Anda di halaman 1dari 13

KONSEP KEHAMILAN TRIMESTER II

1.1 Definisi
Kehamilan Trimester II adalah keadaan dimana usia gestasi janin mencapai
usia 13 minggu hingga akhir minggu ke-27. (Irianti, 2014)
Trimester kedua adalah periode hamil dari usia 14 minggu sampai kurang
dari 29 minggu (4-7 bulan). (Hutahean, 2013)

1.2 Tanda Subjektif dan Objektif Kehamilan Trimester II

1. Tanda subjektif
1) Minggu ke-14 sampai dengan ke-20
a. Napas kencang
b. Sakit kepala
c. Perubahan postur tubuh pada minggu ke-14
2) Minggu ke-20 sampai dengan ke-24
a. Pernapasan menjadi lebih cepat
b. Meningkatnya hasrat seksualitas
3) Minggu ke-25 sampai dengan ke-28
a. Kram pada kaki mungkin terjadi
b. Mudah lelah
2. Tanda objektif
1) Amenorea.
2) Meningkatnya kadar HCG .
3) Perluasan bernapasan , menghitamnya sekitar areola, dan membesarnya
tubersel Montgomery.
4) Tanda tanda ( minggu ke-5 sampai dengan ke-7 )
a. Tanda ladin.
b. Tanda goodell.
c. Tanda hegar.
d. Tanda chandwick.
5) Kehamilan positif pada tes HCG .

1
6) Berat badan tambah sampai dengan 3 kg lebih tetapi juga mungkin turun
drastis.
7) Fundus pada simfisus pubis, meningkat hamper 1 cm tiap minggu
8) Deteksi pada nadi janin dengan menggunakan teknik ultrasonik ( minggu ke-
9 sampai dengan ke-12)
9) Adanya kolostrum.
10) Leukorea , laporan jika pruritus atau dicurigai perkembangan pada candida
albicans, infeksi trichomonas.
11) Perubahan bentuk pada abdomen karena kehamilan .
12) Pelvis bergabungan dalam relaksasi karena hormon relaksin.
13) Pigmen yang mungkin berubah pada kulit yaitu kloasma gravidarum, linea
nigra, serta striae gravidum.
14) Dilatasi pada urerter kanan sebagai hasil tekanan dari uterus dextrorotated.
15) Konstipasi dan hemoroid karena kelambatan gerak peristaltik dan tekanan
pada uterus pada kolom dan rectum yang lebih rendah.
(Hutahean, 2013)

1.3 Keluhan-Keluhan Pada KehamilanTrimester II


1. Kram otot
Kram otot disebabkan karena tekanan saraf pada ekstremitas bawah oleh
uterus yang besar, kurangya pencapaian darah pada sirkulasi perifer, serta
penyerapan kalsium oleh janin yang meningkat sesuai dengan kebutuhan
pertumbuhan tulang dan gigi. Penanganan yang dapat dilakukan adalah dengan
berkolaborasi dalam pemberian kalsium serta menganjurkan ibu untuk beristirahat
dengan cukup.
2. Anemia
Penyebab tersering sehingga terjadi anemia ini adalah kurangya nutrisi, zat
besi, asam folat, serta hemoglobinopati. Penanganan yang dapat dilakukan untuk
mengatasi keluhan ibu hamil trimester kedua tersebut adalah sebagai berikut
1) Kolaborasi untuk mendapatkan zat besi dan vitamin C.
2) Konsul tentang pemberian diet.

2
3) Anjurkan ibu untuk mencukupi kebutuhan nutrisinya secara adekuat.
4) Istirahat yang cukup
3. Perubahan Libido
Penurunan libido yang terjadi biasa dikarenakan pengaruh psikologis,
hormonal , maupun perubahan emosi. Penanganan yang dapat dilakukan untuk
mengatasi keluhan ibu hamil trimester kedua tersebut adalah sebagai berikut.
1) Anjurkan ibu dan pasangannya membicarakan hubungan seksual yang aman
dan nyaman bagi ibu.
2) Anjurkan ibu untuk membangun komunikasi yang baik dengan pasangannya
3) Menganjurkan ayah untuk memperhatikan kondisi psikologis ibu dengan
mencurahkan kasih saying dan kontak fisik.
4. Pruritus
Pruritus yang dialami oleh ibu hamil masih belum diketahui secara pasti
penyebabnya. Penanganan yang dapat dilakukan untuk mengatasi keluhan ibu
hamil tersebut adalah sebagai berikut .
1) Pastikan kuku ibu hamil pendek dan bersih untuk meningkatkan kesehatan
dan mencegah terjadinya masalah baru
2) Oleskan air hangat atau losion.
5. Hiperpigmentasi
Rangsangan fisiologi dari hormon melanosit (berasal dari pituitari
anterior) biasanya akan hilang pada masa nifas. Penanganan yang dapat dilakukan
untuk mengatasi keluhan ibu hamil trimester kedua tersebut adalah sebagai
berikut.
1) Kuku hendaknya pendek dan bersih
2) Ciptakan suasana yang nyaman
(Hutahean, 2013)

3
Fertilisasi Nidasi
1.4 Pathway
Kehamilan

Trimester I Trimester II Trimester III

Sistem Respirasi Sistem Kardiovaskular Sistem Reproduksi Sistem Integumen Sistem Endokrin Pengetahuan

Pembesaran Penurunan Aliran Balik Peningkatan Hiperpigmentasi Perubahan Kebutuhan


Uterus Vena Kongesti vaskuler Hormon Informasi
Tentang
Perubahan Kehamilan
Penggeseran Peningkatan tahanan Biofisik Perubahan Meningkat
Peningkatan
vaskuler perifer Elektrolit
Diafragma Sensivitas

Gangguan Kurang
Peningkatan Keb. Mekanisme
Kecemasan Citra Tubuh Pengalaman
Tekanan Sirkulasi Tubuh
Dinding
Thoraks Takut Cidera Fisik Persepsi Tidak Kurang
Hipertrofi Ventrikel Realitas Gangguan
Pengetahuan
Rasa Nyaman
Penurunan Perubahan Hasrat
Ekspansi Paru Seksual Pribadi Rentan
Gangguan Curah Masalah Kesehatan
Jantung Terganggu

Gangguan Perubahan Ketidakefektifan Resiko


+
Pola Nafas Retensi Na Pola Koping Tinggi Mudah Terekspos
Seksualitas Individual dengan Agen
Kelainan Infeksi
Kelebihan Volume Cairan Pada Janin
4
1.5 Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan darah menunjukkan anemia, hemoglobinopatis (misalnya
eritrosit berbentuk sel sabit)
2. Golongan darah, yaitu ABO dan RH untuk mengidentifikai resiko terhadap
inkompabilitas.
3. Usap vagina atau rektal, yaitu tes untuk Neisseria, gonorrhea, dan Clamydia.
4. Tes serologi, yaitu menentukan adanya sifilis (rapid plasma reagen RPR),
penyakit hubungan kelamin lain (PHS) seperti diindikasikan oleh kulit
vagina, lesi, atau abnormalitas lainnya.
5. Skrinning terhadap HIV, hepatitis, dan tuberkulosis
6. Papaniculou smear untuk mengidentifikasi neoplasma, herpes simpleks tipe 2
7. Urinealisis untuk menskrining kondisi medis (misalnya kepastian kehamilan,
infeksi, diabetes, dan penyakit ginjal)
8. Tes serum atau urine utnuk gonadotropin chorionik hormon (HCG)
9. Sonografi untuk melihat keberadaan janin setelah gestasi 8 minggu
10. Skrinning glukosa serum biasanya dilakukan antara 24 dan 28 minggu pada
trimester II dan III
11. Evaluasi selanjutnya yaitu fokus pengkajian dilakukan pada setian kunjungan
antenatal.
(Hutahean, 2013)

1.6 Komplikasi
Komplikasi yang terjadi padaibu hamil trimester kedua sama dengan
komplikasi yang mungkin terjadi pada kehamilan trimester pertama. Komplikasi
tersebut antara lain hiperemesis gravidarum, keguguran kandungan , kehamilan
dengan degenerasi penyakit trofoblas, serta kehamilan ektopik (kehamilan di luar
kandungan). (Hutahean, 2013)
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

3.1 Pengkajian
3.1.1 Identitas Ibu, seperti nama, usia, pekerjaan, agama, pendidikan terakhir,
penanggung jawab, dan alamat ibu (Hutahean, 2013)
3.1.2 Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama :
2. Riwayat Penyakit Sekarang : Biasanya pasien mengatakan terkadang sesak
nafas, pusing terutama setelah berbaring, sulit BAB dan sering BAK, gatal-
gatal, bintik-bintik hitam diwajah, rasa panas di ulu hati , sering pingsan, nyeri
punggung bagian bawah, edema (sedikit dan jarang), Kesemutan pada jari,
Hiperpigmentasi (spider nevi, eritema plamaris, kulit berminyak, jerawat
bertambah, angioma di leher, torak, wajah dan lengan,cloasma gravidarum,
striae gravidarum).
3. Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat penyakit yang pernah diderita ibu hamil
yaitu penyakit menahun seperti jantung, penyakit menurun seperti hipertensi,
DM, penyakit menular seperti TBC, Hepatitis, PMS baik yang sudah
sembuh/yang masih dalam penyembuhan dan lain-lain yang akan
mempengaruhi kehamilan dan persalinan.
4. Riwayat Penyakit Keluarga : Tanyakan pada klien apakah ada anggota
keluarganya maupun suaminya yang menderita penyakit berat atau menahun
seperti darah tinggi, penyakit gula, hepatitis, penyakit jantung, atau penyakit
lainnya.
5. Riwayat mensturasi
1) Menarche
Tanyakan pada klien menarche pada umur berapa
2) Siklus menstruasi
Tanyakan pada klien bagaimana siklus menstruasinya
3) Karakteristik
Biasanya encer, berwarna merah

ii
6. Riwayat Ginekologi : Kaji apakah klien pernah menderita penyakit menular
seksual, juga pembedahan yang berhubungan dengan alat kandungan. Ibu
belum pernah melakukan pemeriksaan pap smear, menurutnya selama ini tidak
ada keluhan yang berhubungan dengan kondisi alat kandungannya yang
memerlukan pemeriksaan oleh dokter. Kaji pula riwayat kehamilan (kehamilan
keberapa, apakah pernah mengalami abortus, preeklamsia, maupun perdarahan)
7. Riwayat Imunisasi ibu, seperti MMR, TT, uji TORCH, dan penangannya.
(Hutahean, 2013)
3.1.3 Pemeriksaan Fisik
A. Tanda-tanda vital
1) TD : Meningkat, MAP (mean arterial pressure) mencapai titik terendah pada
trimester II sekitar minggu ke-22, kemudian meningkat perlahan sampai
kehamilan aterm.
2) RR : Meningkat
3) Nadi : Meningkat
4) Suhu : Meningkat
(Indriyani, 2013)
B. Identifikasi BB ( ada peningkatan/tidak, sesuai/tidak, ada edema/tidak, bila
ada catat derajatnya)
(Indriyani, 2013)
C. Pemeriksaan Tinggi Fundus
Pengukuran tinggi fundus uteri (TFU) memungkinkan perkiraan usia
kehamilan secara kasar. Selain itu pengukuran TFU dapat digunakan untuk
mengidentifikasi factor factor resiko, seperti TFU yang menurun
mengidentifikasi retardasi pertumbuhan intra uteri, sedangkan TFU yang
meningkat berlebihan mengidentifikasikan kehamilan kembar atau
hidroamnion.
Selain itu pada pemeriksaan ini juga dapat dilakukan pemeriksaan Leopold
untuk mengidentifikasi pemeriksaan lebih lanjut. Pemeriksaan Leopold terdiri
Leoplod I, II, III dan IV.
(Indriyani, 2013)

iii
D. Pola Fungsional
1. Aktivitas/istirahat
1) Tekanan darah agak lebih rendah daripada normal (8-12 minggu kembali
pada tingkat prakehamilan selama setengah kehamilan terakhir )
2) Denyut nadi dapat meningkat 10 15 dpm.
3) Murmur sistolik pendek dapat terjadi sehubungan dengan peningkatan volume.
4) Pingsan (Sinkope)
5) Varises
6) Sedikit oedema ekstremitas bawah/ tangan mungkin ada.
2. Integritas ego
Menunjukkan perubahan persepsi diri
3. Eliminasi
1) Perubahan pada konsistensi/ frekuensi defekasi
2) Peningkatan frekuensi perkemihan
3) Urinalisis, kemungkinan ada peningkatan berat jenis urine.
4) Hemoroid
4. Makanan/cairan
1) Sedikit mual dan muntah
2) Nyeri epigastrik/ulu hati
3) Penambahan berat badan 11-12 kg
4) Membran mukosa kering karena terjadi hipertrofi jaringan gusi, mudah
berdarah
5) Hb dan Ht rendah mungkin ditemukan adanya anemia fisiologis
6) Sedikit edema dependen
7) Glikosuria mungkin ada
5. Nyeri/ketidaknyamanan
Kram kaki/kesemutan, nyeri tekan dan bengkak pada payudara, nyeri punggung
6. Pernafasan
1) Hidung tersumbat, mukosa lebih merah daripada normal
2) Frekwensi pernapasan dapat meningkat relatif terhadap ukuran/ tinggi uterus,
pernafasan torakal

iv
7. Keamanan
1) Suhu 98-99,6 F (36,1-37,6 C)
2) Irama jantung janin (IJJ) terdengar dengan fetoskop
3) Gerakan janin mulai terasa, quickening (sensasi gerakan janin pada abdomen)
diantara 16 dan 20 minggu
8. Seksualitas
1) Penghentian menstruasi
2) Perubahan respon/ aktivitas seksual
3) Leukorea mungkin ada
4) Peningkatan progresif pada ukuran uterus fundus pada umbilikus (20 - 22
minggu)
5) Perubahan payudara, pembesaran jaringan adiposa, peningkatan, lunak bila
di palpasi, peningkatan diameter dan pigmentasi jaringan alveolar, hipertrofi
tuberkel montgomery, kemungkinan strie gravidarum, mulai tampak adanya
kolostrum
6) Perubahan pigmentasi seperti kloasma, linea nigra, palmar eritema, atau
spider nevi
7) Tanda- tanda Goodel, Hegar, Chadwick positif
9. Interaksi sosial
1) Bingung/ meragukan perubahan peran yang di antisipasi
2) Tahap maturasi/ perkembangan bervariasi dan dapat mundur dengan stresor
kehamilan.
3) Respon anggota keluarga lain dapat bervariasi dari positif dan mendukung
sampai disfungsional.
(Hutahean, 2013)

3.2 Diagnosa Keperawatan


1. Gangguan pola nafas berhubungan dengan ketidak efektifan pergeseran
diafragma karena pembesaran uterus.

v
2. Gangguan curah jantung sehubungan dengan kebutuhan sirkulasi, perubahan
preload (penurunan aliran balik vena) dan after load (peningkatan tahanan
vaskuler perifer), hipertrofi ventrikel
3. Kelebihan volume cairan sehubungan dengan perubahan mekanisme regulator,
retensi natrium/ air
4. Ketidaknyamanan sehubungan dengan perubahan pada mekanika tubuh, efek
hormon-hormon, ketidakseimbangan elektrolit
5. Perubahan pola seksualitas sehubungan dengan konflik mengenai perubahan
hasrat seksual dan harapan, takut akan cedera fisik
6. Ketidakefektifan koping individual sehubungan dengan krisis situasi,
kerentanan pribadi dan persepsi tidak realistis
7. Gangguan citra tubuh sehubungan dengan persepsi perubahan biofisik dan
respon orang lain
8. Kurangnya pengetahuan sehubungan dengan minimnya pengalaman dan info
yang diperoleh tentang perubahan fisiologis/ psikologis yang normal pada
trimester ke II
9. Resiko tinggi pada janin (kelainan) sehubungan dengan masalah kesehatan ibu,
adanya ekspos dengan agen infeksi/ teratogen
(Hutahean, 2013)

3.3 Rencana Keperawatan


Rencana Keperawatan untuk Diagnosis Keperawatan I
1. Diagnosa keperawatan :
Gangguan pola nafas berhubungan dengan ketidak efektifan pergeseran
diafragma karena pembesaran uterus.
2. Tujuan keperawatan :
Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan ketidakefektifan pola
nafas dapat teratasi.
3. Kriteria Hasil
1) Ibu akan melaporkan penurunan frekwensi atau beratnya keluhan.

vi
2) Ibu dapat mendemonstrasikan perilaku yang mengoptimalkan fungsi
pernafasan.
4. Rencana Asuhan Keperawatan
Intervensi Rasional
Kaji status pernafasan Menentukan luas atau beratnya masalah.
Walaupun kapasitas vital meningkat, fungsi
pernafasan diubah saat kemampuan diafragma
untuk turun pada inspirasi berkurang oleh
pembesaran uterus.
Dapatkan riwayat dan pantau Masalah lain dapat terus mengubah pola
masalah medis yang terjadi pernafasan dan menurunkan oksigenasi jaringan
sebelumnya, misal alergi, ibu atau janin.
asma , tuberkolusis
Kaji kadar Hb dan Ht, Peningkatan kadar plasma pada gestasi minggu ke
tekankan pentingnya 24 32 mengecerkan kadar Hb, mengakibatkan
masukan vitamin atau fero anemia dan menurunkan kapasitas pembawa
sulfat. oksigen.
Beri informasi tentang Menurunkan kemungkinan gejala pernafasan yang
rasional kesulitan pernafasan disebabkan oleh kelebihan.
dan program latihan yang
realistis
Tinjau ulang tindakan yang Postur yang baik dan makan sedikit membantu
dapat dilakukan klien untuk memaksimalkan penurunan diafragmatik,
mengurangi masalah, meningkatkan ketersedian ruang untuk ekspansi
misalnya postur yang baik, paru. Merokok menurunkan persedian oksigen
hindari merokok, makan untuk pertukaran ibu-janin
sedikit tapi sering.

Rencana Keperawatan untuk Diagnosis Keperawatan II


1. Diagnosa keperawatan :
Kelebihan volume cairan berhubungan dengan perubahan mekanisme
regulator, retensi natrium/ air
2. Tujuan keperawatan :
Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan kelebihan cairan dapat
teratasi
3. Kriteria Hasil
1) Klien dapat menyebutkan cara-cara untuk meminimalkan masalah
2) Klien dapat mengidentifikasi tanda/gejala yang memerlukan evaluasi /
intervensi medis

vii
3) Bebas dari hipertensi, albuminuria, retensi cairan berlebihan dan edema wajah
4. Rencana Asuhan Keperawatan
Intervensi Rasional
Mandiri
Pantau berat badan secara Mendeteksi penambahan berat badan berlebihan
teratur dan retensi cairan yang tidak kelihatan, yang
potensial patologis. Selama trimester kedua, total
cairan tubuh (plasma dan SDM) meningkat 1000
ml karena sebagian kadar estrogen merangsang
kelenjar adrenal untuk mensekresikan aldosteron
yang menahan natrium dan air. Meski sampai 5 lb
(3,6 Kg) cairan dapat ditahan dengan edema tidak
tampak, peningkatan ini dapat memperberat
dekompensasi jantung
Kaji adanya tanda tanda Meskipun hipertensi akibat hamil karena retensi
hipertensi akibat kehamilan, cairan berlebihan biasanya tidak terlihat sampai
perhatikan tekanan darah. akhir minggu ke 10 kehamilan, dapat terjadi
Pantau lokasi/ luasnya diawal, khususnya pada klien dengan factor
edema, masukan atau predisposisi seperti DM, penyakit ginjal,
keluaran cairan. Perhatikan hipertensi, gestasi multiple, malnutrisi (kelebihan
laporan laporan gangguan BB/ kurang BB), mola hidatidosa
penglihatan, sakit kepala,
nyeri epigastrik atau adanya
hiperrefleksia Indikator
edema patologis
Tes urin terhadap albumin Deteksi masalah vascular berkenaan dengan
spasme glomerular dari ginjal, yang menurunkan
resorpsi albumin

Berikan informasi tentang Nutrisi adekuat, khususnya peningkatan HAK. Na


diet (mis, peningkatan berlebihan dapat memperberat retensi air (terlalu
protein, tidak menambahkan sedikit Na dapat mengakibatkan dehidrasi)
garam meja, menghindari
makan dan minum tinggi
natrium)
Anjurkan meninggikan Edema fisiologis dari ekstremitas bawah terjadi di
ekstremitas secara periodic penghujung hari adalah normal tetapi harus dapat
selama sehari diatasi dengan tindakan sederhana. Bila tidak
teratasi pemberi pelayanan kesehatan harus diberi
tahu

Kolaborasi
Jadwalkan kunjungan Perawatan membantu meningkatkan kesejahteraan
prenatal lebih sering dan ibu/ janin

viii
lakukan pengobatan bila ada
hipertensi nakibat kehamilan.

DAFTAR PUSTAKA

Hutahean, S. (2013). Perawatan Antenatal. Jakarta: Salemba Medika.

Indriyani, D. (2013). Keperawatan Maternitas: Pada Area Perawatan Antenatal.


Yogyakarta: Graha Ilmu.

Irianti, B. (2014). Asuhan Kehamilan Berdasarkan Bukti. Jakarta: CV. Sagung


Seto.

ix

Anda mungkin juga menyukai