Anda di halaman 1dari 2

OTONOMI DAERAH

1. Otonomi Daerah
Otonomi daerah adalah kewajiban yang diberikan kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus
sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat.

2. Otonomi Daerah Dalam Konteks Negara Kesatuan


Pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia diselenggarakan dalam rangka memperbaiki kesejahteraan
rakyat. Pengembangan suatu daerah dapat disesuaikan oleh pemerintah daerah dengan memperhatikan
potensi dan kekhasan daerah masing-masing.

3. Landasan Hukum
a. UU nomer 1 tahun 1945 tentang KND
b. UU nomer 18 tahun 1965 tentang pokok-pokok pemerintah daerah
c. UU nomer 22 tahun 2009 tentang Pemerintah Daerah
d. UU nomer 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
e. Perpu nomer 3 tahun 2005 tentang perubahan atas UU pada poin e
f. Tap MPR-RI No. XV/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah
g. Pasal 18 UUD pada Ayat (1) dan (2) menyebutkan bahwa NKRI dibagi atas provinsi, kabupaten, dan
kota yang mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas
pembantuan.
4. Nilai, Dimensi, dan Prinsip Otonomin Daerah di Indonesia
Terdapat 2 nilai dasar :
a. Nilai Unitaris, yang diwujudkan dalam pandangan bahwa Indonesia tidak mempunyai kesatuan
pemerintahan lain di dalamnya yang bersifat negara (Eenheidstaat)
b. Nilai Dasar Desentralisasi Teritorial bersumber dari isi dan jiwa Pasal 18 Undang-Undang
Dasar Tahun 1945.
Berdasarkan nilai ini pemerintah diwajibkan untuk melaksanakan politik desentralisasi dan
dekonsentrasi di bidang ketatanegaraan.
Titik berat otonomi daerah ada pada kabupaten/kota dengan pertimbangan :
a. Dimensi Politik, kabupaten/kota dipandang kurang mempunyai fanatisme kedaerahan.
b. Dimensi Administratif, penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat relatif
dapat lebih efektif.
c. Kabupaten/kota adalah daerah “ujung tombak” pelaksanaan pembangunan sehingga
kabupaten/kota-lah yang lebih tahu kebutuhan dan potensi rakyat di daerahnya.

5. Prinsip pelaksanaan otonomi daerah

a. Nyata, otonomi secara nyata diperlukan sesuai dengan situasi dan kondisi obyektif di daerah.
b. Bertanggung jawab, pemberian otonomi diselaraskan/diupayakan untuk memperlancar
pembangunan di seluruh pelosok tanah air.
c. Dinamis, pelaksanaan otonomi selalu menjadi sarana dan dorongan untuk lebih baik dan
maju.
6. Prinsip penyelenggaraan pemerintah daerah
a. Prinsip Kesatuan
b. Prinsip Riil dan Tanggung Jawab
c. Prinsip Penyebaran
d. Prinsip Keserasian
e. Prinsip Pemberdayaan

Anda mungkin juga menyukai