Anda di halaman 1dari 2

Nama : Indian Mikoyan Gurevich Bilal Dreeskandar

NIM : 010002000100

Matkul : Hukum International Komparatif

Tugas : Tugas 3 Mandiri

Dosen : 1. Dr. Anto Ismu Budianto, S.H., M.H.

2. Dr. Ayu Nrangwesti, SH., MH.

Review implementasi dari faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pengaturan dalam hukum
internasional ke hukum nasional maupun hukum nasional ke hukum internasional (soft law dan hard
law) dalam kerangka hukum internasional komparatif

1. Identifikasi Faktor Lingkungan yang berpengaruh


Faktor lingkungan yang berpengaruh yaitu Global Warming yang disebabkan oleh gas rumah
kaca dan gas rumah kaca yang paling berkontribusi besar adalah gas karbon dioksida.
Menangggapi ini dibuat lah Paris agreement, yaitu perjanjian international dimana negara-
negara berkumpul untuk Bersama-sama menggurangi emisi karbonnya.

2. Anatomi isi Soft Law dan Hard Law


1) Soft Law
Paris Agreement berasal dari efek global warmin yang memiliki dampak buruk bagi bumi
yang apabila tidak dihentikan suhu bumi akan terlalu panas sehingga tidak dapat dihuni lagi
oleh umat manusia
2) Hard Law
Menanggapai Global Warming diciptakanlah Paris agreement yang pada dasarnya
merupakan komitmen bersama untuk menahan laju kenaikan suhu rata-rata global dibawah
2°C di atas suhu di masa praindustrialisasi dan melanjutkan upaya untuk membatasi
kenaikan suhu hingga 1,5°C di atas suhu di masa praindustrialisasi.

3. Aturan (pasal dan isinya)


Indonesia sebagai negara yang telah maritifikasi Paris Agreement menyatakan bahwa Indonesia
telah mengikatkan diri kepada kewajiban di perjanjian ini yang tertuang pada pasal 2 Paris
Agreemen, yang berbunyi :
4. Implementasi dari ketentuan hk internasional ke hk nasional
Sebagai upaya untuk melaksanakn ketentuan Paris Agreement yaitu mengurangi emisi karbon
Indonesia, Indonesia mulai tahun 2021 mulai mengenakan pajak emisi karbon kepada industri-
industri manufaktur yang membuang gas emisi karbon. Hal ini tertera pada Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP) Pasal 13 Ayat 1, pajak
karbon adalah pajak yang dikenakan atas emisi karbon yang memberikan dampak negatif bagi
lingkungan hidup.

Hal ini sebelumnya sudah diterapkan oleh CARB (California Air Resource Board) untuk
mengurangi emisi karbon yang dihasilakn pabrik-pabrik di Califonia. Alhasil pabrik-pabrik ini
mulai menerapkan teknologi dan metode menufaktur yang menghasilkan emisi karbon lebih
sedikit sebagai upaya mereka untuk tidak membayar pajak dan hal ini memberikan dampak baik
bagi lingkungan di California, karena emisi karbonnya berkurang.

Anda mungkin juga menyukai