Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ariska Nur Hidayatul Khusna

NIM : 131911123079
Kelas : Alih Jenis 2

RESUME MATA KULIAH KEPERAWATAN KELUARGA


KELUARGA DALAM KRISIS
Oleh : Dr. Retno, M.Kep

A. Definisi
Krisis keluarga adalah kondisi yang sangat labil di dalam keluarga, dimana
komunikasi tidak berjalan sesuai dengan sebagaimana seharusnya sehingga komunikasi dua
arah dalam kondisi demokratis tidak ada lagi.
B. Ketidakberfungsian Keluarga
Keluarga mulai tidak memiliki fungsi karena beberapa hal :
1. Tembusnya batas-batas dan aturan dalam keluarga
2. Terjadinya blok-blok dalam keluarga
3. Menurunnya kewibawaan, terutama kewibawaan dari seorang kepala keluarga
C. Penyebab Krisis
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan krisis keluarga bisa terjadi, antara lain :
1. Kesibukan, pasangan dalam keluarga yang memiliki kesibukan dan masing-masing dari
mereka sangat disibukkan dengan hal tersebut dapat mengakibatkan komunikasi antara
pasangan tidak tejalin dengan baik sehingga hal tersebut dapat menimbulkan krisis dalam
keluarga tersebut.
2. Sikap egosentrisme, yaitu sikap menganggap bahwa sudut padangnya adalah yang paling
benar dan menilai segala hal dari sudut dirinya sendiri tanpa memikirkan bagaimana sudut
padang orang lain.
3. Masalah ekonomi, masalah ekomoni sering menjadi penyebab berbagai krisis salah
satunya krisis dalam keluarga.
D. Disfungsi keluarga
Disfungsi keluarga bisa terjadi karena beberapa hal :
1. Orang tua yang terlalu over protektif pada anaknya.
2. Peran salah satu anggota keluarga yang terlalu mendominasi dan terlalu mengambil alih
segala hal.
3. Keluarga yang salah satu anggotanya memiliki riwayat penganiayaan.
E. Stres model stimulus
Model stres yang menjelaskan bahwa stres adalah variable bebas atau penyebab stres.
Stress adalah situasi lingkungan yang seseorang rasakan begitu menekan. Stres stimulus lebih
memfokuskan pada sumber-sumber stres.
F. Stressor
Macam-macam stressor antara lain :
1. Live event inventory
a) Kematian pasangan
b) Perceraian
c) Kehilangan anggota keluarga
d) Terpenjara
e) Masalah keuangan
f) Pertengkaran dalam keluarga
g) Pengangguran
h) Anggota keluarga sakit serius
2. Chronic strain (ketegangan kronis)
Ketegangan kronis merupakan kesulitan-kesulitan yang konsisten atau berulang-ulang
terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Pemicu ketegangan kronis adalah :
a) Tuntutan pekerjaan
b) Kurangnya pengendalian
c) Tuntutan-tuntutan dari rumah
d) Tekanan akademik
3. Daily hassles (permaslahan sehari-hari)
Peristiwa-peristiwa kecil yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari yang memerlukan
tindakan penyesuaian dalam keseharian.
G. Stress model respon (Hans Selye)
Stress merupakan respon seseorang terhadap stimulus yang diberikan. Stress
merupakan reaksi atau tanggapan tubuh yang secara spesifik terhadap penyebab stress
seseorang yang mempengaruhi orang tersebut. GAS (General Adaptation Syndrome) atau
sindrom adaptasi umum merupakan respon pertahanan dari keseluruhan tubuh terhadap stress.
Selye merangkum reaktivitas stress menjadi tiga fase yaitu :
1. Alarm, pada tahap ini tubuh menunjukkan karakteristik perubahan-perubahan eksposur
pertama stressor.
2. Resistance, resisten terjadi jika eksposur stressor yang terus menjadi kompatibel dengan
adaptasi.
3. Exhaustion, dengan menghadapi stressor yang sama terus-menerus, dimana tubuh telah
berhasil menyesuaikan diri, pada akhirnya akan membuat energi adaptasi kelelahan.
H. Tres model transaksional (Lazarus)
Berfokus pada respon emosi dan proses kognitif didasarkan pada interaksi manusia
dengan lingkungan. Menekankan pada peranan penilaian individu terhadap penyebab stress
yang akan menentukan respon individu.
I. Problem-focused coping
1. Mekanisme
a) Konfrontasi, yaitu usaha untuk menyelesaikan masalah secara agresif dengan
menggambarkan tingkat kemarahan serta mengambil resiko.
b) Isolasi, merupakan individu yang berusaha menarik diri dari lingkungan.
c) Kompromi, adalah mengubah keadaan secara hari-hati, meminta bantuan atau bekerja
sama dengen mereka.
Mekanisme koping berpusat pada emosi :
a) Denial
b) Rasionalisasi
c) Kompensasi
d) Represi
e) Sublimasi
f) Identifikasi
g) Regresi
h) proyeksi
2. Strategi
a) Planful problem solving, yaitu bereaksi dengan melakukaan usaha tertentu yang
bertujuan untuk mengubah keadaan, diikuti pendekatan analisis dalam menyelesaikan
masalah.
b) Confrontative coping, adalah bereaksi untuk mengubah keadaan yang dapat
menggambarkan tingkat resiko yang harus diambil.
c) Seeking sosial support.
Strategi coping berfokus pada emosi
a) Positive reappraisal
b) Accepting responsibility
c) Self controlling
d) Distancing
e) Ascape avoidance
Strategi coping keluarga
a) Intraframial
- Mengandalkan kemampuan sendiri dalam keluarga
- Penggunaan humor
- Musyawarah bersama
- Memahami suatu masalah
- Pemecahan masalah bersama
- Fleksibilitas peran
- Normalisasi
b) Esktraframial
- Mencari informasi
- Memelihara hubungan aktif
- Mencari dukungan sosial
- Mencari dukungan spiritual
J. Sumber daya keluarga
Sumber daya keluarga dapat berupa kondisi kesehatan anggota keluarga, kepribadian setiap
orang dalam keluarga, konsep diri dari anggota keluarga, dukungan sosial dari keluarga dan
lingkungan sekitar, asset ekonomi yang dimiliki oleh keluarga.

Anda mungkin juga menyukai