Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

MATA KULIAH UMUM


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
AGEN PERAN MAHASISWA SEBAGAI ANTI KORUPSI

Dosen Pengampu:

Sulaiman

Disusun Oleh:

Mochammad Iqbal Fitrah Anugerah

(191910101066)

UNIVERSITAS JEMBER
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT. Yang telah


melimpahkan rahmat,karunia,taufik dan hidayahnya kepada kami sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul kerukunan antar umat beragama.
Serta solawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW. Agar kita mendapatkan syafa’atnya.
Terima kasih yang tak terhingga kami ucapkan kepada Bapak Sulaiman
selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Agama Islam yang telah
membimbing kami selama proses pembuatan makalah ini dan pada akhirnya
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan sesuai pada waktu yang
ditentukan. Dan tak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada teman-teman
yang telah meluangkan waktu dan memberikan ide-idenya dalam pembuatan
makalah ini.
Kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi diri kami
sendiri dan pihak lain yang membacanya. Mungkin makalah ini jauh dari kata
sempurna, maka dari itu kami mohon kritik dan saran yang membangun dari anda
untuk perbaikan makalah ini.

Jember, 25 November 2019


Penyusun

Moch. Iqbal F.A

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar belakang ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah .......................................................................................... 2
1.3 Tujuan ............................................................................................................ 2
BAB 2 PEMBAHASAN ......................................................................................... 3
2.1 Pengertian korupsi ......................................................................................... 3
2.2 Faktor-faktor penyebab korupsi ................................................................... 5
2.3 Dampak korupsi .......................................................................................... 10
2.4 Potensi dan peran mahasiswa dalam memberantas korupsi ........................ 12
BAB 3 PENUTUP ................................................................................................ 15
3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 15
3.2 Saran ............................................................................................................ 15
BAB 4 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 16

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Indonesia merupakan negara dengan kemajukan yang tinggi,dengan
adanya keberagaman mulai dari sabang sampai merauke. Keberagaman
ras,suku,budaya,bahasa,dan agama.Keberagaman tersebut adalah anugrah
yang diberikan oleh Allah SWT. Kepada negara Indonesia.Hal itu harus kita
syukuri sebagai warga negara Indonesia karena tidak semua negara
memiliki keberagaman seperti yang kita punya.Keberagaman ini harus
senantiasa kita jaga dan kita lestarikan keberadaannya.Jika
tidak,keberagaman ini akan luntur dan hilang dengan berjalannya
waktu.Salah satunya adalah keberagaman agama.Indonesia mewajibkan
bagi seluruh warga negaranya untuk memeluk satu ajaran agama dan
menjalankan syariat-syariatnya.Tentunya kita tidak bisa memaksakan
kehendak kepada orang lain untuk memeluk ajaran agama yang sama
dengan kita.Oleh karna itu,dalam makalah ini kita akan membahas
pentingnya menjaga kerukunan antar umat beragama.

1
1.2 Rumusan masalah
1. Apakah definisi dari korupsi?
2. Apa faktor-faktor penyebab terjadinya korupsi?
3. Apa dampak korupsi?
4. Bagaimana peran, upaya, dan hambatan mahasiswa dalam
pemberantasan korupsi?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi dari korupsi.
2. Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya korupsi.
3. Mengetahu dampak yang terjadi dengan adanya tindakan korupsi
4. Mengetahui peran, upaya, dan hambatan mahasiswa untuk
pemberantasan korupsi.

2
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Korupsi

Korupsi atau rasuah adalah tindakan pejabat publik, baik politisi maupun pegawai
negeri, serta pihak lain yang terlibat dalam tindakan itu yang secara tidak wajar dan
tidak legal menyalahgunakan kepercayaan publik yang dikuasakan kepada mereka
untuk mendapatkan keuntungan sepihak.

Kata korupsi berasal dari bahasa latin “corruptio” atau corruptus yang bermakna
busuk, rusak, menggoyahkan1, memutarbalik, menyogok. Menurut para ahli
bahasa, corruptio berasal dari kata kerja corrumpere, suatu kata dari Bahasa Latin
yang lebih tua. Kata tersebut kemudian menurunkan istilah corruption, corrups
(Inggris), corruption (Perancis), corruptie/korruptie (Belanda) dan korupsi
(Indonesia).

Dalam arti yang luas, korupsi atau korupsi politis adalah penyalahgunaan jabatan
resmi untuk keuntungan pribadi. Semua bentuk pemerintahan di seluruh dunia ini
rentan korupsi dalam praktiknya. Beratnya korupsi tentu berbeda-beda, dari yang
paling ringan dalam bentuk penggunaan pengaruh dan dukungan untuk memberi
dan menerima pertolongan, sampai dengan korupsi berat yang diresmikan. Titik
ujung korupsi adalah kleptokrasi, yang arti harafiahnya pemerintahan oleh para
pencuri, di mana pura-pura bertindak jujur pun tidak ada sama sekali.

Dalam ilmu politik, korupsi didefinisikan sebagai penyalahgunaan jabatan dan


administrasi, ekonomi atau politik, baik yang disebabkan oleh diri sendiri maupun
orang lain, yang ditujukan untuk memperoleh keuntungan pribadi, sehingga
meninmbulkan kerugian bagi masyarakat umum, perusahaan, atau pribadi lainnya.

1
https://www.zonareferensi.com/pengertian-korupsi/

3
Dari sudut pandang ekonomi, para ahli ekonomi menggunakan definisi yang lebih
konkret. Korupsi didefinisikan sebagai pertukaran yang menguntungkan (antara
prestasi dan kontraprestasi, imbalan materi atau nonmateri), yang terjadi secara
diam-diam dan sukarela, yang melanggar norma-norma yang berlaku, dan
setidaknya merupakan penyalahgunaan jabatan atau wewenang yang dimiliki salah
satu pihak yang terlibat dalam bidang umum dan swasta.

Dari pengertian korupsi yang dipaparkan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
Korupsi adalah perbuatan yang buruk seperti penggelapan uang, penerimaan uang
sogok dan lain sebagainya untuk memperkaya diri sendiri atau orang lain atau
korporasi, yang mengakibatkan kerugian keuangan pada negara. Atau tindakan
penyelewengan atau penggelapan uang baik itu uang Negara atau uang lainnya yang
dilakukan untuk keuntungan pribai atau orang lain.

Bisa juga diartikan sebagai tindakan seseorang yang menyalahgunakan


kepercayaan dalam suatu masalah atau organisasi untuk mendapatkan keuntungan.
Atau suatu kegiatan yang merugikan kepentingan publik dan masyarakat luas untuk
kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.

Pengertian Korupsi Menurut Para Ahli2

 Undang-Undang No.31 Tahun 1999

Menurut Pengertian Undang-Undang No.31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan


Tindak Pidan3a Korupsi mengartikan bahwa Korupsi adalah Setiap orang yang
dikategorikan melawan hukum, melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri,
menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi, menyalahgunakan
kewenangan maupun kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau
kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.

2
https://www.sumberpengertian.id/pengertian-korupsi-secara-umum-menurut-para-ahli

3
https://www.zonareferensi.com/pengertian-korupsi/

4
 Alatas (1987)

Pengertian korupsi menurut Alatas adalah pencurian yang melalui penipuan dalam
situasi yang mengkhianati kepercayaan. Korupsi merupakan wujud perbuatan
immoral dari dorongan untuk mendapatkan sesuatu menggunakan metode penipuan
dan pencurian. Poin penting yang harus anda tahu bahwa nepotisme dan korupsi
otogenik itu merupakan bentuk korupsi.

 Kusuma (2003)

bahwa korupsi adalah pemanfaatan kekuasaan untuk mendapat keuntungan pribadi.


Bila anda perhatikan dengan seksama definisi korupsi ini maka kolusi, dan
nepotisme merupakan bagian dari k4orupsi atau bentuk korupsi itu sendiri.

 Asyumardi Mazhar

Pengertian korupsi adalah berbagai tindakan gelap dan tidak sah (illicit or illegal
activities) untuk mendapatkan keuntungan pribadi atau kelompok.

2.2 Faktor-faktor penyebab korupsi5


Tindakan korupsi merupakan tindak kejahatan yang terjadi akibat
penyelewengan wewenang atau tanggung jawab. Perilaku korupsi menyangkut
berbagai hal yang bersifat kompleks. Faktor –faktor penyebabnya bisa dari internal
pelaku – pelaku korupsi dan juga bisa berasal dari situasi lingkungan yang kondusif
untuk melakukan korupsi (faktor eksternal). Dengan demikian secara garis besar
penyebab korupsi dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: faktor internal dan
faktor eksternal.

4
https://www.sumberpengertian.id/pengertian-korupsi-secara-umum-menurut-para-ahli

5
https://www.kompasiana.com/zurul_98/57ee2a6ab37e61951464bfe4/faktorfaktor-penyebab-
korupsi?page=1

5
1. Faktor Internal, merupakan faktor pendorong korupsi yang berasal dari
dalam diri setiap individu. Faktor internal dapat diperinci menjadi:

a) Sifat tamak/rakus manusia

Sifat tamak merupakan sifat yang berasal dari dalam diri setiap individu. Hal itu
terjadi ketika seseorang mempunyai hasrat besar untuk memperkaya diri dan tidak
pernah merasa puas terhadap apa yang telah dimiliki

b) Gaya hidup konsumtif

Pada era-modern ini, terutama kehidupan dikota- kota besar merupakan hal yang
sering mendorong terjadinya gaya hidup konsumtif. Oleh karena itu, apabila
Perilaku konsumtif tidak di imbangi dengan pendapatan yang memadai,maka hal
tersebut akan membuka peluang seseorang untuk melakukan berbagai tindakan
demi memenuhi hajatnya. Salah satu kemungkinan tindakan itu adalah dengan
korupsi.

c) Moral yang kurang kuat

Seseorang yang mempunyai moral lemah cenderung mudah tergoda untuk


melakukan tindakan korupsi. Godaan itu bisa berasal dari atasan, teman setingkat,
bawahan, atau pihak lain yang memberi kesempatan untuk melakukan korupsi.

2. Faktor Eksternal,merupakan faktor pemicu terjadinya tindakan korupsi


yang berasal dari luar diri pelaku. Faktor eksternal dapat dibagi menjadi
empat, yaitu:6

 FAKTOR POLITIK 7

6
https://www.kompasiana.com/zurul_98/57ee2a6ab37e61951464bfe4/faktorfaktor-penyebab-
korupsi?page=1
7
https://www.researchgate.net/publication/324247868_FAKTOR-FAKTOR_PENYEBAB_KORUPSI

6
1. Adanya Money Politic merupakan tingkah laku negatif karena uang digunakan
untuk membeli suara atau menyogok para pemilih atau anggota-anggota partai
politik supaya memenangkan si pemberi uang.
2. Praktik politik uang pada saat ini masih sering kali terjadi hal ini disebabkan
karena belum adanya undang-undang yang mengatur secara tegas dalam
pelaksanaan kampanye.
3. Pada dasarnya ketika terjadi adanya indikasi politik uang, pihak penegak hukum
tampaknya ragu-ragu untuk mengambil keputusan. Hal tersebut menandakan
bahwa hukum yang berlaku di Indonesia masih lemah.
4. Korupsi yang berkaitan dengan politik sering disebut dengan korupsi politik.
Dalam pandangan De Asis (2000), korupsi politik misalnya money politik dalam
pemilihan anggota legislatif dan pejabat eksekutif, dan illegal untuk pembiayaan
kampanye, penyelesaian konflik permanen melalui cara-cara illegal dan teknik lobi
yang menyimpang.

 FAKTOR HUKUM
1. Faktor hukum menjadi penyebab korupsi, dikarenakan banyak produk hukum
yang tidak jelas aturannya, pasal-pasalnya multitafsir, dan ada kecenderungan
aturan hukum dibuat untuk menguntungkan pihak-pihak tertentu meskipun orang
awam tidak bias merlihatnya.

2. Selain itu, sanksi yang tidak ekuivalen dengan perbuatan yang dilarang, sehingga
tidak tepat sasaran dan dirasa terlalu ringan atau terlalu berat. Susila (dalam
Hamzah, 2004), tindakan korupsi itu mudah timbul karena ada kelemahan dalam
perundang-undangan yang mencakupi :
1). Adanya peraturan perundang-undangan yang bermuatan kepentingan
pihak-pihak tertentu.
2). Kualitas peraturan perundang-undangan kurang memadai.
3). Peraturan kurang disosialisasikan
4). Sanksi terlalu ringan
5). Penerapan sanksi yang tidak konsisten dan pandang bulu.

7
6). Lemahnya bidang evaluasi dan revisi peraturan perundang-undangan.

3. Lemahnya penegakan hukum, rendahnya mental aparatur, rendahnya kesadaran


masyarakat, serta kurangnya political will pemerintah, menurut Saleh (2006) juga
menjadi pemicu terjadinya korupsi.

4. Dalam aspek hukum, pnelitian Ezung (2012) juga memberikan kesimpulan yang
tidak jah berbeda, bahwa terjadinya korupsi disebabkan oleh lemahnya penegakan
hukum.

 FAKTOR EKONOMI8
1. Faktor ekonomi berkaitan erat dengan factor birokrasi yang diterapkan di
Indoensia. Dimana dalam suasana demikian kebijakan ekonomi pemerintah
diimplementasikan, dikembangkan dan dimonitor dengan cara yang tidak
partisipatif, tidak transparan dan tidak akuntabel.
2. Dalam realitanya juga menunjukan bhwa korupsi tidak hanya dilakukan oleh
orang yang ekonominya pas-pasan untuk bertahan hidup, tetapi saat ini korupsi juga
dilakukan oleh orang-orang kaya dan berpendidikan tinggi.
3. Rendahnya pendapatan dan gaji teidak serta merta mendorong orang untuk
melakukan korupsi. Banyaknya pemimpin nasional dan daerah, serta para anggota
legislatif di tingkat nasional dan di level daerah yang dipidana, karena telah terbukti
secara sah melakukan tindak pidana korupsi. Mereka korupsi tidak karena
kekurangan atau untuk mmenuhi kebutuhan yang kurang. Mereka melakukan
korupsi karena mental buruk, tidak bermoral sehingga berjiwa serakah untuk
mengambil harta Negara guna menambah pundi-pundi kekayaan.

8
https://www.researchgate.net/publication/324247868_FAKTOR-FAKTOR_PENYEBAB_KORUPSI

8
 FAKTOR TRANSNASIONAL9
1. Faktor transasional amat terkait dengan perkembangan hubungan ekonomi lintas
negara yang tidak jarang menambah lahan sumber bagi tumbuhnya korupsi
dikalangan birokrasi pemerintahan.
2. Korupsi mudah terjadi, karena perusahaan-perusahaan asing dapat beroperasi di
suatu negara tanpa harus masuk ke dini birokrasi pusat. Mereka bisa masuk ke lini
birokrasi pemerintah daerah dengan cara memberi uang pelican agra dapat
berinvestasi di daerah.
3. Korupsi berlangsung bagai simbiosis mutualisme, di mana pengusaha asing
memiliki uang yang dapat digunakan untuk menyogok pejabat agar memperoleh
izin untuk melakukan usaha di daerah, sedangkan elit daerah mempunyai otoritas
untuk memutuskan.
4. Dalam sebuah organisasi, korupsi biasa terjadi, akan memberi andil terjadinya
korupsi, karena membuka peluang atau kesempatan untuk berlangsungnya korupsi
(Tunggal, 2000).
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya korupsi dari
sudut pandang organisasi, yaitu:
a. Kurangnya ketauladanan dari pemimpin
b. Tidak adanya kultur organisasi yang benar
c.Sistem akuntabilitas di instansi pemerintah kurang memadai
d. Manajemen cenderung menutupi korupsi di dalam
organisasinya

9
https://www.researchgate.net/publication/324247868_FAKTOR-FAKTOR_PENYEBAB_KORUPSI

9
2.3 Dampak korupsi

1. Dampak Terhadap Ekonomi

Ekonomi berfunsi sebagai faktor terpenting bagi masyarakat. apabila


korupsi sudah masuk pada perekonomian negara mana mungkin bisa makmur
masyaraktnya jikalau semua proses ekonomi dijalankan oleh oknum yang korup.
Hasil dari dampak korupsi terhadp ekonomi yakni,

 Lambatnya Pertumbuhan ekonomi dan Investasi


 Turunya Produktifitas
 Rendahnya Kualitas Barang dan Jasa
 Menurunnya Pendapatan Negara dari Sektor Pajak
 Meningkatnya Hutang Negara

2. Dampak Terhadap Penegak Hukum

korupsii terhadap penegak hukum dapat melemahkan suatu pemerintahan.


bahwasanya setiap pejabat atau pemegang kekusaan memiliki peran penting dalam
membangun suatu negara, apabila pejabat sudah melalaikan kewajibannya maka
yang akan terjadi yakni,

 Fungsi pemerintahan tidak berjalan dengan baik


 Masyarakat akan kehilangan kepercayaan kepada pemerintah10

3. Dampak terhadap Bidang Demokrasi

Korupsi menunjukkan tantangan serius terhadap pembangunan. Dalam dunia


politik, itu merusak demokrasi dan good governance (pemerintahan yang baik)

10

https://www.kompasiana.com/muhammadnurikhsanarifandi/58213625d99373230cff92ea/damp
ak-dampak-korupsi?page=all

10
dengan menghancurkan proses formal. Korupsi di pemilihan umum dan di badan
legislatif mengurangi akuntabilitas dan perwakilan di pembentukan kebijaksanaan.
korupsi di sistem pengadilan menghentikan supremasi hukum. dan korupsi dalam
administrasi publik mengakibatkan ketidakseimbangan dalam pelayanan sipil.11

4. Dampak terhadap Pertahanan dan keamanan

Dampak terhadap pertahanan dan keamanan mengakibatkan

 Lemahnya alusistra (senjata) dan SDM


 Lemahnya garis batas negara
 Menguatnya kekerasan dalam masyarakat12

5. Dampak terhadap Bidang Demokrasi

Korupsi menunjukkan tantangan serius terhadap pembangunan. Dalam dunia


politik, itu merusak demokrasi dan good governance (pemerintahan yang baik)
dengan menghancurkan proses formal. Korupsi di pemilihan umum dan di badan
legislatif mengurangi akuntabilitas dan perwakilan di pembentukan kebijaksanaan.
korupsi di sistem pengadilan menghentikan supremasi hukum. dan korupsi dalam
administrasi publik mengakibatkan ketidakseimbangan dalam pelayanan sipil.

Secara umum, korupsi mengikis kapasitas kelembagaan pemerintah, karena


pengabaian prosedur, penyedotan sumber daya, dan pejabat diangkat atau
mengangkat posisi bukan karena prestasi. Pada saat yang sama, korupsi
mempersulit pihak pemerintahan nilai demokrasi serta kepercayaan dan toleransi.

6. Dampak terhadap Bidang Kesejahteraan Negara

Korupsi politik di banyak negara, dan memberikan ancaman besar bagi warga.
Korupsi politik berarti kebijakan pemerintah yang menguntungkan sering menyuap

11
https://www.dosenpendidikan.co.id/korupsi-adalah/
12
https://www.kompasiana.com/muhammadnurikhsanarifandi/58213625d99373230cff92ea/da
mpak-dampak-korupsi?page=all

11
pemberi, daripada orang-orang pada umumnya. Contoh lain adalah bagaimana
politikus membuat peraturan yang melindungi perusahaan besar, namun merugikan
perusahaan-perusahaan kecil (SME). Politisi “pro-bisnis” ini hanya
mengembalikan pertolongan kepada perusahaan besar yang memberikan kontribusi
besar untuk kampanye pemilu mereka.13

2.4 Peran dan potensi mahasiswa dalam memberantas korupsi14


 Pentingnya peran mahasiswa

Mengapa mahasiswa? Karena mahasiswa adalah elemen masyarakat yang


paling idealis dan memiliki semangat yang tinggi dalam memperjuangkan
sesuatu. Di sisi lain mahasiswa juga bisa mempengaruhi lapisan masyarakat
lainnya untuk menutut hak mereka yang selama ini kurang diperhatikan oleh
pemerintah oleh pemerintah. Begitulah perjuangan mahasiswa dalam
memperjuangkan idealismenya yaitu memperoleh cita-cita dalam menciptakan
keadilan dan kesejahteraan di masyarakat. Maka tentunya mahasiswa dituntu
untuk benar-benar konsisten atau memegang teguh idealism mereka. Memang
tidak dipungkiri sekarang ini banyak mahasiswa yang sudah luntur
idealismenya karena terbuai dengan budaya konsumtif dan hedonism. Padahal
perjuangan mahasiswa tidak berhenti begitu saja ada hal lainya yang menanti
untuk diperjuangkan oleh mereka, yaitu dalam melawan dan memberantas
korupsi. Bentuk-bentuk peran serta masyarakat dalam pemberantasan tindak
pidana korupsi menurut UU No. 31 tahun 1999 antara lain adalan sbb:

1. Hak mencari, memperoleh, dan memberikan informasi adanya


dugaan tindak pidana korupsi

13
https://www.dosenpendidikan.co.id/korupsi-adalah/
14
https://www.academia.edu/34098232/Peran_Mahasiswa_dalam_Mencegah_Tindak_Korupsi

12
2. Hak untuk memperoleh layanan dalam mencari, memperoleh, dan
memberikan informasi adanya dugaan telah tindak pidana korupsi
kepada penegak hukum
3. Hak menyampaikan saran dan pendapat secara bertanggung jawab
kepada penegak hukum yang menangani perkara tindak pidana
korupsi
4. Hak memperoleh jawaban atas pertanyaan tentang laporan yang di
berikan kepada penegak hukum waktu paling lama 30 hari
5. Hak untuk memperoleh perlindungan hukum
6. Penghargaan pemerintah kepada masyarakat

 Upaya mahasiwa dalam pemberantasan korupsi15

Faktanya fenomena korupsi selalu tidak berhenti menggrogoti negeri kita,


korupsi merupakan kejahatan yang bukan hanya merugikan negara tetapi
juga masyarakat. Adapun upaya-upaya yang bisa dilakukan oleh mahasiswa
adalah:
1. Menciptakan lingkungan bebas dari korupsi di kampus

Hal ini terutama dimulai dari kesadaran masing masing mahasiswa yaitu
menanamkan kepada diri mereka sendiri bahwa mereka tidak boleh
melakukan tindakan korupsi walaupun itu hanya tindakan sederhana,
misalnya terlambat dating ke kampus, menitipkan absen kepada teman jika
tidak masuk atau memberikan uang suap kepada para pihak pengurus
beasiswa dan macam-macam tindakan lainnya.

Dengan adanya kesadaran serta komitmen dari diri sendiri dan sebagai
pihak pengontrol kebijakan internal kampus maka bisa enekan jumlah
perilaku korupsi. Upaya lain untuk menciptakan lingkungan bebas dari
korupsi di ligkungan kampus adalah mahasiswa bisa membuat koperasi atau

15
https://www.academia.edu/34098232/Peran_Mahasiswa_dalam_Mencegah_Tindak_Korupsi

13
16
kantin jujur. Keterlibatan kita sebagai mahasiswa dalam upaya
pemberantasan korupsi pada dasarnya dapat di bedakan menjadi empat
wilayah besar yaitu, di lingkungan kampus, di lingkungan masyarakat
sekitar, dan di tingkat local serta di tingkat nasioanal. Kita dalam gerakan
memberantas korupsi di lingkungan kampus tidak bisa di lepaskan dari
status mahasiswa sebagai peserta didik yang mempunyai kewajiban ikut
menjalankan visi dan misi kampus. Sedangkan keterlibatan kita dalam
lingkungan masyarakat terkait dengan status kita sebagai mahasiswa yaitu
kita sebagai seorang warga Negara yang mempunyai hak dan kewajiban
yang sama dengan masyarakat yang lain.

 Hambatan dalam penerapan Pendidikan anti korupsi di lingkungan


kampus17
1. Minimnya role-models atau pemimpin yang dapat dijadikan panutan
dan kurangnya political-will dari pemerintah untuk mengurangi
korupsi.
2. Penegakan hukum yang tidak konsisten dan cenderung setengah-
setengah.
3. Karena beberapa perilaku social yang terlalu toleran terhadapa
korupsi .
4. Struktur birokrasi yang berorientasi ke atas, termasuk perbaikan
birokrasi yang cenderung terjebak perbaikan renumerasi tanpa
membenahi struktur dan kultur.
5. Peraturan perundang-undangan hanya sekedar menjadi huruf mati
yang tidak pernah memiliki roh sama sekali.
6. System politik dan system administrasi Indonesia
7. Kurang optimalnya fungsi komponen-komponen pengawasan atau
pengontrol, sehingga tidak ada check and balance.

16
https://www.kompasiana.com/mahabillaismi/5caa003ccc528322686a97d2/kpk-dan-peran-
mahasiswa-dalam-upaya-pemberantasan-korupsi?page=all
17
https://www.academia.edu/34098232/Peran_Mahasiswa_dalam_Mencegah_Tindak_Korupsi

14
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan dalam makalah ini, dapat disimpulkan bahwa pendidikan


anti korupsi yang bermula dari diri sendiri dan diharapak berimplikasi terhadap
kehifupan keluarga, kampus, masyarakat, bangsa, dan negara. Pendidikan
merupakan salah satu tonggak kehidupan masyarakat demokrasi yang madani,
sudah sepantasnya mempunyai andil dalam hal pencegahan korupsi. Salah satu
yang bisa menjadi gagasan baik dalam kasus korupsi ini adalah penerapan anti
korupsi dalam pendidikan karakter bangsa di Indonesia, khususnya ditujukan bagi
mahasiswa. Karena pada dasarnya mereka adalah agen perubahan bangsa (agent of
change) dalam perjalanan sejarah bangsa. Dan dengan kemampuan intelektual yang
tinggi, jiwa muda, dan idealism yang murni telah terbukti bahwa mahasiswa selalu
mengambil peran penting dalam sejarah perjalanan bangsa.

3.2 Saran

Pendidikan Anti Korupsi di tingkat perguruan tinggi memberikan


pembelajaran lebih efektif dan pengalaman aktif bagi mahasiswa tentang realitas
social, masalah-masalah yang berkaitan dengan profesi, pelayanan umum, dll.
Pemerintah seharusnya bisa bekerja sama dengan mahasiswa dalam hal
mempropagandakan seruan anti korupsi dari usia-usia sekolah dasar sampai
perguruan tinggi. pemerintah, masyarakat, dan mahasiswa bisa bersama-sama
saling menguatkan lembaga yang khusus menangani korupsi dalam hal ini KPK.

15
BAB 4
DAFTAR PUSTAKA

Zakky. 2019. “Pengertian Korupsi Secara Umum, Menurut Para Ahli & Undang
Undang”. https://www.zonareferensi.com/pengertian-korupsi/ (diakses tanggal 26
November 2019)

Sumberpengertian.id. 2017. “Pengertian Korupsi Secara Umum & Menurut Para


Ahli”. https://www.sumberpengertian.id/pengertian-korupsi-secara-umum-
menurut-para-ahli (diakses tanggal 26 November 2019)

Zurul, Ahmad. 2016. “ Faktor–faktor Penyebab Korupsi”.


https://www.kompasiana.com/zurul_98/57ee2a6ab37e61951464bfe4/faktorfaktor-
penyebab-korupsi?page=1 (diakses tanggal 27 November 2019)

Pendidikan 3, Dosen. 2019. “KORUPSI ADALAH”.


https://www.dosenpendidikan.co.id/korupsi-adalah/ (diakses tanggal 28
November 2019)

Arifiandi, Muhamad Nur Ikhsan. 2016. “Dampak-dampak Korupsi”.


https://www.kompasiana.com/muhammadnurikhsanarifandi/58213625d99373230
cff92ea/dampak-dampak-korupsi?page=all i (diakses tanggal 28 November 2019)

Kristiono, Natal. 2019. “FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KORUPSI”.


https://www.researchgate.net/publication/324247868_FAKTOR-
FAKTOR_PENYEBAB_KORUPSI (diakses tanggal 28 November 2019)

16
Nafi, Hayyu. 2017. “Peran Mahasiswa dalam Mencegah Tindak Korupsi”.
https://www.academia.edu/34098232/Peran_Mahasiswa_dalam_Mencegah_Tinda
k_Korupsi (diakses tanggal 28 November 2019)

Ismimaha, Salsabila. 2019. “KPK dan Peran Mahasiswa dalam Upaya


Pemberantasan Korupsi”.
https://www.kompasiana.com/mahabillaismi/5caa003ccc528322686a97d2/kpk-
dan-peran-mahasiswa-dalam-upaya-pemberantasan-korupsi?page=all (diakses
tanggal 28 November 2019)

17

Anda mungkin juga menyukai