Anda di halaman 1dari 32

LITERATURE REVIEW

Pencegahan Pajanan Coronavirus Disease-19 (COVID-19) pada Lansia

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Gerontik 

Disusun oleh:

Kelompok Tutor J

Azrania Fatima 220110180145


Malihatunnisa Nurrofikoh 220110180147
Oktaviani Fauziah 220110180148
Hediati Hastuti 220110180149
Nurrahmi Annisa 220110180151
Gendis Fujiyastuti 220110180152
Hansen Hendrawan 220110180153

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
Tahun Akademik 2020/2021
Literature Review: Pencegahan Pajanan Coronavirus Disease-19
(COVID-19) pada Lansia

PENDAHULUAN COVID-19 merupakan penyakit


Penyakit Coronavirus (COVID- yang menyerang sistem pernapasan,
19) pertama kali ditemukan di Wuhan, sehingga orang yang terinfeksi virus ini
China (Wuhan Municipal Health dapat mengalami pneumonia yang
Commission, 2019). COVID-19 ini diakibatkan oleh mikroba patogen. Selain
memiliki karakteristik penyebaran itu, manifestasi klinis dari COVID-19
komunitas, yang menyebabkan wabah terdiri dari demam, batuk, kelelahan, nyeri
COVID-19 menyebar dengan cepat ke otot atau badan, kesulitan pernafasan, sakit
seluruh Cina, kemudian menimbulkan tenggorokan, hilangnya rasa atau kepekaan
kekhawatiran besar di dalam negeri dan indera pembau, dan sakit kepala (Ibrahim
Internasional. Sehingga, Organisasi & Mahmoud, 2020).
Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Rute penularan transmisi utama
bahwa pandemic COVID-19 menjadi dari COVID-19 berasal dari droplet yang
fokus Internasional darurat kesehatan keluar saat batuk atau bersin dan kontak .
masyarakat. Pada 30 Juni 2020, jumlah Prevalensi penyebaran COVID-19 terjadi
kasus yang dikonfirmasi melebihi 10,1 juta pada berbagai usia. Lansia merupakan
kasus dengan lebih dari 0,5 juta kematian populasi rentan terhadap risiko infeksi
(J, Wang & et al, 2020). Di amerika COVID-19. Hal ini disebabkan lansia
jumlah kasus yang dikonfirmasi telah mengalami penurunan fungsi kognitif,
melebihi 2 juta, yaitu terhitung sekitar fungsi fisiologis, dan kebugaran fisik yang
25% dari total kasus yang dikonfirmasi buruk, serta fungsi kekebalan yang rendah
dunia. Di Indonesia, COVID-19 pertama yang mendasari kerentanan yang lebih
kali dilaporkan pada 2 Maret 2020 tinggi dari populasi lainnya (Sun, Yang, &
sejumlah 2 kasus, data 31 Maret 2020 Zhang, 2020). Sehingga saat terinfeksi,
menunjukan bahwa kasus yang lansia dapat mengalami komplikasi akut
terkonfirmasi sebanyak 1.528 kasus dan yang menyebabkan meningkatkan angka
136 kasus kematian (Kementerian mortalitas dan morbiditas pada lansia
Kesehatan Republik Indonesia, 2020). akibat COVID-19. Sebuah laporan
kelembagaan terbaru menunjukan bahwa
usia rata-rata pasien yang mengalami digunakan dalam pencarian data adalah
COVID-19 adalah usia 80 tahun “Pencegahan”, “Covid-19” atau “Virus
(Bianchetti, et al., 2020). Di Arkansas, 51 Corona” atau “Novel Virus Corona”,
dari 280 kasus COVID-19 ditemukan di “Orang Tua” atau “Lansia” atau “Geriatri”,
panti jompo. Di Louisiana, setidaknya 61 Bukan “Review”. Keseluruhan kata kunci
panti telah mengkonfirmasi total 261 tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa
penghuninya positif COVID (J, Wang & et Inggris dan disusun dalam bentuk
al, 2020). Hal ini menjadi bukti bahwa kombinasi kata kunci : (((((((prevention)
orang yang memiliki usia lebih dari 65 AND (COVID-19)) OR (Coronavirus)) OR
tahun memiliki resiko lebih tinggi untuk (Novel coronavirus)) AND (older adults))
tertular COVID-19. OR (elderly)) OR (geriatric)) NOT
Dengan peningkatan kasus (review). Kriteria inklusi pada proses
terjangkit COVID-19, banyak negara telah pencarian data adalah jenis artikel dengan
melakukan tindakan pencegahan (J, Wang batasan/periode publikasi jurnal dalam 1
& et al, 2020). Tindakan pencegahan pada tahun terakhir (2019-2020. Database
populasi lansia serta mengurangi kasus elektronik yang digunakan dalam
baru dan kematian akan menjadi kunci pencarian data yaitu EBSCOhost, PubMed,
dalam mengatasi pandemic COVID-19 ini. ScienceDirect, dan Google Scholar.
Tujuan dari dibuatnya Literatur Review ini HASIL
adalah untuk menjelaskan tindakan Pencarian artikel melalui database
pencegahan maupun pengendalian EBSCOhost, PubMed, ScienceDirect, dan
COVID-19 yang dapat dilakukan lansia. Google Scholar ditemukan sebanyak 5942
Pengetahuan publik terhadap tindakan artikel yang berasal dari EBSCOhost, 285
pencegahan ini diharapkan dapat artikel dari ScienceDirect, 1634 artikel dari
mempengaruhi kepatuhan masyarakat Pubmed, serta 317 artikel yang berasal dari
dalam melakukannya.  Google Scholar dengan menggunakan
kombinasi kata kunci di atas. Kemudian
METODE dilakukan screening melalui pemilihan
Metode yang digunakan pada judul dan abstrak, didapatkan 7 artikel
artikel ini adalah studi pustaka dengan yang berkaitan dengan bahasan. Adapun
teknik literature review. Pada tahapan pencegahan penyebaran COVID-19 pada
metode, dilakukan pengumpulan, analisis, lansia disajikan pada Tabel 1 berikut
dan penyeleksian data yang berkaitan dengan efektivitas pengelolaan yang
dengan topik artikel. Kata kunci yang dilakukan. 
Tabel 1. Daftar Artikel yang Direview

No Judul Penulis dan Tujuan Metode Intervensi Hasil Kesimpulan


Tahun

1. Coronavirus Heather Untuk - Intervensi pencegahan ABCD COVID-19 : -


Disease 2019 D'Adamo, memberikan 1. Tidak 1. Awareness
in Geriatrics Thomas informasi, membolehkan (kesadaran)
and Long‐ Yoshikawa, wawasan, dan pengunjung untuk Tenaga kesehatan
Term Care: dan  Joseph pendekatan masuk ke LTCF haru sadar terkait
The ABCDs G. Ouslander yang kecuali ada urusan penyakit klinis
of COVID‐19 (2020) direkomendasi yang penting dan umum dan
kan untuk mendesak gangguan pada
COVID-19 2. Tidak lansia. Banyak
dalam  long‐ menggunakan penghuni LTCF
term facility ruang makan menderita
setting bersama seperti demensia, riwayat
biasanya stroke, atau masalah
3. Pemantauan kesehatan lain yang
tanda-tanda vital mungkin menutupi
dan status klinis manifestasi Infeksi
harus ditingkatkan covid19. 
selama periode 2. Behaviour
COVID-19, (perilaku)
terutama bagi 3. Perilaku tenaga
warga LTCF kesehatan dan staff
4. Semua penghuni yang berada di
harus dievaluasi LTCF harus
untuk perubahan menerapkan
kondisi setidaknya perilaku yang dapat
tiga kali per mengurangi
periode 24 jam penyebaran virus.
dan memiliki Dan juga Dokter
pengukuran suhu dan staf LTCF
harian harus siap untuk
5. Mencuci tangan bertindak cepat
secara teratur ketika seorang
selama 20 detik pasien / residen
dengan sabun diidentifikasi
dan / atau sebagai berisiko
membersihkan tinggi COVID-19
tangan dengan dan / atau memiliki
antiseptik berbasis temuan klinis yang
alkohol setelah sesuai dengan
kontak dengan virus
pasien atau 3. Containment
permukaan yang (penahanan)
berpotensi dapat a. Preparation
menampung virus Untuk menerapkan
(misalnya, gagang langkah-langkah
pintu, pegangan secara efektif untuk
tangga, menu tidak hanya
restoran, tombol mengidentifikasi
lift, komputer yang baru
yang umum infeksi tetapi juga
digunakan, dll)  mencegah
6. Menghindari penyebaran
menyentuh area COVID-19 lebih
wajah seseorang lanjut. Staff LCTF
termasuk mulut, harus memiliki
hidung, dan mata  pengetahuan yang
7. Pembersihan dan jelas tentang
desinfektan yang stakeholders dan
sering terhadap peran mereka dalam
kamar mandi, situasi ini
pancuran, rel b. Preventive
tempat tidur, intervention
pegangan tangan 4. Decisions(Keput
lorong, kenop usan)
pintu, lift,
pegangan tangga,
dan semua
peralatan yang
akan digunakan
oleh pasien /
penghuni dan /
atau staf harus
dilaksanakan
8. Menjaga jarak 3
hingga 6 kaki dari
orang lain.
9. Pertemuan atau
konferensi tatap
muka harus
dikurangi 
10. Staf, penghuni,
dan pengunjung
LTCF(Long-Term
Care Facility)
harus dididik dan
diberi tahu tentang
manifestasi klinis
infeksi COVID-19
dan diskrining
setiap hari
sebelum
memasuki fasilitas
11. Pengingat
manifestasi klinis
COVID-19 dan
intervensi
preventif harus
mencakup tanda
dan poster yang
dipasang di
seluruh fasilitas,
terutama di kamar
hunian, toilet
karyawan dan
ruang istirahat,
serta di pintu
masuk gedung
12. Penerimaan baru
ke LTCF hanya
boleh diizinkan
jika calon
penduduk telah
diskrining negatif
untuk COVID-19.
Jika skrining
belum dilakukan,
penerimaan harus
dihindari atau
ditunda sampai
skrining selesai

2. Recommendat J. Wang et bertujuan - Pada orang dewasa - Lansia perlu


ions for the al.Qiong untuk sehat dengan sistem melakukan
prevention Chen1 | memberikan imun yang baik, virus pemeriksaan
and treatment Lijing bantuan dapat dengan mudah Laboratorium dan
of the novel Wang1 | informasi  tereliminasi oleh Rontgen
coronavirus Weiwei Yu2 | dalam sistem imun dengan (Laboratory test
pneumonia in Huan Xi3 | pencegahan cepat, berbeda dengan and Chest
the elderly in Qiang dan lansia yang sudah imaging) secara
China  Zhang4 | pengobatan banyak mengalami langsung/lebih
Xinyu Chen5 NCP dan penurunan sistem awal tanpa isolasi
| Kui Huang2 Penurunan imun, sehingga jika mandiri terlebih
| Xiang Lu6 | tingkat risiko ditemukan beberapa dahulu.
Xinmin Liu7 bagi populasi ciri-ciri tanda dan
| CunTai lansia. gejala Covid-19
Zhang2 | (meskipun pada lansia
Jianye tanda dan gejala tidak
Wang3  dapat dipastikan secara
langsung mengingat
pertimbangan
komorbiditas pada
lansia) namun
sebaiknya langsung
melakukan
pemeriksaan
laboratorium dan
Rontgen (Laboratory
test and Chest
Imaging) tanpa
melakukan isolasi
mandiri terlebih
dahulu. Hal ini
dikarenakan
pencegahan,
pemeriksaan dan
penanganan pada
lansia perlu tindakan
cepat

3. Prevention of J.K Chhetri, Menyebarkan - Pedoman dasar untuk Tidur nyenyak, makan Direkomendasika
COVID-19 in P. Chan, H. beberapa mencegah Covid-19 dengan baik, dan n untuk secara
Older Adults : Arai, S. Chul rekomendasi pada older adult olahraga dapat aktif menerapkan
A Brief Park, P. untuk dengan COVID- membantu menjaga COVID-IAGG-
Guidance Sriyani melindungi IAGG-AO sebagai kekebalan tubuh dan AO sebagai dasar
From The Gunaratne, S. populasi  older berikut: terjadinya kelemahan. panduan untuk
International Setiati, P. adult di 1. C – Catnap mencegah infeksi
Association Assantachai wilayah Asia (Cukup tidur) Distancing merupakan COVID-19 pada
For On Behalf of berdasarkan 2. O- Optimistic cara paling mudah older adults
Gerontology The sumber yang (emosi yang untuk mencegah infeksi orang.
And International valid untuk dibagun untuk COVID-19 secara fisik.
Geriatrics Association mencegah menjaga kesehatan
(IAGG) for terpaparnya jiwa) Menjadi optimis atau
Asia/Oceania Gerontology COVID-19 3. V- Vigor tangguh dapat
Region (melakukan menghindarkan
(2020) aktifitas secara masalah mental pada
aktiv di dalam lansia. Selain itu untuk
gedung) menjaga status mental
4. I- Intake  yang sehat adalah
(adanya asupan dengan menjaga
nutrisi yang cukup interaksi sosial yang
serta menjaga konstan melalui alat
kebersihan mulut) komunikasi seperti
5. D- Distancing internet dan alat media
(Jaga jarak) lainnya.
6. I- Increase
your social Mendapatkan cukup
support/social sinar matahari di pagi
contact through hari dapat memberikan
communication Vitamin D yang dapat
technology mengurangi risiko
(Meningkatkan infeksi
dukungan dan
kontak sosial Disinfeksi dengan
melalui menggunakan sanitizer
komunikasi atau sabun untuk
berbasis teknologi menghentikan
dengan teman dan penyebaran infeksi
keluarga)
7. A-Administer
routine medicine
(Berikan
pengobatan rutin)
8. G- Get enough
sunlight in the
morning
(dapatkan sinar
matahari yang
cukup di pagi hari)
9. G- Go to
Emergency
Room/ Call
emergency
services
(Pergi ke Ruang
Gawat Darurat /
Panggil layanan
darurat jika sesak
napas, dada nyeri,
demam terus
menerus, kurang
asupan makanan,
rasa lelah
sepanjang waktu,
atau ketika
pengasuh /
keluarga Anda
tidak dapat
membangunkan
Anda atau Anda
tidak dapat
berkomunikasi
dengan mereka)
10. A- Actively
washing your
hand with
sanitizer or soap
(Selalu mencuci
tangan dengan
sanitizer atau
sabun)
11. O- Order your
food and medical
supplies through
your
family/caregiver/o
nline 
(Dapatkan
makanan melalui
keluarga,
pengasuh, atau
memesan secara
online)

4. Improving the Angelo Meningkatkan - - Prinsip utama 1.pasien dengan


care of older Bianchetti,  asuhan perawatan lansia dalam usia lanjut
patients Giuseppe keperawatan pandemi COVID-19  diketahui
during the Bellelli, kepada lansia 1) Lansia tinggal memliki
COVID-19 Fabio selama masa dirumah peningkatan
pandemic Guerini, pandemic  a. Penilaian proaktif resiko infeksi
Alessandra oleh dokter umum SARS-CoV-2
Marengoni, atau perawat yang parah, namu
Alessandro keluarga untuk belum jelas
Padovani, mengevaluasi apakah usia
Renzo b. Perkembangan itu sendiri adalah
Rozzini, dan gejala COVID-19 penyebab
Marco yang khas dan utamanya
Trabucchi. gejala atipikal, 2.peran kondisi
seperti perubahan kehidupan,
status kognitif komorbiditas,
secara tiba-tiba, kerapuhan dan
timbulnya gangguan modifikasi 
perilaku atau spesifik
penurunan status biologis yang
fungsional yang berkaitan dengan
dapat menyebabkan penuaan belum
kecurigaan infeksi dipahami
Care giver 3.Kami sangat
a. Pengobatan percaya bahwa
penyakit kronis sekarang prinsip
b. Jika COVID19 pengobatan
dicurigai berikan geriatrik harus
kunjungan di rumah berpusat pada
c. Melakukan rapid perawatan
swab test  Pasien COVID-
d. Mulai pengobatan 19 karena mereka
farmakologis dan adalah prioritas
evaluasi kebutuhan utama untuk
oksigen menyediakan
e. Evaluasi kemungkinan 
kelemahan, asuhan terbaik
multimorbiditas, bagi pasien lanjut
sindrom geriatri, usia 
dan efek samping               
pengobatan
f. Mendidik anggota
keluarga untuk
mengelola isolasi
dan melindungi
pasien
g. Kaji kebutuhan
rawat inap
2) Lansia di rumah
sakit
a. Tetapkan prognosis
pasien saat masuk
dan tentukan
kebutuhan
perawatan intensif
rendah, sedang atau
tinggi
b. Menerapkan
protokol untuk
pencegahan dan
pengobatan
delirium, mengelola
komplikasi perilaku
dan fungsional,
memberikan
perawatan suportif
dan paliatif
c. Rencanakan
perawatan setelah
pulang
3) Lansia yang tinggal
di fasilitas
perawatan jangka
panjang
a. Jika gejala khas
atau atipikal
COVID19
b. Lakukan tes
konfirmasi
c. Isolasi jika ada 
kasus positif
d. Berikan perawatan
khusus dan suportif
e. Mengevaluasi
kebutuhan rawat
inap (dengan
menilai harapan
hidup, status
kesehatan umum,
status kognitif dan
fungsional, dan
tingkat keparahan
gejala) serta
kemampuan LTC
untuk mencapai
tujuan perawatan
f. Libatkan keluarga
pasien dalam
pilihan terapeutik
g. Menyediakan APD
dan pantau
keberadaan
COVID-19 di
antara para
profesional
perawatan

5  Relationship Sally Menentukan Penelitian ini - 1. Mengetahuan Pengetahuan dan


Between Mohammed hubungan merupakanpenel tertinggi mengenai pelaksanaan
Knowledge, Elsayed antara itian COVID-19 berasal praktik
Preventive Ibrahim1, , pengetahuan, korelasional dari sosial media pencegahan pada 
Practices Marwa praktik deskriptif cross- untuk kedua grup Older adult lebih
and Fear from Abdelhamid preventif, dan sectional dengan (middle age dan rendah
COVID-19 Mohammed ketakutan setting older adult) dibandingkan
among Mahmoud terhadap penelitian 2. Lebih dari dua dengan golongan
Middle Aged COVID-19 di dilakukan di per lima orang middle age.
and Older tengah-tengah klinik rawat dewasa paruh baya Adapun golongan
Adults: lansia dan jalan asuransi (middle age) dan older adult
During the orang dewasa kesehatan Temai lebih dari satu per memiliki  tingkat
Novel akhir selama Elamdid, tiga orang dewasa ketakutan
Coronavirus wabah virus berafiliasi yang lebih tua terhadap COVID-
Outbreak korona  dengan (older adult) 19 lebih tinggi.
Kementerian memiliki praktik Terlihat bahwa
Kesehatan pencegahan golongan middle
Mesir. Adapun COVID_19 yang age yang
subjek penelitian baik. memiliki
berjumlah 185 3. Adanya pengetahuan dan
orang yang hubungan signifikan praktik
terbagi menjadi antara pengetahuan pencegahan lebih
kelompok orang COVID-19 dan tinggi memiliki
dewasa paruh praktik pencegahan ketakutan yang
baya (middle dan ketakutan  pada lebih rendah
age) dan orang subjek penelitian terhadap COVID-
dewasa yang (P= 0,0000) 19 sehingga ada
lebih tua (Older 4. Terdapat hubungan antara
adut) dengan perbedaan yang pengetahuan,
metode signifikan antara praktik
pengumpulan kedua kelompok pencegahan, dan
data melalui mengenai ketakutan
wawancara dan pengetahuan dan terhadap COVID-
pengkajian skala praktik pencegahan 19. Hal ini
ketakutan.  COVID-19 dan menandakan
tingkat ketakutan bahwa adanya
COVID-19 yang pengetahuan,
lebih tinggi kesadaran, dan
(P=0.000). langkah untuk
mencegah
berdampak pada
ketakutan
terhadap COVID-
19. 

6. Protecting Edward Alan Edisi khusus Penelitian ini apa yang dibutuhkan Penulis Masalah covid-19
and Miller, PhD, Journal of mengamati dari adalah pengujian yang mengidentifikasi muncul dengan
Improving the MPA (2020) Aging & beberapa artikel. lebih baik, penilaian tantangan yang perlu sangat cepat.
Lives of Social Policy Artikel-artikel yang lebih baik, diatasi, termasuk Untuk sarjana
Older Adults ini yang termasuk ditingkatkan termasuk kemunduran ekonomi berbasis
in the mengeksploras dalam masalah * kemungkinan yang (dari hambatan untuk universitas yang
COVID-19 i berbagai cara ini, yang ditulis lebih besar untuk memasuki kembali perlu belajar
Era di mana oleh para sarjana menjadi dukungan angkatan kerja dan mengajar dari
pandemi terkemuka di sosial, jaminan bahwa kehilangan tabungan jarak jauh dengan
COVID-19 bidangnya kebutuhan dasar pensiun) dan efek cepat dan untuk
telah masing-masing, terpenuhi, dan kesehatan dan tetap terhubung
memengaruhi berfokus pada perlindungan bagi kesejahteraan yang dengan siswa
orang dewasa salah satu dari pekerja rumahan. merugikan (dari disertasi dan
yang lebih tua delapan penyakit menarik perhatian pada gangguan layanan, pembimbing
dan keluarga, utama yang kebutuhan perawatan peningkatan isolasi dan lainnya,mereka
pengasuh, dan dipengaruhi oleh transisi lansia  orang kecemasan  , dan mengalami
komunitas COVID-19 dewasa dipulangkan infeksi COVID-19), hambatan dalam
mereka.  Ini dari rumah sakit ke diperburuk oleh efek melakukan
mengusulkan komunitas dengan negatif dari usia yang penelitian.pada
kebijakan dan COVID-19. terus-menerus, masa pandemi ini
strategi untuk seksisme, dan rasisme semua orang
melindungi dan pada orang dewasa membuat
meningkatkan yang lebih tua. Pada penyesuaian yang
kehidupan saat yang sama, penulis signifikan pada
orang tua mengidentifikasi kehidupan
selama peningkatan pribadi mereka
pandemi. konektivitas melalui dalam konteks
teknologi dan platform pekerjaan,
online, hubungan sekolah  dan
keluarga dan dosis penitipan
antargenerasi yang lebih anak. Ancaman
kuat, dan peningkatan terhadap
kualitas hidup melalui kesehatan dan
pengakuan yang lebih stres yang
besar tentang diakibatkan serta
pentingnya perawatan kelelahan tidak
diri, manajemen waktu, dapat
pengurangan isolasi, diremehkan,
dan arahan lanjutan dan diperburuk oleh
lainnya.  tanggapan
pemerintah
(federal dan,
dalam beberapa
kasus, negara
bagian) yang
hanya dirancang,
tampaknya, untuk
memperburuk
keadaan.

7. COVID-19 Theresa A. Home care Penelitian ini Hal yang dapat 1.204 HCA menanggapi Secara nasional,
exposures and Rowea, agencies menggunakan dilakukan untuk dengan sensus rata-rata HCA dan
infection Mallika (HCAs) analisis mencegah dan 96,2 (5−2800) pasien pengasuh (yang
control Patela, menyediakan kualitatif dari mengontrol infeksi dari setiap hari. Di 36 digaji) terekspos
among home Rachel pengasuh, yang data yang Covid-19 pada Home negara bagian, 238 dan positif
care agencies O’Conora, melakukan dikumpulkan Care (panti jompo); HCA melaporkan kasus COVID-19 di
Sheila peran penting dari survei 1. Karantina COVID-19 atau awal pandemi,
McMackinb, dalam menjaga nasional HCA. pengasuh. Banyak paparan di antara para ditambah dengan
Vicki Hoakc, kesehatan dan Survei dikirim HCA (Home Care pengasuh.  Akibatnya, protokol IPC
& Lee A. kesejahteraan melalui email ke Agencies) HCA mengalami yang terbatas.
Lindquista lansia. Namun, anggota asosiasi mengkarantina tantangan terkait Meskipun,
(2020) selama HCA nasional pengasuh selama 14 perubahan kebutuhan caregiver berada
pandemi pada 18 Maret hari, tetapi beberapa pasien (misalnya di garda terdepan
COVID-19, 2020. organisasi permintaan pengasuh yang memberikan
pengasuh Pertanyaan melaporkan jumlah menjadi menurun), perawatan
berpotensi termasuk waktu yang lebih kekurangan staf langsung pada
menyebarkan pertanyaan singkat, mulai dari (misalnya, takut akan lansia,  mereka
COVID-19 tentang satu hari hingga dampak COVID-19, dikecualikan dari
secara tidak demografi, lima hari. ketidakmampuan untuk federal, negara
sengaja. Kami paparan 2. Merekomendasi melatih pengasuh), dan bagian, dan
berusaha untuk COVID-19, efek kan pergi ke masalah manajemen strategi sistem
mengkarakteris COVID-19, dan pelayanan (misalnya, kesehatan untuk
asi efek protokol IPC kesehatan. ketidakmampuan untuk mengurangi
COVID-19 (Infection Beberapa HCA menyediakan penyebaran
pada HCA dan Prevention and memerlukan catatan persediaan). COVID-19.
memeriksa Control) dokter sebelum Rekomendasi pedoman Kebijakan untuk
kebijakan kembali bekerja. protokol IPC (Infection COVID-19 dan
pencegahan 3. Pengasuh tidak Prevention and Control) pandemi di masa
dan diperbolehkan beragam yang depan harus
pengendalian mengasuh lansia diterapkan oleh HCA, menyertakan
infeksi pada apabila bergejala ada yang merespon HCA dan
HCA dan hasilnya positif untuk yang terekspos pengasuhnya
setelah dites. COVID-19, melakukan untuk
4. Pemberian pengawasan terhadap mengoptimalkan
kontak pengasuh infeksinya, dan perawatan pada
yang positif kepada melaksanakan tindakan lansia.
lansia dari pihak pencegahannya. Selain
HCA. hal tersebut, HCA juga
memiliki kebijakan
terhadap PTO (Paid
Time Off), yaitu gaji
cuti para pengasuhnya.

PEMBAHASAN  menggunakan antiseptik, menghindari menyentuh wajah,


Pada penelitian D’Adamo et al, (2020), upaya yang harus pemantauan tanda-tanda vital, dan juga pemberitahuan informasi
dilakukan untuk menghadapi dan melawan COVID-19 di long term terkait COVID-19. 
care facilities adalah dengan konsep ABCD COVID yang terdiri Upaya pencegahan kedua yang dapat dilakukan ialah
dari kesadaran (Awareness), Perilaku yang baik (Behavior), melakukan pemeriksaan laboratorium dan Rontgen (Laboratory test
Penahanan (Containment), serta keputusan yang tepat (Decision). and Chest Imaging) apabila lansia mengalami gejala COVID-19.
Pencegahan penyebaran COVID-19 yang dilakukan di LTCF ada di Hal ini dijelaskan dalam penelitian Wang et. al (2020) yang
poin Containment, dalam poin tersebut pencegahan COVID-19 menyebutkan bahwa pencegahan, pemeriksaan dan penanganan
dilakukan dengan physical distancing, mencuci tangan pada lansia memerlukan tindakan yang cepat, mengingat secara
alamiah lansia memang sudah mengalami berbagai penurunan O - Order your food and medical supplies through your
fungsi tubuh termasuk sistem imun, sehingga proses penanganan family/caregiver/online. 
virus oleh sistem imun tidak secepat pada orang dewasa. Maka         Berbeda dengan artikel sebelumnya, penelitian yang
sebaiknya lansia langsung dilakukan pemeriksaan laboratorium dilakukan Ibrahim dan Mahmoud (2020) lebih berfokus untuk
tanpa melakukan isolasi mandiri. Pertimbangan lain yang juga menemukan hubungan antara pengetahuan, praktik preventif, dan
mendukung hal tersebut ialah kondisi lansia yang kerap kali ketakutan terhadap COVID-19 pada lansia dan dewasa akhir selama
memiliki penyakit komorbid atau penyakit penyerta, sehingga pandemic corona. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat
apabila timbul gejala maka gejala tersebut tidak dapat dipastikan hubungan yang cukup signifikan antara pengetahuan COVID-19 dan
secara langsung tanpa adanya pemeriksaan lanjutan. praktik pencegahan dan ketakutan pada lansia. Berdasarkan
Pencegahan ketiga ialah menerapkan dasar panduan penjelasan tersebut, dapat diketahui bahwa pemberian informasi atau
COVID-IAGGO (Chhetri, 2020). COVID-IAGGO diharapkan edukasi tentang COVID-19 merupakan salah satu cara untuk
mampu memberikan gambaran mengenai hal-hal apa saja yang meningkatan kesadaran lansia dalam melakukan praktik pencegahan
harus dilakukan oleh lansia guna mencegah penyebaran virus COVID-19. Sehingga edukasi merupakan salah-satu aspek yang
COVID-19. Adapun COVID IAGGO yang dimaksud ialah C – perlu diperhatikan dalam upaya pencegahan COVID-19.
Catnap atau cukup tidur, O - Optimistic, V - Vigor ( atau melakukan Pandemi COVID -19 menimbulkan berbagai perubahan
aktivitas secara aktif di dalam gedung, I- Intake yakni adanya dalam kehidupan sehari hari masyarakat dunia. Salah satu aspek
asupan nutrisi yang cukup serta menjaga kebersihan mulut, D - yang berubah dalam dunia kesehatan adalah perubahan prinsip
Distancing atau jaga jarak, A - Administer routine medicine, G - Get perawatan pada lansia. Pada masa pandemic COVID-19 prinsip
enough sunlight in the morning atau mendapatkan cahaya cukup perawatan lansia dilakukan dengan memperhatikan protocol
setiap pagi , G - Go to Emergency Room/ Call emergency services kesehatan untuk mencegah infeksi COVID-19. Prinsip perawatan
atau kunjungi fasilitas kesehatan di UGD apabila dirasakan adanya utama lansia saat pandemic COVID-19 menurut  Bianchetti, et.al
gejala-gejala, A - Actively washing your hand with sanitizer or soap (2020), dibagi menjadi 3 prinsip utama perawatan lansia yang
dibentuk berdasarkan tempat lansia berada. Tiga prinsip tersebut Upaya pencegahan menjadi penting untuk dilakukan pada
terdiri dari prinsip perawatan lansia yang tinggal di rumah, lansia semua kalangan termasuk lansia. Berdasarkan tujuh artikel tersebut
yang berada di rumah sakit, dan lansia berada di long term care dapat diidentifikasi bahwa terdapat berbagai bentuk upaya
facilities. Setiap prinsip perawatan memiliki konsep yang berbeda- pencegahan yang dapat dilakukan dalam rangka mencegah
beda, yang disesuaikan dengan kondisi tempat lansia berada. terjadinya penyebaran COVID-19 pada lansia. Meskipun antara satu
Dalam penelitian Miller, (2020), lebih memfokuskan dalam artikel dengan artikel lainnya memiliki perbedaan, namun secara
menanggulangi wabah COVID-19, kualitas hidup lansia handaknya keseluruhan, artikel-artikel tersebut menekankan pada perlunya
di tingkatkan. Beberapa caranya adalah dengan meningkatkan memberikan edukasi, menerapkan protokol kesehatan, dan
kualitas perawatan diri pada lansia, isolasi yang tidak membuat memberikan gambaran mengenai tindakan yang harus dilakukan
lansia cemas dan penanganan kecemasan pada lansia, serta apabila lansia mengalami gejala yang mengarah pada COVID-19.
mempererat hubungan antara keluarga dengan lansia. Adapun seluruh upaya tersebut ditujukan untuk mencegah dan
Pada Penelitian Rowea, et al (2020) lebih mengarah kepada menekan angka kejadian COVID-19 pada lansia. 
pencegahan yang dilakukan di lingkungan Panti Jompo ( Home Care Secara keseluruhan prinsip pencegahan COVID-19 pada
Agencies, HCA). Intervensi yang diberikan menunjukan bahwa lansia dari ke tujuh artikel memiliki perbedaan seperti perbedaan
yang perlu diwaspadai adalah penyebaran melalui pengasuhnya. dalam segi setting tempat, fokus pencegahan, pendekatan perawatan
Dikarenakan, hasil yang didapat dari 36 negara bagian, 238 panti dan efektivitas suatu tindakan pencegahan. Artikel pertama atau
jompo (HCA) menginformasikan bahwa terdapat kasus positif pada artikel yang dibuat oleh D'Adamo, et. al (2020) lebih berfokus pada
para pengasuhnya. Sehingga, perlu dilakukan protokol IPC pencegahan COVID-9 di long term care facilities. Sedangkan artikel
(Infection Prevention and Control) terhadap COVID-19 dengan baik kedua lebih berfokus pada tindakan yang harus dilakukan ketika
untuk menekan penyebaran COVID-19 di lingkungan Panti Jompo lansia terindikasi memiliki gejala COVID-19 (Wang et.al, 2020). 
(HCA). Selanjutnya, cara pencegahan COVID-19 pada artikel ketiga adalah
dengan COVID-IAGG-AO, pencegahan tersebut merupakan
pedoman dasar yang dibentuk dari kumpulan kependekan prinsip bahwa lansia merupakan populasi berisiko terifeksi COVID-19,
pencegahan COVID-19 pada lansia (Chhetri et.al, 2020).  Artikel sehingga tindakan pencegahan menjadi kunci untuk menjaga
yang keempat lebih berfokus pada prinsip perawatan lansia yang keselamatannya. Oleh sebab itu, besar harapan kami tindakan-
dibedakan dan didasarkan oleh setting waktu yang berbeda tindakan pencegahan di atas dapat diaplikasikan oleh masyarakat
(Bianchetti, et.al, 2020).  Selanjutnya, artikel lima yang dibuat oleh terkhusus lansia.
Ibrahim dan Mahmoud (2020) berfokus pada hubungan edukasi
COVID-19 dengan perilaku pencegahan. Sedangkan artikel DAFTAR PUSTAKA
enam yang dibuat oleh  Miller (2020) lebih berfokus pada strategi Bianchetti, A., Bellelli, G., Guerini, F., Marengoni, A., Padovani,
untuk melindungi dan meningkatkan kehidupan lansia selama R., & Trabucchi, M. (2020). Improving the Care of Older
pandem. Dan yang terakhir yaitu artikel ketujuh lebih membahas Patients during the COVID-19 Pandemic. Aging Clinical
pencegahan COVID-19 pada lansia di home-care (Rowea et.al, and Experimental Research, 1883-1888.
2020). Ibrahim, S. M., & Mahmoud, M. A. (2020). Relationship Between
Knowledge, Preventive Practices and Fear from COVID-19
SIMPULAN among Middle Aged and Older Adults : During the Novel
Coronavirus Outbreak. American Journal of Nursing
SARAN Science, 338-351.
Melalui literatur review ini kami memiliki rekomendasi J, Wang, & et al. (2020). Prevention and Control of COVID-19 in
tindakan pencegahan penyebaran COVID-19 pada lansia. Kami Nursing Homes, Orphanages, and Prisons. Environmental
menyadari kesulitan dalam menerapkan rekomendasi ini pada lansia Pollution, 1-6.
yang berkaitan dengan aspek budaya, kurangnya pengetahuan dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020, 2020 March
kesadaran dari masyarakat di Indonesia. Namun peningkatan angka 30). Info Infeksi Emerging Kementerian Kesehatan RI.
kematian lansia karena COVID-19 seharusnya membuat kita sadar
Retrieved from Kementerian Kesehatan Republik Indonesia: among the Elderly Population. International Journal of
https://infeksiemerging.kemkes.go.id/ Environmental Research and Public Health.
Sun, Z., Yang, B., & Zhang, R. (2020). Influencing Factors of Wuhan Municipal Health Commission. (2019). Report of Clustering
Understanding COVID-9 Risks and Coping Behaviors Pnemonia of Unknown Etiology in Wuhan City.

Anda mungkin juga menyukai