Anda di halaman 1dari 14

SISTEM PELAYANAN KESEHATAN PADA ERA POST COVID-19

:SCOPING REVIEW
Rizky Meilando1, Sherly Manurung1, Muhammad Iqbal1, Yanny Trisyani2, Ristina Mirawanti2
Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran

Abstrak
Pandemi COVID-19 telah berdampak pada sistem pelayanan kesehatan di seluruh dunia. Karena
kasus COVID-19 yang serius dan kritis, pentingnya meningkatkan system pelayanan kesehatan
secara efektif untuk menangani pandemi di masa depan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menganalisa literatur-literatur terkait pelayanan kesehatan pada masa post COVID-19. Kami
menggunakan metode penelitian scoping review. Pencarian literatur menggunakan database,
Pubmed, Science Direct, CINAHL dan Google Scholar. Kata kunci: Healthcare OR Health
System AND covid-19 OR Post Covid-19. Seleksi literatur menggunakan pendekatan PRISMA
dengan identifikasi artikel, screening duplikat dan kelayakan dengan kriteria inklusi yaitu artikel
dengan tahun terbit mulai dari tahun 2020 sampai dengan tahun 2021 dengan bahasa inggris,
penelitian yang dipublish di jurnal yang peer-reviewed dan membahas terkait Sistem pelayanan
kesehatan di era post Covid-19. Data dianalisis secara kualitatif dengan bantuan tabel ekstraksi
data dan disusun secara tematik berdasarkan content analisis. Hasil analisa menunjukan bahwa
sistem pelayanan kesehatan dengan mengunakan telemedicine meningkat pada masa pandemic
covid-19 dan menjadi salah satu rekomendasi untuk perbaikan sistem kesehatan pada masa
setelah covid-19. Kemudian perlu asuransi kesehatan untuk penggantian biaya
telehealth/telemedicine dan perlunya peningkatan kesiapsiagaan bencana rumah sakit untuk
penyakit menular akibat virus. Diharapkan setelah pandemic covid-19 sistem pelayanan
kesehatan nasional menjadi lebih kuat, dan dapat dijalankan secara merata pada seluruh pihak
masyarakat.
Kata Kunci: pelayanan kesehatan, post covid-19

Abstract
Covid-19 pandemic has been affecting healthcare system all around the world. Due to the
serious and critical cases of covid-19, it is important to improve the health care system
effectively to deal with future pandemics. This studi aim to analyze and summaryze the articles
related to health services in the post-COVID-19 period. Scoping review is chosen as the method
of this study. We conducted article search using Pubmed, Science Direct, CINAHL and Google
Scholar database. Keywords : Healthcare OR Health System AND covid-19 OR Post Covid-19.
The articles were identified and screened using inclusion criteria based of PRISMA approach to
get the eligible articles for this review. Data were analyzed qualitatively with the help of data
extraction tables and arranged thematically based on content analysis. Results show that use of
telehealth/telemedicine increased during the COVID-19 pandemic and became the most
recommended system for improving the health system in the post-covid-19 period. Health
insurance is required for telehealth/telemedicine costs as well as home disaster preparedness for
viral diseases. It is expected that after the COVID-19 pandemic, the national health service
system will become stronger, and can be run evenly on all sides of the community.
Keywords: Healthcare System, Post covid-19
PENDAHULUAN meluas untuk mencegah penyebaran virus
COVID-19 telah mengubah banyak COVID-19 (Hooda, 2020).
hal, Setelah diumumkan sebagai pandemi Berita di CNN bulan april 2021
global pada 11 Maret 2020 oleh WHO, menjelaskan bahwa India telah menembus
Covid-19 benar-benar menjadi ancaman kasus harian Covid-19 tertinggi dunia
nyata yang sangat mempengaruhi sektor dengan angka kematian paling banyak sejak
kesehatan, sosial, ekonomi, dan keuangan. pandemi berlangsung di negara itu,
Berawal dari Tiongkok, virus Covid-19 Kementerian Kesehatan India melaporkan
dengan cepat menyebar ke belahan dunia dalam 24 jam, jumlah kasus harian terinfeksi
lain. Covid-19 mencapai 295.000 kasus dan
Sistem pelayanan kesehatan di angka kematian 2.023. Sehingga total
seluruh dunia kewalahan saat menghadapi kematian di India menjadi 182.553 orang
pandemic covid-19. Pada tahap awal Menjadi tren yang umum di banyak
pandemic telah menjelaskan bahwa system negara Asia Selatan dengan peringatan
kesehatan tidak mampu menghentikan bahwa infeksi masih meningkat. Sementara
penyebaran virus dan menjadi beban bagi serangkaian lockdown telah membantu
pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, memperlambat penyebaran infeksi, sistem
Negara Korea Selatan telah mendapat pujian kesehatan tetap kewalahan di beberapa
dengan keberhasilan menangani pandemi negara-negara yang terkena tetap berdampak
covid-19. Mereka bekerja bersama membuat buruk akibat lalainya masyarakat dalam
strategi mitigasi pandemi, karena menyadari melaksanakan kebijakan yamng berlaku.
pentingnya peningkatan kapasitas layanan Sementara akses ke layanan kesehatan non-
kesehatan berbasis proyeksi untuk COVID sangat dibatasi karena orientasi
menangani wabah berulang COVID-19 yang layanan kesehatan publik yang sudah lemah
tak terhindarkan pada populasi yang rentan. dan lelah dalam menangani COVID-19. Saat
Langkah-langkah pendekatan utama untuk berhadapan dengan kehadiran COVID-19
respons epidemi, pemerintah membuat yang berkepanjangan, layanan kesehatan
berbagai kebijakan untuk memberikan yang semakin lemah mulai dikritik oleh
fasilitas kesehatan kuratif secara umum dan public (Hooda, 2020).
Karena kasus COVID-19 yang serius (covid-19)) OR (post covid-19). Hasil artikel
dan kritis, pentingnya meningkatkan system kemudian direduksi kembali menggunakan
pelayanan kesehatan secara efektif untuk kriteria inklusi dan ekslusi yang telah
menangani pandemi di masa depan. Ada ditentukan sebelumnya. Adapun kriteria
kebutuhan mendesak akan rumah sakit atau inklusi dan ekslusi yang digunakan dalam
perawatan umum di setiap negara dan penelitian ini adalah sebagai berikut.
memerlukan tanggapan keadaan darurat
1. Kriteria Inklusi
kesehatan perlu dilakukan rencana
Rekonstruksi Kesehatan Pasca-COVID yang a. Artikel yang terbit dari tahun 2020
komprehensif (Wagstaff, 2020). sampai dengan tahun 2021
Berdasarkan hal tersebut peneliti
b. Artikel menggunakan bahasa Inggris
melakukan review literature untuk
menganalisa sistem pelayanan kesehatan c. Artikel penelitian yang dipublish di
terutama setelah era pandemi Covid-19 jurnal yang peer-reviewed

METODOLOGI d. Artikel membahas terkait Sistem


pelayanan kesehatan di era post Covid-
Penelitian ini menggunakan metode
19
scoping review yang bertujuan untuk
mensintesis bukti penelitian dan sering 2. Kriteria Eksklusi
digunakan untuk mengkategorikan atau
a. Letter atau Book review
mengelompokkan literatur yang ada di
bidang tertentu (Chinnery et al., 2017). b. Artikel tidak open acces
Pencarian artikel dilakukan di bulan
Setelah dilakukan proses penyeleksian
September 2021 menggunakan beberapa
artikel terdapat 12 artikel yang memenuhi
data base artikel yaitu Pubmed, Science
kriteria inklusi. Selanjutnya 12 artikel ini
Direct, CINAHL dan Google Scholar.
dibaca secara intensif dan dianalisis
Pencarian artikel yang akan dijadikan
menggunakan analisis konten. Untuk lebih
referensi disesuaikan dengan tujuan
jelasnya proses pencarian artikel akan
penelitian menggunakan kata kunci
dijelaskan pada gambar dibawah ini:
(((healthcare) OR (health system)) AND
HASIL PENELITIAN

TABEL EKSTRAKSI DATA

No Author, Desain Penelitian Sample Instrumen Hasil


Tahun, dan
Tempat
1 (Contreras et Article Review Telemedicine telah
al., 2020), membawa banyak manfaat
USA terhadap pelayanan
kesehatan selama masa
pandemi COVID-19 dan
menjadi salah satu
rekomendasi untuk
perbaikan sistem kesehatan
setelah masa pandemi
COVID-19. Meskipun
terdapat beberapa tantangan
agar telemedicine ini dapat
di teruskan dimasa setelah
pandemi berlangsung. Peran
telemedicine pasca pandemi
bergantung pada regulasi
mengenai biaya yang
ditetapkan dan didukung
ketersediaan dan
pemerataan internet
berkecepatan tinggi.
2 (Sun et al., Article Review Kebebasan china dari
2021), China pandemi COVID-19 secara
keseluruhan bergantung
pada inovasi tekhnologi dan
perkembangan ilmu
pengetahuan. Pelayanan
rumah sakit berbasis intenet
terbukti efektif dalam
penanganan pandemi.
Asuransi kesehatan
merupakan bagian integral
dari perawatan kesehatan
dengan demikian,
penggantian biaya medis
online harus dipopulerkan.
Dengan integrasi asuransi
kesehatan ke dalam
perawatan kesehatan
berbasis Internet. Pasien
dapat menikmati konsultasi
online, penggantian biaya
perawatan online, dan
pengiriman obat tanpa
meninggalkan rumah.
Pasien di daerah pedesaan
melalui dapat terhubung ke
sumber daya medis
ditingkatkan melalui
internet rumah sakit.

Perawatan kesehatan secara


online perlu diintegrasikan
ke dalam pendidikan
kedokteran, mendorong
inklusi signifikan mereka
dalam praktik klinis di masa
depan. Terakhir, untuk lebih
mempromosikan
penggunaan layanan
kesehatan online di era
pasca-epidemi, internet
rumah sakit harus
menetapkan mode dan
standar yang lebih baik.
Peraturan negara, kualitas
layanan kesehatan, jaringan
sosial yang stabil, privasi
pasien, dan keamanan data
tetap menjadi prioritas
utama. Dengan demikian,
mereka harus beradaptasi
dengan mekanisme koping
new normal untuk
kemungkinan menghadapi
epidemi di masa depan.
3 (Shaikh, Literature Review 26 artikel Pandemi COVID-19
2021), memberikan banyak
Pakistan pelajaran dalam sistem
pelayanan kesehatan. Untuk
mengantisipasi adanya
epidemic atau pandemi baru
dimasa depan maka perlu
adanya peningkatan
kesiapsiagaan darurat
rumah sakit yang
merupakan kebutuhan
utama dan mendesak.
Sistem kesehatan
masyarakat nasional yang
kuat di Pakistan
diperlukan untuk
menyelidiki dan
menganalisis laporan
pandemi dengan cepat,
menilai besarnya risiko
pada kesehatan publik,
berbagi informasi real-time,
dan menerapkan langkah-
langkah pengendalian
kesehatan masyarakat yang
terpadu dan sistematis.
4 (Jnr et al., Literature Review Preferred Telemedicine telah menjadi
2020), Reporting Items solusi sistem perawatan
Norwegia for Systematic kesehatan dimasa pandemi
Reviews and tetapi tidak menjamin
Meta-Analysis tingginya quality of service
(PRISMA (QOS) yang diberikan.
Untuk menjamin QOS
diperlukan adanya aplikasi
khusus untuk menunjang
telemedicine yang diberikan
kepada pasien.
5 (Lee & Lee, Kondisi pandemic cukup
2021), memungkinkan untuk
meningkatnya penggunaan
telemedicine. Akan tetapi,
lingkup pelayanan
kesehatan contactless lebih
luas daripada pelayanan
diagnostic melalui
telemedicine, mencakup
monitoring tanda vital
pasien secara otomatis,
program edukasi untuk
obat-obat untuk
pencegahan, komunikasi
kolaboratif dengan tenaga
kesehatan, konseling pasien
dan lain-laim.
6 (Akintunde et Narrative Review 54 artikel sesuai  Terdapat kemauan untuk
al., 2021), kriteria yang mengadopsi telemedicine
Africa dilakukan di lingkungan yang
review yang minim sumber daya dan
terdiri dari: populasi yang sulit
 13 artikel dijangkau, sedikitnya
cross- memberi harapan
sectional terhadap kurang baiknya
 26 system kesehatan serta
penelitian mengurangi kemiskinan
kualitatif dari mereka yang merasa
 9 penelitian terbebani dengan biaya
survey pelayanan kesehatan.
 5 penelitian  Dengan anggaran
mix- pemerintah yang sesuai,
methode telemedicine menjanjikan
 1 penelitian dalam meningkatkan
kohort kualitas pelayanan juga
dukungan infrastruktur
kesehatan.
 Telemedicine juga bisa
mengurangi kemiskinan
diantara kelompok rentan
dan komunitas yang sulit
dijangkau di Afrika
dengan anggaran
pemerintah yang sesuai.
 Akan tetapi dengan
kurangnya pendanaan di
Afrika, tantangan dalam
mengimplementasikan
telemedicine memerlukan
strategi global dan
nasional sebelum bisa
menunjukan hasil yang
diharapkan

7 (Bhatia, Kualitatif 1170 partisipan Wawancara Hasil penelitian


2021), India personal menunjukkan terdapat pasar
terstruktur yang yang signifikan untuk
terdiri dari layanan telehealth di India
pertanyaan open- untuk dieksplorasi oleh
ended dan close- perusahan teknologi, rumah
ended. sakit dan pemegang
Pertanyaan terdiri kebijakan pelayanan
dari beberapa kesehatan. Kedepannya
bagian yang telehealth mempunyai
terdiri dari kapabilitas yang kuat untuk
 Demografi merubah ekosistem
responden dan pelayanan kesehatan secara
informasi yang menyeluruh , terutama di
berhubungan negara berkembang seperti
dengan india dalam krisis pasca
pelayanan COVID-19
kesehatan
 Aksesibilitas
pelayanan
kesehatan
 Kebutuhan
mendapatkan
informasi
 Penggunaan
Teknologi
Informasi
 Sikap terhadap
pelayanan
telehealth
8 (De Biase et Retrospektif 315 responden Kuesioner Implementasi cepat
al., 2020), Observasional Kepuasan telemedicine untuk evalusi
USA pasien pembedahan syaraf
menjadi alat yang efektif
untuk konsultasi
preoperative, postoperative,
dan follow up visite saat
pandemic Covid-19, dan
mengurangi resiko terpapar
coronavirus pada pasien dan
staff pelayanan kesehatan
9 (Chang et al., Deskriptif Analisis Prevention Social Semua penyedia layanan
2021), USA Vulnerability kesehatan cepat beralih ke
Index (SVI) telehealth, ada perbedaan
berdasarkan karakteristik
komunitas baik dalam mode
utama telehealth yang
digunakan dan jenis
hambatan yang dialami oleh
penyedia.

Penyedia layanan
kesehatan di daerah dengan
SVI tinggi hampir dua kali
lebih mungkin
menggunakan telepon
sebagai modalitas telehealth
utama dibandingkan
penyedia di daerah dengan
SVI rendah (41,7% vs
23,8%;)

sebaliknya untuk video,


yang digunakan sebagai
modalitas telehealth utama
oleh 18,7% penyedia di
wilayah SVI tinggi dan
33,7% penyedia di wilayah
SVI rendah

Penyedia layanan kesehatan


di area dengan SVI tinggi
juga menghadapi lebih
banyak hambatan terkait
pasien dan lebih sedikit
hambatan terkait penyedia
dibandingkan di area
dengan SVI rendah.
10 (Jamaludin et Systematic merekomendasikan
al., 2020), Review kenormalan dan prosedur
Malaysia baru bagi kita untuk
melanjutkan aktivitas dan
pekerjaan kita sehari-hari:
 Bekerja dirumah
 Tempat kerja hanya
setengah hari dan jaga
jarak
 Layanan kesehatan
membatasi tenaga medis
dan jumlah pasien di
ruang isolasi
 Perawatan jompo harus
menghindari kunjungan
 Pemakaman tidak
dihadiri oleh kerabat
11 (Worsowicz & Pasien post Evaluasi pasien dengan
Stone, 2020), rawat inap mengunakan penilaian
Colombia dengan covid- objektif yang meliputi: laju
19 pernapasan, skala nyeri, tes
pengerahan tenaga Borg, tes
duduk untuk berdiri,
skrining kognitif, dan skala
kelelahan.

Berdasarkan hasil,
kemudian di berikan
program secara individu
untuk mengarahkan pasien
melakukan mobilitas
pernapasan dan kebutuhan
aktivitas hidup sehari-hari
(ADL).

Hasilnya pasien lebih


banyak membutuhkan
layanan terapi fisik, dan
terapi bicara

Namun, untuk layanan


dokter kemungkinan
dilakukan pembayar
mungkin tidak
PEMBAHASAN sebelumnya memberikan banyak

A. Peningkatan Implikasi pengalaman serta pembelajaran bagi sistem

Telehealth/telemedicine Post Pandemi kesehatan untuk semakin meningkatkan

COVID-19 inovasi-inovasi dipelayanan kesehatan, tidak

Pandemi COVID-19 telah membawa hanya itu manusia diharuskan untuk

dampak yang signifikan diberbagai aspek beradaptasi pada kebiasaan baru (new

kehidupan, termasuk aspek kesehatan. normal). Manusia harus beradaptasi pada

Situasi yang belum pernah terjadi kebiasaan baru (new normal) meliputi
melakukan pekerjaan dari rumah, menjaga secara otomatis, program edukasi untuk
jarak, pembatasan tenaga medis dan pasien obat-obat untuk pencegahan, komunikasi
diruang isolasi, membatasi kunjungan di kolaboratif dengan tenaga kesehatan,
panti jompo, serta pemakaman tidak dihadiri konseling pasien dan lain-lain (Lee & Lee,
oleh kerabat (Jamaludin et al, 2020). 2021).
Saat kondisi pandemi berlangsung Pada pasien bedah, implikasi
juga terjadi perubahan pelayanan kesehatan telehealth atau telemedicine dapat
dari tatap muka menjadi pemanfaatan mempermudah proses evaluasi kondisi
tekhnologi telehealth ataupun telemedicine pasien baik pada fase pre operatif, pasca
dalam pelayanan kesehatan. Kebebasan operatif, maupun follow up visite saat
china dari pandemi COVID-19 secara pandemi dan mengurangi resiko penyebaran
keseluruhan sangat bergantung pada inovasi COVID-19 (De Biase et al, 2020).
tekhnologi dan perkembangan ilmu Telehealth atau telemedicine ini juga
pengetahuan (Sun et al, 2021). Saat pandemi sangat bermanfaat untuk membantu
terjadi semua fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat yang tempat tinggalnya jauh dari
beralih sangat cepat ke penggunaan fasilitas kesehatan menjadi lebih mudah
telehealth, masyarakat didaerah perdesaan dalam mendapatkan akses kesehatan.
cenderung menggunakan telehealth melalui Telemedicine juga bisa mengurangi
layanan telefon, sedangkan masyarakat kemiskinan diantara kelompok rentan dan
didaerah perkotaan cenderung menggunakan komunitas yang sulit dijangkau di Afrika
telehealth melalui layanan video conference dengan anggaran pemerintah yang sesuai.
(Chan et al, 2021). Aplikasi skype dan Akan tetapi dengan kurangnya pendanaan di
whattsapp digunakan untuk mengevaluasi Afrika, tantangan dalam
kondisi pasien post perawatan karena mengimplementasikan telemedicine
COVID-19, hasilnya sangat efektif dan memerlukan strategi global dan nasional
bermanfaat untuk evaluasi pasien sebelum bisa menunjukan hasil yang
(Worsowich, 2020). Telehealth pada masa diharapkan (Akintunde et al, 2021).
pandemi membuat lingkup pelayanan Telemedicine telah menjadi solusi sistem
kesehatan contactless lebih luas dari pada perawatan kesehatan dimasa pandemi tetapi
pelayanan diagnostic melalui telemedicine, tidak menjamin tingginya quality of service
mencakup monitoring tanda vital pasien (QOS) yang diberikan. Untuk menjamin
QOS diperlukan adanya aplikasi khusus kurikulum pendidikan profesi kesehatan
untuk menunjang telemedicine yang untuk mendorong penggunaan tekhnologi
diberikan kepada pasien (Anthony et al, internet dalam pelayanan kesehatan dimasa
2020). depan (Sun et al, 2021).
Kedepannya telehealth mempunyai B. Ansuransi Kesehatan
kapabilitas yang kuat untuk merubah Telehealth/Telemedicine
ekosistem pelayanan kesehatan secara Asuransi kesehatan merupakan
menyeluruh, terutama di negara berkembang bagian integral dari perawatan kesehatan
seperti india dalam krisis pasca COVID-19 dengan demikian, penggantian biaya
(Bhatia, 2021). Telemedicine telah telehealth/telemedicine harus dipopulerkan.
membawa banyak manfaat terhadap Dengan integrasi asuransi kesehatan ke
pelayanan kesehatan selama masa pandemi dalam perawatan kesehatan berbasis
COVID-19 dan menjadi salah satu Internet. Pasien dapat menikmati konsultasi
rekomendasi untuk perbaikan sistem online, penggantian biaya perawatan online,
kesehatan setelah masa pandemi COVID-19. dan pengiriman obat tanpa meninggalkan
Meskipun terdapat beberapa tantangan agar rumah. Serta pasien di daerah pedesaan
telemedicine ini dapat di teruskan dimasa dapat mengakses fasilitas kesehatan melalui
setelah pandemi berlangsung. Peran internet rumah sakit (Sun et al, 2021).
telemedicine pasca pandemi bergantung Pada Maret 2020, klaim telehealth di
pada regulasi mengenai biaya yang Amerika Serikat meningkat 4,347 %
ditetapkan dan didukung ketersediaan dan dibandingkan Maret 2019. Hampir setengah
pemerataan internet berkecepatan tinggi dari semua kunjungan perawatan primer
(Chonteras et al, 2020). Peraturan telehealth Medicare disediakan melalui telehealth pada
oleh negara, jaminan kualitas layanan April 2020, mewakili peningkatan 350%
telehealth, jaringan internet yang stabil, dalam kunjungan dari tingkat pra-pandemi.
jaminan privasi pasien, dan keamanan data Secara total, lebih dari 9 juta penerima
tetap menjadi prioritas utama yang harus di Medicare menerima layanan telehealth dari
perhatikan untuk implikasi telehealth dimasa pertengahan Maret hingga pertengahan Juni
post pandemi COVID-19. Serta pelayanan 2020 (HRSA, 2019). Angka-angka yang
kesehatan berbasis tekhnologi dan jaringan mencolok ini menunjukkan bahwa telehealth
internet perlu di integrasikan kedalam sekarang mungkin menjadi perlengkapan
yang menonjol dalam pandangan perawatan kuat di Pakistan diperlukan untuk
kesehatan Amerika yang akan terus menyelidiki dan menganalisis laporan
membentuk pemberian dan akses perawatan pandemi dengan cepat, menilai besarnya
kesehatan di masa mendatang. Meskipun risiko pada kesehatan publik, berbagi
layanan telehealth sangat bermanfaat namun informasi real-time, dan menerapkan
terdapat kesenjangan yang muncul dari dua langkah-langkah pengendalian kesehatan
bentuk kesenjangan digital: satu di antara masyarakat yang terpadu dan sistematis
penyedia layanan kesehatan, dan yang (Shaikh, 2021).
lainnya di antara pasien (Gelburd, 2020).
KESIMPULAN

C. Peningkatan Kesiapsiagaan Berdasarkan hasil review 11 artikel


Bencana Rumah Sakit untuk Penyakit yang sesuai dengan tema penelitian
Menular Akibat Virus. didapatkan kesimpulan bahwa strategi
Pandemi COVID-19 memberikan pelayanan kesehatan yang dapat diterapkan
banyak pelajaran dalam sistem pelayanan pada masa post pandemi COVID-19 adalah
kesehatan. Untuk mengantisipasi adanya dengan meningkatkan implikasi
epidemic atau pandemi baru dimasa depan telehealth/telemedicine dalam pelayanan
maka perlu adanya peningkatan kesehatan, perlu adanya asuransi kesehatan
kesiapsiagaan darurat rumah sakit yang terkait telehealth/telemedicine, dan perlu
merupakan kebutuhan utama dan mendesak. adanya peningkatan kesiapsiagaan bencana
Sistem kesehatan masyarakat nasional yang dirumah sakit khususnya pada penyakit-
penyakit menular yg disebabkan oleh virus

REFERENSI coronavirus disease 2019 (COVID-


19) pandemic reformation. Global
Akintunde, T. Y., Akintunde, O. D., Musa,
Health Journal.
T. H., Sayibu, M., Tassang, A. E.,
doi:https://doi.org/10.1016/j.glohj.20
Reed, L. M., & Chen, S. (2021).
21.07.006
Expanding telemedicine to reduce
Bhatia, R. (2021). Telehealth and COVID-
the burden on the healthcare systems
19: Using technology to accelerate
and poverty in Africa for a post-
the curve on access and quality Innovations, Quality & Outcomes,
healthcare for citizens in India. 4(6), 736-744.
Technology in Society, 64, 101465. doi:https://doi.org/10.1016/j.mayocpi
doi:https://doi.org/10.1016/j.techsoc. qo.2020.07.013
2020.101465 Gelburd R. Examining the state of telehealth
Chang, J. E., Lai, A. Y., Gupta, A., Nguyen, during the COVID-19 pandemic.
A. M., Berry, C. A., & Shelley, D. R. United Hospital Fund.
(2021). Rapid Transition to https://uhfnyc.org/
Telehealth and the Digital Divide: publications/publication/telehealth-
Implications for Primary Care during-covid-19. Published June 29,
Access and Equity in a Post-COVID 2020. Accessed April 20, 2021
Era. Milbank Q, 99(2), 340-368. Hooda S. Decoding Ayushman Bharat. Econ
doi:10.1111/1468-0009.12509 Political Wkly. 2020;55:107-15
Contreras, C. M., Metzger, G. A., Beane, J. Jamaludin, S., Azmir, N. A., Mohamad
D., Dedhia, P. H., Ejaz, A., & Ayob, A. F., & Zainal, N. (2020).
Pawlik, T. M. (2020). Telemedicine: COVID-19 exit strategy:
Patient-Provider Clinical Transitioning towards a new normal.
Engagement During the COVID-19 Annals of medicine and surgery
Pandemic and Beyond. Journal of (2012), 59, 165-170.
gastrointestinal surgery : official doi:10.1016/j.amsu.2020.09.046
journal of the Society for Surgery of Jnr, B. A., Nweke, L. O., & Al-Sharafi, M.
the Alimentary Tract, 24(7), 1692- A. (2020). Applying software-
1697. doi:10.1007/s11605-020- defined networking to support
04623-5 telemedicine health consultation
De Biase, G., Freeman, W. D., Bydon, M., during and post Covid-19 era.
Smith, N., Jerreld, D., Pascual, J., . . . Health Technol (Berl), 1-9.
Abode-Iyamah, K. (2020). doi:10.1007/s12553-020-00502-w
Telemedicine Utilization in Lee, S. M., & Lee, D. (2021). Opportunities
Neurosurgery During the COVID-19 and challenges for contactless
Pandemic: A Glimpse Into the healthcare services in the post-
Future? Mayo Clinic Proceedings: COVID-19 Era. Technol Forecast
Soc Change, 167, 120712. Verma S. Early impact of CMS expansion of
doi:10.1016/j.techfore.2021.120712 Medicare telehealth during COVID-
Scott Kruse C, Karem P, Shifflett K, Vegi L, 19. Health Affairs Blog. July 15,
Ravi K, Brooks M. Evaluating 2020. https://
barriers to adopting telemedicine www.healthaffairs.org/do/10.1377/h
worldwide: a system- atic review. J blog20200715.454789/full/.
Telemed Telecare. 2018;24(1):4-12. Accessed April 7, 2021.
Shaikh, B. T. (2021). Strengthening health Weigel G, Ramaswamy A, Sobel L,
system building blocks: configuring Salganicoff A, Cuban- ski J, Freed
post-COVID-19 scenario in Pakistan. M. Opportunities and barriers for
Primary Health Care Research & telemedicine in the US during the
Development, 22, e9. COVID-19 emergency and beyond.
doi:10.1017/S1463423621000128 Kaiser Family Foundation: Women’s
Smith AC, Thomas E, Snoswell CL, et al. Health Policy. https:
Telehealth for global emergencies: //www.kff.org/womens-health-
implications for coronavirus disease policy/issue-brief/opportunities- and-
2019 (COVID- 19). J Telemed barriers-for-telemedicine-in-the-u-s-
Telecare. 2020;26(5):309-313. during-the-covid-19- emergency-
Sun, S., Xie, Z., Yu, K., Jiang, B., Zheng, S., and-beyond. Published May 11,
& Pan, X. (2021). COVID-19 and 2020. Accessed April 20, 2021.
healthcare system in China: Worsowicz, G., & Stone, J. (2020). Post-
challenges and progression for a COVID Rehabilitation Services
sustainable future. Global Health, Emphasizing Telemedicine.
17(1), 14. doi:10.1186/s12992-021- Missouri medicine, 117(4), 319-320.
00665-9

Anda mungkin juga menyukai