adalah suatu keadaan yang ditandai dengan hancurnya lempeng pertumbuhan pada leher tulang paha. Epidemiologi Penyakit Legg-Calve-Perthes biasanya terjadi pada anak usia 4-10 tahun, dengan usia rata-rata 7 tahun. Penyakit ini lebih sering terjadi pada anak laki-laki dari pada anak perempuan, dengan rasio laki-perempuan 4:1. Kondisi ini jarang terjadi, terjadi pada sekitar 4 dari 100.000 anak- anak. Etiologi Meskipun etiologi dari penyakit ini masih belum jelas, keadaan patologis disebabkan oleh nekrosis avaskular dari epifisis kaput femur. Proses infark dan perbaikan selanjutnya bertanggung jawab untuk sindrom yang dikenal sebagai penyakit Legg Calve Perthes.
Ada beberapa faktor yang dicurigai menjadi penyebab
penyakit ini, yaitu:1 1. Abnormalitas Vaskular Meskipun penyebab pasti dari penyakit Perthes masih belum diketahui, jelas bahwa gangguan vaskular adalah episode akhir yang dapat menyebabkan penyakit ini timbul. Etiologi 2. Faktor Nutrisi dan Faktor Pertumbuhan Di antara beberapa teori etiologi yang diuji, kekurangan gizi, vitamin dan mikronutrien lainnya telah diajukan. Namun, belum ada yang menunjukkan hubungan kausal. Namun, keterlambatan pertumbuhan, perawakan pendek dan kelainan antropometri telah banyak ditemukan pada anak dengan penyakit Perthes. Etiologi 3. Trombofilia Salah satu teori yang lebih baru dari penyebab untuk penyakit perthes adalah bahwa anak-anak dengan Perthes memiliki trombofilia. Namun, ada laporan yang bertentangan mengenai teori ini. Koo dan rekannya mempelajari sekelompok kecil anak-anak dengan penyakit Perthes dengan usia dan jenis kelamin sebagai kontrol dan tidak bisa menunjukkan adanya gangguan fibrinolitik atau trombotik dalam anak. Etiologi 4. Faktor Genetik Meskipun beberapa studi telah menunjukkan bahwa mungkin ada kecenderungan keluarga terhadap penyakit Perthes, pola definitif warisan belum dikonfirmasi. Patofisiolgi Suplai darah ke femur proksimal diperoleh dari arteri sirkumfleksia femoralis media. Pembuluh darah ini membentuk cincin anastomosis pada basis kolum femur. Dari cincin ini, arteri retinakular posteroinferior dan posterosuperior melintasi kolum femur untuk memperdarahi pusat osifikasi sekunder pada epifisis kaput femur. Cabang dari arteri sirkumfleksia femoralis lateral memperdarahi bagian trokanter mayor. Oklusi total atau sebagian kelompok pembuluh darah ini mengakibatkan berbagai derajat nekrosis pusat osifikasi sekunder. Patofisiologi Jika iskemia menyebabkan infark tulang, pertumbuhan normal dari epifisis tulang sementara waktu berhenti,tetapi kartilago yang mendapatkan nutrisinya dari difusi cairan synovial tetap tumbuh. Daerah kecil kartilago yang berdekatan dengan daerah epifisis tulang yang tidak mendapatkan suplai darah akan tetap mengalami nekrosis. Epifisis tulang akhirnya mendapatkan kembali aliran darahnya. Selama fase revaskularisasi ini, anak biasanya tidak menunjukkan gejala. Bila jaringan granulasi menyerang tulang nekrotik, trabekula yang mati tetap mengalami substitusi bertahap (penggantian tahap demi tahap dari tulang mati dengan tulang yang masih hidup ). Selama fase penyembuhan ini,epifisis tulang dan kartilago diatasnya rentan terhadap deformasi dan hilangnya sferisitas, terutama jika terdapat distribusi abnormal dari tenaga transartikular dari pinggul. Manifestasi klinis Gejalanya berupa: - nyeri lutut (bisa merupakan satu-satunya gejala yang timbul pada awal perjalanan penyakit) - nyeri selangkangan atau nyeri paha yang sifatnya menetap - penciutan otot paha bagian atas - tungkai agak memendek atau tungkai kiri dan kanan panjangnya tidak sama - kekakuan panggul sehingga pergerakan panggul terbatas - gangguan berjalan, berjalan menjadi goyah - jangkauan pergerakan berkurang. Prinsip diagnosis a. Radiografi Tanda-tanda radiografi awal LCPD meliputi: Epiphysis femoralis kecil (96%) Sclerosis kepala femoral dengan penyerapan dan keruntuhan (82%) Sedikit melebar dari ruang sendi yang disebabkan oleh penebalan tulang rawan, kegagalan pertumbuhan epifisis, adanya cairan sendi, atau kelemahan sendi (60%) Prinsip diagnosis Tanda-tanda Akhir LCPD pada radiografi meliputi: Tertunda pematangan tulang dari derajat ringan, gambaran radiolusen seperti bulan sabit menunjukan patah tulang subchondral Fragmentasi kaput femur dan kista leher femur dari perdarahan intramedulla atau perpanjangan tulang rawan physeal ke metafisis, badan longgar, dan coxa plana Tatalaksana Tujuan pengobatan adalah untuk melindungi tulang dan persendian dari stres dan cedera lebih lanjut. Pada fase awal biasanya penderita diharuskan menjalani tirah baring atau memakai tongkat penyangga. Brace, gips atau pembidaian untuk imobilisasi digunakan pada saat pertumbuhan tulang yang baru sedang berlangsung. Mungkin perlu dilakukan pembedahan agar panggul tetap berada dalam kantungnya. Prognosis Prognosis pada penyakit LCP bervariasi sesuai dengan faktor risiko seperti usia, jumlah keterlibatan kaput femur dan penutup kaput femur. Menurut Albers et al. (2012) "Pasien setelah penyakit Perthes Legg-Calve sering mengeluhkan rasa sakit, berbagai gangguan gerak, kelemahan abduktor dan perkembangan osteoarthritis pada masa dewasa awal".