikan alat
bantu operan shift.
h. Laporan statistik
Laporan statistik yang di munculkan dalam sistem informasi manajaman keperawatan adalah
laporan berupa BOR, LOS, TOI dan BTO di ruang tersebut.
i.Resume Perawatan
Dalam masa akhir perawatan pasien rawat inap, resume keperawatan harus dicantumkan dalam
rekam medik. Resume perawatan bermanfaat untuk melihat secara global pengelolaan pasien saat
dirawat sebelumnya, jika pasien pernah dirawat di rumah sakit. Dalam sistem, resume perawatan
dicetak saat pasien akan keluar dari perawatan. Komputer telah merekam data-data yang
dibutuhkan untuk pembuatan resume perawatan.
j.Daftar SAK
Standar Asuhan Keperawatan yang ideal adalah berdasarkan evidance based nursing, yang
merupakan hasil penelitian dari penerapan standar asuhan keperawatan yang ada. Namun karena
dokumen yang tidak lengkap, SAK banyak diadopsi hanya dari literatur yang tersedia. Dalam sistem
informasi manajemen keperawatan, SAK berdasarkan rekapan dari sistem yang telah dibuat.
Sistem dengan jaringan WiFi memungkinkan data pasien dapat diakses dalam ruang converence.
Maka presentasi kasus kelolaan di ruang rawat dapat dilakukan on line ketika pasien masih di rawa
Dengan system integrasi dengan SIM RS, memugkinkan perawat mengetahui jasa tindakan yang
dilakukannya.
n.Laporan Shift
Laporan shift merupakan rekapan dari aktifitas yang telah dilakukan dan yang akan dilakukan oleh
perawat, tergantung item mana yang akan dilaporkan pada masing-masing pasien.
Monitoring pasien oleh Kepala Ruang dapat dilakukan ketika Kepala Ruang sedang rapat di ruang
converence. Akan diketahui apakah seorang pasien telah dilakukan pegkajian, diagnosa,
perencanaan, implementasi dan evaluasi atau belum.
Menurut Jasun (2006) hal-hal yang harus dipersiapkan dalam penerapan SIM Keperawatan ialah :
a.Hard Ware
Perangkat keras berupa PC / CPU pada masing-masing ruang implementasi, yang terhubung dengan
jaringan.
c.Note Book atau Laptop digunakan untuk memasukan data-data saat penglkajian di samping pasien.
Dengan menggunakan Note Book diharapkan pengkajian menjadi valid.
d. WiFi adalah perangkat keras untuk menghubungkan Note Book dengan jaringan, sehingga tidak
mengunakan kabe, tapi dengan wireless.
e.Soft Ware
f.Brain Ware
Pembentukan Mind Set bukan sesuatu yang mudah bagi perawat. Istilah gagap teknologi, tidak
percaya diri dengan membawa Note Book ke hadapan pasien, merasa repot dan lain-lain akan
menjadi faktor penentu yang cukup signifikan bagi keberhasilan penerapan SIM Keperawatan.
g.Skill
Ketrampilan perawat juga merupakan factor penting yang tidak bisa diabaikan, mengingat standar
yang dipakai adalah standar internasional. Bahasa label dalam NIC adalah sesuatu yang baru, belum
popular disamping membutuhkan pemahaman yang cukup mendalam.Pendokumentasian
keperawatan sudah saatnya untuk dikembangkan dengan berbasis komputer, walaupun perawat
umumnya masih menggunakan pendokumentasian tertulis. Padahal pendokumentasian tertulis ini
sering membebani perawat karena perawat harus menuliskan dokumentasi pada form yang telah
tersedia dan membutuhkan waktu banyak untuk mengisinya. Permasalahan lain yang sering muncul
adalah biaya pencetakan form mahal sehingga sering form pendokumentasian tidak tersedia.
Pendokumentasian secara tertulis dan manual juga mempunyai kelemahan yaitu sering hilang.
Selain itu pendokumentasian secara tertulis juga memerlukan tempat penyimpanan dan akan
menyulitkan untuk pencarian kembali jika sewaktu-waktu pendokumentasian tersebut diperlukan.
a.Dengan adanya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, maka sangat dimungkinkan bagi
perawat untuk memiliki sistem pendokumentasian asuhan keperawatan yang lebih baik. Metode
pendokumentasian asuhan keperawatan saat sudah mulai menunjukkan perkembangan, dari yang
sebelumnya manual, bergeser kearah komputerisasi. Metode pendokumentasian tersebut dengan
menggunakan Sistem Informasi Manajemen.
- Lebih banyak waktu dengan pasien dan lebih sedikit waktu di nurse station
- Mengurangi penggunaan kertas
- Mengurangi biaya
a. Keterbatasan jumlah dan tingkat kemampuan SDM yang menguasai teknologi informasi.
b.Pengembangan sistem informasi membutuhkan waktu yang lama karena konsentrasi karyawan
harus terbagi dengan pekerjaan rutin sehari-hari sehingga pelaksanaannya menjadi kurang efektif
dan efisien.
c.Perubahan dalam teknologi informasi terjadi secara cepat dan belum tentu perusahaan mampu
melakukan adaptasi dengan cepat sehingga ada peluang teknologi yang digunakan kurang canggih
(tidak up to date).
d.Membutuhkan waktu untuk pelatihan bagi operator dan programmer sehingga ada konsekuensi
biaya yang harus dikeluarkan.
e.Adanya demotivasi dari karyawan ditugaskan untuk mengembangkan sistem informasi karena
bukan merupakan core competency pekerjaan mereka.
f.Kurangnya tenaga ahli (expert) di bidang sistem informasi dapat menyebabkan kesalahan persepsi
dalam pengembangan distem dan kesalahan/resiko yang terjadi menjadi tanggung jawab
perusahaan (ditanggung sendiri).
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito. (1985). Nursing diagnosis application to clinical practice. J.B. Lippincott Co.,.
Philadephia .
Hariyati. (1999). Sistem Informasi Keperawatan Berbasis Komputer Sebagai Salah Satu Solusi
Meningkatkan Profesionalisme Keperawatan. http://fikunpad.unpad.ac.id/?p=203 tanggal 21
Oktober 2010
Isro. (2009). Pengembangan Sistem Informasi Asuhan Keperawatan Stroke Di Ruang Stroke Center
Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih . Tesis tidak dipublikasikan. Depok : FKM UI
Mahler, C. A., Elske; Wagner, Andreas; Tautz, Angelika; Happek, Torsten; Hoppe, Bettina;
Eichstädter, Ronald. (2007). Effects of a Computer-based Nursing Documentation System on the
Quality of Nursing Documentation. Journal Of Medical system Volume 31, Number 4, , pp. 274-
282(279).http://www.ingentaconnect.com/content/klu/joms/2007/ 00000031/ 00000004/
00009065, 24 Oktober 2010
dewi yashar
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.