Anda di halaman 1dari 2

Kelompok 3 Agroteknologi / Laporan Akhir Praktikum Botani

BAB 2/Sub 1 Batang (Culis)


Tabel 1. Tanaman Kaktus (Cactus sp)

Tanaman kaktus (Cactus sp) memiliki derajat lignin berupa batang


basah/lunak yang dalam nama ilmiahnya adalah (Herbaceus). Batang pada tumbuhan
kaktus memiliki ciri-ciri berbentuk besar dikarenakan fungsi dari batang kaktus sendiri
adalah menampung air dari akar. Batang kaktus juga memiliki lapisan kulit yang tebal,
batang yang tebal ini berfungsi meminimalisir penguapan pada tumbuhan kaktus. Pada
bagian batang tumbuhan kaktus memiliki banyak pori-pori yang digunakan untuk
menyerap air. Saat musim penghujan, batang tumbuhan kaktus akan menggembung
karena menyerap dan menyimpan air untuk cadangan. Namun saat musim kering
tumbuhan kaktus akan mengkerut karena air cadangan telah dikeluarkan untuk proses
pertumbuhan tumbuhan kaktus. Dalam pertumbuhannya batang kaktus (Cactus sp) akan
mengalami perubahan volume dan fungsi menjadi tempat penyimpanan cadangan air
(Suwarsono,2010). Bentuk penampang horizontalnya bersegi/bersisi (Angularis). Jika
dilihat melalui keadaan permukaaan batang tanaman kaktus memiliki duri (spinosus)
sebagai pertahanan dari predator. (Ni made, 2014).
Pada bagian batang tumbuhan kaktus memiliki banyak pori-pori yang
digunakan untuk menyerap air. Saat musim penghujan, batang tumbuhan kaktus akan
menggembung karena menyerap dan menyimpan air untuk cadangan. Berdasarkan hasil
pengamatan pada batang kaktus (Cactus sp) dapat diketahui bahwa tanaman ini memiliki
nama latin yaitu (Cactus sp). Kaktus (Cactus sp) memiliki derajat lignin berupa batang
basah/lunak (Herbacus). Bentuk penampang horizontal dari tanaman yang biasa dijadikan
hiasan ini berbentuk bersegi/bersisi (Angularis). Kemudian jika diamati menurut
permukaan batangnya tanaman kaktus memiliki duri duri (spinosus) yang menurut
Rianawaty (2009) duri duri tersebut merupakan daun yang merangkap menjadi alat
pertahanan dari predator. Tanaman kaktus (Cactus sp) memiliki batang metamorf yang
berupa kuncup campuran atau dalam nama ilmiahnya adalah (gemma mixta).
Gambar 1. Batang Tanaman Kaktus (Cactus sp)
Kelompok 3 Agroteknologi / Laporan Akhir Praktikum Botani

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, R ., Zaman, B. (2010). Morfologi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum). Jurnal ilmiah. Vol. 2 no. 3 (33-46). Semarang.
Gembong Tjitrosoepomo. (2009). Taksonomi Tumbuhan Bayam. Yogyakarta: Gadjah Mada press.
Khasanah, nur. 2011. Pengaruh Jumlah Koloni Rumput Teki (Cyperus rotundhus) Pada Media Tanah TPA Terhadap Penurunan Konsentrasi BOD dan COD Dalam
Lidi. Jurnal Phenomenon. Vol 1(1). Hal 20.
Ni made, aniek. (2014). Struktur Morfologi Tumbuhan Rumput Teki (Cyperus rotundhus). Di kawasan Bumi Perkemahan Cekik Taman Nasional Bali Barat.Jurnal
Simbiosis. Vol II (1).Hal. 114.
Nurliana., Noviyanti. (2017). Identifikasi Tanaman Sirih(Piper betle) DiKecamatan Kuta Baro Kabupaten Aceh Bsar Sebagai Media Pembelajaran Hortikultura. Kaskus.
Jakarta (Buku)
Purwono, & Purnamawati, H. (2007). Budidaya 8 Jenis Tanaman Pangan Unggul. Jakarta: Penebar Swadaya.
Rianawaty, Ida. (2006). Tanaman Hias Hortikultura. Surakarta: UNS Press.
Sarjani, M. (2017). Identifikasi Anatomi Dan Morfologi Tipe Stomata Pada Daun Bayam Dikota Langsa. Yogyakarta.
PT Gramedia Utama.
Setyeni, I. (2014). Rangkuman & Trik IPA SMP 1, 2, 3. Surabaya: GentaSmanrt .
Stefan, C. G. ( 2009). Morfologi Rumput Teki. Jakarta: PT Pradnya Paramitha.
Suriaman. (2010). Morfologi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum). Solo: Universitas Sebelas Maret
Suwarsono, heddy . (2010). Klasifikasi Tanaman Kaktus Pada Desa Sambigede. Malang: Universitas brawijaya.
Tjitrosomo, Siti Sutarmi. (2013). Botani Umum 1. Bandung: Angkasa.
Trenggono, S. (2011).Gulma Rumput Teki (Cyperus rotundhus) Yang Tumbuh Pada Area Pertanian Tanaman Kedelai (Glycine max). Jurnal ilmiah.
Vol. 2 No. 1 (45-47). Institut Pertanian Bogor. Bogor

Anda mungkin juga menyukai