Anda di halaman 1dari 17

TERAPI TRADISIONAL / KOMPLEMENTER DALAM KEPERAWATAN

KOMUNITAS

A. Definisi Terapi Komplementer

Menurut WHO (World Health Organization), pengobatan komplementer adalah


pengobatan non-konvensional yang bukan berasal dari negara yang bersangkutan.
Jadi untuk Indonesia, jamu misalnya, bukan termasuk pengobatan komplementer
tetapi merupakan pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional yang dimaksud
adalah pengobatan yang sudah dari zaman dahulu digunakan dan diturunkan secara
turun – temurun pada suatu negara. Tapi di Philipina misalnya, jamu Indonesia bisa
dikategorikan sebagai pengobatan komplementer.
Terapi komplementer adalah cara Penanggulangan Penyakit yang dilakukan
sebagai pendukung kepada Pengobatan Medis Konvensional atau sebagai
Pengobatan Pilihan lain diluar Pengobatan Medis yang Konvensional. 
Berdasarkan data yang bersumber dari Badan Kesehatan Dunia pada tahun 2005,
terdapat 75 – 80% dari seluruh penduduk dunia pernah menjalani pengobatan non-
konvensional. Di Indonesia sendiri, kepopuleran pengobatan non-konvensional,
termasuk pengobatan komplementer ini, bisa diperkirakan dari mulai menjamurnya
iklan – iklan terapi non – konvensional di berbagai media.
Terapi komplementer akhir-akhir ini menjadi isu di banyak negara. Masyarakat
menggunakan terapi ini dengan alasan keyakinan, keuangan, reaksi obat kimia dan
tingkat kesembuhan. Perawat mempunyai peluang terlibat dalam terapi ini, tetapi
memerlukan dukungan hasil-hasil penelitian (evidence-based practice). Pada
dasarnya terapi komplementer telah didukung berbagai teori, seperti teori
Nightingale, Roger, Leininger, dan teori lainnya. Terapi komplementer dapat
digunakan di berbagai level pencegahan. Perawat dapat berperan sesuai kebutuhan
klien.
B. Jenis – Jenis Terapi Komplementer

1) Praktek-praktek penyembuhan tradisional Ayurweda

a) Definisi Ayurweda

Ayurveda merupakan salah satu metode pengobatan tertua di dunia, yang


mulai dipraktikan di India sejak ribuan tahun lalu. Dalam pandangan
Ayurveda, kesehatan manusia dipengaruhi oleh keseimbangan antara
tubuh, pikiran, dan jiwa manusia itu sendiri. Konsep dasar pengobatan
Ayurveda adalah mengajak manusia untuk hidup sehat melalui praktik
khusus, menerapkan pola makan dan gaya hidup sehat, serta melakukan
terapi alami seperti menggunakan obat-obatan herba.

b) Prinsip Pengobatan

Prinsip Pengobatan Ayurveda tidak fokus memerangi penyakit, tapi


bagaimana cara menjalani kehidupan yang sehat.

Menurut pandangan Ayurveda, manusia butuh lima elemen yang


mengontrol fungsi tubuh, yaitu tanah, air, udara, api, dan ruang.
Kemudian kombinasi kelima elemen itu membentuk tiga pasangan energi
(dosha). Meski seseorang memiliki campuran ketiga dosha tersebut,
hanya ada satu dosha yang mendominasi diri tiap orang.

Pada prakteknya, praktisi Ayurveda akan bertanya seputar kesehatan,


pola makan, dan gaya hidup pasien terlebih dulu. Praktisi juga akan
melakukan diagnosis dengan memeriksa beberapa bagian tubuh seperti
kulit, mata, kuku, bibir, dan lidah. Dari situ, praktisi Ayurveda akan
mengetahui dosha yang dominan dalam tubuh pasien.

Praktik Ayurveda umumnya dijalani dengan beberapa metode, misalnya


meditasi, yoga, pola makan, perawatan tubuh, pijat, aromaterapi, latihan
pernapasan, diet vitamin dan mineral, perenggangan, dan beberapa
metode lain. Perawatan ini bertujuan untuk mengembalikan
keharmonisan dan menyeimbangkan dosha di dalam tubuh.

c) Jenis Energi dalam Ayurveda

Dalam pengobatan Ayurveda, ketidakseimbangan pada


ketiga dosha dipercaya akan memicu kemunculan penyakit.
Ketiga dosha tersebut terdiri dari unsur di bawah ini:

 Pitta dosha (api dan air)

Energi ini mengelola beberapa hormon yang berhubungan dengan


nafsu makan, pencernaan, serta metabolisme tubuh. Kelelahan, terlalu
lama di bawah sinar matahari, atau mengonsumsi makanan pedas
ataupun asam, dipercaya dapat mengganggu
keseimbangan pitta dosha. Seseorang yang didominasi pitta
dosha lebih berisiko menderita penyakit Crohn, hipertensi, penyakit
jantung, tekanan emosi dan infeksi.

 Vata dosha (ruang dan udara)

Energi ini mengatur jalur pernapasan, aliran darah, fungsi jantung,


pikiran, serta kemampuan tubuh mengeluarkan racun dari usus.
Begadang, ketakutan, dan mengonsumsi seporsi makanan lain terlalu
cepat setelah makanan utama dapat mengganggu keseimbangan elemen
ini. Risiko penyakit jantung, asma, kecemasan, gangguan sistem saraf,
penyakit kulit dan rheumatoid arthritis akan lebih besar jika tubuh
didominasi vata dosha.

 Kapha dosha (bumi dan air)


Energi Kapha dosha berperan mengatur berat badan, pertumbuhan
otot, sistem kekebalan tubuh, serta kekuatan dan stabilitas tubuh.
Makan setelah perut kenyang, mengonsumsi terlalu banyak makanan
manis dan asin dapat menyebabkan gangguan pada dosha ini.

Menurut sudut pandang Ayurveda, tubuh yang didominasi kapha  berpotensi


mengalami kanker, diabetes, mual setelah makan, asma atau obesitas.

Meski sudah banyak dipraktikkan, efektivitas pengobatan Ayurveda belum


terbukti secara medis. Sebagian dokter tidak menganjurkan pengobatan ini
karena penelitian mengungkap bahwa beberapa jenis obat yang digunakan dalam
Ayurveda mengandung logam berbahaya bagi tubuh, seperti merkuri, arsenik,
dan timah.

2) Akupuntur
a) Definisi
Akupuntur merupakan teknik pengobatan tradisional China. Teknik
pengobatan satu ini memang dilakukan dengan menusukkan jarum pada titik-titik
tertentu di tubuh, tujuannya untuk menyeimbangkan energi di dalam tubuh dan
pada akhirnya menyembukan penyakit yang diderita dan ternyata teknik ini tidak
akan menimbulkan rasa sakit
b) Cara Kerja Teknik Pengobatan Akupuntur
Menurut para praktisi akupuntur, teknik ini dapat membantu melancarkan
energi chi dalam tubuh. Energi chi merupakan energi baik atau kekuatan hidup
seseorang. Jika alirannya terhambat, maka kamu akan sakit karena keseimbangan
kekuatan hidup terganggu. Energi ini mengalir melalui sebuah jalur yang bisa
diakses melalui 350 titik akupuntur.Dengan menusukkan jarum pada titik-titik
tersebut, diyakini akan membawa kembali keseimbangan aliran energi chi.
c) Manfaat Akupuntur
 Mengatasi Sakit Kepala Kronis
 Akupuntur untuk Meredakan Nyeri
 Meringankan Gejala Parkinson
 Meringankan efek kemoterapi karena kanker
 Meringankan keluhan haid

d) Jenis Akupuntur

1) Akupuntur Tubuh
Gambar 1.1

Jenis akupuntur satu ini adalah yang paling umum kita temukan. Alat yang
digunakan adalah jarum baja dengan diameter sangat kecil. Jarum akan
ditusukkan ke berbagai titik pada tubuh sesuai dengan kebutuhan. Biasanya,
akupuntur tubuh digunakan untuk mengurangi rasa sakit dan merilekskan
otot.

2) Akupuntur Aurikularis

Gambar 1.2
Praktisi akupuntur Tiongkok meyakini bahwa ada satu titik
akupuntur yang bisa mencapai seluruh bagian tubuh manusia. Titik tersebut
terdapat di area telinga dan dapat distimulus dengan jarum baja
kecil.Biasanya setelah ditusukkan jarum akan diberi perekat agar menempel
selama satu minggu.Metode ini diklaim efektif untuk mengobati berbagai
kecanduan, seperti kecanduan nikotin. Tak hanya itu, akupuntur aurikularis
disebut ampuh untuk mengobati infertilitas.

3) Akupuntur Elektro

Gambar 1.3

Jenis akupuntur ini biasanya diterapkan bersamaan dengan


akupuntur tubuh. Setelah jarum ditusukkan, mesi akupuntur elektro akan
dihubungkan ke bagian atasnya. Kemudian jarum dialiri listrik, sehingga
pasien akan merasakan sensasi kesemutan ringan.
4) Akupresure

Gambar 1.4

Berbeda dengan teknik-teknik sebelumnya, jika memilih akupresur


terapis hanya akan menekan atau memijat titik akupuntur. Bisa dibilang,
praktiknya sama seperti terapi pijat biasa. Hanya saja para ahli akupresur
tidak akan memijat seluruh tubuhmu, hanya titik spesifik yang diperlukan
saja.

5) Akupuntur Magnet
Gambar 1.5

Alat yang digunakan untuk jenis akupuntur satu ini adalah magnet dan
pita elastis. Magnet akan diletakkan di atas titik akupuntur dan ditahan
menggunakan pita. Jika mengenal titik-titik energi, terapi satu ini bisa kamu
lakukan sendiri di rumah. Untuk mendapatkan magnet spesifik kamu bisa
pergi ke apotek terdekat yang menjual obat China.
6) Akupuntur Moksibusi
Gambar 1.6

Teknik moksibusi digunakan untuk mengobati rasa dingin. Caranya,


jarum besi akan dilumuri oleh ramuan khusus terlebih dahulu sebelum ditusuk
ke tubuh. Ramun dipermukaan jarum akan membuat pasien merasakan sensasi
hangat. Yang akan membantu melancarkan aliran darah dan energi.

7) Akupuntur Panas (Heat Treatment)


Gambar 1.7

Metode satu ini sangat efektif untuk mengobati cedera olahraga. Terapi
ini menggunakan hawa panas selama prosesnya. Awalnya jarum besi akan
dipanaskan di atas api, kemudian ditusukkan ke titik akupuntur. Sehingga rasa
panas mengalir ke tubuh dan memeberi efek yang lebih kuat dari akupuntur
biasa.
8) Akupuntur dan Bekam
Gambar 1.8

Pertama, permukaan tubuh akan ditusuk dengan menggunakan jarum.


Kemudian terapis akan menyalakan api dalam cangkir selama beberapa saat
untuk menciptakan efek vakum.Kemudian mulut cangkir diletakkan pada area
yang dituju dan dibiarkan menempel. Efek vakum akan menyebabkan darah
tertarik ke permukaan kulit dan keluar.

3. Terapi fisik Pijat


Definisi Pijat

Pijat, pijit, atau urut adalah metode penyembuhan atau terapi


kesehatan tradisional, dengan cara memberikan tekanan kepada tubuh  – baik
secara terstruktur, tidak terstruktur, menetap, atau berpindah tempat – dengan
memberikan tekanan, gerakan, atau getaran, baik dilakukan secara manual
ataupun menggunakan alat mekanis. Pijat biasanya menggunakan tangan,
jemari, sikut, lengan, kaki, atau alat pemijat. Pijat dapat memberikan
relaksasi, rasa nyaman, dan kebugaran.[1][2] Pada beberapa kasus, pijat dapat
digolongkan sebagai tindakan medis terapi penyembuhan, misalnya pada
kasus kram otot, terkilir, atau keseleo. Pijat dapat berupa kegiatan terapi
kesehatan, bersifat rekreasional, atau bersifat seksual (lihat pijat erotis).

Pijat dapat dilakukan tanpa atau dengan minyak pelumas; misalnya


membaluri dengan minyak pijat aroma terapi, losion pelembab kulit, parem
kocok, minyak kayu putih, minyak angin, atau balsem hangat. Minyak
pelumas ini biasanya digunakan untuk memberikan efek licin dan hangat.
Pijat secara spesifik berkembang di beberapa kebudayaan di dunia, dan
adalah penyembuhan secara tradisional yang kini diterima di dunia Barat.
Dalam bahasa Inggris, pijat dikenal sebagai massage.

4. Terapi Fisik : Yoga

a) Definisi Yoga

Secara harafiah kata yoga berarti “bersatu atau bergabung”.


Dalam latihan yoga, kita menggabungkan dan menyatukan pikiran dan
tubuh kedalam satu kesatuan yang saling melekat dan seimbang. Yoga
adalah salah satu sistem perawatan kesehatan yang menyeluruh tertua
yang pernah ada, yang berfokus pada pikiran dan tubuh (Cynthia, 2007).

Yoga adalah sebuah kata Sansekerta kuno. Kata ini mempunyai


dua arti yang berbeda, yaitu arti umum dan arti teknis. Dalam arti umum,
kata ‘yoga’ berasal dari asal kata Yujiryoge, yang berarti bergabung,
bersatu, atau persatuan dari dua benda atau lebih. Arti teknik dari istilah
yoga diperoleh dari Yuj yang lain. Di sini kata itu bukan “persatuan”,
melainkan “keadaan stabil, diam, dan damai”. Kata yoga di sini
menunjukkan keadaan diam dan cara atau praktikyang membawa pada
keadaan itu (Savitri, 2009).

b) Jenis Yoga
1) Yoga Hatha: Kelas-kelasnya terdiri atas kelas pengantar, postur dasar
yoga, hingga teknik pernapasan. Yoga hatha lebih berfokus kepada
aspek fisik dibandingkan mental.
2) Yoga Ashtanga: Yoga ashtanga terdiri atas 6 seri postur-postur yoga
yang kuat dan cukup menantang, dilakukan tanpa henti. Yoga tipe ini
tidak direkomendasikan bagi yang memiliki otot dan sendi yang
lemah.
3) Yoga Power: Diadaptasi dari yoga ashtanga tradisional pada tahun
1980-an. Merupakan jenis yoga yang dinamis dan menantang,
4) Yoga Bikram: Yoga bikram terdiri atas 26 gerakan dan 2 rangkaian
pernapasan. Yang unik dari jenis yoga ini adalah harus dilakukan di
ruangan yang panas dengan suhu sekitar 40,6º C dan kelembapan
40%.
5) Yoga Iyengar: Jenis yoga yang mengimplementasikan penggunaan
benda-benda seperti selimut, tali, kursi, atau bantalan untuk
membentuk postur.
6) Yoga Kundalini: Dalam bahasa Sansekerta, “Kundalini” diartikan
sebagai gulungan, menyerupai gerakan ular yang fleksibel. Jenis yoga
ini menggabungan rangkaian gerakan, meditasi, dan nyanyian yang
dibuat untuk membangkitkan tenaga dalam yang terletak di bagian
bawah tulang belakang.
7) Prenatal Yoga
Khusus didesain untuk masa kehamilan, jenis yoga ini bisa membantu
calon Ibu secara fisik dan mental. Biasanya, Prenatal Yoga atau yoga
hamil fokus melatih pernapasan, latihan untuk area pinggul, dan pose-
pose restorasi yang bermanfaat untuk mengembalikan energi di kala
merasa lelah akibat perubahan hormonal dalam tubuh.
rutin berlatih jenis yoga ini akan membuat ibu merasa lebih kuat,
tetap aktif selama kehamilan, dan bermanfaat bagi jabang bayi. Selain
berlatih sendiri saat hamil, ada juga studio yang menawarkan kelas
Prenatal Yoga bagi pasangan untuk berlatih bersama dan membagi
ilmu bagi Anda dan pasangan untuk lebih siap saling memberikan
dukungan dalam proses kelahiran
8) Yin Yoga
Bila semua yoga di atas kebanyakan adalah latihan secara dinamis,
Yin Yoga lebih berfokus kepada latihan yang pasif, di mana Anda
berada di satu pose dalam durasi yang lama sekitar 3-5 menit, dan
postur yang dilakukan adalah posisi duduk, gentle twist, atau
berbaring. Metode yoga ini bisa juga bermanfaat melatih sisi
meditatif Anda, selain sangat baik untuk kesehatan karena bertujuan
memberikan stretching pada tulang sendi dan juga lapisan jaringan
tubuh Anda yang biasa disebut fascia.Yin Yi

5. Homeopati atau jamu-jamuan.

a) Definisi Homeopaty
Homeopati merupakan metode pengobatan tradisional dengan
menggunakan bahan-bahan alami yang dipercaya dapat
menyembuhkan berbagai penyakit. Namun demikian, obat-obatan
yang digunakan dalam metode Homeopati juga memiliki beberapa
efek samping. Berikut ini adalah beberapa hal yang harus
dipertimbangkan sebelum Anda berencana untuk memilih terapi
homeopati :
1) Homeopati tak efektif menyembuhkan beberapa penyakit . Obat
dalam metode Homeopati dapat bekerja pada penyakit tertentu.
Namun, untuk kondisi yang lebih serius, seperti penanganan
yang seharusnya ditangani dengan operasi, penyembuhan dengan
homeopati sangatlah berisiko.
2) Tak dapat menyembuhkan kondisi kekurangan gizi
Obat yang diberikan dalam metode homeopati bukan ide yang
baik dalam kasus kekurangan gizi. Kasus di mana pasien
menderita masalah seperti anemia, kekurangan zat besi,
kekurangan mineral dan lainnya hanya dapat diobati dengan
membuat perubahan pola makan yang tepat dan konsumsi
suplemen.
3) Bisa memicu Ooerdosis
Satu lagi efek samping dari obat homeopati adalah overdosis.
Jika seseorang terus mengambil obat yang diresepkan lebih dari
durasi waktu yang dianjurkan, pasien mungkin menderita gejala
yang timbul akibat overdosis zat terlarut.
4) Menyebabkan infeksi lambung
Meskipun biasanya homeopati dianggap aman karena
menggunakan bahan-bahan alami, namun penggunaan obat-
obatan tersebut secara berlebihan juga dapat menyebabkan
masalah serius seperti infeksi pada lambung, perdarahan di
hidung, diare, dan sebagainya.
5) Efektif hanya untuk beberapa orang
Pengobatan dengan homeopati tak selalu efektif untuk semua
orang. Pasien dengan kondisi penyakit kronis yang menjalani
pengobatan homeopati justru mengulur-ngulur waktu untuk
mendapatkan kesembuhan.

6. Pemanfaatan energi seperti terapi polaritas atau reiki


a) Definisi Terapi Polaritas

Terapi polaritas adalah terapu alternatif yang melibatkan


keseimbanganaliran energi dalam tubuh untuk meningkatkan atau
menjaga kesehatan. Ini dikembangkan oleh chiropractor dan ahli
osteopati Randolph Stone. Terapi polaritas juga dikenal sebagai
penyeimbangan polaritas dan penyeoimbangan energi polaritas

Jenis terapi ini agak dipengaruhi oleh konsep aliran energi yang
digunakan dalam pengobatan Ayurveda dan pengobatan tradisional
Tiongkok. Namun, terapi polaritas berbeda dari jenis obat tersebut
mengingat teorinya bahwa muatan energi positif dan negatif dalam
medan energi elektromagnetik tubuh mengatur aliran energi. Mereka
yang mempraktikkan terapi polaritas menggunakan sejumlah teknik,
termasuk latihan gerak tubuh dan peregangan, untuk menyeimbangkan
aliran energi dan memulihkan kesehatan tubuh.
b) Manfaat
Pemanfaatan energi polaritas dapat membantu mengatasi masalah
kesehatan sebagai berikut :
- Alergi
- Kegelisahan
- Radang sendi
- Stres
- Mengurangi efek kemoterapi
- Mengurangi Nyeri
- Sindrome iritasi usus
- Migrain

7. Teknik-teknik relaksasi termasuk meditasi dan visualisasi.


Relaksasi yang dilakukan satiap hari sangat penting untuk kesehatan yang
optimal, karena hal tersebut akan memungkinkan pikiran dan sistem tubuh
mengalami peremajaan dan pemulihan dari hal-hal yang terjadi pada hari itu.
Insomnia adalah masalah yang terus berkembang dan mempengaruhi
mekaninsme alami tubuh untuk proses istirahat dan penyembuhan selama
melakukan relaksasi yang mendalam, tubuh menjadi lemas dan pikiran
menjadi tenang.
Hal ini membebaskan dari berbagai kecemasan sehari-hari. Respon yang
diberikan pada relaksasi yang dihubungkan dengan sistem saraf parasimpatik,
sehingga saat relaksasi mencatatkan diri dalam tubuh dan pikiran, sistem
saraf parasimpatik akan mendobrak masuk, menghasilkan sensasi dari
dilepasnya ketegangan (pernafasan yang lebih lambat dan penuh), detak
jantung yang lebih lambat. Pikiran menjdi lebih tenang, dengan lebih banyak
ruang diantara keruwetan berbagai pikiran.
Banyak orang melaporkan bahwa melatih relakasasi secara mendalam
meningkatkan kualitas dan jumlah waktu tidur mereka, mengurangi rasa
sakit, melepaskan ketegangan, membantu dalam mengatur stres,
mengembalikan dan mempertahankan kesehatan dan menimbulkan rasa
damai dan penerimaaan. Relaksasi secara mendalam dan pelepasan
ketegangan juga meningkatkan kelenturan tubuh.

a) Definisi Meditasi
b) Definisi Visualisasi

8. Suplemen diet, seperti vitamin dan mineral

 Fokus Terapi Komplementer

1. Pasien dengan penyakit jantung.


2. Pasien dengan autis dan hiperaktif
3. Pasien kanker

 Peran Perawat Dalam Terapi Komplementer

1. Perawat adalah sebagai pelaku dari terapi komplementer selain dokter dan praktisi
terapi.
2. Perawat dapat melakukan intervensi mandiri kepada pasien dalam fungsinya secara
holistik dengan memberikan advocate dalam hal keamanan, kenyamanan dan secara
ekonomi kepada pasien.

 Teknik Terapi Komplementer

Di Indonesia ada 3 jenis teknik pengobatan komplementer yang telah ditetapkan oleh
Departemen Kesehatan untuk dapat diintegrasikan ke dalam pelayanan konvensional,
yaitu sebagai berikut :
Akupuntur
Akupunktur medik yang dilakukan oleh dokter umum berdasarkan kompetensinya.
Metode yang berasal dari Cina ini diperkirakan sangat bermanfaat dalam mengatasi
berbagai kondisi kesehatan tertentu dan juga sebagai analgesi (pereda nyeri). Cara
kerjanya adalah dengan mengaktivasi berbagai molekul signal yang berperan sebagai
komunikasi antar sel. Salah satu pelepasan molekul tersebut adalah pelepasan endorphin
yang banyak berperan pada sistem tubuh.
Terapi hiperbarik, 
Terapi heperbarik yaitu suatu metode terapi dimana pasien dimasukkan ke dalam sebuah
ruangan yang memiliki tekanan udara 2 – 3 kali lebih besar daripada tekanan udara
atmosfer normal (1 atmosfer), lalu diberi pernapasan oksigen murni (100%). Selama
terapi, pasien boleh membaca, minum, atau makan untuk menghindari trauma pada
telinga akibat tingginya tekanan udara
Terapi herbal medik, 
Terapi herbal medic yaitu terapi dengan menggunakan obat bahan alam, baik berupa
herbal terstandar dalam kegiatan pelayanan penelitian maupun berupa fitofarmaka.
Herbal terstandar yaitu herbal yang telah melalui uji preklinik pada cell line atau hewan
coba, baik terhadap keamanan maupun efektivitasnya. Terapi dengan menggunakan
herbal ini akan diatur lebih lanjut oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 
Dari 3 jenis teknik pengobatan komplementer yang ada, daya efektivitasnya untuk
mengatasi berbagai jenis gangguan penyakit tidak bisa dibandingkan satu dengan
lainnya karena masing – masing mempunyai teknik serta fungsinya sendiri – sendiri.
Terapi hiperbarik misalnya, umumnya digunakan untuk pasien – pasien dengan gangren
supaya tidak perlu dilakukan pengamputasian bagian tubuh. Terapi herbal, berfungsi
dalam meningkatkan daya tahan tubuh. Sementara, terapi akupunktur berfungsi
memperbaiki keadaan umum, meningkatkan sistem imun tubuh, mengatasi konstipasi
atau diare, meningkatkan nafsu makan serta menghilangkan atau mengurangi efek
samping yang timbul akibat dari pengobatan kanker itu sendiri, seperti mual dan
muntah, fatigue (kelelahan) dan neuropati.
 Persyaratan Dalam Terapi Komplementer

Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu sebagai berikut :


Sumber daya manusia harus tenaga dokter dan atau dokter gigi yang sudah memiliki
kompetensi.
Bahan yang digunakan harus yang sudah terstandar dan dalam bentuk sediaan farmasi.
Rumah sakit yang dapat melakukan pelayanan penelitian harus telah mendapat izin dari
Departemen Kesehatan Republik Indonesia dan akan dilakukan pemantauan terus –
menerus

Anda mungkin juga menyukai