Oleh:
Sukma Wulandari
CI Lahan CI Institusi
(…………………….) (………………………)
NIP: NIDN:
b. Teknik imajinasi
Biofeedback merupakan terapi perilaku yang dilakukan dengan
memberikan individu informasi tentang respon fisiologis misalnya
tekanan darah. Hypnosis diri dapat mebantu mengubah presepsi
nyeri melalui pengaruh sugesti positif dan dapat mengurangi
ditraksi. Mengurangi presepsi nyeri adalah suau cara sederhana
untuk meningkatkan rasa nyaman dengan membuang atau
mencegah stimulus nyeri.
c. Teknik distraksi
Teknik distraksi adalah pengalihan dri fokus perhatian terhadap
nyeri kestimulus yang lain. Ada beberapa jenis distraksi yaitu
distraksivisual (melihat pertandingan, menonton televisi, dll),
distraksi pendengaran (menengarkan music, suara gemaricik
udara), distraksi pernafasan (pernafasan ritmik), distraksi
pernafasan (bernafas ritmik), distraksi intelektual (bermain kartu).
d. Terapi dengan pemberian analgesic
Peberian obat analgesic sangat membantu dalam manajemen
nyeri seperti pemberian obat analgesic non opioid (aspirin,
ibuprofen) yang bekerja pada syaraf perifer didaerah luka dan
menurunkan tingkat inflamasi, dan analgesic opioid (morfin,
kodein) yang dapat meningkatkan mood dan perasaan pasien
menjadi lebih nyaman walaupun terdapat nyeri.
e. Immobilisasi
Biasanya pasien tidur di spilint yang biasanya diterpkan pada
saat kontraktur atau terjadi ketidak seimbangan otot dan mencegah
penyakit baru seperti decubitus.
c. Intervensi
Edukasi :
Kolaborasi :
Potter & Perry. (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Buku 3 (7th
ed.). EGC.
5555 4444
• tonus otot
Hipotonus Hipotonus
Normotonus Hipotalamus
• postur : normal
• tremor : tidak
• rentang gerak (ROM)
ekstremitas atas kanan
( v ) fleksi ( v ) ekstensi ( v ) abduksi ( v ) adduksi
( v ) supinasi ( v ) pronasi ( v ) sirkumduksi
ekstremitas atas kiri
( v ) fleksi ( v ) ekstensi ( v ) abduksi ( v ) adduksi
( v ) supinasi ( v ) pronasi ( v ) sirkumduksi
ekstremitas bawah kanan//
( v ) fleksi ( v ) ekstensi ( v ) abduksi ( v ) adduksi
( v ) supinasi ( v ) pronasi ( v ) sirkumduksi
ekstremitas bawah kiri
( v ) fleksi ( v ) ekstensi ( v ) abduksi ( v ) adduksi
( v ) supinasi ( v ) pronasi ( v ) sirkumduksi
• keluhan saat ini :Kelelahan
• penggunaan alat bantu : tidak
• pelaksanaan aktivitas : parsial
• jenis aktivitas yang perlu : BAB
terapi
- RL 20 tpm
- Asoilet 1 x 80 mg
- Ramipril 0-5 mg
- Nitrofat
- Omipprazole 40 mg
Data Fokus
1. Inspeksi : -
2. Auskultasi :-
3. Perkusi :-
4. Palpasi : -
Pemeriksaan Diagnostik
1. Tanda-tanda Vital:
Tekanan darah : 92/60 mmHg
Nadi : 98 x/menit
Pernafasan : 26 x/menit
Suhu : 38°C
2. Pemeriksaan Diagnostik:
Pemeriksaan Radiologi : Thorax Foto
Pemeriksaan Laboratorium klinis
Kimia
darah
glukosa 129 <140 Mg/dl
GENOGRAM
Psikososial
1 Data Subjektif :a. Mengeluh tidak nyaman Gangguan rasa nyaman berhubungan
b. Pasien mengatakan tidak mampu rileks dengan gejala penyakit
Data Objektif : a. Pasien Nampak gelisah
b. Postur tubuh berubah
1 2 3 4
1 Nyeri akut Selalah dilakukan Manajeman nyeri
b/d Agen intervensi selama Observasi :
2x 24 jam maka
Pencedera
bersihan tingkat 1. Identifikasi lokasi, karakteristik,
Fisik nyeri menurun durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
dengan kriteria nyeri
hasil: 2. Identifikasi skala nyeri
a) Frekuensi 3. Identifikasi respons nyeri non verbal
nadi membaik
b) Pola napas Terapeutik :
membaik
c) Keluhan nyeri 4. Berikan tehnik nonfarmakologi
menurun untuk mengurangi rasa nnyeri
d) Meringis
Edukasi :
menurun
e) Gelisah 5. Ajarkan tehnik nonfarmakologi
menurun untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi :
0 Gangguan rasa nyaman 1. Memonitor respon terhadap terapi S : Pasien mengatakan gelisahsudah
berhubungan dengan relaksasi berkurang
gejala penyakit O : Pasien tampak nyaman dengan
2. Menciptakan lingkungan yang tenang posisinya
dan tanpa gangguan
dengan pencahayaan dan suhu ruang A : Gangguan rasa nyaman teratasi
yang nyaman P : Intervensi dihentikan
3. Menggunakan relaksasi sebagai stategi
penunjang dengan analgetik atau
Tindakan medis lain
4. Menganjurkan sering mengulangi dan
melatih teknik yang dipilih
Hipertermi berhubungan 1. mengidentifikasi penyebab S : Pasien mengatakan sudah tidak
dengan proses penyakit hipertermia mengigil
2. memonitor suhu tubuh O : pasien tampak tidak menggigil
3. melonggarkan atau lepaskan pakaiaan Suhu : 37.0
4. memberikan cairan oral A : Masalah hipertermi tertasi
5. melakukakan pendinginan ekternal P : hentikan intervensi:
6. memberikan oksigen
7. menganjurkan tirah baring
1. kolaborasikan pemberian cairan dan
elektrolit