Anda di halaman 1dari 17

TUJUAN

MUHAMMMADIYAH
Anggota Kelompok 3:
Desfianty Ramadhini Wihendrasyah
Dhea Gusniana Putri
Dian Oktiyani
Syifa Hilmy Aqila
Tiara Valencia
Pengertian Muhammadiyah

Muhammadiyah adalah persyarikatan yang merupakan


“Gerakan Islam” maksud gerakannya adalah dakwah Islam
dan amar ma’ruf nahi munkar” yang ditujukan kepada dua
bidang yakni perseorangan dan masyarakat. Kepada yang
sudah Islam bersifat tajdid (pembaharuan) untuk Kembali
kepada ajaran Islam yang murni, dan kepada yang belum
masuk Islam bersifat ajakan untuk memeluk Islam.
Maksud dan Tujuan Muhammadiyah

Sejak didirikan oleh Ahmad Dahlan, Muktamar Muhammadiyah


ke-44 di Jakarta tentang rumusan dan tujuan Muhammadiyah
mengalami tujuh kali perubahan redaksional, susunan bahasa,
dan istilah yang dipergunakan. Meski demikian, perubahan itu
tidak merubah substansi awal berdirinya Muhammadiyah.
01 02
Rumusan pertama terjadi pada waktu Rumusan kedua terjadi setelah
permulaan berdirinya Muhammadiyah. Muhammadiyah meluas ke berbagai
Dalam rumusan ini, Muhammadiyah daerah di luar Yogyakarta.
berdiri mempunyai maksud dan tujuan Memperhatikan jumlah cabang yang
sebagai berikut: telah berdiri diluar Yogyakarta, maka
1. Menyebarkan pengajaran kanjeng maksud dan tujuan Muhammadiyah
Nabi Muhammad SAW. kepada harus direvisi untuk menyesuaikan
penduduk bumiputra, di dalam dengan kondisi riil Muhammadiyah,
residen Yogyakarta. yaitu:
2. Memajukan hal agama Islam 1. Memajukan dan menggembirakan
kepada anggota-anggotanya. pengajaran agama dan pelajaran agama
Islam di Hindia Belanda, dan
2. Memajukan dan menggembirakan hidup
sepanjang kemauan agama Islam kepada
sekutu-sekutunya.
Rumusan ketiga terjadi pada masa pendudukan Jepang
(194245). Pemerintah fasis ini mengharuskan

03
perubahan redaksional maksud dan tujuan
Muhammadiyah sesuai dengan kehendaknya, sehingga
04
rumusannya adalah “sesuai dengan kepercayaan untuk
Rumusan keempat terjadi setelah
mendirikan kemakmuran bersama seluruh Asia Timur
Muktamar Muhammadiyah ke-31 di
raya di bawah pimpinan Dai Nippon, dan memang
Yogyakarta tahun 1950. Adapun
diperintahkan oleh tuhan Allah.” Maka dari itu,
rumusannya adalah menegakkan
perkumpulan ini:
dan menjunjung tinggi agama Islam
1. Hendak menyiarkan agama Islam, serta melatih hidup sehingga dapat mewujudkan
yang selaras dengan tuntunannya masyarakat Islam yang sebenar-
2. Hendak melakukan pekerjaan kebaikan umum 3. Hendak benarnya. Rumusan ini tampaknya
memajukan pengetahuan dan kepandaian serta budi dimaksudkan untuk mengembalikan
pekerti yang baik kepada anggota-anggotanya. rumusan terdahulu agar sesuai
dengan jiwa dan gerak
Muhammadiyah yang sebenarnya.
Rumusan keenam terjadi pada
05 Rumusan kelima ini diubah pada 06 Muktamar Muhammadiyah ke41 di
Surakarta tahun 1985. Pada tahun
Muktamar Muhammadiyah yang ke-
34 di Yogyakarta tahun 1959. itu Muhammadiyah harus mengubah
Perubahan ini hanya pada maksud dan tujuan serta azasnya
redaksional semata atas rumusan karena kehadiran Undang-Undang
hasil Muktamar ke-31, dari kata nomor 8 tahun 1995 tentang
“dapat mewujudkan” menjadi kewajiban setiap ormas, baik agama
“terwujudnya”, sehingga rumusan maupun nonagama untuk
resminya adalah “menegakkan dan mencantum asas pancasila. Adapun
menjunjung tinggi agama Islam rumusan maksud dan tujuan hasil
terwujud masyarakat Islam yang Muktamar ke-41 itu adalah
sebenar-benarnya”. “menegakkan dan menjunjung
tinggi agama Islam sehingga
terwujud masyarakat utama, adil
dan makmur yang diridhoi Allah
SWT.”
07
Rumusan ketujuh dibuat pada Muktamar ke-44, di Jakarta pada
tahun 2000. Muktamar ini mengembalikan maksud dan tujuan serta
asas Muhammadiyah seperti rumusan sebelumnya. Perubahan ini
dimungkinkan karena UU nomor 8 tahun 1985 disebut oleh MPR,
dan ormas diperbolehkan untuk memilih asasnya sesuai dengan yang
dikehendaki dengan catatan tidak bertentangan dengan dasar negara.
Oleh karena itu, rumusan maksud dan tujuan Muhammadiyah saat
ini sama persis seperti rumusan yang dihasilkan Muktamar ke-34 di
Yogyakarta, yaitu “Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam
terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”.
Maksud dan tujuan Muhammadiyah
sebagaimana yang telah dirumuskan dalam
Anggaran Dasar Muhammadiyah
Menegakan
01 Berarti membuat dan mengupayakan tetap
tegak dan tidak condong apalagi roboh, yang
semua itu dapat terealisirkan manakala
sesuatu yang ditegakkan tersebut diletakkan
di atas fondasi, landasan atau asas yang
kokoh dan solid, dipegang erat-erat,
dipertahankan, dibela serta diperjuangkan
dengan penuh konsekuen.
Menjunjung Tinggi
02 Berarti membawa atau menjunjung di
atas segala-galanya, mengindahkan
serta menghormatinya.
Agama Islam
Yaitu agama Allah yang diwahyukan kepada

03
para Rasul-Nya sejak Nabi Adam sampai
kepada Nabi Muhammad SAW. sebagai
hidayah dan rahmat Allah kepada umat manusia
sepanjang zaman, serta menjamin kesejahteraan
hakiki duniawi dan ukhrawi. Rumusan maksud
persyarikatan yaitu “menegakkan dan
menjunjung tinggi agama Islam” seperti ini
searti dan sejiwa dengan ungkapan lii
‘latkalimatillahi (untuk menegakkan kalimat
Allah/agama Allah atau agama Islam.)
Terwujud
04 Berarti menjadi satu kenyataan akan adanya
atau akan terwujudnya.
Masyarakat Utama
05 Berarti masyarakat yang senantiasa mengejar
keutamaan dan kemaslahatan untuk
kepentingan hidup umat manusia, masyarakat
yang selalu bersikap takzim terhadap Allah,
Tuhan yang Maha Kuasa, mengindahkan
dengan penuh keikhlasan terhadap ajaran-
ajarannya, serta menaruh hormat terhadap
sesama manusia selaku makhluk Allah yang
memiliki martabat ahsanu taqwin.
Adil dan Makmur
Berarti suatu kondisi masyarakat yang di dalamnya terpenuhi

06
dua kebutuhan yang pokok, yaitu:
a. Adil, suatu kondisi masyarakat yang positif dari aspek
bathiniah, dimana keadaan ini bilamana dapat diwujudkan
secara kongkret, riil, atau nyata, maka akan terciptalah
masyarakat yang damai, aman, dan tentram, serta sepi dari
perasaan terancam dan ketakutan.
b. Makmur, ialah suatu kondisi masyarakat positif dari aspek
lahiriah dan sering digambarkan secara sederhana dengan
rumusan terpenuhinya kebutuhan sandang, papan, dan
kesehatan. Suatu keadaan masyarakat yang makmur
sejahtera, melimpah ruah segala kebutuhan aspek
materialnya, dan sepi dari jerit tangisannya orang yang
kelaparan dan kesusahan.
Hal yang diridai Allah SWT., artinya dalam
rangka mengupayakan terciptanya keadilan dan
kemakmuran masyarakat maka jalan cara yang
ditempuh haruslah selalu bermotifkan semata-
mata mencari keridaan Allah semata. Rumusan
makna ini dalam bahasa Al-Qur’an, Surat Al-
Shaff ayat 15, adalah baldatun thayyibatun wa
rabbun ghafur. Artinya adalah suatu negeri yang
baik dan Tuhan pun melimpahkan ampunannya
(Pasha dan Darban, 2000:80–85).
Kesimpulan
Maksud dan tujuan Muhammadiyah sebagaimana yang telah
dirumuskan dalam Anggaran Dasar Muhammadiyah adalah:
1. Menegakkan
2. Menjunjung tinggi
3. Agama islam
4. Terwujud
5. Masyarakat utama
6. Adil dan Makmur
Secara ringkas, maksud dan tujuan Muhammadiyah adalah :
Membangun, memelihara dan memegang teguh agama Islam dengan
rasa ketaatan melebihi ajaran dan faham-faham lainnya, untuk
mendapatkan suatu kehidupan dalam diri, keluarga, dan masyarakat
yang sungguh adil, makmur, bahagia-sejahtera, lahir dan batin dalam
naungan dan ridla Allah SWT.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai