NIM : 201910200311102
JURUSAN : AGROTEKNOLOGI
KELAS : AIK II K / 2C
UTS AIK II
1. Arti Islam secara Etimologi dan Terminologi. Arti Islam secara etimologi
adalah selamat, damai, dan tunduk. Arti Islam Terminologi adalah agama wahyu
berintikan tauhid atau keesaan Tuhan yang diturunkan oleh Allah SWT kepada
Nabi Muhammad Saw sebagai utusan-Nya yang terakhir dan berlaku bagi seluruh
manusia, di mana pun dan kapan pun, yang ajarannya meliputi seluruh aspek
kehidupan manusia.
A. Arti Islam: Etimologis
Secara etimologis (asal-usul kata, lughawi) kata “Islam” berasal dari bahasa Arab:
salima yang artinya selamat. Dari kata itu terbentuk aslama yang artinya
menyerahkan diri atau tunduk dan patuh.
Dari kata aslama itulah terbentuk kata Islam. Pemeluknya disebut Muslim. Orang
yang memeluk Islam berarti menyerahkan diri kepada Allah dan siap patuh pada
ajaran-Nya .
Hal senada dikemukakan Hammudah Abdalati . Menurutnya, kata “Islam” berasal
dari akar kata Arab, SLM (Sin, Lam, Mim ) yang berarti kedamaian, kesucian,
penyerahan diri, dan ketundukkan. Dalam pengertian religius, menurut Abdalati,
Islam berarti “penyerahan diri kepada kehendak Tuhan dan ketundukkan atas
hukum-Nya”.
Hubungan antara pengertian asli dan pengertian religius dari kata Islam adalah
erat dan jelas. Hanya melalui penyerahan diri kepada kehendak Allah SWT dan
ketundukkan atas hukum-Nya, maka seseorang dapat mencapai kedamaian sejati
dan menikmati kesucian abadi.
Ada juga pendapat, akar kata yang membentuk kata “Islam” setidaknya
ada empat yang berkaitan satu sama lain.
Aslama. Artinya menyerahkan diri. Orang yang masuk Islam berarti
menyerahkan diri kepada Allah SWT. Ia siap mematuhi ajaran-Nya.
Salima. Artinya selamat. Orang yang memeluk Islam, hidupnya akan
selamat.
Sallama. Artinya menyelamatkan orang lain. Seorang pemeluk Islam
tidak hanya menyelematkan diri sendiri, tetapi juga harus menyelamatkan
orang lain (tugas dakwah atau ‘amar ma’ruf nahyi munkar).
Salam. Aman, damai, sentosa. Kehidupan yang damai sentosa akan
tercipta jika pemeluk Islam melaksanakan asalama dan sallama.
B. Arti Islam: Terminologis
Secara terminologis (istilah, maknawi) dapat dikatakan, Islam adalah agama
wahyu berintikan tauhid atau keesaan Tuhan yang diturunkan oleh Allah SWT
kepada Nabi Muhammad Saw sebagai utusan-Nya yang terakhir dan berlaku bagi
seluruh manusia, di mana pun dan kapan pun, yang ajarannya meliputi seluruh
aspek kehidupan manusia.
Cukup banyak ahli dan ulama yang berusaha merumuskan definisi Islam secara
terminologis. KH Endang Saifuddin Anshari mengemukakan, setelah
mempelajari sejumlah rumusan tentang agama Islam, lalu menganalisisnya, ia
merumuskan dan menyimpulkan bahwa agama Islam adalah:
Wahyu yang diurunkan oleh Allah SWT kepada Rasul-Nya untuk disampaikan
kepada segenap umat manusia sepanjang masa dan setiap persada.
Suatu sistem keyakinan dan tata-ketentuan yang mengatur segala perikehidupan
dan penghidupan asasi manusia dalam pelbagai hubungan: dengan Tuhan, sesama
manusia, dan alam lainnya.
Bertujuan: keridhaan Allah, rahmat bagi segenap alam, kebahagiaan di dunia
dan akhirat.
Pada garis besarnya terdiri atas akidah, syariatm dan akhlak.
Bersumberkan Kitab Suci Al-Quran yang merupakan kodifikasi wahyu Allah
SWT sebagai penyempurna wahyu-wahyu sebelumnya yang ditafsirkan oleh
Sunnah Rasulullah Saw.
https://pusdai.wordpress.com/2008/11/12/arti-islam-etimologis-terminologis/.
Dirujuk pada tanggal 30 maret 2020 pukul 22.00
Manusia merupakan makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT yang paling
sempurna diantara makhluk lain. Dalam islam manusia diciptakan tentunya
memiliki fungsi, peran, dan tujuan. Manusia memiliki akal, pikiran, cipta, rasa,
dan karsa ini menjadikan manusia memiliki potensi-potensi pada dirinya. Potensi
yang ada inil membuktikan bahwa manusia sebagai ahsan at-taqwim dan
menempatkan manusia pada posisi yang strategis, yaitu : sebagai Hamba Allah
(‘abdullah) dan Khalifah Allah (khalifah fi al-ardh).
2. Khalifah Syar’iyah
Bentuk ini merupakan wewenang Allah SWT yang diberikan kepada manusia
untuk kemakmuran alam semesta. Namun disini untuk melaksanakan tugas dan
wewenang ini harus ditujukan kepada predikat orang-orang mukmin. Ini
dimaksudkan agar dengan keimanan yang dimilikinya mampu menjadikan pilar
dalam mengatur mekanisme alam semesta sesuai nilai-nilai yang telah digariskan
Allah.
Khasinah, Siti. 2013. Hakikat Manusia menurut Pandangan Islam dan Barat.
Jurnal Ilmiah Didaktika. 8(2):296-317
3.Jadi didalam lafal “laailaahaillallah” itu terdapat dua yaitu النفي: peniadaan
bahwasanya tidak ada tuhan dialam semesta terdapat pada lafal النفي, إلهالartinya
menafi’kan artinya itu mentiadakan, Metiadakan illah tiada satupun tuhan lalu
اإلثباتpenetapan bahwasanya Allah satunya tuhan di alam semesta terdapat pada
lafal هللاilla itu maksudnya pengecualian maksudnya itu tidak ada satupun tuhan
illallah, kan nafi’ itu menafi’kan selain tuhan tidak ada tuhan, nah di اإلثباتillallah
kecuali Allah, jadi laa nya itu laa nahiya illa nya itu illallah jadi laailaaha
mentiadakan satupun tuhan dan mengitsbatkan atau menetapkan illallah yaitu
Allah berarti yang berhak di sembah itu Allah. Padahal semua tuhan itu batil
kecuali allah. Karena ituperlu dipastikan bahwa makna laillah adalah tiada tuhan
yang hak kecuali allah. Tiada tuhan yang berhak di sembah dengan sebenar-
benarnya kecuali dia (syekh muhammad ‘abdul qadir khalil, ‘aqidah al-tauhid fi
al-qur’an al-karim)
Makna syahadat Laa ilaaha illallaah adalah Tiada Sesembahan yang berhak untuk
disembah/diibadahi selain Allah atau dengan kata lain Tiada sesembahan yang
benar kecuali Allah. Konsekoensi dari pemaknaan ini menyebabkan setiap orang
mengakui allah adalah tuhan maka ia telah masuk islam.
Pengertian ini sangat sesuai dengan kenyataan yang ada di sekitar kita. Kita lihat
bahwa sesungguhnya di dunia ini begitu banyak sesembahan yang
disembah/diibadahi selain Allah. Namun semua sesembahan itu adalah batil.
Sesembahan-sesembahan itu tidak layak dan tidak pantas untuk
disembah/dibadahi.
Hanya Allahlah satu-satunya yang berhak dan benar untuk disembah. Hal ini
sebagaimana doa yang sering kita ucapkan berulang-ulang kali di dalam salat kita
“Hanya kepada-Mulah kami beribadah”.
https://aslibumiayu.net/4092-laa-ilaaha-illallaah-antara-yang-benar-dan-yang-salah.html.
Dirujuk pada hari rabu pukul 18.00
4. Tauhid beroperasi bahasa artinya keesaan, mengesahkan tuhan. Mengesahkan
tuhan berarti meyakini bahwa tuhan itu maha esa. Tuhan maha esa itu adalah
suatu ilmu yang membahas atau membahas tentang sesuatu yang mempercayai
atau keimanan yang diambil dari dalil-dalil keyakinan dan hukum dalam islam
termasuk hukum tentang mempercayakan tentang Allah itu esa. Macam-maca
tauhid dibagi 3 antara lain:
5. berbicara tentang adat istiadat bukan lagi sesuatu yang asing bagi masyarakat
indonesi. Dala kamus bahasa indonesia disebutkan bahwa istlah adat istiadat
mengacu pada tata kelakuan yang kekal dan turun temurun dari generasi ke
generasilain sebagai warisan. Jika ditinjau dari sudut pandang islam, Al-qur’an
sebagai pedoman hidup telah menjelaskan kedudukan tradisi atau adat istiadat
dalam agama itu sendiri. Di indonesia tidak sedikit tradisi (adat-istiadat) yang
mayoritas oleh muslim. Kita juga banyak menyaksikan, melihat, mengamati,
mendenga, masalah yang turut terlibat dalam ritual tradisi yang turun temurun
diwariskan dari generasi bahkan hingga jaman sekarang. Jika ditinjau dari sudut
pandang kedudukan tradisi atau adat istiadat ini dapat dipercaya dapat
mengantarkan keberuntungan, kesuksesan, kelimpahan, keberhasilan bagi
masyarakat tersebut. Seperti di desa alasmalang di kabupaten banyuwangi sendiri
terdapat adat istiadat kebo-keboan. Adat istiadat ini perwujudan kepada tuhan
yang telah melimpahka rizkinya, yang membuat panen padi masyarakat daerah
tersebut melimpah. Pada masyarakat sekitar mengadakan adat istiadat tersebut
dengan orang yang di dandani menyerupai kerbau dan diarak mengelilingi desa
dengan membawa sesajen dan terdapat ritual-ritul. Menurut pendapat saya sendiri
mengenai hubungan adat istiadat dengan aidah syariat islam itu sendiri, selagi
tidak melampaui atas seperti menyembah sesuatu atau masih berada pada syariat
tidak apa-apa, karena agama mengajarkan ketauhidan (adanya tuhan)
https://wahdah.or.id/menyikapi-tradisi-adat-istiadat-dalam-perspektif-islam/.
Dirujuk pada tanggal 1 April 2020 pukul 19.59
https://islam.nu.or.id/post/read/113851/kekuatan-makna-la-ilaha-illallah-dari-tinjauan-
gaya-bahasa. Dirujuk pada tanggal 1 April 2020 pukul 20.20
6. manusia tidak luput dari kesalahan. Keimanan manusia pada dasarnya naik
turun, bahkan hilang kita sebagai manusia patut mewaspadainnya. Yang mengerti
keimanan kita naik turun adalah dirikita sendiri. Jika dirasa berkurang, maka dapat
dihindari penyebabnya. Akidah (kepercayaan) sesorang muslim yang murni bearti
ia mampu memelihara ketunggalan, keyakinan, kepercayaan hanya kepada allah
SWT sesui dengan petunjuk agama. Setelah kita tau penyebabnya, lalu kita harus
mencari car agar keimanan itu bertambah. Adapapun beberapa hal yang
menyebabkan rusaknya keimanan anatara lain:
Syirik, sekecil apapun atau menganggap tuhan itu selain allah, maka telah
menjadikan seseorang itu menjadi musyrik, dan menghilangkan keimanan
dari dirinya. Sesungguhnya allah tidak mengampuni perbuatan syirik.
Syirik ada dua yaitu syirik akbar (besar), seperti menyembah berhala. Dan
syirik ashgor ( kecil),
Kafir, yaitu mendustakan atau mengingkari ajaran allah dan rasulnya.
Kekafiran tersebut membuat orang itu keluar dari islam (murtad). Murtad
ada tiga: murtad dalam itiqad, yaitu meragukan kebenaran atau keesaan
allah, murtad dalam perbuatan, yaitu seperti bersujud kepada berhala,
memuja-muja,dan meminta kepada selain allah, murtad dalam ucapan,
yaitu seperti mengucapkan kepada orang lain “Hai orang kafir”
Munafik, yaitu orang yang berpura-pura menjadi orang muslim, tetapi
menentang islam dan pengajarannya.
Fasik, yaitu mengerti perintah dan larangan allah tetapi tidak sesuai atau
tidak memerdulikannya
Riya’, takabur, dan melakukan dosa perbuatan atau tindakan tersebut yang
dapat menurunkan keimanan dan merusak bahkan menghilangkan
keimanan
Melakukan sihir, denagn menuntut tujuan tertentu seperti merusah rumah
tangga orang lain atau menghancurkan orang lain dengan meminta bantuan
kepada setan
Memakan harta riba, dengan meminjam uang atau barang kepada bank
atau kepada orang yang di sertai dengan tanbahan bunga
Membunuh jiwa manusia, membunuh jiwa yang di haramkan tanpa hak
dengan sengaja
Memakan harta anak yatim, adalah anak yang di tinggal mati oleh ayahnya
Membunuh wanita mukminat yang baik baik berzina (qadzaf), istilahnya
menuduh, sedangkan istilah adalah menuduh seseorang berzina sehingga
ia harus dijatuhi hukuman.
https://www.dictio.id/t/hal-hal-apa-saja-yang-dapat-yang-merusak-keimanan-
seseorang/14676/3.Dirujuk pada tanggal 1 April 2020 pukul 20.55