Anda di halaman 1dari 10

BAB II

ISI DAN PEMBAHASAN

2.1 Tinjauan Pustaka


2.1. 1Definisi perawat
Perawat (bahasa Inggris: nurse, berasal dari bahasa Latin: nutrix yang berarti merawat
atau memelihara) adalah suatu profesi yang difokuskan pada perawatan individu, keluarga,
dan komunitas dalam mencapai, memelihara, dan menyembuhkan kesehatan yang optimal
dan berfungsi. Definisi modern mengenai keperawatan didefinisikan sebagai ilmu
pengetahuan dan suatu seni yang memfokuskan pada mempromosikan kualitas hidup yang
didefinisikan oleh orang atau keluarga, melalui seluruh pengalaman hidupnya dari kelahiran
sampai asuhan pada kematian.
Sedangkan menurut Undang-undang Nomor 38 tahun 2014, definisi keperawatan adalah
kegiatan pemberian asuhan kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik
dalam keadaan sakit maupun sehat. Perawat mengembangkan rencana asuhan keperawatan,
bekerja sama dengan dokter, terapis, pasien, keluarga pasien serta tim lainnya untuk fokus
pada perawatan penyakit dan meningkatkan kualitas hidup.
Perawat atau Nurse berasal dari bahasa latin yaitu dari kata Nutrix yang berarti merawat atau
memelihara. Perawat adalah seseorang yang berperan dalam merawat atau memelihara,
membantu dan melindungi seseorang karena sakit, injury dan peruses penuaan (Harlley,
1997).
Perawat Profesional adalah perawat yang bertanggung jawab dan berwewenang
memberikan pelayanan keperawatan secara mandiri dan atau berkolaborasi dengan tenaga
kesehatan lain sesuai dengan kewenagannya (Depkes RI, 2002 dalam Aisiyah 2004).
Menurut UU RI NO 23 tahun 1992 tentang Kesehatan, mendefinisikan Perawat adalah
mereka yang memiliki kemampuan dan kewenangan melakukan tindakkan keperawatan
berdasarkan ilmu yang dimilikinya, yang diperoleh melalui pendidikan keperawatan
(www.pustakaindonesia.or.id). Sedangkan menurut international Council of Nurses (1965),
perawat adalah seseorang yang telah menyelesaikan program pendidikan keperawatan,
berwenang di Negara bersangkutan untuk memberikan pelayanan dan bertanggung jawab
dalam peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit serta pelayanan terhadap pasien.
Perawat bekerja dalam sebagian besar spesialisasi dimana mereka bekerja secara
independen maupun sebagai bagian dari sebuah tim untuk menilai, merencanakan,
menerapkan dan mengevaluasi perawatan. Perawat adalah orang yang telah lulus pendidikan
keperawatan, baik di dalam maupun di luar negeri, sesuai ketentuan perundang undangan
yang berlaku (Republik Indonesia Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2001).
Menurut Wardah, Febrina, Dewi (2017) berpendapat bahwa perawat adalah tenaga yang
bekerja secara professional memiliki kemampuan, kewenangan dan bertanggung jawab
dalam melaksanakan asuhan keperawatan.
Florence Nightingale adalah pelopor perawat modern, penulis dan ahli statistik. Ia
dikenal dengan nama Bidadari Berlampu (The Lady With The Lamp) atas jasa-jasanya yang
tanpa kenal takut mengumpulkan korban perang pada perang Krimea, di semenanjung
Krimea, Rusia. Ilmu keperawatan adalah bidang pengetahuan dibentuk berdasarkan
kontribusi dari ilmuwan keperawatan melalui peer-review jurnal ilmiah dan praktik yang
dibuktikan berbasis. Ini merupakan bidang yang dinamis praktik dan penelitian yang
didasarkan dalam budaya kontemporer dan kekhawatiran itu sendiri dengan baik mainstream
dan subkultur terpinggirkan dalam rangka untuk memberikan perawatan budaya paling
sensitif dan kompeten.

2.1.2 Profesi Keperawatan


Kata profesi berasal dari proficio (bahasa Latin) yang artinya advance, “maju”, atau
“ahli”.Profesi adalah pekerjaan yang memerlukan pendidikan yang lama dan menyangkut
ketrampilan intelektual (Webster, 1995).
Hakim Brandeis memberikan pengertian profesi sebagai : pekerjaan yang awalnya
memerlukan pelatihan intelektual, yang menyangkut pengetahuan sampai tahap tertentu
(kesarjanaan), yang berbeda dari sekedar keahlian atau kecakapan semata. Pekerjaan ini
bukan hanya demi diri sendiri tapi sebagian besar demi kebaikan (pro bono) orang lain
(bersifat altruistis), dan imbalan tidak diterima sebagai ukuran keberhasilan.
Profesi adalah suatu pekerjaan yang ditunjukkan untuk kepentingan masyarakat dan
bukan untuk kepentingan golongan atau kelompok tertentu. Profesi adalah pekerjaan yang
dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan
suatu keahlian. Istilah profesi adalah suatu hal yang berhubungan dengan pekerjaan
seseorang dalam bidang tertentu yang dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian. Seseorang
yang bekerja dengan keahliannya saja belum dapat dikatakan sebagai profesi.
Profesi merupakan bagian dari pekerjaan, tetapi tidak semua pekerjaan adalah profesi.
Profesi adalah suatu bentuk pekerjaan yang mengharuskan pelakunya memiliki pengetahuan
tertentu yang diperoleh melalui pendidikan formal dan keterampilan tertentu yang didapat
melalui pengalaman kerja pada orang yang terlebih dahulu mengusasai keterampilan
tersebut, dan terus memperbaharui keterampilannya sesuai denganperkembanganteknologi.
Profesi :
 Mengandalkan suatu keterampilan atau keahlian khusus.
 Dilaksanakan sebagai suatu pekerjaan atau kegiatan utama.
 Dilaksanakan sebagai sumber utama nafkah hidup.
 Dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang mendalam.

Profesi keperawatan adalah Suatu pekerjaan di bidang kesehatan yang memerlukan


pelatihan intelektuan (kesarjanaan), yang memiliki keahlian atau kecakapan uang bertanggug
jawab dan memiliki wewenang dalam memberikan pelayanan keperawata secara mendiri dan
berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain. Keperawatan sebagai suatu profesi menekankan
kepada bentuk pelayanan professional yang sesuai dengan standart dengan memperhatikan
kaidah etik dan moral sehingga pelayanan yang diberikan dapat diterima oleh masyarakat dengan
baik.
Keperawatan dalam menjalankan pelayanan sebagai Nursing Services menyangkut
bidang yang amat luas sekali, secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk
membantu orang sakit maupun sehat dari sejak lahir sampai meningal dunia dalam bentuk
peningkatan Pengetahuan, kemauan dan kemampuan yang dimiliki, sedemikian rupa sehingga
orang tersebut dapat secara optimal melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri tanpa
memerlukan bantuan dan ataupun tergantung pada orang lain (Henderson, 1980). Keperawatan
adalah fungsi unik dari perawat membantu individu sakit atau sehat dalam melaksanakan segala
aktivitasnya untuk mencapai kesehatan atau untuk meninggal dunia dengan tenang yang dapat
dapat ia lakukan sendiri tanpa bantuan apabila cukup kekuatan, harapan dan pengetahuan
(Virginia Handerson, 1958).
Perhatian Perawat Profesional pada waktu menyelenggarakan pelayanan Keperawatan adalah
pada pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Profil perawat profesional adalah gambaran dan
penampilan menyeluruh. Perawat dalam malakukan aktifitas keperawatan sesuai dengan kode
etik.

Ciri-ciri profesi keperawatan


§  Mengikuti pendidikan berstandar nasional
§  pekerjaan berdasarkan praktik dan kode etik      keperawatan.
§  Bersifat Altruisme
§  Pekerjaan legal melalui perijinan dan memperoleh pengesahan hukum.
§  Anggota belajar sepanjang hayat.
§  Bergabung dalam organisasi profesi
§  Otonomi
§  Bertanggung jawab dan bertanggung gugat
§  Menggunakan metode ilmiah
§  Mempunyai aspek legal
§  Berkalaborasi

2.1.3 Peran perawat


Peran perawat dapat diartikan sebagai tingkah laku dan gerak gerik seseorang yang
diharap oleh orang lain sesuai dengan kedudukan dalam system, tingkah laku dan gerak gerik
tersebut dapat dipengaruhi oleh keadaan sosial didalam maupun diluar profesi perawat yang
bersifat konstan (Potter & Perry, 2010). a.Peran perawat menurut Potter &Perry (2010)
1) Pemberi perawatan,
perawat membantu klien untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dan mendapatkan kesehatannya
kembali melalui proses penyembuhan dengan pemberian asuhan keperawatan
2) Pembuat keputusan klinis, perawat membuat keputusan sebelum mengambil tindakan
keperawatan dan menyusun rencana tindakan yang berhubungan dengan pengkajian, pemberian
perawatan, evaluasi hasil, dengan menggunakan pendekatan terbaik bagi pasien. Pembuatan
keputusan dapat dilakukan secara mandiri, ataupun kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain dan
keluarga klien.
3) Pelindung dan advokat klien, perawat bertugas mempertahankan lingkungan yang
aman, mencegah terjadinya kecelakaaan dan hal yang merugikan bagi klien. Sebagai
advokat, perawat membantu klien mengutarakan hak-haknya, melindungi hak-hak klien
sebagai manusia dan secara hukum.
4) Manajer kasus, perawat beperan mengkoordinasi aktivitas anggota tim, mengatur
waktu kerja serta sumber yang tersedia di lingkungan kerjanya.
5) Rehabilitator, perawat dengan segenap kemampuan membantu klien kembali
meningkatkan fungsi maksimal dirinya setelahmengalami kecelakaan, sakit ataupun
peristiwa lain yang menyebabkan klien kehilangan kemampuan dan menyebabkan
ketidakberdayaan.
6) Pemberi kenyamanan, kenyamanan serta dukungan emosional yang diberikan
perawat selama melaksanakan asuhan keperawatan secara utuh kepada klien, dapat
memeberikan pengaruh positif berupa kekuatan untuk mencapai kesembuhan klien.
7) Komunikator, perawat bertugas sebagai komunikator yang menghubungkan klien
dan keluarga, antar perawat maupun tenaga kesehatan lainnya. Faktor terpentingdalam
memenuhi kebutuhan klien, keluarga dan komunitas adalah kualitas komunikasi.
8) Penyuluh, dalam hal ini perawat menjelaskan kepada klien tentang pentingnya
kesehatan, memberi contoh prosedur perawatan dasar yang dapat digunakan klien untuk
meningkatkanderajat kesehatannya, melakukan penilaian secara mandiri apakah klien
memahami penjelasan yang diberikan dan melakukan evaluasi untuk melihat kemajuan
dalam pembelajaran klien.
Peran karier, perawat berkarier dan mendapatkan jabatan tertentu, hal ini
memberikan perawat kesempatan kerja lebih banyak baik sebagai seorang perawat
pendidik, perawat pelaksana tingkat lanjut, dan tim perawatan kesehatan.
Fungsi perawat Merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap
seseorang sesuai dengan kedudukan dalam system, di mana dapat dipengaruhi oleh
keadaan sosial baik dari profesi perawat maupun dariluar profesi keperawatan yang
bersipat konstan.
Peran perawat menurut konsorsium ilmu kesehatan tahun 1989 terdiri dari :
a. Pemberi Asuhan Keperawatan
Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan ini dapat dilakukan perawat dengan
memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian
pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan sehingga dapat
ditentukan diagnosis keperawatan agar bisa direncanakan dan dilaksanakan tindakan
yang tepat sesuai dengan tingkat kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat dievaluasi
tingkat perkembangannya. Pemberian asuhan keperawatan ini dilakukan dari yang
sederhana sampai dengan kompleks.
b. Advokat Klien
Peran ini dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam
menginterpretasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau informasi lain
khusunya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan
kepada pasien, juga dapat berperan mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien
yang meliputi hak atas pelayanan sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang
penyakitnya, hak atas privasi, hak untuk menntukan nasibnya sendiri dan hak untuk
menerima ganti rugi akibat kelalaian.
c. Edukator
Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat
pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bhkan tindakan yang diberikankan, sehingga
terjadi perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan.
d. Koordinator
peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi
pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberian pelayanan kesehatan dapat
terarah serta sesuai dengan kebutuan klien.
e. Kolaborator
Peran perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan
yang terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi dan lain-lain dengan berupaya
mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar
pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya.
f. Konsultan
Peran disini adalah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan
keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien
terhadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan.
g. Peneliti / Pembaharu
Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan perencanaan,
kerjasama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode pemberian
pelayanan keperawatan.

Tanggung jawab perawat bersumber dari kebutuhan individu terhadap perawatan (Nila,
2001). Sedangkan menurut Kusnanto (2004),tanggung jawab perawat kepada klien mencakup
aspek biologi, psikologi, sosial, kultural, dan spiritual dalam memenuhi kebutuhan dasar klien,
dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan yang meliputi;
1) Membantu klien memperoleh kembali kesehatannya.
2) Membantu klien yang sehat untuk memelihara kesehatannya.
3) Membantu klien yang tidak dapat disembuhkan untuk menerima
kondisinya.
4) Membantu klien yang menghadapi ajal untuk diperlakukan secara
manusiawi sesuai martabatnya sampai meninggal dengan tenang.

2.1.4 Filsafat keperawatan


Filsafat berasal dari bahasa Yunani, philosophia dan philoshophos. Menurut bentuk kata,
philosophia diambil dari kata philos dan shopia atau philos dan sophos. Philos berarti cinta dan
shopia atau shopos berarti kebijaksanaan, pengetahuan, dan hikmah. Dalam pengertian ini
seseorang dapat disebut telah berfilsafat apabila seluruh ucapannya dan perilakunya mengandung
makna dan ciri sebagai orang yang cinta terhadap kebijaksanaan, terhadap pengetahuan dan
terhadap hikmah. filsafat ilmu merupakan cabang pengetahuan filsafat yang menelaah sistematis
mengenai sifat dasar ilmu, metode-metodenya, konsep-konsepnya dan praanggapan-
praanggapan, serta letaknya dalam kerangka umum cabang-cabang pengetahuan intelektual
(Cornelius Benjamin). Filsafat keperawatan merupakan pandangan dasar tentang hakekat
manusia dan esensi keperawatan yang menjadikan kerangka dasar dalam praktek keperawatan.
Pendapat lain tentang filsafat keperawatan adalah suatu ilmu yg mempalajari tentang cara
berfikir seorang perawat dalam menghadapi pasiennya tentang kebenaran dan kebijaksanaan
sehingga tingkat kesejahteraan dan kesehatan pasien dapat meningkat.
Ilmu keperawatan jika dilihat dari sudut pandang filsafat akan dapat muncul pertanyaan-
pertanyaan antara lain pertanyaan ontologi ( apa ilmu keperawatan ), pertanyaan epistemologi
( bagaimana lahirnya ilmu keperawatan ) dan pertanyaan aksiologi ( untuk apa ilmu keperawatan
itu digunakan).
1) Ilmu Keperawatan
Mencakup ilmu-ilmu dasar (alam, sosial, perilaku), ilmu biomedik, ilmu kesehatan
masyarakat, ilmu dasar keperawatan, ilmu keperawatan komunitas, dan ilmu keperawatan klinik
yang aplikasinya menggunakan pendekatan dan metode pemecahan masalah secara saitifik atau
ilmiah, ditujukan untuk mempertahankan, menopang, memelihara dan meningkatkan integritas
kebutuhan dasar manusia.
2) Wawasan Ilmu Keperawatan
Mencakup ilmu yang mempelajari bentuk dan sebab tidak terpenuhinya kebutuhan dasar
manusia, melalui pengkajian mendasar tentang hal yang melatarbelakangi serta mempelajari
barbagai upaya untuk mencapai kebutuhan dasar tersebut melalui pemanfaatan semua sumber
yang ada dan potensial. Bidang garapan dan fenomena yang menjadi obyek studi ilmu
keperawatan Ada penyimpangan atau tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia (bio-psiko-
sosio-kultural-spiritual) mulai dari tingkat individu utuh, mencakup seluruh siklus kehidupan
sampai pada tingkat masyarakat, yang juga tercerminkan pada tidak terpenuhinya kebutuhan
dasar pada tingkat sistem organ fungsional sampai molekuler.
Filsafat keperawatan mengkaji penyebab dan hukum-hukum yang mendasari realitas,
serta keingintahuan tentang gambaran sesuatu yang lebih berdasakan pada alasan logis daripada
metoda empiris. Filsafat keilmuan harus menunjukkan bagaimana pengetahuan ilmiah
sebenarnya dapat diaplikasikan yang kemudian menghasilkan pengetahuan alam semesta, dalam
hal ini pengetahuan keperawatan, sehingga filsafat keperawatan adalah keyakinan dasar tentang
pengetahuan keperawatan yang mengandung pokok pemahaman biologis manusia dan
perilakunya dalam keadaan sehat dan sakit terutama berfokus kepada respons mereka terhadap
situasi.
2.1.5 Hakekat Keperawatan

Pada hakekatnya keperawatan merupakan suatu ilmu dan kiat, profesi yang berorientasi
pada pelayanan, memiliki tingkat klien (individu, keluarga, kelompok dan masyarakat) serta
pelayanan yang mencakup seluruh rentang pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Adapun
hakekat keperawatan adalah sebagai berikut:
1.      Sebagai ilmu dan seni, merupakan suatu ilmu yang didalam aplikasinya lebih kearah ilmu
terapan.
2.      Sebagai profesi yang berorientasi kepada pelayanan umtuk membantu manusia mengatasi
masalah sehat dan sakit dalam kehidupannya untuk mencapai kesejahteraan.
3.      Sebagai pelayanan kesehatan yang memiliki tiga sasaran, diantaranya individu, keluarga dan
masyarakat sebagai klien.
4.      Sebagai kolaborator dengan tim kesehatan lainnya dalam pembinaan kesehatan, pencegahan
penyakit, penentuan diagnosis dini, penyembuhan serta rehabilitasi dan pembatasan penyakit.

Sedangkan esensinya yang meliputi:


1.      Memandang pasien sebagai makhluk yang utuh (holistik) yang harus dipenuhi segala
kebutuhannya baik biospikososio dan spritual yang diberikan secara komprehensif dan tidak bisa
dilakukan secara sepihak atau sebagian dari kebutuhannya.
2.      Bentuk pelayanan keperawatan harus diberikan secara langsung dengan memperhatikan
aspek kemanusiaan.
3.      Setiap orang berhak mendapatkan perawatan tanpa memandang perbedaaan suku,
kepercayaan, status sosial, agama dan ekonomi.
4.      Pelayanan keperawatan tersebut merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan
mengingat perawat bekerja dalam lingkup tim kesehatan bukan sendiri-sendiri. Pasien adalah
mitra aktif dalam pelayanan kesehatan bukan sebagai penerima jasa yang pasif.

2.1.6 Manfaat/peranan Filsafat Dalam Ilmu Keperawatan

Dalam pengembangan ilmu keperawatan tidak bisa terlepas dari peranan filsafat
didalamnya. Adapun manfaat atau peranan filsafat dalam keperawatan antara lain adalah:
1.      Memudahkan proses keperawatan karena tanpa mempelajari filsafat ilmu keperawatan maka
akan semakin sulit melaksanakan proses keperawatan
2.      Dengan mengetahui dan melaksanakan perilaku yang mengandung makna, rasa cinta
terhadap kebijaksanaan, terhadap pengetahuan, terhadap hikmah dan ucapannya yang baik dan
sopan seseorang dapat mengetahui bagaimana landasan dasar dari ilmu keperawatan tersebut
3.      Dapat memecahkan suatu permasalahan meliputi dampak teknologi, sosial budaya, ekonomi,
pengobatan alternatif, kepercayaan spritual dan masih banyak yang lainnya mengenai seluk
beluk lingkup profesi keperawatan yang semuanya digunakan dalam hal pencapaian
profesionalisme seorang perawat
4.      Menghindari dan meminimalisasi kesalahpahaman dan konflik dalam pencarian kebenaran
tentang ilmu keperawatan
5.      Sebagai dasar dalam penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan untuk bertindak
melalui pengalaman-pengalaman yang sudah ada
6.      Mendapatkan kebenaran tentang hal-hal yang dianggap belum pasti apakah tindakan yang
kita lakukan dan pendapat yang kita keluarkan itu adalah benar atau salah, misalnya jika kita
melakukan tindakan seperti injeksi terhadap klien kita harus tahu terlebih dahulu prosedur-
prosedur apa saja yang dilakukan, jadi setelah kita mengetahuinya maka kita akan melakukan
tindakan itu secara benar
7.      Dengan filsafat seorang perawat dapat menggunakan kebijaksanaan yang dia peroleh dari
filsafat sehingga perawat tersebut dapat lebih berfikir positif (positif thinking) dan dengan positif
thinking tersebut seorang perawat dapat menjalankan tugasnya dengan baik sehingga pasien yang
tadinya susah berkomunikasi dapat menjadi lebih dapat berkomunikasi dengan baik dan akhirnya
dapat mempercepat proses penyembuhan pasien tersebut.

2.2 Pembahasan

Anda mungkin juga menyukai