Anda di halaman 1dari 9

Story Board

Pengkajian Keperawatan Jiwa Lanjut pada Klien Halusinasi

Setting: Lab RIK UI

Shoot Durasi Adegan Deskripsi


Scene 1 10 Detik Pop up logo FIK UI Opening, Saat logo muncul tambahkan
sound fx

Tanpa V.O
Scene 2 40 detik Pembukaan Sound fx
Judul Mata Kuliah: Asuhan
Keperawatan Jiwa pada Klien Narasi:
Gangguan Mata kuliah Asuhan Keperawatan Jiwa
Nama PJ Dosen: pada Klien Gangguan merupakan mata
1. Prof. Dr. Budi Anna Keliat, kuliah yang berfokus pada pemberian
M.App.Sc asuhan keperawatan pada klien gangguan
2. Ns. Giur Hargiana, jiwa seperti halusinasi, risiko perilaku
S.Kep.,M.Kep.,Sp.Kep.J kekerasan, isolasi sosial, dsb. Asuhan
keperawatan jiwa diberikan melalui
proses pengkajian dan pemberian terapi
keperawatan jiwa secara mandiri dan
kolaboratif. Berikut akan kita tayangkan
salah satu video pembelajaran dalam
pemberian asuhan keperawatan jiwa yaitu
pada klien halusinasi. Selamat
menyaksikan.

Scene 3 15 detik - Pop up tulisan: PJ video membacakan narasi + sound fx :

Asuhan Keperawatan Jiwa pada


Klien Halusinasi (Scanning) Narasi:
Pada video ini, akan diperagakan proses
Proses Scanning: scanning pada klien Halusinasi. Proses
1. Pengkajian Predisposisi dan pengkajian ini dilakukan untuk
Presipitasi mendapatkan dan mengetahui
2. Pengkajian Respons peristiwa/stressor yang dialami klien,
3. Penegakan Diagnosa yang terdiri atas stressor biologi,
Keperawatan piskologi, dan sosiokultural, serta respons
4. Pengkajian Sumber Koping terhadap stressor tersebut, dan
5. Penentuan Terapi penenggakan diagnosa halusinasi.
Keperawatan Jiwa Selamat menyaksikan.

Scene 4 15 detik - Pop up gambar: Sound fx+Pop Up Tulisan: Klien


Halusinasi

V.O+ sound fx
Halusinasi adalah pengalaman sensorik
yang tampak nyata yang dapat dialami
oleh klien skizofrenia. Sebanyak 70%
klien skizofrenia mengalami halusinasi
pendengaran. Berikut merupakan video
cara melakukan scanning pada klien
halusinasi pendengaran
Scene 5 40 detik - Pop up tulisan Situasi:
Perawat dan pasien duduk berhadapan di
Fase Orientasi: Salam Terapeutik meja pemeriksaan.

Adegan:
Perawat melakukan langkah salam
terapeutik.
Dialog:
P : Assalamualaikum, Selamat pagi pak?
Tn.M : Wassalamualaikum, selamat pagi
pak.
P : Perkenalkan Pak, Saya Eka Budiarto,
Bapak boleh panggil saya Pak Eka. Saya
adalah perawat pendamping Bapak
selama Bapak dirawat di rumah sakit ini
ya Pak. Perawat penanggungjawab Bapak
adalah Pak Didi ya Pak
Tn.M : Iya Pak Eka.
P : Baik Bapak, boleh bapak sebutkan
nama lengkap dan tanggal lahir Bapak?
Tn.M : Iya Pak, nama saya Mukhlis,
tanggal lahir 8 September 1974 Pak.
P : Bapak tinggal di mana ya Pak?
Tn.M : Jalan Merbabu Raya, Bogor
Selatan Pak.
P : Wah hebat sekali Pak Mukhlis, cocok
pak dengan data saya, artinya ingatan
Bapak masih bagus ya Pak

Scene 5 30 detik - Pop up tulisan Situasi:


Perawat dan pasien duduk berhadapan di
Fase Orientasi: Evaluasi dan meja pemeriksaan.
Validasi
Adegan:
Perawat melakukan langkah salam
evaluasi dan validasi

Dialog:
P : Bagaimana keadaan Pak Mukhlis pagi
ini?
Tn M : Saya baik kok Pak.
P : Adakah keluhan pagi ini Pak
Mukhlis?
Tn.M : Iya Pak. Tadi pagi masih
mendengar suara-suara pak.
P : Oke baik pak, Apa yang Bapak
lakukan ketika mendengar suara itu?
Tn. M : Tidak ada Pak. Hilang sendiri.
P : Oke baik, apakah suara itu kemudian
hilang selamanya ketika Bapak biarkan
saja?
Tn.M : Ya tidak Pak, masih muncul terus.
P : Baik, Jadi belum ada yang Bapak
lakukan ya untuk mengatasi itu.
Tn.M : Iya Pak

Scene 6 40 detik Pop up tulisan: Situasi:


Perawat dan pasien duduk berhadapan di
Fase Orientasi: Kontrak meja pemeriksaan.
Tindakan, Tujuan, Waktu, dan
Tempat Adegan:
Perawat melakukan langkah Kontrak
Tindakan, Tujuan, Waktu, dan Tempat

Dialog:
P : Baiklah pak, jika demikian saya akan
periksa lebih lanjut tentang keadaan
bapak saat ini, tentang suara-suara yang
sering Bapak dengar dan tanda gejala
lainnya yang sering Bapak alami terkait
suara-suara tersebut.
Tn. M : Oh iya pak.
P: Tujuannya agar Pak Mukhlis juga
dapat mengetahui masalah yang Pak
Mukhlis alami dan bisa latihan
bagaimana cara mengontrol masalah
tersebut supaya Bapak tidak kembali lagi
di rawat dan mengalami masalah yang
sama ya Pak. Nanti kita akan tentukan
juga ya latihan yang tepat untuk Pak
Mukhlis setelah saya periksa.
Tn.M : Iya Pak saya mau.
P: Saya akan periksa sekitar 30 menit ya
Pak?
Tn.M : Boleh Pak.
P: Nampaknya saya periksan di sini saja
ya Pak, Bapak sudah nyaman di sini?
Tn.M : Iya pak, di sini saja sudah nyaman
Pak.

Scene7 15 detik Pop up tulisan Fx transisi + Sound fx

Fase kerja Vo + Slide


Perawat melakukan intro pengkajian
generalis halusinasi (Keluhan Utama)
sebelum masuk pada pengkajian
predisposisi dan presipitasi. Yang dikaji
pada tahap ini adalah isi, frekuensi,
situasi, waktu, dan respon terhadap
halusinasi.

Scene 8 60 detik Pop up tulisan Situasi:


Perawat dan pasien duduk berhadapan di
Fase kerja: Pengkajian meja pemeriksaan.
Predisposisi Biologi

Adegan:
Perawat melakukan langkah kerja:
Pengkajian predisposisi dan presipitasi
faktor biologi

Dialog:
P : Baik Pak, saya lanjutkan memeriksa
terkait kondisi fisik Bapak ya?
Tn.M : Iya Pak
P: Baik Pak, apakah sebelumnya Bapak
pernah mengalami masalah yang sama
dengan sekarang?
Tn.M : Pernah Pak.
P : Kapan itu Pak, boleh diceritakan Pak?
Tn.M : Iya Pak. Mei lalu Pak, saya
dirawat di sini juga Pak 3 minggu. Saya
dirawat karena saya ngomong sendiri
katanya Pak.
P: Oh baik, ketika keluar dari rumah sakit
dinyatakan sembuh dan harus minum
obat teratur begitu Pak?
Tn.M : Iya Pak. Saya disuruh kontrol
juga ya kontrol pak, dan obat saya
minum, tapi lama-lama bosen jadinya
saya sudah sembuh ya tidak kontrol dan
minum obat lagi Pak.
P : Oke baik. Jadi karena merasa sudah
sembuh dan bosan akhirnya Bapak
menghentikan minum obatnya. Kapan itu
Pak?
Tn.M : Saya dari Juli udah tidak minum
obat Pak.
P : Lalu apa yang terjadi ketika tidak
minum obat akhirnya?
Tn.M : Iya Pak, saya jadi ngaco ya pak
katanya.
P : Oke baik, saya simpulkan jadi Bapak
pernah dirawat karena megalami masalah
yang sama dan Bapak putus obat sejak
bulan Juli ya Pak. Saat ini adalah kambuh
yang pertama ya Pak.

Scene 9 60 detik Pop up tulisan Situasi:


Perawat dan pasien duduk berhadapan di
Fase Kerja: Pengkajian meja pemeriksaan.
Predisposisi dan Presipitasi
Faktor Sosiokultural Adegan:
Perawat melakukan langkah kerja:
Pengkajian predisposisi dan presipitasi
faktor sosiokultural

Dialog:
P : Baik Pak, saya lanjutnya periksa
kondisi dan kehidupan keluarga Bapak.
Tn. M : Iya Pak.
P : Bapak pendidikan terakhir apa ya
Pak?
Tn.M : Saya SMP tidak selesai Pak.
P : SMP tidak selesai ya Pak, ada apa Pak
yang menyebabkan tidak selesai?
Tn.M : Tidak ada biaya Pak.
P : Oh baik, lalu bagaimana dengan
sekarang?
Tn.M : Iya sekarang begini Pak, cari kerja
susah, ikut orang juga diPHK.
P : Oh begitu Pak, jadi maksudnya saat
ini Bapak sudah tidak bekerja?
Tn.M : Tidak Pak, saya sudah tidak kerja,
di PHK karena ada Covid sejak April lalu
Pak.
P : Baik, jadi sekarang siapa yang
menanggung biaya sehari-hari Pak?
Tn.M : Adik-adik saya Pak. Tapi masak
adik-adik saya terus ya Pak. Padahal dulu
saya kerja dari usia 17 tahun sampai
kemarin terakhir Alhamdulillah cukup
Pak.
P : Baik Pak. Saya mengerti kondisi
Bapak sekarang. Saya simpulkan ya Pak,
jadi Bapak putus sekolah waktu SMP,
kemudian saat ini tidak bekerja, bahkan
di PHK April lalu ya Pak, hidupnya
tergantung adik-adik jadinya.
Tn.M : Iya Pak

Scene 60 detik Pop up tulisan Situasi:


10 Perawat dan pasien duduk berhadapan di
Fase Kerja: Pengkajian meja pemeriksaan.
Predisposisi dan Presipitasi
Faktor Psikologis Adegan:
Perawat melakukan langkah kerja:
Pengkajian predisposisi dan presipitasi
faktor psikologis

Dialog:
P : Baik Pak, saya lanjutkan memeriksa
ya Pak. Dari semua kejadian tersebut
bagaimana bapak menilai diri Bapak
sendiri? Contohnya saja pengalaman di
PHK.
Tn.M : Iya saya jadi tidak bisa berperan
sebagai kepala keluarga, tidak bisa
menuhi kebutuhan keluarga, kan saya
tidak kerja, kecewa pada diri sendiri Pak,
semestinya kan saya bekerja dan bisa
membahagiakan anak istri Pak. Sekarang
tidak bisa apa-apa Pak. Pengalaman tidak
menyenangkan sekali Pak saya di PHK.
P : Oke baik Pak, ada lagi Pak?
Tn. M : Ya itu Pak, paling dulu juga
trauma juga Pak, ketika orang tua saya
cerai, juga karena masalah ekonomi, saya
takut aja kalau istri saya juga minta cerai.
P : Kapan itu Pak?
Tn.M : Saya usia 16 tahun Pak.
P : Oke baiklah Pak,saya simpulkan ya
Pak. Jadi bapak mengalami 2 kejadian
traumatis yaitu di PHK dan perceraian
orang tua dulu. Kemudian Bapak merasa
peran dan ideal Bapak terganggu begitu
ya Pak.
Tn.M : Iya Pak.

Scene 15 detik Pop up tulisan: Fx transisi + Sound fx


11
Simpulan Faktor Predisposisi Vo + Slide
dan Presipitasi sebagai Stressor Setelah kita dapatkan daftar stressor,
Klien maka selanjutnya adalah kita kaji respons
klien terhadap masing-masing stressor
yang meliputi respons kognitif, afektif,
fisiologis, perilaku, dan sosial seperti
pada adegan berikut.

Scene 60 detik Pop up tulisan Situasi:


12 Perawat dan pasien duduk berhadapan di
Fase Kerja: Penilaian terhadap meja pemeriksaan.
Stressor (Respons)
Adegan:
Perawat melakukan langkah kerja:
Penilaian terhadap Stressor (Respons)

Dialog:
P : Baik Pak, lalu apa yang Bapak
fikirkan dengan kejadian-kejadian
tersebut? Apa yang Bapak pikirkan ketika
Bapak di PHK?
Tn.M : Saya merasa jadi orang tidak
berguna Pak, suka bingung, juga
mendengar suara ngejelekin saya, saya
malu pak karena saya berbeda dengan
yang lain.
P : Oke baik Pak, lalu apa yang Bapak
rasakan pak ketika di PHK?
Tn.M : Kesel Pak, sedih iya, kecewa iya,
malu Pak.
P : Lalu, di badan rasanya bagaimana
Pak?
Tn.M : Iya Pak, tidak bisa tidur, makan
juga sedikit.
P : Baik Pak. Bagaimana dengan aktifitas
sehari-hari Bapak?
Tn.M : Jadi pingin marah Pak, bicara
sendiri, ngomel-ngomel sendiri juga kata
istri, saya juga malas ngapa-ngapain Pak.
P : Baik Pak, apakah kemudian bapak
akhirnya aktifitas sosial terganggu?
Tn.M : Malas keluar rumah pak, saya
tidak maulah Pak ketemu orang-orang.

Scene 25 detik Pop up tulisan: Fx transisi + Sound fx


13
Fase Kerja: Penegakan Diagnosa BAGAN
Keperawatan Halusinasi Vo + Slide
Tanda gejala halusinasi diperoleh bahwa
klien mendengar suara, merasa malu,
tidak berguna, kecewa sedih, tidak bisa
tidur, tidak produktif, menghindar
bertemu orang lain. Berdasarkan data
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
klien mengalami halusinasi. Kesimpulan
diagnosa keperawatan halusinasi
kemudian disampaikan dan dijelaskan
kepada klien.

Scene 70 detik Pop up tulisan Fx transisi + Sound fx


14
Fase Kerja: Pengkajian Sumber Vo + Slide
Koping Tahap pengkajian/scanning berikutnya
adalah penilaian sumber koping pasien
dan keluarga. Sumber koping meliputi
personal ability, positive belief, sosial
support, dan material asset. Pengkajian
sumber koping personal ability dengan
menyimpulkan apa yang telah dilakukan
klien dalam mengontrol halusinasi dan
apa manfaatnya serta yang belum
dilakukan sesuai standar terapi
keperawatan. Pengkajian positive belief
akan diperoleh keyakinan dan motivasi
klien untuk sembuh. Sosial support akan
mengidentifikasi caregiver dan peran
caregiver dalam proses perawatan di
rumah dan rumah sakit, keberadaan kader
kesehatan jiwa dan peer group serta
kontribusinya dalam perawatan klien.
Material asset mengkaji tentang sumber
keuangan yang dimiliki klien untuk
berobat serta ketersediaan dan akses
terhadap pelayanan kesehatan.

Fase Kerja: Penentuan terapi Vo + Slide


medis dan tindakan keperawatan Kemudian, langkah selanjutnya adalah
jiwa spesialis penentuan terapi berdasarkan hasil
pengkajian sumber koping tersebut.
Pelaksanaan terapi untuk pasien
halusinasi berikutnya akan dijelaskan
pada video tindakan keperawatan ners
spesialis cognitive behavior therapy pada
klien halusinasi. Sampai bertemu pada
video selanjutnya. Terimakasih

Scene 10 Detik Kredit: Sebelum masuk ke Pop Up Tulisan:


15 Tampilkan Logo Universitas Indonesia,
1. Prof. Dr. Budi Anna buat background hitam, fx zoom in:
Keliat, M.App.,Sc – FIK UI
2. Ns. Giur Hargiana,
M.Kep., Sp.Kep.J – FIK UI
3. Ice Yulia Wardani,
S.Kp.,M.Kep.,Sp.Kep.J – FIK
UI
4. Ns. Eka Budiarto,
M.Kep.,Sp.Kep.J – Fikes
UMPP
5. Ns. Surya Efendi, M.Kep –
RS Jiwa Prof HB Saanin
Padang
6. I Nengah Darthayasa, M.
Kep – RSJ Mutiara Sukma
Tot 555 detik

Anda mungkin juga menyukai