Anda di halaman 1dari 6

HYPNOCARING

1. Hipnotis
Bila seorang Yunani kuno, percaya tidur mempunyai dewa yang
bernama Hypnos. Di dunia Kesehatan nama itu digunakan untuk obat tidur
yaitu hypnotics.
Secara teoritis pragmatis al-subat diartikan punya makna yang lebih
dalam dari sekedar istirahat, yaitu relaksasi yang menghasilkan kesehatan
tubuh.
Hypnocaring adalah salah satu kondisi ke-sadaran (State of
Consciousness) dimana dalam kondisi ini manusia lebih mudah menerima
saran (informasi) dan mempunyai efek sehat.
2. Sejarah Hipnosis
Tradisional hipnotis sudah dilakukan pada awal abad ke-18 oleh Dr.
Franz Anton Mesmer (1743-1815) setelah itu diadopsi pula oleh Fr. Joseph
Gassner, Marquis Chastenet De Puysegur, dan Dr. James Esdaile yang lebih
dikenal dengan sebutan “Magnetism”. Setelah itu dikembangkan lagi oleh Dr.
James Braid, Prof Jean Martin Charcot, dan Dr. Ivan Parlov, hal ini juga
dipelajari oleh Ambroise Liebault, Hippolite Bernheim, Pierre Janet, dan
Sigmund Freud pada tahun 1856-1939 yang dikenal dengan istilah
“Coventional Hypnotism”. Perkembangan Hipnotis tidak sampai di tahun
tersebut Dr. Milton Erickson (1901-1980), Dave Elman (1900-1967), Charles
Tebbets, dan Ormond McGill yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan
“Modern Hypnosis”. Setelah itu perkembangan hyinosis berkembang dengan
pesat tahun 1958 pemerintas USA mengakui metode hypnosis, dan
berkembanglah suatu metode “Modern Clinical Hypnotherapy”. Istilah
Hypnosis sendiri diperkenalkan oleh Dr. James Braid, pada tahun 1842, dengan
mengacu kepada disiplin ilmu “neurypnology”.
3. Konsep Dasar Hypnosis
Proses Hypnosis adalah suatu proses untuk merubah kondisi Normal
State ke kondisi Hypnosis State. Hypnosis State adalah suatu kondisi dimana
manusia cenderung lebih sugestif, sehingga dapat menerima saran-saran yang
dapat berubah menjadi nilai-nilai baru. Hypnosis State bervariasi untuk setiap
situasi & kondisi, dari mulai tingkatan sugestif ringan (Light) sampai dengan
sugestif ekstrim (Deep).
Proses Hypnosis dilakukan dengan cara merubah konsentrasi, dari
fokus eksternal ke fokus internal. Proses Hypnosis dapat dilakukan sendiri
(Self Hypnosis) atau dengan bantuan orang lain. Mereka yang memiliki kondisi
kejiwaan relatif tenang, atau terbiasa berkonsentrasi ke internal (meditasi, doa,
dsb), cenderung untuk lebih mudah memasuki Hypnosis State.
4. Mekanisme Perilaku Manusia
Beliefe system dan self image mempengaruhi memory bank seseorang, di dalam
memory bank manusia dipengaruhi oleh pengalaman empiris dan pengalaman
induktif. Pikiran manusia terbagi menjadi conscious atau analitik 12% dan sub-
conscious atau netral dan sugestif 88% dan hal tersebut mempengruhi pikiran
manusia dan berakibat pada tindakan seseorang.
5. Sub-Conscious Programming
Pengalaman, proses induksi, dan sugesti hypnosis yang distimulasikan ke
panca indra mempengaruhi alam bawah sadar seseorang yang didominasi oleh
bagian sub-conscious sehingga hal tersebut akan mempengaruhi beliefe system
dan self image seseorang.
6. Aplikasi Hipnosis
Berdasarkan prinsip bahwa perilaku manusia 88% dipengaruhi oleh
Sub-Conscious, dan nilai-nilai baru dapat ditanamkan di Sub-Conscious
melalui proses Hypnosis, maka berikut ini adalah beberapa aplikasi populer
Hypnosis.

a. Hypnocaring :
1) Merubah mental : self confidence & self esteem, traumatic & phobia,
drug addiction, smoking cessation, weight reduction program
2) Menyembuhkan psikosomatis :allergy, blood pressure, asthma
3) Membantu proses penyembuhan : cancer, hipertensi, DM, AIDS
b. Anodyne awareness
c. Forensic hypnosis
d. Stage hypnosis, biasa disebut dengan entertainment hypnosis
e. Metaphysical hypnosis
7. The Top Ten Caring Behaviors
a. attentive listening (dengarkan dg penuh perhatian)
b. Comforting (hibur agar nyaman)
c. Honesty (kejujuran)
d. Patience (kesabaran )
e. Responsibility (tanggungjawab )
f. Providinng information so the patient can make an informed decision (beri
informasi sehingga pasien dapat membuat keputusan)
g. Touch (sentuhan kehangatan )
h. Sensitivity (kepekaan )
i. Respect (rasa hormat )
j. Calling the patient by name (anggil pasien dg nama )
8 Comfort Theory

9 Providing Presence
Person-to-person encounters
a. Eye contact
b. Body language
c. Tone of voice
d. Listening
e. A positive and encouraging attitude : must have and openness and
understanding
10 Comforting
Provides both an emotional and physical calm. The use of touch. “Doing for”
as you want done for yourself
11 Touch
Used as a comforting approach to reach out and communicate support. Involves
contact and noncontact. Can be :
a. Task oriented
b. Caring
c. Protective – to prevent an injury
12 Listening
Conveys full attention and interest. Creates trust and communication. Is not a
task. Involves reaching out to another. Can be difficult at times.
13 Knowing the Patient
A central aspect of nursing practice that develops in the everyday practical
work of patient care. The core of clinical decision making. More than just
collecting clinical data
14 Spiritual Caring
Spiritual health is achieved when a person finds a balance between life values,
goals, and belief systems and those of others. Watson (1979) describes the
caring relationship in a spiritual sense. Spirituality offers a sense of
connectedness : Intrapersonally, interpersonally, and trans personally

15 Tindakan Komplementer (Evidence Besed)


a. Kiropraksi/ Chiropractice
 Gangguan rasa nyaman (Sakit kepala, sakit pinggang)
 Gangguan pola nafas (asthma)
 Gangguan sexuality (gangguan gairah)
 Gangguan perfusi (hipertensi)
b. Bekam
 Gangguan rasa nyaman (Nyeri sendi, Nyeri dada, Myalgia, Hiperuric
acid dan Sakit kepala)
 Gangguan perfusi (hipertensi)
 Gangguan citra diri (Acne vulgaris)
c. Ear Candle
 Gangguan pendengaran (Bersihkan serum)
d. Refleksi
 Gangguan rasa nyaman (Nyeri, Disminore, Gastritis, Mual, Nyeri
ischiatika dan Nyeri dada)
 Intolereansi aktifitas (Gangguan jantung, dan Gangguan fungsi otot)
e. Massage
 Gangguan rasa nyaman (Nyeri, pegal-pegal)
 Relaksasi
f. Aeomaterapi
 Gangguan raa nyaman (Nyeri, migren dan relaksasi
g. Akupunktur
 Gangguan rasa nyaman (Nyeri , Disminore, Gastritis, Mual, dan Nyeri
ischiatika)
 Intolereansi aktifitas (Gangguan jantung, dan Gangguan fungsi otot)
 Gangguan perfusi (hipertensi)
h. Akupresur
 Sama dengan akupunktur
i. Hypnocaring
 Gangguan kecemasan (Hysteria, Stress)
 Gangguan rasa nyaman (nyeri, sakit kepala dan migren)
 Phobia,Depresi, Alkoholisme,
 Gangguan sexual (Impotensipsikologis)
 Peningkatan kosentrasi, Pemberdayaan diri, Perbaikan perilaku tidak
sehat (merokok, ngemil, tiduran/malas,dll)
 Gangguan pola-makan (Obesitas dan DM)
 Gangguan tidur, Penggunaan obat, psikoaktif, Kepercayaan diri
 Membantu Program pengobatan TB
16. Dasar Hukum Pelayanan Komplementer-Alternatif
Undang-Undang RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
a. Pasal 1 butir 16 Pelayanan kesehatan tradisional adalah pengobatan dan
atau perawatan dengan cara dan obat yang mengacu pada pengalaman dan
keterampilan turun temurun secara empiris yang dapat dipertanggung
jawabkan dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat
b. Pasal 48 Pelayanan kesehatan tradisional
c. Bab III Pasal 59 s/d 61 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisonal
17. Struktur Dasar
a. Pre-induction
b. Induction
 Deepening
 Depth level test
c. Therapeutic procedure : berbagai tehnik yang digunakan sesuai dengan
kondisi atau permasalahan klien
d. Post-hypnosis
e. normal

Anda mungkin juga menyukai