NIM : 31210005
Prodi : DIV MIK/Semester 3
Anatomi, Fisiologi, Patologi, dan Terminologi Sistim Penglihatan (Mata)
A. Mata
• Otot mata
• Bola mata dan saraf mata
• Alat tambahan berfungsi melindungi mata dari gangguan lingkungan:
Alis berfungsi melindungi mata dari keringat
Kelopak mata berfungsi melindungi mata dari benturan, bendabenda asing
Bulu mata berfungsi melindungi mata dari cahaya yang kuat, debu, dan
kotoran.
• Kelenjar air mata (Aparatus lakrimalis) berfungsi menghasilkan air mata.
1. Bagian – bagian mata
Conjunctiva, lapisan tipis bening yang menghubungkan sklera dengan kornea
Sclera, adalah bagian pelindung mata yang berwarna putih di bagian luar bola mata
Iris, adalah pigmen yang kita bisa melihat warna coklat atau hitam atau berwarna
biru jika orang eropa
Lens, adalah kristalin lens yang jernih sekali dan ini sebagai media refraksi untuk
bisa kita melihat
Kornea, adalah bagian paling depan dari fungsi melihat kita. Kornea tidak ada
pembuluh darah dan mempunyai kekuatan yang besar untuk membiaskan sinar yang
masuk ke mata
Anterior Chamber, adalah bilik mata depan
Posterior Chamber, adalah bilik mata belakang
vitreous chamber, adalah aquos humor yang beruap seperti jel/gel yang mengisi bola
mata kita
Retina, adalah lapisan yang akan menerima sinar yang di terima oleh mata kita
Fovea centralis, daerah di retina yang paling tinggi resolusinya untuk mendapatkan
sinar yang masuk ke mata
Optic Nerve, adalah saraf mata yang menhantarkan sinar ke otak untuk di
terjemahkan sebagai penglihatan yang kita lihat saat ini.
2. Organ Aksesori mata
1) Cavum Orbita: dibentuk oleh : os frontalis, os zigamatikum, os sfenoidal, os
etmoidalea, os palatum dan os lakrimal. rongga mata
tda : jaringan lemak, fascia, otot, saraf, pembuluh darah, dan apparatus
lakrimalis.
2) Supercilia (alis mata) Sebagai pelindung dan kosmetik
3) Palpebra (kelopak mata)
Palpebra superior et inferior
Penggerak : m. lavator palpebra
Terdapat bulu mata (silia)
Tarsus (bagian kelopak mata yang berlipat2) terdapat kelenjar
tarsalia dan sebaceae.
Fungsi : pelindung bola mata
4) Apparatus Lakrimalis (kelenjar air mata), air mata dihasilkan o/ gland.
Lakrimalis sup et inf. > Eksretorius lakrimalis > sakus konjungtiva > bgn
depan bola mata > ke sudut mata > kanalis lakrimalis > Nasolakrimalis >
meatus nasalis inferior.
5) Konjungtiva
Permukaan bagian dalam kelopak mata
(konjungtiva palpebra), konjungtiva yang melekat pada bola mata
(konjungtiva bulbi). terdapat banyak kelenjar limfe dan pembuluh darah.
6) Otot – otot mata
3. Proses Penglihatan
Proses melihat pada mata dimulai ketika benda memantulkan cahaya masuk ke mata dan
diterima oleh kornea, pupil, lensa, dan dipusatkan pada retina. Pada retina cahaya diubah
menjadi muatan listrik yang dikirim ke otak untuk diproses melalui serabut saraf
penglihatan. Sehingga kerja otak menghasilkan orang dapat melihat benda yang
dilihatnya.
4. Ketajaman penglihatan (Visus)
Ketajaman penglihatan dapat diukur dengan kartu Snellen, bila huruf terbesar pada kartu
Snellen tetap tidak dapat terbaca jelas maka dilakukan uji hitung jari, bila penglihatan
masih kurang, dilakukan pemeriksaan lambaian tangan dan jika penglihatan masih
berkurang juga dilakukan pemeriksaan proyeksi sinar.
Gangguan penglihatan adalah
a. Konjungtivitis
b. Keratitis
c. Hordeolum
d. Katarak
e. Kelainan Refraksi
5. Patofisiologi
Keseimbangan pembiasan ditentukan oleh dataran depan dan kelengkungan
kornea serta panjang bola mata
Kornea mempunyai daya bias sinar paling kuat sedangkan lensa berperan pada
saat mata berakomodasi
Bila ada kelainan pembiasan sinar oleh kornea atau adanya perubahan panjang
bola mata, maka sinar tidak dapat jatuh pada titik fokus di retina. Kondisi ini
disebut dengan ametrop (kelainan refraksi) yang terdiri dari miopi, hipermetropi
dan astigmatisma
Namun bila gangguan terjadi karena perubahan kecembungan lensa, akibat
berkurangnya elastisitas lensa karena berbagai faktor, sehingga terjadi gangguan
akomodasi, maka kondisi ini disebut dengan presbiopi.
a. Miopia : kondisi mata yang hanya dapat melihat benda-benda dekat dan sukar
melihat benda yang jauh dengan jelas.
b. Hipermetropia : kondisi mata yang sukar untuk melihat benda-benda dekat.
c. Astigmatisma : kondisi sinar yang masuk ke mata tidak dipusatkan pada satu titik,
tetapi tersebar atau menjadi sebuah garis
d. Presbiopia : Presbiopia atau mata tua adalah kondisi mata yang sukar melihat dekat,
terutama melihat tulisan kecil pada jarak dekat.