KEPERAWATAN KELUARGA
“TREND DAN ISU DALAM KEPERAWATAN KELUARGA”
Disusun Oleh :
1. Acep Iman Super 220120180036
2. Maulida Nurapipah 220120180030
3. Nurani Nurhasanah 220120180008
MAGISTER KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2018
Trend dan Isu dalam Keperawatan Keluarga
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dalam keterkaitan
aturan dan emosional mempunyai peran penting yang merupakan bagian dari keluarga (Friedman
1998 dikutip dalam Suprajitno, 2004 :1). Menurut Tinkham dan Voorhies, keluarga memiliki peran
yang penting dalam keperawatan karena keluarga menyediakan sumber-sumber yang penting
untuk memberikan pelayanan kesehatan/keperawatan bagi dirinya dan orang lain dalam keluarga
(dalam Ali, 2010).
Trend adalah sesuatu yang sedang booming, aktual, dan sedang hangat diperbincangkan.
Trend dan isu turut mempengaruhi perubahan fungsi dan peran dalam keluarga dari waktu ke
waktu, baik itu merupakan pengaruh yang berefek besar ataupun kecil, Jadi, trend dan isu
keperawatan keluarga merupakan sesuatu yang booming, aktual, dan sedang hangat
diperbincangkan serta desas-desus dalam ruang lingkup keperawatan keluarga. Adapun trend dan
isu dalam keperawatan keluarga, diantaranya:
1. Trend
a. Global
Kemajuan teknologi dan informasi mempengaruhi berbagai perubahan di dunia global.
Masyarakat di berbagai negara dapat mengakses dan mengirim informasi dari dan ke
seluruh dunia. Akses transportasi yang semakin tak berbatas, memudahkan migrasi besar-
besaran dari satu daerah ke daerah lain. Dalam lingkup keperawatan keluarga, hal tersebut
banyak mempengaruhi perubahan struktur dan peran keluarga serta tugas dan fungsi
perawat keluarga. Berikut akan disebutkan mengenai trend global dalam lingkup keluarga
dan perawat keluarga.
b. Pelayanan
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK)
Program utama pembangunan kesehatan pada saat ini adalah program Indonesia Sehat
yang merupakan agenda program nawacita ke-5 yaitu meningkatkan kualitas hidup
manusia Indonesia. Program tersebut memiliki peranan bahwa kesehatan merupakan
sebuah investasi masa depan. Kesehatan merupakan investasi untuk mendukung
pembangunan ekonomi serta memiliki peranan penting untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia. Kesehatan merupakam investasi bagi masyarakat, sebab kesehatan
merupakan modal dasar yang sangat diperlukan oleh segenap masyarakat untuk dapat
beraktifitas sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing, sehingga mampu
menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan keluarga (Kemenkes RI,
2016).
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang pada saat ini merupakan fokus
pelaksanaan kegiatan program Indonesia Sehat. Keluarga yang menjadi fokus kegiatan
program Indonesia sehat berdasar kepada lima fungsi keluarga, yang mana fungsi tersebut
dikembangkan menjadi tugas perkembangan keluarga bidang kesehatan. Pendekatan
keluarga tersebut merupakan pengembangan dari kegiatan kunjungan rumah oleh
puskesmas dan perluasan upaya program perawatan kesehatan masyarakat. Pendekatan
keluarga adalah pendekatan pelayanan kesehatan oleh puskesmas yang mengintegrasikan
upaya kesehatan perorangan (UKP) dan upaya kesehatan masyaraka (UKM) secara
berkesinambungan dengan target keluarga dan didasarkan pada data dan profil kesehatan
keluarga.
Pelaksanaan kegiatan tersebut harus dilaksanakan secara seimbang, yaitu UKP
dengan pendekaatan JKN dan Penguatan Pelayanan Kesehatan, serta UKM dengan
pendekatan pemberdayaan keluarga, pemberdayaan masyarakat dan pembangunan
berwawasan kesehatan. Program PIS-PK di puskesmas meliputi kegiatan
a. Melakukan pendataan kesehatan keluarga dengan menggunakan prokesga
oleh pembina keluarga
b. Membuat dan mengelola pangkalan data oleh tenaga pengelola data
c. Menganalisa, merumuskan intervensi masalah kesehatan dan menyusun
rencana
d. Melaksanakan penyuluhan kesehatan melalui kunjungan rumah oleh pembina
kesehatan.
e. Melaksanakan pelayana professional di dalam dan luar gedung
f. Melaksanakan system informasi dan pelaporan puskesmas.
Peran pemangku kepentingan dalam pelaksanaan pendekatan keluarga oleh
puskesmas, dinas kesehatan kab/kota memiliki tiga peran utama, yaitu : pengembangan
sumber daya, koordinasi dan bimbingan, serta pemantauan dan pengendalian. Sedangkan
untuk dinas kesehatan provinsi juga memiliki tiga peran utama, yaitu : pengembangan
sumber daya, pengembangan dan bimbingan, serta pemantauan dan pengendalian.
Kementrian kesehatan juga memiliki peranan dalam menentukan kebijakan dan pedoman,
penegembangan sumber daya, koordinasi dan bimbingan serta pemantauan dan
pengendalian. Peran litas sector yang ikut mendukung pencapaian Indonesia Sehat melalui
program PIS-PK , diantaranya adalah : Kemendagri, Pemerintah Daerah, Kemen PDT,
Kemenag, Kemendikbud, Kemenristekdikti, Kemenkoinfo, Kemenpan RB, TNI, POLRI,
BKKBN dengan seluruh jajarannya melalui berbagai kegiatan kampanye, promosi
kesehatan, pelayanan kesehatan serta dukungan sarana dan prasarana.
c. Pendidikan
1. Sumber daya pendidik kesehatan keperawatan keluarga yang belum
maksimal
2. Sarana dan laboratorium keperawatan keluarga yang belum tersedia
d. Profesi
Perhimpunan/organisasi profesi keperawatan merupakan pihak yang bertanggung
jawab secara aktif turut dalam pengembangan keperawatan sebagai profesi. Organisasi
profesi (PPNI) seyogyanya berada pada baris terdepan dalam proses inovasi keperawatan
di Indonesia, bahkan harus memegang kendali utama dalam proses perubahan.
Untuk mewujudkan keperawatan sebagai profesi, berbagai langkah nyata telah
dilaksanakan, mencakup: pengembangan pelayanan/asuhan keperawatan, pendidikan
tinggi keperawatan maupun kehidupan organisasi profesi. Langkah ini dilaksanakan secara
terarah, berencana dan terkendali sebagai gerakan profesionalisasi keperawatan.
Didasarkan pada keinginan para perawat agar keperawatan mendapat pengakuan sebagai
profesi dan lebih dari itu yaituagar keperawatan sebagai profesi dapat berperan aktif dalam
meningkatkan derajat kesehatanmasyarakat. Keperawatan sebagai profesi berupaya
memenuhi hak masyarakat untuk mendapat pelayanan/asuhan keperawatan professional
yang benar dan baik.
Pengembangan pada sistem pelayanan/asuhan keperawatan belum dirasakan optimal,
karena memerlukan upaya–upaya perubahan yang mendasar yaitu membentuk model
praktek professional baik di RS maupun unit pelayanan kesehatan masyarakat. adapun
peran PPNI yang sekarang sedang berjalan yaitu
b. Mengusulkan “Pola Jenjang Karir” tenaga perawat sebagai system pengembangan karir
Jadi pada dasarnya lahan garap caregiver merupakan bidang garap profesi
keperawatan yang notabene sudah diakui keberadaan dan legalitasnya yang merupahan
bidang garap professional. Bila dilihat secara kasat mata maka kecenderungan lahirnya
caregiver lebih lerlandaskan alasan sosioekonomi yaitu penyediaan tenaga jasa layanan
dengan biaya yang tidak terlalu tinggi.
b. Isu Pendidikan
Bagaimana sistem pembelajaran family nursing? Dan muatan apa yang disajikan
dalam ranah pendidikan?
Dalam dunia pendidikan keperawatan di indonesia terkait pembelajaran
keperawatan keluarga masih belum jelas dengan praktis dan klinis yang menjadi bahan
ajaran. Keperawatan keluarga dalam pendidikan diploma diterapkan fokus keperawatan
keluarga, sedangkan pada jenjang sarjana keperawatan keluarga digabungkan dengan
keperawatan komunitas sehingga cakupannya lebih luas. Muatan yang disajikan dalam
dunia pendidikan di ranah keperawatan keluarga harus lebih jelas dan berbobot. Dengan
peningkatan muatan yang lebih baik akan meningkatkan kualitas pendidikan dan intervensi
dalam keperawatan keluarga.
c. Isu Penelitian
Kebutuhan untuk meningkatkan penelitian terkait intervensi keperawatan keluarga
dalam meningkatkan kualitas intervensi dalam keperawatan keluarga, dibutuhkan adanya
inovasi dalam intervensi keperawatan keluarga. Masyarakat semakin responsif terhadap
pelayanan kesehatan dan peningkatan kesadaran untuk menambah informasi kesehatan.
Disamping dukungan pemerintah yang semakin kuat, untuk mendapatkan inovasi dalam
intervensi keperawatan keluarga dibutuhkan penelitian-penelitan berdasarkan teori
maupun intervensi yang mampu meningkatkan kualitas pelayanan dalam keperawatan
keluarga. Semakin banyak penelitian yang dilakukan dan diaplikasikan di lapangan maka
peningkatan kualitas pelayanan keperawatan keluarga akan semakin meningkat.
d. Isu Kebijakan
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2019 tentang
pedoman penyelenggaraan program Indonesia Sehat dengan pendekatan keluarga
merupakan program yang mengintegrasikan upaya kese kesehatan perorangan (UKP) dan
upaya kesehatan masyarakat (UKM) secara berkesinambungan. Target program ini adalah
keluarga, berdasarkan data dan informasi dari Profil Kesehatan Keluarga. Melihat dari
program dan didalamnya, seharusnya perawat keluarga mengambil peran yang lebih dalam
program ini karena di dalamnya berkaitan erat dengan keilmuan dalam keperawatan
keluarga.
DAFTAR PUSTAKA
Council, N. (2018). The Nursing Regulatory Environment in 2018 : Issues and Challenges. Journal
of Nursing Regulation, 9(1), 52–67. https://doi.org/10.1016/S2155-8256(18)30055-3
Kemenkes RI. 2017. Pedoman Monitoring dan Evaluasi Program Indonesis Sehat dengan
Pendekatan Keluarga (PIS-PK). Jakarta
Nies. Mary A, McEwen. Melanie. (2019). Keperawata kesehatan komunitas dan keluarga.
Indonesia, Elsevier.