PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kelurga besar virus yang menyebarkan penyakit flu biasa hingga penyakit
Penularan virus ini antara hewan dan manusia (zoonosis) seperti kucing
luwak dan unta (Kementrian Kesehatan RI, 2020). Namun, saat ini yang
terjadi penularan lebih banyak dari orang ke orang yang telah terinfeksi
(WHO, 2020b).
Data dari World Health Organiztion (WHO) per Februari 2021, Covid-19
telah mengakibatkan lebih dari 113 juta kasus, lebih dari 2 juta kematian
secara global, serta mempengaruhi lebih dari 200 negara (WHO, 2021).
2021).
1
Di Indonesia, update terakhir Satgas Covid-19, per Februari 2021 telah
provinsi dengan kasus tertinggi yaitu DKI Jakarta 361.535 kasus 6.038
kematian, Jawa Barat 231.692 kasus 2.720 kematian, Jawa Tengah 163.150
kasus 10.229 kematian, serta Jawa Timur 134.852 kasus 9.495 kematian
(Satuan Tugas Covid-19 Provinsi, 2021). Data tersebut juga masih akan terus
negatif terhadap suatu kondisi (Abudi et al., 2020). Stigma sosial dalam
(detiknews, 2021).
Penelitian Eti dan Handayani tahun 2020, bahwa kasus yang dapat
dicurigai dari kasus yang terkena Covid-19 sebanyak 83% dan didukung oleh
lingkungan yang tidak nyaman sebanyak 60%, selain itu kasus Covid-19 juga
menyatakan 135 perawat pernah diminta untuk pindah dari tempat mereka
diejek oleh komunitas mereka, para orang tua di lingkungan sekitar tidak
mereka negatif, diboikot secara sosial, dan dipecat dari pekerjaan serta
memiliki stigma terhadap orang yang terinfeksi dan kontak selama pandemi
Review” yang bertujuan untuk mengurangi stigma terkait Covid-19 yang ada
di masyarakat.
B. Rumusan Masalah
19”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
b. Institusi Pendidikan
Covid-19.
c. Bagi Peneliti
d. Bagi Masyarakat
E. Sistematika Penulisan
penelitian terkait.
BAB II Metodologi menjabarkan tentang jenis dan design penelitian,
BAB III Hasil berisi tentang analisa jurnal yang dimuat dalam tabel
BAB V Penutup, berisi tentang simpulan dan saran yang dapat peneliti
F. Penelitian Terkait
2020).
orang dari luar penduduknya akan membawa Covid-19 dan 60% merasa
dan 62% memiliki stigma terhadap orang yang terinfeksi dan kontak
al., 2020).
METODOLOGI
praktik oleh sarjana dan peneliti terkait dengan area fokus (Efron & Ravid,
2019). Literature Review ini bertujuan untuk membuat sintesis dan analisa
2019).
desain literature review dengan rancangan non partisipan. Data yang dipakai
sebelumnya. Sumber data sekunder diperoleh berupa jurnal atau artikel yang
relevan dengan subjek atau database yang akan diteliti (Leite et al., 2019).
yang berbeda dan studi penelitian, menyajikan kesenjangan literatur saat ini,
dan mengungkapkan apa yang perlu dilakukan untuk memajukan apa yang
9
B. Fokus Studi
C. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini telah dilaksanakan selama 4 bulan dari bulan Juni
1. Keyword Pencarian
Menurut Nursalam & Hons (2020), strategi pencarian jurnal atau artikel
literatur.
literatur.
e. Time adalah batasan waktu yang harus dipilih oleh peneliti untuk
literatur.
operator yang tepat (AND, OR, dan NOT) (Nursalam & Hons, 2020).
“Society stigma”
AND
“Sufferers”
AND
“Healthcare Workers”
Penulis harus menguasai teknik dan kosa kata yang relevan dengan
kriteria dengan subjek yang tidak dapat mewakili sampel karena tidak
dapat dijadikan subjek penelitian (Hidayat, 2017). Jurnal atau artikel yang
sebagai berikut :
Research Gate, dan Google Scholar, dibatasi dengan jurnal atau artikel
yang dapat diunduh dan tahun publikasi selama 2020-2021 serta publikasi
Eksklusi :
artikel yang dipilih dan digunakan harus terbaru (Leite et al., 2019).
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif
diawali dengan menganalisa jurnal atau artikel relevan dengan topik yang
akan direview, dengan mengkaji jurnal atau artikel tersebut dengan cara
akan direview dari beberapa jurnal atau artikel dengan topik yang saling
berkaitan antara satu dengan topik lainnya (Ulhaq & Rahmayanti, 2019).
E. Etika Penelitian
HASIL
database Science Direct, Pubmed, Research Gate, dan Google Scholar. Pencarian
artikel menurut keyword diperoleh hasil Science Direct 278, Pubmed 37, Research
Gate 81, dan Google Scholar 119 artikel. Menurut kriteria ekskusi artikel yang
tidak menjelaskan stigma masyarakat terkait Covid-19 yang terjadi pada penderita
Covid-19 dan petugas kesehatan serta tidak berbahasa Indonesia dan Inggris
sebanyak 438 artikel. Pencarian artikel yang sesaui dengan kriteria inskusi stigma
masyarakat terkait Covid-19 yang terjadi pada penderita Covid-19 dan petugas
kesehatan serta berbahasa Indonesia dan Inggris dari database tersebut diperoleh
artikel dihapus dari hasil, sehingga menjadi 61 artikel. Penulis menilai dan
menyaring judul artikel yang telah diperoleh sehingga menjadi 26 artikel dan
Research Gate, dan Google Scholar dengan teks lengkap yang memenuhi syarat
untuk literature review sesuai kriteria insklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan.
17
Tabel 3.1 Seleksi Pencarian Artikel Berdasarkan Keyword
Database
Kategori Science Research Google Total
Pubmed
Direct Gate Scholar
Keyword
1. Covid-19 OR Covid-19 4 6 1 26 37
Pandemic OR
Coronavirus Disease 19
AND society stigma AND
healthcare workers AND
sufferers
2. Covid-19 OR Covid-19 14 14 16 23 67
Pandemic OR
Coronavirus Disease 19
AND society stigma AND
sufferers
3. Covid-19 OR Covid-19 260 17 64 70 411
Pandemic OR
Coronavirus Disease 19
AND society stigma AND
healthcare workers
Hasil 278 37 81 119 515
Database
Kategori Eksklusi Science Research Google
Pubmed
Direct Gate Scholar
1. Tidak menjelaskan stigma 260 6 54 111
masyarakat terkait Covid-19
yang terjadi pada penderita
Covid-19 dan petugas
kesehatan
2. Tidak berbahasa Indonesia dan 6 - 4 -
Inggris
Hasil 438
Tabel 3.3 Seleksi Pencarian Kriteria Insklusi
Database
Kategori Insklusi Science Research Google
Pubmed
Direct Gate Scholar
Stigma masyarakat terkait 13 31 25 8
Covid-19 yang terjadi pada
penderita Covid-19 dan petugas
kesehatan serta berbahasa
Indonesia dan Inggris
Hasil 77
A. Karakteristik Studi
Juni-Juli 2021.
dengan 2 studi (Rimawati & Handayani, 2021, Novita & Elon, 2021), 1 studi
di Arab Saudi (Pasay-an et al., 2021), 1 studi di Kanada (Taylor et al., 2020), 1
et al., 2020), 2 studi di India (Dar et al., 2020, Yadav et al., 2020),1 studi di
China (Jiang et al., 2020), 1 studi di Nepal (Bhatt et al., 2020). Untuk
sebagai berikut :
Tingkat Pendidikan.
1. Rata-rata Usia
Tabel 3.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Rata-rata Usia
Rata-Rata Usia N
18 1
29 1
32 1
35 1
36 1
39 4
54 1
Total 10
2. Kategori Sampel
Tabel 3.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Kategori Sampel
Kategori Sampel N
Penderita Covid-19 2
Petugas Kesehatan 2
Masyarakat Umum 6
Total 10
3. Jumlah Sampel
Tabel 3.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Sampel
Jumlah Sampel N
<100 3
100-500 3
500-1000 0
1000-5000 2
>5000 2
Total 10
4. Tingkat Pendidikan
Tabel 3.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
N Buta Huruf SMP / SMA / Perguruan Tinggi
Kurang Kurang (Sarjana dan Pascasarjana)
1 11(100%)
2 2.912 (82%)
3 2411 (32.6%) 5000 (67.4%)
4 211 (12.8) 1.476 (87.2%)
5 12 (13.2%) 15(16.5) 28 (30.8%) 36 (39.6%)
6 668 (13.3%) 2.528 1.843 (36.6%)
(50.2%)
7 424 (100%)
8 17 (19.3.5) 25 (17 %) 39 (44.2%)
9 136 (60.7%) 88 (39.3%)
10 300 (100%)
masing negara dari artikel yang diperoleh, dalam studi telah disebutkan
yang terjadi pada penderita dan petugas kesehatan. Data dari tabel diatas
sebanyak 1.982. Responden berusia remaja dan dewasa yaitu 18, 29, 32, 33,
35, 39 dan 54. Tingkat pendidikan responden sebagian besar perguruan tinggi
diikuti SMA, SMP dan buta huruf. Karakteristik gender pada responden lebih
Penulis
Desain Studi, Sampel,
Dan Judul Hasil Penelitian Database
Variabel, Instrumen, Analisis
Tahun
(Pasay- A Qualitative Desain studi : Qualitative Sementara perawat berbeda berdasarkan Science
an et Study On Sampel : 11 perawat garis depan demografi mereka, mereka mencirikan Direct
al., Nurses’ Variabel pengalaman serupa terhadap stigma
2021) Experiences Independent : perawat garis depan Covid-19 sosial. Mereka memetakan empat tema
With Social Dependent : stigma sosial dalam konteks dan tiga subtema berdasarkan
Stigma In The Covid-9 wawancara satu lawan satu. Ini termasuk
Context Of Instrument : Wawancara online (1) “Melabel Perawat sebagai 'Perawat
Covid-19 Analisis : Analisis tematik yaitu metode COVID'” dengan subtema “Frustrasi”,
analisis data kualitatif untuk (2) “Takut akan Ketidaktahuan”, dengan
mengidentifikasi, menganalisis, dan subtema “Ketidakpastian”, (3)
menginterpretasikan pola dan tema Kebutuhan Perawat akan Dukungan ,”
tersembunyi interior data kualitatif. dan (4) “Cinta Profesi” dengan subtema
“Nilai Perawat”.
(Taylor Fear And Desain studi : cross sectional Lebih dari seperempat responden Science
et al., Avoidance Of Sampel : 3551 orang dewasa non-petugas percaya bahwa petugas kesehatan harus Direct
2020) Healthcare kesehatan (1716 dari AS dan 1835 dari memiliki pembatasan yang ketat
Workers: An Kanada) terhadap kebebasan mereka, seperti
Important, Variabel diisolasi dari komunitas dan keluarga
Under- Independent : Pandemi Covid-19 mereka. Lebih dari sepertiga responden
Recognized Dependent : stigmatisasi (ketakutan dan menghindari petugas kesehatan karena
Form Of penghindaran) petugas kesehatan takut terinfeksi. Variabel demografis
23
Stigmatization Instrument : kuesioner online terkait memiliki korelasi kecil atau sepele
During The stigmatisasi petugas kesehatan dan sosio- dengan stigmatisasi petugas kesehatan.
Covid-19 demografi Orang yang menstigmatisasi petugas
Pandemic Analisis : unifactorial, item-total rs kesehatan juga cenderung menghindari
dikoreksi berkisar antara 0,48-0,78 dan orang lain, menghindari toko obat dan
keandalan (konsistensi internal) sangat baik, supermarket, dan hindari meninggalkan
McDonald's ω=0,93. McDonald's ω untuk rumah mereka
pengganti Cronbach's α. Nilai ω
diinterpretasikan dengan cara sama seperti
α, artinya nilai dalam kisaran 0,70–0,80
menunjukkan keandalan yang dapat
diterima, 0,80–0,90 baik, dan nilai >0,90
sangat baik. Korelasi (Pearson's r dan
variabel dikotomis, biserial rs) antara
stigmatisasi petugas kesehatan dan variabel
demografis dan lainnya. Korelasi substantif
sepele secara statistik signifikan (misalnya,
r=.05,p<.001) untuk memfasilitasi
24
(Dye et Risk Of Covid- Desain studi : cross sectional Secara signifikan petugas kesehatan Pubmed
al., 19-Related Sampel : 7411 (40% direkrut melalui mengalami lebih banyak intimidasi
2020) Bullying, mTURK, dan 60% dari Facebook) dari 173 terkait Covid-19 setelah mengendalikan
Harassment negara berusia 18 tahun/lebih efek perancu dari variabel terkait
And Stigma Variabel pekerjaan, pribadi, geografis, dan sosial
Among Independent : petugas kesehatan yang budaya (aOR: 1.5; 95% CI 1.2 hingga
Healthcare merawat pasien Covid-19 2.0). Petugas kesehatan lebih percaya
Workers: An Dependent : Risiko penindasan, pelecehan, bahwa orang bergosip tentang orang lain
Analytical dan stigma terkait Covid-19 dengan Covid-19 (OR: 2.2; 95% CI 1.9
Crosssectional Instrument : Kuesioner online tindakan, hingga 2.6) dan bahwa orang dengan
Global Study persepsi, dan pengalaman khusus Covid-19 Covid-19 kehilangan rasa hormat di
dan sosio-demografi komunitas (OR: 2.3; 95% CI 2.0 hingga
Analisis: Analisis Pearson χ2 serta nilai p 2.7), keduanya meningkatkan risiko
untuk menghitung dan menampilkan bullying (OR: 2,7; 95% CI 2,3 menjadi
signifikansi. Regresi logistik rumus odds 3,2, dan OR: 3,5; 95% CI 2,9 menjadi
ratio(OR) untuk pelecehan atau intimidasi 4,2, masing-masing). Pengalaman
terkait Covid-19 berdasarkan status petugas langsung petugas kesehatan secara
layanan kesehatan, estimasi poin OR dan CI signifikan lebih mungkin mengalami
95%. Variabel yang tidak menunjukkan stigma dan intimidasi terkait Covid-19
linieritas dengan variabel prediktor dan hasil dalam konteks persimpangan rasisme,
dikeluarkan dari analisis multivariat. kekerasan dan keterlibatan polisi dalam
Statistik goodness-of-fit Hosmer dan pengaturan komunitas
Lemeshow menilai sejauh mana data sesuai
model akhir (p<0,10) dan mengatasi
25
collinearity, variabel dengan nilai variance
Inflation Factor <0,05. Pendekatan
bersyarat bertahap kedepan untuk menilai
dan memasukkan variabel multivariat untuk
mencapai model penjelasan pelit. Tingkat
signifikansi ditetapkan 5%. Data hilang
dikeluarkan dari analisis bivariat dan
multivariat. Analisis deskriptif kode
kualitatif menunjukkan besarnya respons
untuk mengidentifikasi tema, dan kutipan
petugas layanan kesehatan.
(Cassia Stigmatisation Desain studi : Cross Sectional Prevalensi ketakutan di antara peserta Pubmed
ni- Associated Sampel : 1687, dari 993 populasi umum studi adalah 52%. Selain itu, prevalensi
Mirand With COVID- Kolombia dan 644 tenaga kesehatan berusia stigma terhadap orang yang terinfeksi
a et al., 19 In The 18-76 tahun dan kontak mereka adalah 64%. Pra
2020) General Variabel dicatat stigma terhadap orang yang
Colombian Independent : Covid-19 terinfeksi dengan Covid-19 dan kontak
Population Dependent : Stigmatisasi mereka adalah pendapatan, ruang tamu
Instrument : kuesioner Stigma-Diskriminasi dan aplikasi yang diunduh untuk
dan Ketakutan Covid-19 dan sosio- melacak kasus Covid-19. Apalagi
demografi prediktor ketakutan adalah ruang tamu
Analisis: Deskripsi variabel dengan pendapatan dan aplikasi yang diunduh
frekuensi dan persentase dilakukan untuk untuk melacak kasus Covid-19 (P
data kualitatif, dan mean dengan standar ≤ .001).
deviasi untuk data kuantitatif. Pengukuran
26
Kecenderungan sentral, dispersi dan posisi
dihitung sesuai dengan penyebaran
ketakutan Covid-19 skor skala. Selanjutnya
tanggapan atas kuesioner Stigma-
Diskriminasi terkait Covid-19 dan atingkat
ketakutan yang tinggi terhadap Covid-19
dibandingkan
(Dar et Stigma In Desain studi : cross sectional 98% orang yang selamat disediakan Pubmed
al., Coronavirus Sampel : 91 penyintas Covid-19 usia >18 disetidaknya satu tanggapan yang
2020) Disease-19 tahun mendukung stigma dan total skor rata-
Survivors In Variabel rata stigma adalah 28,5 ± 7,1 [R = 6–39].
Kashmir, Independent : Covid-19 Rata-rata sub-skor stigma tertinggi untuk
India: A Cross- Dependent : stigma pada penyintas Covid- stigma yang diberlakukan (7,6 ± 1,8) [R
Sectional 19 = 2-9] dan stigma eksternal (15.0 ± 4.1)
Exploratory Instrument : kuesioner terkait stigma Covid- [R = 1-20]. Stigma yang diberlakukan
Study 19 dan sosio-demografi secara signifikan lebih tinggi pada pria
Analisis : Analisis univariabel skor domain dibandingkan dengan wanita. Stigma
dan skor total sebagai variabel dependen, yang diberlakukan dan stigma yang
koefisien korelasi digunakan selama diinternalisasi keduanya dikaitkan
berhari-hari sejak keluar, uji t-test sampel dengan pendidikan. Stigma yang
independen untuk variabel dikotomis, dan diberlakukan, stigma eksternal, masalah
analisis ANOVA untuk kategori variabel pengungkapan, dan total stigma secara
dengan >2 kategori. Brown-Forsythe F signifikan dikaitkan dengan pekerjaan.
untuk melaporkan nilai-p. Variabel yang Menjadi pengangguran dan sejak itu
27
ditemukan berhubungan dengan skor total debit diidentifikasi sebagai prediktor
pada p<0,20 dalam analisis univariabel independen dari total stigma
untuk membangun model regresi linier
multivariabel skor total sebagai variabel
terikat. Nilai p dua sisi dilaporkan dan
p<0,05 dianggap signifikan secara statistik.
(Jiang Covid-19- Desain studi : cross sectional 122 (2,4%) melaporkan diri mereka Research
et al., Related Stigma Sampel : 5039 di 31 provinsi di China sendiri dan 254 (5,0%) bahwa komunitas Gate
2020) and Its' Variabel tempat mereka tinggal memiliki sikap
Influencing Independent : Covid-19 stigmatisasi terhadap pasien Covid-19.
Factors: A Dependent : stigma terkait Covid-19 dan selain itu, 114 (2,5%) dan 475 (10,3%)
Rapid faktor pengaruhnya terhadap masyarakat di bahwa mereka sendiri dan komunitas
Nationwide Wuhan China tempat mereka tinggal, memegang
Study in China Instrument : kuesioner online terkait Covid- stigma terhadap orang-orang dari
19 dan sosio-demografis, wawancara online Wuhan, dimana daerah paling parah
pra-tes kuesioner terkena dampak di China. Orang berusia
Analisis : Analisis deskriptif termasuk >40 tahun, di daerah epidemi parah (aor
sarana untuk variabel kontinue dan = 2.15, 95% ci [1.12-4.13]), dan merasa
persentase untuk data kategorikal. Uji chi- sulit menemukan dan memahami
square dilakukan untuk membandingkan informasi tentang covid-19 (aor = 1,91,
stigma terkait Covid-19 antar kelompok. 95% ci [1.08-3.27]; aor = 1.88, 95% ci
Analisis regresi logistik biner digunakan [1.08-3.29]) lebih menstigmatisasi
untuk menguji hubungan variabel pasien Covid-19. Laki-laki berusia 41-50
independen dengan stigma terkait Covid-19. tahun, dan kesulitan memahami
Semua perbandingan dilakukan dengan dua informasi (aor = 2,08, 95% ci [1,17-
28
sisi. Ambang signifikansi adalah p-value 3,69]) lebih menstigmatisasi orang dari
<0,05. Wuhan
(Yadav A Study On Desain studi : cross sectional 70% peserta merasakan semacam Research
et al., Stigma and Sampel : 424 profesional kesehatan dari stigma, 50% dari peserta penelitian Gate
2020) Apprehensions petugas medis, fakultas, konsultan, melihat beberapa bentuk stigma di
Related To penghuni senior dan junior, magang dan daerah mereka, 46% mengamati
Covid-19 perawat yang bekerja di New Delhi perubahan perilaku tetangga mereka.
Among Variabel Sekitar 20% peserta mengalami stigma,
Healthcare Independent : prefesional kesehatan di garis seperti perilaku kasar atau pelecehan
Professionals depan Covid-19 New Delhi dari tetangga/tuan tanah. Sebuah
In Delhi Dependent : stigma dan kekhawatiran hubungan yang signifikan secara statistik
terkait Covid-19 diamati antara status perkawinan (p =
Instrument : kuesioner online stigma terkait 0,038), penunjukan (p = 0,021) dan
Covid-19 dan sosio-demografi tempat tinggal (p = 0,013) peserta
Analisis : Variabel kontinue dinyatakan penelitian dan persepsi stigma diantara
sebagai median. Uji Chi square untuk mereka. Tingkat kesadaran tentang HCQ
menguji hubungan statistik persepsi stigma tinggi (94,3%), tetapi >60% tidak
dengan karakteristik sosiodemografi peserta mengkonsumsinya karena kekhawatiran
penelitian. Nilai P <0,05 dianggap signif tentang sisi efek
ikan secara statistik.
(Bhatt Perceptions Desain studi : Qualitative Covid-19 telah menimbulkan stigma dan Research
et al., And Sampel : 88 masyarakat di distrik diskriminasi sosial yang tinggi, terutama Gate
2020) Experiences Of Kathmandu, Kanchanpur, Bajura dan Jhapa, terhadap tenaga kesehatan, anggota
The Public Nepal (48 diskusi kelompok berfokus dan keluarganya, orang yang berasal dari
29
Regarding The 40 individu di garis depan) luar negeri, dan orang yang tinggal di
Covid-19 Variabel karantina. Responden merefleksikan
Pandemic In Independent : pandemi Covid-19 pengalaman mereka tentang diskriminasi
Nepal: A Dependent : Persepsi dan pengalaman sosial dan stigma di komunitas mereka.
Qualitative publik di Nepal Petugas kesehatan diusir dari rumah
Study Using Instrument : Wawancara terkait Covid-19 mereka. Selain itu, mereka tidak diberi
Phenomenologi dan pengalaman hidup selama pandemi makan dan penginapan yang layak di
cal Analysis Analisis : Analisis fenomenologi Colaizzi hotel. Positif Covid-19 tidak dihargai di
untuk menganalisis transkrip mencakup masyarakat. Orang dari luar negeri
pengenalan, mengidentifikasi pernyataan dijauhi oleh masyarakat dan mereka
penting, merumuskan makna, yang pulang dari karantina setelah
mengelompokkan tema, mengembangkan terkonfirmasi negatif, tidak diizinkan
deskripsi lengkap, menghasilkan struktur masuk ke rumah mereka. Masyarakat
fundamental dan mencari verifikasi struktur menentang keputusan pemerintah untuk
fundamental. Dua peneliti terlibat dalam membuat pusat karantina di desanya.
meninjau data secara independen dan Orang yang berjalan kaki dilarang
merumuskan tema setelah meringkas dan melewati depan rumah.
mengekstraksi isi yang bermakna.
(Rimaw The Difference Desain studi : cross sectional 85% setuju menerima jika ada tersangka Google
ati & Of Social Sampel : 224 terdiri 84% perempuan, usia Covid-19 dalam kehidupan Scholar
Handay Stigma At The rata-rata 26 tahun, 61% lulusan SMA penghuninya, 83% setuju untuk
ani, Beginning Of Variabel mencurigai orang dari luar penduduknya
2021) The Covid-19 Independent : awal pandemi Covid-19 akan membawa Covid-19 dan 60%
Pandemic berdasarkan karakteristik demografi merasa tidak nyaman jika di
Based On Dependent : Perbedaan Stigma Sosial lingkungannya ada kasus Covid-19, serta
30
Demographic Instrument : kuesioner stigma Covid-19 90% mengisolasi diri jika salah satu
Characteristics Analisis : analisis deskriptif untuk lingkungan mereka positif Covid-19
In Indonesia menghitung frekuensi dan persentase. Uji-T
test untuk mengukur perbedaan signifikansi
berdasarkan masing-masing variabel
(Novita Stigma Desain studi : cross sectional Analisis univariate menunjukkan Stigma Google
& Elon, Masyarakat Instrumental kategori rendah 33%, tinggi Scholar
2021) terhadap Sampel : 300 masyarakat Kota Bandung 67%, Stigma Simbolis rendah 44,7%,
Penderita Variabel tinggi 55,3%, Stigma Kesopanan rendah
Covid-19 Independent : Stigma Covid-19 80,3%, tinggi 19,7% dan Penerimaan
Dependent : Penerimaan masyarakat masyarakat baik 75% dan buruk 25%.
Instrument : kuesioner online terkait stigma Analisis chi-square menunjukkan
Covid-19 hubungan signifikan stigma
Analisis : Analisis univariate menunjukkan instrumental, simbolis dan kesopanan
Stigma Instrumental kategori rendah dan terhadap penerimaan masyarakat.
tinggi stigma simbolis, stigma kesopanan Semakin tinggi stigma instrumental dan
rendah dan penerimaan masyarakat baik dan stigma simbolis di masyarakat maka
buruk. Analisis chi-square menunjukkan semakin buruk penerimaan masyarakat
hubungan yang signifikan stigma terhadap Covid-19
instrumental, simbolis dan kesopanan
terhadap penerimaan masyarakat
31
BAB IV
PEMBAHASAN
berusia remaja dan dewasa. Sampel responden pada artikel sebagian besar berasal
dari masyarakat umum, petugas kesehatan karena sebagai garis terdepan dalam
pendidikan yang tinggi (Novita & Elon, 2021; Dar et al., 2020; Jiang et al., 2020).
terhadap stigma dan penghindaran pada mereka yang memiliki pendidikan yang
lebih tinggi (Oktaviannoor et al., 2020; Zandifar et al., 2020). Tingkat pendidikan
yang lebih tinggi memiliki pengatahuan yang lebih dibandingkan dengan yang
Usia juga berpengaruh terhadap stigma, orang yang berusia diatas 40 lebih
tentang Covid-19 (Jiang et al., 2020). Ciftci dan Samir, menyatakan bertambahnya
rendah terhadap mereka yang berusia lebih tua (Çiftci et al., 2020; Samir et al.,
perempuan. Stigma yang diberlakukan secara signifikan lebih tinggi pada pria
dibandingkan dengan perempuan (Dar et al., 2020). Hal ini sesuai dengan
32
penelitian Zandifar menyatakan perempuan lebih tinggi melakukan pengindaran
terhadap Covid-19 (Zandifar et al., 2020). Penelitian yang lain juga menyatakan
stigma yang lebih tinggi dilakukan oleh responden laki-laki daripada perempuan
(Novita & Elon, 2021; Jiang et al., 2020). Stigma terkait Covid-19 biasanya
terjadi pada penderita dan petugas kesehatan mengingat kontak mereka dengan
virus ini.
menyatakan bahwa 60% setuju bahwa mereka merasa tidak nyaman jika di
seseorang dengan Covid-19” dan prevalensi di antara orang yang selamat dari
dukungan dan pemahaman oleh keluarga atau teman serta diminta untuk
mengosongkan rumah oleh tuan tanah mereka dan diboikot secara sosial
sehingga juga berpengaruh pada keluarga mereka. Rumah diberi label sebagai
lain yang tidak memiliki Covid-19 disekitarnya (Alatrany, 2020). Stigma yang
sama juga terjadi pada mereka yang kembali dari luar negeri, mereka dijauhi
virus ini. Secara signifikan lebih mungkin petugas kesehatan mengalami 70%
stigma dengan hampir 20% dalam bentuk perilaku kasar pelecehan, dan
intimidasi (Dye et al., 2020; Yadav et al., 2020). Perawat dicap sebagai
tentang petugas kesehatan tidak boleh keluar di tempat umum, harus memiliki
dipisahkan dari keluarga mereka serta diusir dari rumah mereka. (Taylor et al.,
C. Pandangan
Covid-19 berisiko lebih tinggi untuk tidak berinteraksi sosial dengan orang
yang dicurigai Covid-19. Sehingga, mereka mungkin menjaga jarak sosial dan
memiliki interaksi sosial yang sedikit dengan orang yang dicurigai Covid-19
dan oleh karena itu mungkin memiliki tingkat stigma yang lebih tinggi (Jiang
ketakutan dan khawatir. Mereka takut dan khawatir tertular Covid-19 sehingga
yang percaya bahwa mereka sendiri telah terinfeksi Covid-19 dan meninggal
2020).
penderita Covid-19, petugas kesehatan dan keluarga mereka serta orang asing
atau orang dari luar daerah mereka karena dianggap sebagai pembawa virus
keyakinan salah tentang Covid-19 yang dipicu oleh rumor yang beredar di
berita dan menyebar melalui media sosial (Bursztyn et al., 2020, Pennycook et
al., 2020). Karena Covid-19 merupakan penyakit baru dan fakta seputar cara
untuk membedakan kebenaran dari informasi yang salah (Islam et al., 2021,
2020-2021. Kedua semua artikel juga dilengkapi dengan lisensi seperti DOI
atau ISSN. Terakhir, terkait bahasa yang digunakan dalam studi ini lebih
Namun, dari keunggulan yang ada penelitian ini juga memiliki keterbatasan.
Keterbatasan yang terkait dengan ulasan ini adalah pertama, peneliti tidak
PENUTUP
A. Simpulan
4. Mereka yang tinggal di daerah dengan kasus penyebaran yang tinggi lebih
38
B. Saran
penyakit, penularan, dan pemeriksaan dini jika ada gejala untuk mengurangi
masyarakat tentang pembawa virus bisa dihilangkan. Hal ini dapat dilihat dari
data kasus petugas kesehatan yang terpapar Covid-19 lebih tinggi, sehingga
stigma yang terjadi juga tinggi. Penderita Covid-19 tetap menjaga kesehatan,
isolasi mandiri baik secara kolektif maupun individu untuk mengurangi stigma
C. Conflict of Interest
Literature Review ini ditulis secara mandiri oleh peneliti, sehingga tidak