Anda di halaman 1dari 23

IMUNOLOGI

CREATED By: Dr. Hj. Atira Cinta, SSi., M.Kes


TUJUAN

 1. Menjelaskan imunitas, sistem imun, dan respons imun


 2. Menjelaskan prinsip perbedaan sistem imun bawaan dan adaptif
 3. Menjelaskan komponen-komponen sel yang terlibat dalam sistem
pertahanan tubuh
Imunologi adalah suatu ilmu Mengkaji tentang mekanisme dan fungsi sistem Kekebalan
tubuh.

Imunitas adalah resistensi/kekebalan tubuh terhadap penyakit (terutama infeksi).

Wujud kekebalan tubuh berupa: molekul, sel, dan jaringan.

Gabungan sel, molekul, dan jaringan yang berperan dalam pertahanan terhadap infeksi
disebut sistem imun (sistem pertahanan tubuh)

Fungsi Sistem Imun yaitu untuk melindungi tubuh terhadap penyakit infeksi dg cara
mampu mengenal penyebab infeksi (benda/zat asing) didalam tubuh, lalu berusaha
menetralisasi
kemudian mengeliminasi zat asing tersebut.

Reaksi yang dikoordinasi sel-sel, molekul-molekul, dan bahan-bahan lainnya terhadap


mikroba disebut respons imun
FUNGSI UTAMA SISTEM IMUN
 Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit; menghancurkan dan
eliminasi mikroba (bakteri, parasit, jamur, dan virus) yang masuk ke dalam
tubuh

 Pertahanan terhadap substansi non-infeksius seperti sel yang bertransformasi


(kanker) dan produk kerusakan sel.
Malfungsi sistem imun menyebabkan
berbagai penyakit antaralain:
a. Penyakit autoimun (sistem imun
menyerang sel2 sehat).
b. Hipersensitivitas/Reaksi alergi
(reaksi dari sistem kekebalan
tubuh yg terjadi ketika jaringan
tubuh yg normal mengalami
cedera).
c. Imunodefisiensi (kekebalan tubuh
mengalami penuruanan).
d. Penolakan allograft (terjadi
penolakan pada saat
transplantasi)
e. Perkembangan kanker
Benda Asing/Zat asing dan diantaranya:
Imunitas ada 2 jenis:
 Imunitas bawaan (innate immunity, natural immunity, native immunity)
pertahanan tubuh awal dalam melawan patogen secara cepat dengan spesifitas
terbatas sebelum berkembangnya respon imun adaptif.

 Imunitas adaptif (adaptive immunity, acquired immunity)


 berkembang menyesuaikan dengan jenis infeksi (adaptasi) dan memerlukan waktu
untuk mengembangkan fungsi efektornya
INNATE IMMUNITY and ADAPTIVE IMMUNITY
INNATE IMMUNITY and ADAPTIVE IMMUNITY
Fagosit

 Fagosit: Sel-sel yang berfungsi untuk mengidentifikasi, mencerna, dan


menghancurkan mikroba, contohnya makrofag dan neutrofil.
 Makrofag adalah suatu monosit jaringan dan berfungsi sebagai fagosit
yang efisien, membunuh mikroba, serta mensekresi mediator inflamasi.
 Neutrofil adalah fagosit yang efektif dan jumlahnya berlimpah dalam
sirkulasi.
 Neutrofil memediasi fase awal dari reaksi inflamasi, respon yang cepat
terhadap stimulus, namun waktu hidupnya lebih pendek dibanding
makrofag
Makrofag
Sel mast, basofil, dan eosinofil

 Merupakan sel-sel yang berperan baik dalam respons imun bawaan maupun
adaptif.
 Ketiganya memiliki ciri umum yaitu memiliki granul sitoplasma berisi berbagai
mediator inflamasi dan protein antimikroba.
 Ketiganya terlibat dalam respons imun yang melindungi terhadap cacing dan
respons imun yang menyebabkan penyakit alergi.
Sel dendritik

 Sel yang serba guna dalam merespons struktur molekuler


mikroba.
 Hampir semua jaringan mengandung sel dendritik karena
merupakan APC utama untuk aktivasi limfosit naif.
 Subset khusus dari sel dendritik yaitu pDC (plasmacytoid
dendritic cells), merupakan sumber utama penghasil sitokin
IFN tipe I dalam merespons infeksi viral.
Antigen dan epitop

 Antigen merupakan istilah umum yang berlaku untuk


molekul yang dapat berikatan dengan antibodi atau
reseptor sel T (T cell receptor, TCR) secara spesifik.
 Epitop (determinan): bagian dari antigen yang benar-
benar berikatan dengan antibodi atau TCR.
 Dalam kasus antigen protein, epitop adalah bagian
peptida yang dikenali oleh TCR ketika disajikan oleh
molekul MHC pada APC.
Antibodi dan TCR

 Antibodi dapat mengenali antigen hampir dari semua kelas molekul biologis
(misal protein, lipid, karbohidrat, asam nukelat), sedangkan sel T hanya dapat
mengenali antigen peptida yang disajikan oleh sel penyaji antigen (antigen
presenting cell, APC)
Limfosit

 Limfosit : sel dalam tubuh yang mengekspresikan reseptor antigen secara klonal yang mampu
mengenali determinan antigenik spesifik
 Limfosit yang akan sering kita bicarakan adalah limfosit B dan limfosit T.
 Sel dinamai limfosit B karena tempat pematangannya di bursa fabricus atau bone marrow,
sedangkan sel T tempat pematangannya di timus.
 Limfosit B (sel B) adalah jenis sel yang mampu membuat antibodi. Sel-sel ini sangat penting
untuk imunitas humoral.
 Limfosit T (sel T) adalah jenis sel yang terlibat dalam imunitas dimediasi sel.
Imunitas humoral

 Imunitas humoral: jenis imunitas adaptif yang dimediasi oleh antibodi yang
diproduksi oleh sel-sel plasma.
 Imunitas humoral merupakan mekanisme pertahanan utama untuk melawan
mikroba ekstraseluler dan toksin yang dihasilkan. Imunitas humoral juga
diperankan oleh serangkaian protein dalam sistem komplemen.
Imunitas dimediasi sel (imunitas
seluler, cell-mediated immunity/CMI)

 CMI: jenis imunitas adaptif yang dimediasi oleh sel T.


 Imunitas dimediasi sel adalah mekanisme pertahanan
utama untuk melawan mikroba yang bertahan hidup
dalam fagosit (misal bakteri yang menyebabkan
tuberkulosis) atau mikroba yang bertahan dalam
sitosol sel non-fagosit (misal virus)
Sitokin

 Sitokin: protein disekresikan yang bekerja sebagai mediator reaksi imun dan
inflamasi.
 Sitokin menyediakan mekanisme untuk sel dari sistem imun tubuh untuk
“berhubungan” satu sama lain untuk mengkoordinasikan respons.
 Sitokin adalah nama umum, protein-protein yang termasuk dalam sitokin
termasuk interleukin, IFN, TNF, dan kemokin.
Komplemen

 Komplemen: protein serum dan protein permukaan sel yang berinteraksi satu sama lain atau
dengan molekul lain dari sistem imun tubuh menghasilkan efektor penting dalam imunitas
bawaan dan imunitas adaptif. Jalur aktivasi komplemen:
 Jalur klasik: komplemen diaktifkan oleh kompleks antigen-antibody
 Jalur alternatif: komplemen diaktifkan oleh kontak dengan permukaan mikroba
 Jalur lektin: komplemen diaktifkan oleh lektin plasma yang mengikat mikroba.
 Setiap jalur komplemen terdiri atas kaskade enzim proteolitik mengarah pada pembentukan
kompleks lisis yang masuk ke membran sel target, “melubangi”-nya, sehingga mikroba target
terbunuh.
Imunitas bawaan Imunitas adaptif

Karakteristik

Spesifitas Untuk molekul dengan kesamaan pola Untuk antigen mikroba dan non-mikroba
molekuler terkait patogen (PAMP) atau
produk kersakan sel (DAMP)
Diversitas Jumlah reseptor terbatas sangat beragam, jumlah yang sangat besar reseptor
muncul dari rekombinasi somatic dari gen reseptor
pengenal antigen pada limfosit
Memori Tidak ada atau terbatas Memori terus-menerus, dengan respons lebih cepat
dari lebih besar pada infeksi berikutnya
Non-reaktif Ya Ya
terhadap self
Komponen
Penghalang Kulit, epithelia mukosa, peptida dan Limfosit pada epithelia, antibodi yang disekresikan
selular dan kimia protein antimikroba permukaan epitelia
Protein pada Protein komplemen, berbagai lektin dan Antibodi
sirkulasi aglutinin
Komponen seluler Fagosit (makrofag, neutrofil), sel dendritik Limfosit

Anda mungkin juga menyukai